Pesatnya perkembangan teknologi modern hampir mengubah seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dari pola asuh (parenting) orang tua. Pada zaman serba canggih sekarang ini, banyak orang tua mulai menerapkan konsep digital parenting untuk menyesuaikan perkembangan zaman.
Selain dampak positif teknologi yang mempermudah kehidupan manusia, dampak negatifnya adalah ketergantungan seseorang dalam menggunakannya, terutama bagi anak-anak yang masih di bawah umur. Konten-konten online yang tersedia harus dipilah agar sesuai dengan batas konsumsi anak.
Lantas, bagaimana caranya menerapkan konsep digital parenting? Apakah konsep tersebut memberikan dampak positif? Untuk mencari tahu jawabannya, mari simak informasi lebih lengkapnya pada pembahasan di bawah ini!
Mengenal Konsep Digital Parenting
Konsep digital parenting adalah proses mendidik anak untuk bisa menggunakan teknologi dengan aman, bijak, dan bertanggung jawab. Dengan kata lain, anak bukan dihindarkan dari penggunaan teknologi, melainkan diarahkan untuk bisa memanfaatkannya dengan maksimal.
Penerapan konsep ini sangat penting mengingat banyaknya konten yang harus disaring agar sesuai dengan konsumsi anak. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa media online banyak menampilkan informasi simpang siur, cyberbullying, pornografi, dan masih banyak lagi.
Anak-anak, terutama yang masih di bawah umur, masih belum bisa menyaring informasi yang baik dan buruk secara maksimal. Mereka memerlukan arahan dan pemahaman seperti apa bentuk konten yang baik dan buruk.
Apabila tidak, dampaknya bisa berkepanjangan pada perkembangan anak. Dari segi kepribadian, mereka bisa memiliki sikap yang agresif, kecanduan, hingga menghindar dari lingkungan sosial. Semua hal tersebut terjadi karena terlalu fokus pada konsumsi online.
Selain itu, tidak menerapkan konsep digital parenting juga bisa berpengaruh pada kesehatan anak, loh! Dampaknya bisa berupa penyakit tubuh, seperti obesitas, permasalahan punggung, hingga stress.
Cara Menerapkan Digital Parenting yang Baik
Lantas, bagaimana caranya menerapkan digital parenting yang baik? Berikut ada beberapa tips yang cocok untuk Anda lakukan di rumah:
1. Batasi Akses Konten Online Sesuai Umur
Jika Anda tidak ingin anak mengonsumsi konten yang tidak sesuai umurnya, Anda perlu membatasi akses terhadap konten tersebut. Bagaimana caranya? Aplikasi atau platform online sekarang ini hampir sudah canggih yang dilengkapi dengan fitur parental control.
Fitur tersebut bisa menyaring, membatasi, dan memantau aktivitas anak dalam mengakses konten online melalui gadget. Apabila suatu aplikasi tidak memiliki fitur tersebut, Anda bisa mengunduh aplikasi parental control agar tetap dapat memantau aktivitas anak.
2. Atur Jadwal Penggunaan Gadget
Tips berikutnya yang tidak kalah penting adalah Anda harus mengatur jadwal penggunaan gadget. Sebagai orang dewasa, Anda pun cepat terikat atau memiliki ketergantungan dengan gadget, bukan? Begitu pula anak-anak yang memiliki daya tarik tinggi terhadap suatu hal baru.
Jika anak terlalu fokus dan terikat pada gadget, dikhawatirkan mereka akan menarik diri dari lingkungan dan sulit bergaul. Tentu Anda tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan?
Jadi, Anda bisa membuat jadwal penggunaan gadget sesuai kebutuhan. Misalnya, dalam 1 hari, anak hanya diperbolehkan bermain gadget selama 1 jam. Atau, bisa juga membuat jadwal menggunakan gadget hanya 2 kali dalam 1 minggu, dan seterusnya.
3. Ajak Menggunakan Aplikasi Edukasi untuk Belajar
Anak-anak yang masih di bawah umur perlu diajarkan memaksimalkan penggunaan gadget agar bisa bermain sambil belajar. Sekarang ini, sudah banyak aplikasi belajar online menarik yang bisa digunakan.
Anda bisa mengajarkan membaca, membedakan warna, menyanyi, dan sebagainya menggunakan aplikasi online. Jadi, secara tidak langsung, Anda bisa mengubah pola berpikir anak menjadi yang tadinya gadget hanya sebagai media bermain, bisa juga sebagai media belajar.
4. Beri Pemahaman tentang Dunia Maya
Selain memberi batasan dan larangan, Anda pun tetap harus memberi pemahaman tentang dunia maya secara perlahan. Anda bisa memberikan penjelasan tentang konsekuensi atas melihat konten yang tidak baik atau tidak sopan.
Jelaskan juga mengapa konten tersebut tidak cocok untuk anak dan bagaimana norma masyarakat melihatnya. Jadi, Anda pun bisa memiliki hubungan yang lebih dekat dengan anak karena keterbukaan atas diskusi tersebut.
Itulah beberapa hal tentang konsep digital parenting yang perlu diketahui bersama. Dari beberapa cara penerapan di atas, sudahkah Anda mengimplementasikannya? Apabila belum, sekaranglah saat yang tepat untuk menerapkan konsep digital parenting!