Momen bayi baru lahir begitu membahagiakan keluarga. Akan tetapi, tak jarang ayah dan ibu merasa cemas terhadap kondisi bayi, baik selama mengasuhnya maupun ketika orang lain menengoknya.
Masih banyak orang, terutama ayah dan ibu belum tahu larangan pada bayi newborn. Simak apa saja hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir berikut supaya dapat lebih berhati-hati.
1. Menyentuh atau Mencium Muka Sembarangan
Menengok bayi yang baru lahir banyak ditunggu demi melihat wajah menggemaskannya. Saking gemas dan senangnya, sebagian orang sampai mencium, mencubit, juga menyentuh wajah si newborn sembarangan.
Kulit bayi termasuk sensitif, sebaiknya tidak sembarangan menyentuh wajahnya. Kebanyakan orang menyepelekan hal penting ini, padahal dapat merugikan si kecil. Apabila melakukannya, malah membuat wajahnya muncul ruam, kemerahan, sampai iritasi yang membuatnya merasa kesakitan lalu menangis.
Kita tidak tahu apakah ayah, ibu, maupun lainnya dalam kondisi wajah dan tangan yang bersih. Guna mengantisipasi iritasi pada kulit bayi, sebaiknya jangan menyentuh mukanya sembarangan apalagi jika sudah dilarang oleh orang tuanya.
2. Memberikan Makanan Padat
Hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir lainnya, yaitu memberikannya makanan padat apalagi tanpa seizin orang tuanya. Ketika baru lahir, bayi hanya disarankan minum ASI atau susu formula. Pencernaannya masih belum siap menerima makanan apapun selain susu khusus.
Pencernaan serta gigi bayi baru lahir masih sensitif dan belum berkembang layaknya orang dewasa, sehingga belum bisa mencerna makanan secara sempurna. Meskipun ia lapar pun, solusinya bukan diberikan makanan padat, tetapi digendong dan diberi ASI/susu formula.
Memberikannya makanan padat secara paksa membuatnya muntah, tersedak, diare, bahkan dikhawatirkan nyawanya dapat terancam. Si kecil baru bisa diberikan makanan (MPASI) dengan tekstur sedikit padat baru mulai usia 8–9 bulan. Itu pun harus bertahap dari full ASI, MPASI tekstur semi-liquid, baru makanan lebih padat.
3. Membiarkan Tidur Tengkurap atau Miring
Kemudian hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir karena bisa berakibat fatal adalah membiarkannya tidur tengkurap atau miring. Hal ini karena posisi tengkurap dan miring dapat membuatnya susah nafas hingga berisiko meninggal.
Dalam dunia medis ini disebut SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau kematian bayi secara mendadak. Selain mencegahnya salah posisi tidur, ayah dan ibu disarankan tak memberikan bantal sebagai penyangga leher karena berisiko keseleo serta menyumbat saluran pernafasan.
Jika Anda melihatnya pada posisi tengkurap, segera betulkan posisinya. Lakukan pengecekan setiap 2-3 jam sekali untuk mengawasi si buah hati guna memastikannya tidur dengan posisi yang aman.
Selain bantal dan posisi tidur, tidak disarankan mengelilinginya dengan mainan di baby crib demi mencegah kecelakaan saat tidur. Sebab ketika masih bayi biasanya belum bisa mengendalikan posisinya.
4. Dijemur dengan Badan Telanjang
Menjemur bayi newborn secara rutin setiap pagi sangat disarankan karena memiliki banyak manfaat. Manfaat menjemur bayi, antara lain memberikan kehangatan yang membuat tubuhnya lebih nyaman, meningkatkan kualitas tidur agar tidak gampang rewel, menjaga suhu tubuh, mencegah penyakit kuning, memaksimalkan pertumbuhan tulang, serta manfaat lainnya.
Akan tetapi, hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir adalah menjemurnya dengan badan telanjang. Kulit bayi sangat sensitif, bila Anda menjemurnya dalam kondisi telanjang justru membuat kulitnya iritasi bahkan ada risiko terkena kanker kulit.
Oleh karena itu, saat bayi dijemur sebaiknya kenakan pakaian lengkap di badannya atau setidaknya ada 20% bagian kulitnya terpapar matahari. Tak perlu dijemur terlalu lama, cukup lakukan 15-20 menit sebelum jam 10 pagi karena indeks UV-nya masih belum terlalu tinggi.
5. Membawa Bayi Baru Lahir ke Tempat Ramai
Banyak disepelekan, ternyata hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir lainnya, yaitu membawanya langsung ke tempat ramai. Membawa newborn baby ke tempat ramai dapat membuatnya gampang sakit akibat terpapar virus dan bakteri penyebab penyakit dari orang sekitar.
Kekebalan tubuh bayi yang baru dilahirkan saat dua bulan pertama termasuk masih lemah, sehingga sangat rawan tertular penyakit. Jika Anda berencana mengajaknya bepergian ataupun berkumpul bersama keluarga, jaga jarak si buah hati dan minta mereka agar tidak sembarangan menyentuhnya.
Tak hanya itu, membawanya langsung ke tempat ramai juga membuatnya stres akibat terlalu banyak distraksi. Akibatnya, ia menjadi gampang rewel.
6. Terlalu Lama Pakai Popok
Sebelum usianya menginjak 6 bulan, bayi newborn lebih banyak buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Kondisi ini mengharuskan ayah dan ibu segera mengganti popoknya jika sudah penuh.
Membiarkan popoknya selalu penuh tapi jarang diganti, kulit sekitar pantat dan pahanya muncul ruam yang ditandai dengan munculnya kemerahan. Itulah mengapa, terlalu lama pakai popok apalagi jarang diganti membuat area kulit tersebut jadi gatal dan sakit.
Orang tua harus rajin memeriksa apakah popoknya sudah penuh atau belum. Biasanya perlu diganti setelah beberapa jam. Selain itu, siapkan popok yang pas dengan ukurannya demi menghindari masalah iritasi kulit, pastikan jangan terlalu ketat.
7. Membiarkan Mulut Bayi Penuh Susu atau ASI
Adapun hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir, yaitu membiarkan mulutnya penuh susu atau ASI karena membuatnya tersedak bahkan muntah. Selain itu, terlalu banyak ASI menempel di mulutnya memicu pertumbuhan jamur dan bakteri penyebab infeksi pada mulut.
Ketika mulutnya sudah penuh ASI, segera bersihkan menggunakan kain bersih, tisu, ataupun kasa medis yang sudah dicelupkan air hangat pada area lidah, gusi, hingga liang mulutnya. Lakukan ini setiap hari secara rutin tiap melihat mulutnya sudah belepotan.
Selain tak boleh membiarkan mulutnya penuh ASI, Anda pun perlu mengetahui teknik pemberian ASI maupun susu formula yang tepat. Misalnya menyusui secara rutin 2-3 jam agar nutrisi yang diterima maksimal. Jadi, sebaiknya tidak membiarkannya tidur terlalu lama.
8. Tidak Membuat Bayi Bersendawa dengan Benar
Masih terkait pemberian ASI, bayi baru lahir sampai 2-3 bulan pertama perlu disusui tiap 2-3 jam sekali. Kemudian frekuensi pemberian ASI dapat diturunkan menjadi 3-5 jam sekali ketika usianya sudah semakin bertambah.
Perlu diperhatikan, saat menyusui ada teknik khusus yang perlu dilakukan agar si kecil mudah menerima ASI dan tidak mudah tersedak. Sebelum menyusui, pastikan Anda berhasil membuat bayi sendawa dengan benar untuk menghilangkan gas dari dalam organ pencernaannya.
Teknik menyendawakan bayi dapat dilakukan dengan menggendong sambil mengelus-elus punggungnya. Lakukan ini sampai ia berhasil mengeluarkan udara yang terjebak dari tubuhnya.
9. Membedong Terlalu Rapat
Tujuan membedong bayi untuk membuatnya merasa hangat dan nyaman, sehingga bisa tertidur lebih pulas. Akan tetapi, membedongnya terlalu rapat sampai posisi kakinya selalu lurus justru tak baik bagi kesehatannya. Sebab hal tersebut dapat membatasi pergerakan hingga menghambat pertumbuhan tulangnya.
Apabila ingin membedongnya, gunakan kain yang nyaman kemudian lilitkan pada tubuhnya dengan agak longgar untuk memberikan ruang gerak tangan serta kakinya. Hindari penggunaan kain terlalu tebal karena membuatnya kepanasan hingga berisiko mengalami SIDS atau kematian bayi mendadak akibat susah bernafas.
10. Salah Memasang Car Seat
Apabila berencana membawa bayi newborn bepergian pakai mobil, gunakanlah car seat atau kursi duduk khusus bayi yang ditempatkan pada jok belakang. Posisikan car seat dengan benar untuk meminimalisir risiko cedera akibat rem dadakan maupun benturan.
Cara memasang car seat yang benar untuk bayi ternyata belum diketahui oleh kebanyakan orang tua. Caranya, pasang membelakangi posisi penumpang depan, posisi kaki harus lebih tinggi dari kepala serta posisi sandaran yang pas agar bayi dapat memutar kepalanya secara leluasa. Hal ini dilakukan demi menghindari risiko cedera parah akibat bayi jatuh ke depan yang dikhawatirkan membatasi pernafasannya.
Rincian hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir sebaiknya dipahami sekaligus dicermati. Tujuannya supaya setiap orang tua maupun orang lain yang berhadapan dengan bayi newborn bisa lebih berhati-hati.