Lompat ke konten

8 Alasan Tidak Perlu Menghubungi Mantan Kekasih

Alasan Tidak Perlu Menghubungi Mantan

Banyak alasan tidak perlu menghubungi mantan kekasih. Terutama ketika Anda sudah memiliki pasangan. Sebab hal ini justru dapat merusak hubungan itu sendiri.

Kenangan bersama mantan kekasih di masa lalu boleh jadi sangat sulit untuk dilupakan. Apalagi karena banyak sekali momen indah dan bermakna yang terjalin sekian lama. Namun akhirnya harus kandas karena berbagai penyebab.

Melupakan tentangnya mungkin tak mudah, sebab harus melalui berbagai proses agar bisa benar-benar move on. Proses tersebut memang tidaklah sebentar karena rasa sakit akibat luka lama dan bayang-bayangnya seringkali menghantui.

Bagaimanapun cara Anda menjalani proses move on dari mantan, lebih baik tidak menghubunginya sama sekali agar tidak menghambat prosesnya. Menghubunginya kembali justru dapat memicu perasaan rindu, bedanya saat ini rindu tersebut tidak terbalas.

Selain itu, beberapa pertimbangan di bawah ini merupakan alasan tidak perlu menghubungi mantan kekasih sama sekali supaya tidak menghambat proses move on.

1. Upaya Menghargai Pasangan, Jika Anda Memilikinya

Jika sudah memiliki pasangan tetapi masih menghubungi mantan kekasih, hal ini jelas tidak dibenarkan. Bayangkan saja ketika berada di posisi pasangan Anda, rasanya benar-benar sedih bukan? 

Menghubungi mantan ketika sudah memiliki pasangan pun juga bisa menyebabkan kesalahpahaman dan memicu konflik. Padahal sudah menjalani kisah cinta baru, tetapi sangat disayangkan malah menghubungi masa lalu. 

Pasangan Anda mungkin berpikir bahwa keberadaannya tidak dihargai dan seringkali diabaikan. Bukan bermaksud untuk menjadi manusia posesif, justru menghubungi seseorang yang sebelumnya pernah bersama sebaiknya tidak dilakukan karena akan mengulang kembali rasa yang sama pada saat itu.

Ketika ia mengontak kembali, atau memang terpaksa karena dirinya adalah rekan kerja, batasi interaksi dan sesuaikan dengan keadaan. Hindari menghubungi kalau bukan perkara penting, demi menjaga hati kekasih Anda saat ini.

2. Menghubungi Mantan Kekasih Hanya Menghambat Proses Move On

Salah satu tanda bahwa seseorang belum bisa move on yaitu masih berupaya melakukan interaksi dengan mantan kekasihnya. Tidak mempedulikannya lagi setelah patah hati memang sulit karena selama ini terbiasa bersama. Akan tetapi, ketahuilah bahwa Anda pun berhak bahagia dan lepas dari jeratan masa lalu.

Menghubungi mantan kekasih dapat menghambat proses move on. Apalagi masih melakukan stalking pada akun sosial medianya. Sekedar bertanya soal kabar bukanlah hal penting untuk dilakukan, sebab pikiran Anda nantinya malah terlalu fokus ingin kembali padanya, padahal bukan lagi siapa-siapa.

Proses move on yang terhambat dapat menimbulkan kegelisahan akibat masih sering memikirkannya. Meskipun belum tentu dirinya turut memikirkan. Maka dari itu, berhentilah melakukan interaksi dengannya demi kelancaran proses penyembuhan luka hati.

3. Membuka Luka Lama Kembali

Sadar ataukah tidak, menghubungi mantan dapat membuka luka lama. Bukan hanya teringat tentang memori indah di masa lalu, bisa juga teringat alasan mengapa berpisah maupun sekelebat momen menyedihkan.

Membuka luka lama dapat menimbulkan kegelisahan karena berpikir untuk mengharapkannya kembali, ataupun berharap ia membalas pesan Anda ketika menghubunginya. Maka dari itu, lebih baik tak melakukan kontak personal dengannya.

Jangan berharap apapun pada seseorang yang telah mengkhianati kepercayaan dan komitmen bersama. Saat ini fokuslah untuk menyembuhkan luka lama, jangan menghubunginya supaya tak ada ekspektasi apapun kepadanya. Terlalu berekspektasi malah akan memperparah keadaan dan menghambat proses move on.

4. Menimbulkan CLBK atau Cinta Lama Bersemi Kembali

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa menghubungi mantan kekasih dapat menimbulkan CLBK atau cinta lama bersemi kembali pada sebagian orang. Apalagi jika intensitasnya dilakukan cukup sering, baik setelah lama putus ataupun ketika baru saja putus cinta.

Tak ada salahnya memang jika berharap CLBK dengannya, dengan catatan ia benar-benar menjadi lebih baik dan jauh berbeda daripada sebelumnya, bukan hanya mengucapkan janji lalu berulah kembali. Mungkin saja peluang untuk memperbaiki hubungan bisa dicoba kembali.

Lain halnya jika berharap CLBK tetapi ia tak berubah dan tetap dengan sifat negatifnya (misalnya: posesif, manipulatif, dan lain-lain), terutama jika sebelumnya pernah terjebak di dalam toxic relationship bersamanya. Jangan melakukan toxic positivity pada diri sendiri. Sadarilah mana yang tidak baik dan seharusnya ditinggalkan supaya tidak semakin menyakiti.

Maka dari itu, ketika mengetahui bahwa ia masih dengan sifat buruk seperti sebelumnya, sebaiknya jangan mengharapkannya kembali. Sebab hal ini bukan hanya membuka luka lama kembali, tetapi juga membuat perasaan jadi mudah gelisah dan bimbang. Akibatnya, menjadi susah membagi fokus untuk kehidupan sehari-hari karena hanya memikirkan seseorang yang telah menyakiti Anda.

5. Mengganggu Hubungan Mantan dengan Pasangan Barunya

Alasan tidak perlu menghubungi mantan kekasih yaitu karena dapat mengganggu hubungannya dengan pasangan barunya. Apalagi jika ia sudah menikah, malah menimbulkan konflik pada rumah tangganya akibat adanya kesalahpahaman.

Mengetahui dirinya telah bersama orang lain mungkin menyesakkan, terutama apabila proses move on yang sedang dijalani belum sepenuhnya berhasil karena segala tentangnya masih terlintas di pikiran. Apalagi ketika melihatnya sudah terikat resmi dengan pendamping hidup pilihannya, maka Anda perlu mengetahui cara move on dari mantan yang sudah menikah dengan orang lain.

Selain itu, jangan pernah berpikir untuk mencintai mantan ketika sudah memiliki pasangan baru. Tentu saja hal ini salah dan sebaiknya tidak dilakukan karena akan merugikan diri sendiri. Sedalam apapun cinta Anda padanya di masa lalu, sebaiknya segera melupakannya agar tidak mengganggu hubungan barunya maupun diri sendiri.

6. Mantan Kekasih Merusak Kepercayaan dan Komitmen Bersama di Masa Lalu

Ingatlah apa alasan berpisah dengannya waktu itu. Perpisahan dalam kisah asmara biasanya terjadi karena salah satu atau mungkin kedua pihak mengkhianati komitmen sekaligus merusak kepercayaan yang telah dibangun bersama.

Perpisahan juga bisa saja terjadi akibat adanya kesalahpahaman, namun biasanya disertai dengan konflik. Adapun putus cinta akibat adanya perbedaan, baik keyakinan, maupun strata sosial. Oleh karena itu, mengingat hal tersebut sebaiknya tegaskan diri sendiri untuk tidak menghubunginya, daripada melukai lagi.

Terutama jika putus hubungan karena komitmen dan kepercayaan dikhianati. Hal ini jelas sebaiknya tidak perlu berharap ia akan kembali, sebab dikhawatirkan ia membuat kesalahan yang sama seperti dulu.

7. Dia Belum Tentu Peduli dengan Anda

Ketika menghubungi mantan kekasih, mungkin hanya sekedar bertanya kabar karena memikirkannya, ataupun masih sedikit ada rasa peduli dengannya. Namun, ketahuilah bahwa belum tentu ia juga peduli terhadap Anda.

Secara logika, jika ia benar-benar peduli, pasti tak akan mengajak berpisah atau dengan mudahnya mengucap kata pisah. Daripada memikirkannya dan membuang-buang waktu berharga, lebih baik fokus menjalani kehidupan pribadi.

8. Tak Ada Alasan Lagi, Sebaiknya Fokus pada Diri Sendiri

Terus menghubungi mantan sebenarnya hanya membuang-buang waktu berharga. Daripada melakukan hal itu, sebaiknya fokus pada diri sendiri. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk menyembuhkan luka hati sekaligus mencintai diri.

Tak ada alasan lagi untuk menghubunginya. Cobalah perlahan membuka lembaran baru, lalu menikmati waktu dengan baik dan mencari kebahagiaan yang sebelumnya mungkin belum sempat dinikmati.

Menghubungi mantan kekasih tidak perlu dilakukan atas dasar alasan apapun. Lebih baik gunakan waktu berharga Anda untuk fokus mencintai diri sekaligus mengejar kebahagiaan. Sebab menghubunginya hanya akan membuka luka lama kembali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *