Lompat ke konten

Kehamilan: Proses, Diagnosa Awal, dan Hal yang Perlu Dilakukan

/ Diverifikasi oleh: dr. Dewi Puspasari

/ Diverifikasi oleh: dr. Dewi Puspasari

Kehamilan

Kehamilan merupakan hal yang seringkali dinanti-nanti, terutama bagi pasangan yang baru menikah atau mereka yang sudah lama menantikan momongan. 

Pengertian Kehamilan

Kehamilan atau pregnancy adalah proses sembilan bulan atau lebih di mana seorang perempuan membawa embrio dan janin yang sedang berkembang dari dalam rahimnya (WHO). Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui bagaimana proses kehamilan, diagnosa awal, dan hal-hal yang perlu dilakukan setelah mengetahui tanda-tandanya.

Bagaimana Proses Terjadinya Kehamilan?

Sebelum si buah hati lahir ke dunia, ada proses terjadinya kehamilan yang sangat kompleks. Kehamilan bisa terjadi kapan saja, meskipun tidak sedang dalam masa subur atau ovulasi. Namun, peluang besar terjadinya kehamilan biasanya ketika berhubungan intim saat sedang dalam masa subur. 

Masa subur atau ovulasi merupakan masa di mana sel telur sudah matang dan siap dibuahi oleh sperma. Masa subur terjadi dalam dua minggu sebelum hari pertama periode menstruasi berikutnya.

Awal mula proses terjadinya kehamilan terjadi ketika sel telur yang sudah matang berhasil dibuahi oleh sperma setelah melakukan hubungan intim. Pembuahan sel telur ini akan berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Hal ini terjadi karena dari ratusan juta sel sperma yang memasuki vagina, hanya ada sedikit sel sperma yang berhasil membuahi sel telur.

Kehamilan terjadi selama 40 minggu yang dibagi menjadi tiga trimester: 

  • Trimester pertama berkisar 0 – 13 minggu usia kehamilan. Pada trimester pertama ini janin sedang masa awal berkembangan di dalam rahim.
  • Trimester kedua berkisar 14 – 26 minggu usia kehamilan. Ketika janin sudah masuk trimester kedua, biasanya pergerakan calon bayi di dalam rahim sudah dapat dirasakan.
  • Trimester ketiga berkisar 27 – 40 minggu. Pada trimester ketiga ini sang buah hati sudah berkembang seutuhnya di dalam rahim. Janin memasuki proses pematangan organ dan persiapan agar dapat hidup diluar rahim, termasuk dengan menambah berat badan secara progresif.

Sel telur yang sudah berhasil dibuahi kemudian akan berubah menjadi zigot. Zigot ini lah yang kemudian akan berkembang menjadi janin di dalam rahim. Pada masa awal kehamilan, sang ibu biasanya akan mengalami pendarahan ringan berupa flek kecokelatan blastokista atau zigot yang sudah berkembang selama beberapa hari. Flek ini muncul akibat adanya implantasi atau penempelan pada dinding rahim. 

Implantasi akan terjadi selama 6 hingga 10 hari. Gejala terjadinya implantasi mirip dengan rasa kram perut ketika pra-menstruasi dan pendarahannya pun juga lebih ringan dari menstruasi biasanya. Perlu diketahui bahwa tidak semua ibu mengalami munculnya flek ini.

Ketika flek sudah tidak terjadi lagi, kemudian akan terbentuk plasenta dan air ketuban. Bagian inilah yang merupakan sumber nutrisi bagi calon bayi. Pada masa ini, Anda sudah bisa melakukan tes kehamilan menggunakan test pack minimal dua minggu setelah berhubungan intim. Jika Anda masih kurang yakin dengan hasil dari test pack, Anda dapat melakukan tes kehamilan langsung ke dokter kandungan. 

Diagnosa Awal Kehamilan

Diagnosa awal adanya kehamilan dapat diketahui melalui tanda-tanda yang umum terjadi. Tanda-tanda umum yang terjadi saat munculnya kehamilan dapat berupa:

  1. Perut terasa kembung disertai adanya kram perut
  2. Telat haid
  3. Mengalami morning sickness atau mual muntah
  4. Lebih sensitif terhadap bau
  5. Payudara terasa membengkak dan nyeri
  6. Keluar flek kecoklatan dari vagina
  7. Sering ngidam
  8. Merasa lebih cepat lelah
  9. Cenderung lebih emosional
  10. Sering buang air kecil

Gejala-gejala saat kehamilan tersebut akan sering terjadi hingga trimester ketiga. Gejala mual dan muntah biasanya akan muncul pada minggu keenam usia kehamilan. Akan tetapi, gejala ini biasanya akan hilang pada kehamilan usia 12 hingga 16 minggu. 

Perlu diketahui juga, tanda-tanda tersebut bukanlah tanda-tanda yang mutlak untuk menunjukkan adanya kehamilan atau tidak. Sebab, tanda-tanda tersebut bisa jadi tidak muncul karena dipengaruhi oleh kondisi kesehatan sang ibu. 

Tanda-tanda kehamilan sebagai diagnosa awal tersebut tidak dialami oleh semua ibu hamil, namun bisa dialami oleh beberapa ibu hamil saja. Oleh karena itu, diperlukan pengecekan lebih jauh ke dokter kandungan untuk memastikan keakuratannya. Jika Anda sedang merencanakan kehamilan dan mulai muncul tanda-tanda kehamilan tersebut, lakukan hal-hal ini untuk lebih memastikannya:

  • Menggunakan test pack untuk mendeteksi adanya Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang ada pada urin. Hasil test pack berupa dua garis menunjukkan hasil yang positif. Sementara hasil test pack menunjukkan satu garis artinya negatif.
  • Melakukan tes kehamilan ke rumah sakit atau klinik untuk memastikan keakuratan hasil test pack. Tes kehamilan ini biasanya dilakukan oleh dokter kandungan dengan menggunakan USG untuk memastikan kehamilan Anda.
  • Melakukan tes darah pada saat awal kehamilan.

Hal yang Perlu Dilakukan Selama Kehamilan

Banyak hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan selama masa kehamilan. Hal ini karena saat hamil merupakan masa-masa yang rawan. Saat hamil, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan pola makan, baik untuk ibu maupun calon bayi yang dikandung.

Ibu hamil perlu menjaga pola makan yang sehat untuk kesehatan janin yang dikandungnya. Konsumsilah makanan-makanan dengan gizi seimbang. Jika sedang merencanakan kehamilan, disarankan untuk mengkonsumsi asam folat 400 mcg selama beberapa bulan sebelum hamil. Jika terdapat kondisi kesehatan tertentu dan mengharuskan untuk meminum obat sewaktu-waktu, wajib konsultasi terlebih dahulu pada dokter terkait supaya obat-obatan yang dikonsumsi tidak membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Hal yang Perlu Diwaspadai Selama Kehamilan

Selain memperhatikan gizi makanan dan obat-obatan yang dikonsumsi, ibu hamil juga perlu waspada untuk beberapa hal yang bisa saja terjadi selama masa kehamilan. Hal-hal yang perlu diwaspadai tersebut, antara lain:

Anemia (Kurang Darah)

Upaya dalam menghindari anemia atau kurang darah selama masa kehamilan, dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen atau makan-makanan yang mengandung zat besi, asam folat dan vitamin B12. Makanan yang disarankan untuk dikonsumsi selama kehamilan untuk mencegah anemia, yaitu daging merah tanpa lemak, ayam atau bebek, sayuran hijau, ikan, dan buah-buahan.

Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini merupakan kondisi dimana ketuban pecah sebelum waktu persalinan dimulai. Ketika mengalami kondisi ini, pastikan untuk tetap tenang dan hubungi orang terdekat untuk dapat segera ditangani ke fasilitas kesehatan.

Keguguran

Keguguran seringkali terjadi pada beberapa ibu saat awal kehamilan. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak darah atau gumpalan dalam jumlah banyak disertai dengan rasa nyeri yang hebat.

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) yang terjadi pada ibu hamil harus segera ditangani oleh petugas medis. Sebab kondisi ini dapat menyebabkan bayi lahir prematur. 

Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan adalah kondisi di mana sel telur dibuahi di luar uterus atau rahim. Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan sel telur tidak mampu bertahan hidup, merusak organ terdekat, sehingga menyebabkan pendarahan hebat yang mengancam nyawa ibu.

Inkompetensi Serviks

Inkompetensi serviks merupakan kondisi di mana leher rahim membuka terbuka terlalu dini pada masa kehamilan.

Plasenta Previa

Plasenta Previa merupakan kondisi di mana plasenta menutup pembukaan leher rahim ibu. Kondisi ini biasanya terjadi ketika ibu melahirkan pada usia 35 tahun atau lebih. Plasenta Previa juga bisa terjadi dikarenakan riwayat operasi sebelumnya, misalnya operasi caesar.

Diabetes Gestasional

Kondisi ini merupakan kondisi ketika gula darah pada ibu hamil cenderung tinggi. Ibu hamil yang terkena Diabetes Gestasional rentan untuk terkena Diabetes Tipe II.

Pre-eklampsia

Pre-eklampsia merupakan kondisi ketika ibu hamil tekanan darahnya tinggi dan dapat menyebabkan komplikasi berbahaya dan berakibat fatal bagi ibu maupun bayi. Kondisi ini biasanya muncul ketika usia kehamilan 20 minggu atau lebih.

Hiperemesis Gravidarum

Nama lain dari Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah (morning sickness) ekstrem yang menyebabkan penurunan berat badan secara drastis. Morning sickness yang parah ini harus segera ditangani supaya tidak membahayakan organ hati dan ginjal ibu hamil.

Kehamilan adalah hal yang sangat perlu diperhatikan dan juga perlu diwaspadai terhadap hal-hal yang berpengaruh pada tumbuh kembang janin. Oleh karena itu, mengetahui diagnosa awal kehamilan dan hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sangat penting bagi orangtua maupun calon orangtua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *