Lompat ke konten

6 Cara Menghadapi Orang Tua Yang Melarang Pacaran

/ Diverifikasi oleh: Tim Better Parent

/ Diverifikasi oleh: Tim Better Parent

Cara Menghadapi Orang Tua Melarang Anak Pacaran

Menghadapi orang tua yang melarang pacaran bukan merupakan hal mudah, apalagi jika seorang anak baru beranjak remaja. Ketika remaja, menjalin hubungan asmara dengan lawan jenis, atau biasa disebut dengan pacaran sudah biasa terjadi.

Akan tetapi, tidak semua orang tua merestui hubungan asmara buah hatinya. Apalagi ketika mereka belum genap berusia 18 tahun, biasanya ayah dan ibu melarang akibat usianya masih terlalu dini untuk mengenal cinta.

Padahal, munculnya perasaan cinta pada lawan jenis ketika belum berusia 18 tahun itu adalah hal wajar. Sebab pada masa tersebut seorang anak sedang dalam masa pubertas, di mana ia sudah mulai belajar menjadi dewasa terhadap banyak hal.

Kebanyakan mungkin takut apabila anaknya menjalin hubungan asmara dengan lawan jenis, khawatir masuk ke pergaulan bebas atau mungkin melupakan ayah dan ibu yang sudah membesarkannya karena lebih memilih pacarnya.

Mendapatkan restu dalam hubungan asmara, apalagi baru memulainya memang tidak mudah. Sebab, biasanya ayah dan ibu tidak ingin buah hatinya jatuh cinta pada orang yang salah.

Maka dari itu, cara menghadapi orang tua yang melarang pacaran bisa Anda simak pada ulasan berikut ini.

1. Tanyakan Alasan dan Coba Bernegosiasi

Orang tua melarang anaknya pacaran bukan tanpa alasan. Kebanyakan ayah dan ibu melarang buah hatinya pacaran atau menjalin hubungan asmara pada usia dini karena takut ia terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan melupakan pendidikannya.

Mereka pasti ingin anaknya mendapatkan pendamping terbaik suatu hari nanti. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa tugas dan kewajiban seorang anak hanya pendidikan, kemudian melarang ia untuk pacaran sampai mendapatkan pekerjaan sendiri.

Perilaku seperti ini bagi anak terkesan seperti terlalu mengekangnya meskipun sebenarnya ayah dan ibu pasti bermaksud baik. Maka, Anda lebih baik langsung menanyakan alasannya mengapa tak dibolehkan pacaran.

Daripada berpacaran secara diam-diam atau backstreet tentu hal ini sama saja dengan membohongi orang tua. Bahkan ke depannya pun juga tidak akan baik, sebab Anda menjadi terbiasa berbohong hanya demi cinta. 

Orang tua Anda pasti memiliki alasan tersendiri demi kebaikan buah hatinya. Bertanyalah secara terbuka dan ketika pikiran mereka sedang santai agar tak memicu emosi, jangan lupa untuk selalu menggunakan ucapan yang lembut dan tidak menyakiti mereka.

Setelah itu, cobalah bernegosiasi. Negosiasi ini penting agar orang tua mengerti bahwa Anda memiliki alasan tersendiri mengapa ingin pacaran, maka apabila mereka memberikan konsekuensi juga harus siap untuk menerimanya.

Contoh negosiasi ini misalnya, Anda boleh pacaran tetapi pendidikan tidak boleh dilupakan. Maka, mau tidak mau peraturan dari hasil negosiasi dengan ayah dan ibu wajib ditaati, apabila tidak ingin menerima konsekuensinya.

2. Mulai Perbaiki Diri

Alasan orang tua melarang anaknya pacaran salah satunya lagi karena belum cukup dewasa untuk menghadapi pahit manisnya hubungan asmara. Memulai hubungan asmara kelihatannya memang indah pada mulanya, tetapi nyatanya tidak selamanya hubungan percintaan itu indah.

Sewaktu-waktu pasti ada masa pahitnya hubungan percintaan. Maka dari itu, orang tua pasti tidak ingin buah hatinya terluka karena cinta apalagi ketika masih belum bisa bersikap dewasa, sehingga khawatir anaknya belum mengerti bagaimana cara menyikapi keadaan dan risiko tersebut.

Sebagai seorang anak, sudah semestinya Anda memperbaiki diri dahulu dengan cara bersikap dewasa dan mandiri. Kemandirian anak perlu dilatih agar bisa menyikapi banyak hal dengan baik dan mengandalkan kemampuannya sendiri.

Memperbaiki diri agar lebih baik secara konsisten akan meluluhkan hati orang tua, sehingga mereka melihat Anda sudah cukup siap dalam menghadapi segala pahit manis atau risiko dalam hubungan percintaan.

Sebelum itu, Anda juga perlu mengetahui bagaimana risiko pacaran saat usia dini yang bermacam-macam. Tujuannya supaya lebih siap dalam menjalin hubungan asmara beserta risiko yang harus dihadapi.

3. Coba Tantang Gebetan ke Rumah

Kebanyakan orang tua melarang anaknya pacaran karena belum tentu mengetahui siapa pacarnya dan bagaimana sifatnya. Apalagi ketika si buah hati terus berusaha merahasiakan pacarnya.

Merahasiakan gebetan atau menjalin hubungan secara backstreet justru akan menambah masalah baru. Ketika Anda merahasiakannya kemudian orang tua mengetahuinya tiba-tiba, pasti tidak hanya tinggal diam saja. Bahkan mungkin akan menindak Anda lebih jauh, misalnya seperti memberikan ceramah.

Maka, cobalah menantang gebetan Anda untuk bermain ke rumah. Apabila ia berani, maka Anda bisa mengajaknya ke rumah untuk sekedar belajar bersama, bermain, atau mungkin bertamu. Dengan begini, ayah dan ibu menjadi tahu siapa yang sedang dekat dengan buah hatinya.

Mengajak gebetan ke rumah bisa membuat orang tua menilai sifatnya secara langsung dengan cara basa-basi dan mengobrol ringan karena berhadapan langsung. Saat gebetan datang ke rumah, jangan terburu-buru berbicara tentang hubungan asmara, jadi biarkan obrolan tersebut mengalir secara alami sebagai langkah mengakrabkan diri.

Sudah merupakan tanggung jawab orang tua untuk melindungi anaknya agar selalu aman dan tak terjerumus ke dalam hal-hal menyimpang. Mereka selalu berusaha supaya tidak salah dalam mendidik anaknya.

4. Perkenalkan Gebetan sebagai Teman

Ketika mengajak gebetan ke rumah Anda, jangan terburu-buru mengenalkannya sebagai seorang pacar. Sebaiknya, perlahan kenalkan ia sebagai teman.

Saat gebetan main ke rumah atau menjemput Anda untuk pergi ke luar rumah, ajak ia untuk memperkenalkan diri di depan ayah dan ibu. Tujuannya agar mereka tahu bersama siapa anaknya pergi ke luar rumah, atau sedang dekat dengan siapa saja.

Memperkenalkan gebetan sebagai teman secara perlahan, akan membuat orang tua bisa menilainya secara langsung apakah gebetan Anda termasuk orang baik ataukah bukan. Bagaimanapun juga, mengenalkan ia pada ayah dan ibu sangat penting untuk memastikan bahwa Anda dikelilingi oleh orang yang baik.

Jangan lupa, apabila hendak keluar rumah pastikan untuk berpamitan dengan orang tua secara sopan agar mereka tidak khawatir dan tahu ke mana buah hatinya pergi. Jangan lupa untuk selalu melakukan batasan ketika berkencan agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

5. Buktikan Kesiapan Menjalin Hubungan Asmara dengan Sikap

Menjalin hubungan asmara harus siap akan risikonya, sebab kisah percintaan tidak selalu manis seperti yang ditampilkan dalam serial drama romantis. Pasti ada pasang surut dalam setiap hubungan, dan hal itu tidak bisa diprediksi.

Kesiapan dalam menjalin hubungan percintaan sangat penting, misalnya sikap dewasa dan kemandirian. Sikap ini penting dimiliki agar bisa tegas dalam mengambil keputusan, maupun bijak saat menghadapi pahitnya kisah asmara Anda dengan pacar.

Orang tua pasti khawatir jika sebenarnya buah hatinya belum siap pacaran, maka dari itu mereka melarangnya. Tujuannya agar anak lebih fokus pada pendidikannya terlebih dahulu, sebab ketika beranjak remaja dan sedang kasmaran biasanya cenderung lupa kewajibannya untuk belajar dan belum bisa menyikapi masalah dalam hubungan secara bijaksana.

Apabila Anda ingin orang tua membolehkan berpacaran, sebaiknya tunjukkan dengan sikap konsisten bahwa Anda mampu bersikap dewasa dalam segala hal. Dengan begitu, ayah maupun ibu bisa luluh karena yakin buah hatinya sudah siap menjalin hubungan dengan lawan jenis.

6. Jangan Terlalu Merengek pada Orang Tua

Banyak orang tua tidak memperbolehkan anaknya pacaran karena kekhawatiran mengenai banyak hal, misalnya pergaulan bebas, melupakan orang tuanya, malas belajar, bahkan mungkin sampai membangkang. Tujuannya sebenarnya baik demi kebaikan si buah hati.

Apabila memang keduanya benar-benar tidak memperbolehkan, sebaiknya jangan terlalu merengek tanpa memiliki alasan jelas untuk ingin pacaran karena akan membuat sifat kekanakan semakin terlihat. Jangan merengek ingin pacaran hanya karena melihat teman-teman sebaya sudah banyak yang punya pacar, atau hanya sekedar dipandang keren karena bisa berkencan.

Hubungan pacaran tidak sesepele itu, oleh karena itu kebanyakan orang tua takut anaknya belum siap menghadapi realita kisah cinta yang sesungguhnya. Apabila mereka melarang anaknya, sebaiknya mulailah berbenah diri, bersikap mandiri, serta dewasa agar mereka tahu bahwa anaknya sudah siap menjalani hubungan asmara.

Jadi itulah cara menghadapi orang tua yang melarang pacaran. Jangan lupa untuk selalu berbenah diri supaya terus lebih baik sebagai bukti kesiapan Anda untuk menjalin hubungan asmara dengan orang lain nantinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *