Lompat ke konten

10 Basic Manners yang Harus Diajarkan Pada Anak

Basic manners

Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi individu yang bisa bergaul dengan baik di masyarakat ketika dia telah dewasa. Selain memberi contoh yang baik, hal yang tidak kalah penting untuk diajarkan kepada anak adalah tata krama dasar atau basic manners.

Berikut ini basic manners yang penting diajarkan kepada anak:

1. Mengucapkan Maaf

Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak pernah melakukan kesalahan, tinggal bagaimana cara manusia tersebut mengakui dan bertanggungjawab atas kesalahan tersebut. Mengajarkan kata maaf atas kesalahan yang sengaja maupun tidak disengaja dilakukan oleh si kecil tidak hanya mendorong dia untuk mengakui kesalahan, tetapi juga bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. 

Hanya saja Bunda, sebagai orang tua Bunda juga harus memberikan contoh mengucapkan kata maaf ketika Bunda melakukan kesalahan kepada si kecil. Tidak hanya memberikan contoh yang baik, hal ini akan membuat si kecil merasa tervalidasi, sehingga dia bisa belajar bahwa tidak masalah untuk melakukan kesalahan, asalkan bertanggung jawab. 

2. Mengucapkan Tolong dan Terima Kasih

Manusia adalah makhluk sosial. Ada hal-hal yang bisa mereka lakukan secara mandiri, tetapi ada juga yang harus mereka lakukan dengan meminta bantuan orang lain. Ketika meminta bantuan orang lain inilah, seorang manusia membutuhkan kata “tolong dan terima kasih” setelah pertolongan diberikan.

Sama seperti maaf, dua kata ini sebaiknya juga dicontohkan dengan baik oleh Bunda maupun ayah. Sebab, anak kecil adalah peniru yang baik dari hal-hal yang mereka saksikan dan dengar. 

3. Mengucapkan Kata Permisi

Salah satu tata krama dasar yang harus diajarkan kepada anak adalah mengucapkan kata permisi, terutama ketika dia berjalan atau berdiri di depan orang yang lebih tua yang sedang duduk. Dalam budaya Jawa, hal ini biasanya diikuti dengan membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua. 

Selain digunakan ketika berjalan di depan orang yang lebih tua, kata ini juga bisa digunakan oleh anak ketika sedang ingin menyela sesuatu, seperti percakapan. Meskipun sederhana, namun adanya kata “permisi” sebelum seseorang menyela perkataan orang lain secara tidak langsung menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki sopan santun untuk tidak seenaknya menyela percakapan orang. 

4. Mengetuk Pintu Sebelum Masuk ke Ruangan

Tidak hanya ketika ingin bertamu ke rumah orang lain, adab mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan juga perlu diterapkan ketika si kecil ingin masuk ke kamar kakaknya, atau ke kamar orang tua. Sebaliknya, orang tua atau kakak juga perlu mengetuk pintu kamar si kecil sebelum masuk. 

Hal ini penting, sebab setiap orang membutuhkan privasi. Selain itu, seringkali kamar tidur seseorang juga merupakan area miliknya yang paling private, sehingga tidak bisa sembarang orang boleh masuk. 

5. Menutup Mulut Ketika Menguap, Batuk dan Bersin

Tahukah Bunda, jika virus influenza yang menyebabkan batuk dan bersin bisa menular ke orang lain melalui udara? Oleh sebab itu, ketika si kecil batuk dan bersin, ajari dia untuk menutup mulut dengan tangan lalu mencucinya di washtafel, supaya tidak menular ke orang lain. 

Tidak hanya batuk dan bersin, menguap juga bisa menular. Maka dari itu ketika menguap, si kecil sebaiknya juga menutup mulut. Apalagi menguap juga merupakan salah satu sinyal bahwa si kecil sedang bosan atau capek. Tentu tidak sopan apabila dia menguap saat guru menjelaskan pelajaran bukan?

6. Keluar Ruangan Ketika Ingin Kentut

Walaupun seringkali tidak berbau, akan tetapi tentu lebih baik dan lebih sopan jika anak kentut di luar ruangan. Tujuannya, tentu supaya seisi ruangan tersebut tidak mencium bau kentut yang bisa saja muncul. 

Untuk membantu menerapkan hal ini, Bunda juga bisa mengajarkan tata cara meminta izin keluar ruangan kepada guru, sehingga ketika si kecil merasa ingin kentut namun sedang berada di kelas, dia bisa menyesuaikan diri dengan meminta izin ke luar ruangan sebentar. 

7. Melepas Alas Kaki Ketika Masuk Rumah

Selain mengucapkan permisi dan membungkuk di hadapan orang yang lebih tua, basic manners lain yang acap kali diterapkan dalam rumah tangga orang-orang Asia adalah melepas alas kaki ketika masuk rumah, kecuali jika pemilik rumah tersebut mengizinkan alas kaki tersebut untuk dipakai.

Dalam banyak kasus, menggunakan alas kaki saat masuk ke dalam rumah tidak hanya dianggap membuat rumah menjadi kotor, tetapi juga tidak sopan. Sebagai gantinya, pemilik rumah biasanya membiarkan tamu masuk dengan tanpa alas kaki atau menyiapkan alas kaki khusus yang hanya digunakan untuk berkegiatan di dalam rumah. 

8. Tidak Membuang Sampah dan Ludah Sembarangan

Sampah dan ludah adalah dua hal yang tidak bisa dibuang sembarangan, khususnya dalam kultur masyarakat asia. Sampah yang dibuang secara asal dapat menyebabkan rumah menjadi berantakan dan lingkungan menjadi kotor. 

Sementara ludah yang dibuang sembarangan, khususnya di depan orang-orang tertentu, dapat diartikan sebagai penghinaan atau pelecehan kepada orang tersebut. Maka dari itu, sebaiknya Bunda mengajarkan kepada si kecil dimana sebaiknya sampah dibuang dan ludah dikeluarkan. 

9. Tata Krama Ketika Makan

Orang Indonesia memang tidak memiliki budaya table manner sebagaimana orang-orang Eropa. Namun hal ini bukan berarti orang Indonesia bisa melakukan apapun ketika makan. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika makan, seperti mengunyah dengan keras, berbicara sambil makan atau bermain gadget saat makan bersama

Sebaliknya, ada beberapa hal yang sebaiknya juga diajarkan kepada si kecil sejak dini terkait tata krama makan, misalnya, berdoa sebelum dan sesudah makan, merapikan piring setelah makan selesai atau bahkan mencuci piring sendiri untuk melatih kemandirian. 

10. Membiasakan Menggunakan Bahasa yang Sopan

Sejak dini, Bunda sebaiknya mengajarkan cara menggunakan bahasa yang sopan ketika berbicara dengan orang lain, khususnya dengan orang yang lebih tua, seperti ayah, ibu, kakek atau nenek. Penggunaan bahasa yang sopan ini akan membantu si kecil memiliki citra yang baik dihadapan orang lain nantinya. 

Dalam beberapa bahasa daerah di Indonesia, ada bahasa khusus yang lebih halus dan sebaiknya digunakan untuk orang yang lebih tua. Ajarkan bahasa ini sejak dini kepada si kecil supaya si kecil terbiasa menggunakan tutur kata yang baik dan sopan nantinya.

Selain 10 hal di atas, masih banyak aturan tata krama yang sebaiknya diajarkan kepada si kecil seiring dengan pertumbuhannya, seperti tidak memotong pembicaraan orang lain atau tidak menjelek-jelekkan orang lain di hadapan banyak temannya. Kemampuan interaksi sosial seperti ini penting untuk masa depan si kecil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *