Lompat ke konten

Manfaat Sensory Play untuk Anak dan Contohnya

Manfaat Sensory Play

Saat usia tumbuh kembangnya, anak-anak paling suka bermain dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, mengajaknya belajar sambil melakukan beberapa permainan menyenangkan akan mengoptimalkan tumbuh kembangnya, salah satunya melalui sensory play. Sensory play adalah permainan yang mampu membantu menstimulasi kelima panca indera anak. 

Sensory play dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan benda-benda di sekitar untuk dijadikan sebagai media belajar si kecil. Permainan untuk melatih perkembangan otak dan motorik anak, maka ketahuilah apa saja manfaat sensory play untuk anak serta contoh permainan yang dapat dilakukan berikut ini.

Manfaat Sensory Play untuk Anak

Permainan sensori sangat bagus dilakukan pada masa tumbuh kembang si kecil guna memaksimalkan perkembangan otak dan motoriknya. Inilah manfaat sensory play untuk anak, belajar banyak hal namun dengan cara lebih menyenangkan!

1. Menstimulasi keterampilan motorik halus dan motorik kasar

Manfaat sensory play adalah menstimulasi keterampilan motorik halus dan kasar, yakni gerakan-gerakan yang melibatkan kerja otot. Motorik halus, yaitu mengkoordinasikan gerakan dan menggunakan otot secara ringan, misalnya menulis, memegang benda, mengikat tali sepatu, memencet tombol, dan sebagainya. 

Orang tua dapat menyediakan berbagai permainan untuk melatih kemampuan motorik halus, misalnya menyediakan beras, makaroni, ataupun benda-benda bertekstur lainnya. Tujuannya supaya si kecil dapat mengeksplorasi sendiri apa yang dipegangnya. Pastikan benda-benda tersebut aman dan selalu awasi ia agar tidak sembarangan menelannya.

Sedangkan motorik kasar, yaitu gerakan yang melibatkan pergerakan otot besar pada kaki, tangan, dan perut. Contoh gerakan yang bisa dilakukan, antara lain menendang, berlari, bermain bola, melompat, berjalan, dan lainnya.

Ayah dan ibu bisa coba mengajak si buah hati melakukan berbagai permainan menyenangkan untuk menstimulasi motorik kasarnya. Hal-hal sederhana yang bisa dicoba, misalnya mengajaknya main lempar tangkap bola, berlari di halaman rumah, dan sebagainya. Biarkan ia bereksplorasi di lingkungan sekitar, namun beri pengawasan untuk menjaganya tetap aman.

2. Meningkatkan keterampilan berbahasa

Manfaat sensory play lainnya, yaitu meningkatkan keterampilan berbahasa. Artinya, ketika memakai mainan sensori tersebut ia akan belajar cara mengkomunikasikan perasaan dan emosinya saat menyentuh mainan tersebut. Sehingga, ia pun dapat mengungkapkan keinginan maupun kebutuhannya.

Tak hanya itu, sensory play dapat meningkatkan keterampilan berbahasa karena membantu si buah hati mengenali lingkungan sekitarnya. Sebab melibatkan panca indera, maka anak akan mengungkapkan apa yang dilihat maupun dirasakannya, bahkan perlahan mampu mendeskripsikannya sekaligus berkomunikasi.

Contohnya jika Anda mengajaknya belajar berjalan tanpa alas kaki, lihatlah bagaimana ekspresinya dan apa yang diungkapkannya. Umumnya, balita yang baru melakukannya akan mengungkapkan kata “sakit”, “geli”, atau mungkin “kasar”. Itulah caranya mengkomunikasikan perasaannya melalui permainan sensori.

3. Membantu perkembangan kognitif anak

Sensory play sangat membantu dalam perkembangan kognitif anak, sehingga sangat berguna sebagai bekal persiapannya sebelum masuk sekolah. Karena berperan penting dalam kecerdasannya itulah permainan sensori melatihnya untuk berpikir tentang kejadian yang ada di sekitarnya.

Apabila kognitifnya terus diasah melalui permainan sensori, maka ia pun bisa menggunakan pikirannya untuk memecahkan suatu masalah sekaligus menganalisanya. Dengan begitu, si kecil pun mampu berpikir kritis dan punya kemampuan analisa yang baik.

Misalnya Anda menyuruhnya mengisi air di botol kosong yang berlubang pada sisi sampingnya, kemudian saat air diisi malah bocor. Mintalah ia berpikir bagaimana caranya supaya botol tersebut tidak bocor. Biarkan ia berpikir sesuai kemampuannya untuk melatih perkembangan kognitifnya.

4. Melatih kreativitas dan daya imajinasi

Balita pada umumnya masih senang bermain-main dan menjelajah lingkungan sekitarnya, bahkan tak jarang dari mereka senang melakukan hal baru yang menyenangkan. Oleh karena itu, ketahuilah bahwa manfaat sensory play adalah melatih kreativitas dan daya imajinasinya.

Cara melatih kreativitas dan imajinasinya, Anda bisa memberikannya permainan sensori seperti menggunting kertas, play dough, atau permainan warna. Mainan tersebut membantunya untuk menuangkan imajinasi mereka, sehingga dapat membuat atau melakukan apa yang diinginkan. Biarkan ia berkreasi sesuai keinginannya, kemudian tanyakanlah apa yang sedang dibuat dan dimainkannya.

5. Memberikan rasa senang

Seperti pada umumnya, anak balita senang sekali bermain karena menurut mereka itu merupakan kegiatan yang menyenangkan, apalagi hal-hal yang baru mereka temui. Bermain membuat suasana hatinya jadi tenang dan tidak cepat bosan. Meski begitu, ia pun tetap harus mempelajari banyak hal guna meningkatkan perkembangan otaknya.

Supaya kegiatan belajar jadi lebih menyenangkan, berikanlah ia permainan sensori. Sebab manfaat permainan sensori, yaitu sebagai media belajar yang menyenangkan agar si kecil tidak cepat bosan. Apalagi melalui sensory play, ia dapat berkreasi maupun melakukan sesuatu sesuai keinginannya, bahkan perasaannya pun jadi senang karena bisa mencoba hal baru.

6. Memperkuat ikatan anak dengan orang tua

Selama bermain sensory play, secara otomatis orang tua mengawasi sekaligus membangun komunikasi dengan buah hatinya. Itulah mengapa bahwa manfaat sensory play juga dapat memperkuat ikatan antara anak dengan orang tuanya.

Sambil mengawasi si buah hati bermain permainan sensori, ayah dan ibu sebaiknya coba berkomunikasi dengannya untuk mengetahui bagaimana perasaannya dan apa yang ingin dilakukannya. Sehingga, anak pun jadi tahu caranya berkomunikasi dengan orang lain sekaligus mencurahkan perasaan maupun isi pikirannya. Melalui sensory play inilah ikatan emosional kuat antara anak dengan orang tua dapat terbentuk.

Contoh Sensory Play untuk Anak

Pada penjelasan sebelumnya dijelaskan mengenai manfaat sensory play untuk anak, baik untuk perkembangan otak, kemampuan motorik, serta melatihnya berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Contoh permainannya sebenarnya bermacam-macam, ayah dan ibu pun tak harus membelinya dengan harga mahal karena bisa memanfaatkan benda-benda di sekitar rumah.

Sebaiknya, mainan untuk sensory play menggunakan bahan-bahan yang aman supaya tidak mudah tertelan atau melukai si buah hati, apalagi balita biasanya senang mencoba hal baru hingga memasukkannya ke mulut. Namun jika tak memungkinkan, selalu awasi pergerakan mereka agar tidak terluka. 

Bingung mencari permainan sensori untuk memaksimalkan tumbuh kembang si buah hati? Lihatlah contoh sensory play untuk anak berikut ini, mudah sekali ditemukan di sekitar tempat tinggal!

1. Permainan gunting pola

Permainan gunting pola merupakan salah satu permainan sensori yang dapat membantu melatih keseimbangan sekaligus otot tangan si buah hati. Membuatnya sendiri sangat mudah dilakukan, cukup sediakan beberapa lembar kertas warna-warni, spidol besar, dan gunting khusus anak. Kertas warna-warni akan membantunya belajar tentang macam-macam warna.

Pertama-tama buatlah terlebih dahulu pola apapun memakai spidol besar di kertas berwarna, yaitu zig zag, garis lurus, lingkaran, dan lainnya. Setelah itu, mintalah si buah hati menggunting sesuai pola yang digambarkan. Ajari pula caranya memegang gunting dengan benar supaya tidak melukai dirinya.

2. Membuat alat musik dari kaleng dan barang bekas

Contoh permainan sensori yang sederhana lainnya adalah alat musik dari kaleng ataupun barang bekas. Sensory play seperti ini dapat membantunya mengenal macam-macam suara sekaligus meningkatkan perkembangan otaknya.

Anda bisa menyediakan lalu menyusun kaleng bekas berbagai ukuran yang bersih, nampan aluminium, dan gelas. Berikan anak sumpit kayu/plastik lalu mintalah ia untuk menabuh barang-barang tersebut. Tanyakan bagaimana perasaannya ketika menabuh, suara seperti apa yang dihasilkan, mana suara yang paling disukainya, dan sebagainya agar bisa terbangun komunikasi.

3. Eksplorasi berbagai rasa dan aroma

Contoh sensory play tak melulu memainkan sesuatu, Anda pun bisa mengajak anak untuk mengeksplorasi makanan, bahan dapur, bunga-bungaan, ataupun sesuatu yang ada rasa dan aromanya. Misalnya mengajaknya memasak bersama di dapur.

Ketika memasak bersama di dapur, kenalkan buah hati Anda dengan berbagai rempah yang sudah ditumbuk sampai aromanya keluar. Boleh juga dengan menanyakan pendapatnya soal rasa maupun aroma masakan tertentu. Meskipun sederhana, hal seperti ini dapat menambah pengetahuannya sekaligus melatih indera penciuman dan perasanya.

4. Permainan cap jari tangan

Permainan cap jari tangan cukup sering dijadikan sebagai sensory play menyenangkan karena melalui cara ini, anak dapat mengenal berbagai macam warna dan campurannya secara menyenangkan. Permainan cap jari melatih anak agar tidak mudah takut kotor, mengembangkan kreativitas sekaligus imajinasinya.

Mirip seperti melukis, namun memakai jari tangan yang dicelupkan ke pewarna seperti cat air ataupun pewarna makanan. Ketika sudah memegang cat warna, biasanya ia akan coba mengkreasikannya sesuai keinginan.

5. Bermain adonan tepung berwarna atau play dough

Play dough (play-doh) atau lilin mainan warna-warni, bisa dijadikan sebagai contoh sensory play untuk anak. Warnanya yang cantik dan aneka macam dan bentuknya lunak tersebut, membuat anak dapat berkreasi sesuai keinginan karena bisa dibentuk dan dicampur sesuka hati.

Ketika sedang bermain dengan play dough, biasanya si kecil akan membuat berbagai bentuk random karena sesuai apa yang dipikirkan atau dilihatnya. Maka, ajaklah ia berkomunikasi agar dapat berbagi isi pikiran dengannya. Manfaat sensory play memakai play dough dapat membantu melatih otot tangannya.

Sebagian play dough di pasaran dijual dengan harga cukup mahal, jadi tak ada salahnya membuatnya sendiri di rumah. Anda dapat membuat play dough di rumah menggunakan adonan tepung yang diberi pewarna makanan, sehingga meskipun tertelan masih tetap aman dan tak membahayakannya.

6. Berkebun dan bermain tanah

Berkebun dan bermain tanah juga termasuk contoh sensory play untuk anak yang menyenangkan. Caranya, yaitu mengajaknya berkebun untuk mengenal tumbuhan hewan, serta manfaat bercocok tanam.

Berkebun sambil bermain tanah dapat melatih indera perabanya di kaki maupun tangannya untuk mengenal tekstur baru. Biarkan saja ia bereksplorasi dan memainkan tanah, asalkan tetap mengawasinya supaya tak kelewatan.

Sensory play merupakan media belajar sambil bermain yang menyenangkan sekaligus banyak manfaatnya bagi tumbuh kembang anak. Tak harus mahal, membuatnya sendiri di rumah tak ada salahnya karena yang terpenting adalah manfaatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *