Lompat ke konten

Apa itu Break dan Bedanya dengan Putus dalam Hubungan Asmara

Break dalam Hubungan

Jangan sampai salah kaprah soal perbedaan break dan putus! Keduanya sekilas memiliki kemiripan arti, padahal aslinya berbeda dari beberapa aspek. Jadi sebaiknya tak asal menyebut agar tak menimbulkan kesalahpahaman.

Ketika menjalani hubungan asmara, putus maupun break dalam hubungan bisa saja terjadi. Biasanya karena merasa ingin rehat ataupun akibat kurangnya kecocokan. Apapun itu, cari tahu terlebih dahulu apa itu break dalam hubungan asmara serta apa bedanya dengan putus melalui bacaan di bawah ini.

Apa itu Break dalam Hubungan?

Apa arti break dalam hubungan? Break dalam hubungan adalah suatu keputusan untuk mengistirahatkan hubungan percintaan sejenak yang biasanya terjadi karena hubungan sedang berada di ujung tanduk.

Dalam percintaan, tak jarang antar pasangan terlibat pertengkaran akibat permasalahan tertentu. Ini merupakan salah satu penyebab break, sehingga ketika masa istirahat tersebut, masing-masing perlu melakukan introspeksi sekaligus memikirkan langkah terbaik demi kelangsungan hubungan ke depannya.

Sesuai penjelasan soal apa arti break dalam hubungan, Anda dengan pasangan bisa dibilang sedang mengambil masa istirahat satu sama lain. Apabila sedang berada dalam situasi tersebut, berarti hubungan belum berakhir dan masih ada kemungkinan terjalin kembali.

Bedanya dengan putus, yaitu ketika memutuskan memutuskan untuk putus artinya semua benar-benar berakhir. Jadi asmara tak dapat terjalin kembali karena semuanya sudah berakhir. 

Putus terjadi akibat sebuah hubungan tak bisa lagi dipertahankan. Bisa jadi sebelumnya telah mengalami break beberapa kali, namun pada akhirnya tak menemukan keputusan terbaik untuk menjalin kisah cinta lagi dengan orang yang sama.

Perbedaan Break dengan Putus

Meskipun hampir mirip, perbedaan break dan putus sebenarnya mudah dibedakan. Jika Anda belum paham perbedaannya masing-masing, cari tahu melalui penjelasan berikut berdasarkan beberapa aspek.

1. Status 

Perbedaan break dan putus bisa dilihat dari status. Pada break dalam hubungan, status masing-masing adalah masih berpasangan karena kedua pihak belum putus secara resmi. Jadi sebaiknya pada masa tersebut tidak disarankan menjalin asmara dengan orang baru daripada menyakiti pasangan Anda nantinya.

Meskipun namanya beristirahat sejenak, bukan berarti boleh bermain-main apalagi mencoba peruntungan lewat kisah cinta baru karena sama saja menyakiti pasangan maupun orang baru tersebut. Perilaku main-main ini merupakan cikal bakal terjadinya breadcrumbing nantinya, yaitu memberikan harapan palsu kepada orang baru.

Sedangkan ketika sudah putus, sama saja resmi mengakhiri hubungan dengan pasangan. Setelah putus, status masing-masing adalah single. Jadi tak ada salahnya jika memulai kisah asmara dengan orang yang baru. 

Lebih berhati-hatilah saat mengucapkan kata break dan putus, sebab keduanya memiliki perbedaan makna. Apabila Anda benar-benar ingin mengakhiri semuanya, ucapkanlah putus. Sedangkan jika masih ingin berbenah, tak ada salahnya meminta break untuk beberapa waktu.

2. Lama waktunya

Pertengkaran dalam hubungan percintaan wajar saja terjadi. Ujung dari pertengkaran tersebut bisa berbeda, entah langsung berdamai saat itu ataupun yang sering terjadi adalah istirahat sejenak atau benar-benar putus.

Berdasarkan lama waktunya, putus dan break dalam hubungan merupakan dua hal berbeda. Ketika bertengkar ataupun ada masalah tertentu dan akhirnya break, waktunya bervariasi. Kemungkinan beberapa hari, beberapa minggu, atau mungkin tidak tentu bergantung kesepakatan masing-masing pihak.

Sebaiknya saat break, masing-masing pihak membuat kesepakatan waktu demi kejelasan status hubungan. Jika waktunya tidak jelas berapa lamanya, sama saja dengan menggantungkan pasangan. 

Ini dampaknya cukup menyakitkan, bisa jadi salah satu malah mencari kisah cinta baru akibat statusnya tidak jelas. Idelanya break adalah dua sampai tiga minggu untuk memberikan jawaban atau kepastian.

Sebab ketika break dalam waktu tak ditentukan selain statusnya seolah digantungkan, juga membuat pasangan merasa tak dihargai. Ujung-ujungnya, malah susah mempertahankan semuanya kembali seperti semula.

Sedangkan jika sudah putus, waktunya terjadi saat itu juga tetapi selanjutnya tak ada status apapun lagi dengan pasangan. Biasanya kata putus diucapkan ketika sudah di ujung tanduk dan tak ada lagi yang dapat dipertahankan.

3. Tujuan dilakukannya

Tujuan mengistirahatkan hubungan atau break adalah untuk memberi ruang bagi masing-masing pihak supaya dapat melakukan introspeksi diri maupun menentukan langkah terbaik demi kelangsungan hubungan asmara itu sendiri. Tidak benar-benar mengakhirinya, cenderung memberi waktu untuk berpikir jernih.

Selama masa break, daripada menjalin kisah asmara baru sebaiknya lakukan introspeksi diri. Tidak ada percintaan yang sempurna, maka break dibutuhkan agar masing-masing menyadari bahwa setiap masalah yang dipikirkan bukan hanya kekurangan/kesalahan pasangan, tetapi juga bagaimana soal diri sendiri yang mungkin juga menyakiti pasangan.

Sedangkan putus bertujuan untuk menyatakan bahwa hubungan secara resmi telah berakhir. Setelahnya, tidak ada lagi ikatan khusus dengan pasangan yang sudah menjadi mantan kekasih. Jadi pada situasi ini, masing-masing boleh saja menjalin kisah kasih dengan yang baru.

4. Kemungkinan di kemudian hari

Setelah membahas pengertian mengenai apa itu break dalam hubungan, saat sedang break berarti hubungan tersebut belum berakhir. Break tidak selalu berujung putus, sehingga masih ada harapan ‘balikan’ di kemudian hari setelah masa itu selesai. Idelanya berlangsung selama 2-3 minggu.

Meskipun begitu, break bisa berujung putus jika sama-sama tak menemukan solusi terbaik demi mempertahankan hubungan. Biasanya hal seperti ini dipicu dari permasalahan rumit yang membuat masing-masing pihak susah memanfaatkan apalagi memberi kesempatan satu sama lain.

Berbeda dengan putus hubungan, yang berarti tak ada harapan lagi untuk kembali bersama. Setelah semua berakhir, status pun sudah bukan pacar lagi. Putus bisa saja balikan, namun waktunya kemungkinan lebih lama dan tidak pasti.

Pro Kontra Break dan Putus

Soal break dan putus, masih menimbulkan pendapat yang menuai pro dan kontra. Apa saja itu? Ini pro kontra break dan putus yang perlu diketahui, sebenarnya masing-masing punya sisi positif dan negatif.

Pro

Bicara soal pro pada break dan putus, ini rinciannya.

  • Break tidak selamanya buruk, sebab ini adalah sikap terbaik yang bisa dilakukan sebelum mengambil keputusan dalam hubungan asmara.
  • Break adalah upaya memberikan ruang bagi kedua pihak agar dapat memikirkan kelanjutan hubungan. Hal ini boleh saja dilakukan supaya keduanya dapat berpikir secara jernih sebelum mengambil tindakan.
  • Break tidak selalu berakhir putus. Masih ada harapan rujuk.
  • Putus merupakan keputusan terbaik untuk mengakhiri kisah asmara daripada semakin menyakiti diri sendiri. Bisa jadi akibat tidak adanya kecocokan dan toxic relationship.
  • Putus adalah solusi paling tepat demi menjaga kewarasan diri sendiri agar dapat menjalani hidup dengan tenang.

Kontra

Sedangkan, di bawah ini adalah kontra break dan putus yang perlu diketahui.

  • Break bagi sebagian orang sama saja menggantungkan hubungan asmara.
  • Break banyak diartikan sebagai putus secara halus, padahal tidak demikian.
  • Break banyak diartikan enggan berkomitmen lebih jauh dengan pasangan.
  • Putus dianggap tidak solutif, tapi justru menambah masalah dan musuh.
  • Daripada break, putus secara baik-baik dianggap lebih bagus.
  • Break dan putus dianggap sama saja.

Bila hendak memperbaiki semuanya, break adalah keputusan terbaik daripada langsung putus. Bicarakan semuanya dengan hati serta pikiran tenang agar menemukan solusi terbaik. Semoga penjelasan di atas mudah dipahami, jadi sebaiknya tidak asal mengucapkan break maupun putus karena keduanya punya makna berbeda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *