Lompat ke konten

Cara Melatih Anak Berjalan

/ Diverifikasi oleh: Tim Better Parent

/ Diverifikasi oleh: Tim Better Parent

Cara Melatih Anak Berjalan

Cara melatih anak berjalan adalah hal yang wajib diketahui oleh orangtua. Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berbeda-beda, namun pada umumnya anak usia 8-11 bulan sudah mampu berjalan meski masih membutuhkan bantuan.

Selama 1 tahun pertama, otot dan tulang bayi secara bertahap mengalami peningkatan. Oleh karena itu, si kecil sudah dapat melakukan beberapa pergerakan seperti duduk, berguling, berdiri, bahkan berjalan.

Berikut ini adalah cara yang dapat digunakan untuk melatih anak berjalan:

1. Bantu Anak Belajar Duduk

Berbagai kemampuan motorik harus diasah sebelum mengajarkan anak untuk berjalan, salah satunya adalah melatih anak untuk duduk. Melatih si kecil untuk duduk dapat dilakukan dengan memberikan sandaran yang nyaman seperti bantal, dinding, atau sofa.

Setelah si kecil sudah cakap dengan kemampuan duduknya, kemampuan motorik lainnya juga ikut berkembang. Biasanya ketika anak berusia 6 bulan sudah mulai bisa untuk duduk sendiri.

Ketika anak sedang dalam posisi berbaring dan tidak mengantuk, Anda bisa membantunya untuk duduk tegak dengan memberikan sandaran. Melatih anak untuk duduk dapat dilakukan berkali-kali supaya si kecil menjadi terbiasa duduk sendiri tanpa bantuan.

Memancing anak dengan mainan yang ia sukai juga diperlukan sewaktu-waktu. Mengajarkan anak untuk duduk sendiri dapat melatih koordinasi dan kekuatan otot punggungnya.

2. Latih Anak Supaya Dapat Bertumpu pada Kakinya

Ketika anak sudah memasuki usia 3-4 bulan, ia biasanya sudah dapat menggunakan kedua kakinya untuk menumpu berat badanya. Sering melatih si kecil untuk bertumpu pada kakinya sendiri atau mengajarkannya berdiri, dapat memperkuat otot dan tulang kaki dan sebagai persiapan untuk berdiri sendiri.

Sebagai langkah awal, Anda dapat melatih anak berdiri dalam ruangan yang perabotannya kokoh supaya tidak ada risiko mencelakainya. Biarkan ia belajar memantapkan kakinya paling tidak selama 30 detik supaya dapat menopang tubuhnya dengan baik. Setelah ia terbiasa, cobalah membiarkannya berdiri tanpa berpegangan.

Pada awal percobaan, anak akan lebih sering terduduk atau jatuh karena belum terbiasa. Akan tetapi, setelah melalui tahapan ini ia akan dapat berdiri dan berjalan sendiri.

3. Latih Dalam Ruangan atau Boks Bayi

Wajar jika si kecil merasa takut untuk berjalan pertama kalinya di luar ruangan. Oleh karena itu, Anda dapat melatihnya berdiri dahulu dalam boks bayinya atau dalam ruangan. Jika ia sudah dapat berdiri sendiri, tuntunlah ia untuk berjalan perlahan.

Jika si kecil dilatih dalam boks bayinya, Anda dapat menuntunnya berjalan perlahan dengan tangan Anda sepanjang boks. Setelah ia mulai sedikit lancar, cobalah melatihnya untuk berjalan sendiri dengan berpegangan pada sisi pinggir keranjang bayi supaya koordinasi dan kemampuan motoriknya semakin baik.

Melatih anak berjalan dalam ruangan juga tidak ada salahnya, asalkan perabot di sekitarnya kokoh dan aman supaya tidak melukai si kecil, serta jangan batasi ruang geraknya. Anda dapat memulainya dengan memegang kedua tangannya lalu tuntun ia berjalan dengan perlahan. Setelah ia sudah dapat melakukannya sedikit lebih baik, biarkan ia belajar berjalan sendiri dengan memegangi perabot atau dinding di sekitarnya.

4. Coba Berjalan dengan Jarak Dekat

Jangan terburu-buru mengajarkan buah hati Anda berjalan langsung dengan jarak yang jauh, sebab tahapan perkembangan anak berbeda-beda dan perlu diperhatikan kondisinya. Peganglah kedua tangan si kecil sambil mengajaknya berjalan dengan perlahan. Kemudian, secara bertahap lepaskan satu tangan, dan berdirilah pada jarak dekat supaya ia dapat melangkah menghampiri Anda.

Hal yang terpenting adalah pastikan si kecil selalu berada dalam pengawasan. Sebab, pada usianya yang mulai belajar berjalan (usia 4-11 bulan), ia menjadi rentan terjatuh atau bergerak terlalu aktif.

5. Pancing Si Kecil dengan Mainan

Ketika si kecil mulai belajar melangkahkan kakinya, biasanya ia masih merasa ragu dan takut untuk melangkah lebih jauh. Terutama jika berada di tempat yang tidak biasa ia kunjungi atau tidak berdekatan dengan orangtuanya. Anda dapat memperlihatkan mainan yang menstimulasi perkembangan supaya merangsangnya bergerak. Memancing dengan mainan yang disukainya, memungkinkan anak untuk dapat bergerak tanpa keraguan atau ketakutan.

6. Belajar di Kolam Renang

Mengajarkan anak berjalan dapat dilakukan secara menyenangkan, yaitu di kolam renang. Tidak harus ke kolam renang umum khusus anak, Anda bisa membuat kolam kecil dari plastik sebagai media belajarnya.

Mengisi kolam kecil dengan mainan dan bola-bola dapat membuatnya senang. Belajar di kolam bersama mainan dan bola dapat menstimulasi pergerakannya untuk berdiri dan berjalan perlahan.

Belajar di kolam akan membuat langkahnya menjadi lebih ringan. Selain itu, tidak perlu takut anak sakit ketika terjatuh.

7. Tidak Sering Menggendong

Tidak terlalu sering menggendong, dapat membuat otot kaki anak lebih kuat dan lincah. Sebab jika anak terbiasa dituruti untuk digendong, dapat menghambat perkembangan otot dan kakinya, serta membuatnya menjadi terlalu bergantung pada orang lain.

Jika anak aktif bergerak, dapat membantu menguatkan otot dan postur tubuhnya sehingga lebih mempermudah ia dalam berjalan. Selain itu, tidak terlalu sering menggendong juga dapat membuat anak melakukan eksplorasi di lingkungan sekitarnya.

Jadi, berilah buah hati Anda kebebasan dalam bergerak tanpa gendongan dengan memperkenalkan aktivitas fisik yang membantu perkembangan. Hal ini akan menstimulasinya dengan hal-hal baru.

8. Ajari Si Kecil Berjalan Tanpa Alas Kaki

Saat pertama kali menginjak tanah atau pasir tanpa alas kaki, biasanya si kecil merasa takut dan menangis. Mengajari anak berjalan tanpa alas kaki bukan hal yang salah, sebab justru hal ini dapat membantunya berjalan dengan lebih cepat.

Anda dapat melepaskan alas kaki anak dan biarkan ia berjalan tanpa alas kaki. Akan tetapi, pastikan medan tempat ia berjalan juga tidak berbahaya, misalnya terlalu berbatu atau tanah yang banyak duri dan pecahan benda tajam karena dapat melukai kaki buah hati Anda.

Ketika belajar berjalan tanpa alas kaki, biasanya anak akan sedikit mendongakkan kepalanya, sehingga hal ini dapat sebagai stimulan untuk memperkuat otot lehernya.

Berjalan tanpa alas kaki membuat anak tidak terlalu sering menunduk yang dapat membuatnya mudah terjatuh. Hal ini karena ketika telapak kakinya sudah menyentuh tanah, anak berusaha menjaga keseimbangannya agar tidak terjatuh.

Selain itu pada telapak kaki anak yang cenderung rata, berjalan tanpa alas kaki bermanfaat untuk menguatkan ligamen dan otot kaki anak, serta membentuk lengkung telapak kakinya. 

Anak dapat belajar belajar berjalan dan menjaga keseimbangan karena menggunakan jari kakinya untuk mencengkeram tanah, sehingga dapat membuatnya lebih cepat berjalan dan mengembangkan tekstur tubuh dengan baik.

9. Puji Langkah Pertama Si Kecil

Langkah pertama si kecil memang merupakan sesuatu yang berharga bagi orangtua. Mendukung anak supaya lebih cepat berjalan dapat dengan cara memberikannya pujian.

Pujian selain dapat membuat buah hati Anda senang, ia juga menjadi senang untuk terus belajar supaya lebih mahir. Tidak ada salahnya memberikan anak pujian supaya terdorong lebih maju dan lebih baik.

10. Hindari Penggunaan Baby Walker

Banyak yang menganggap bahwa penggunaan baby walker atau alat yang membantu anak berjalan adalah hal yang sangat baik. Baby walker memang terlihat simpel, sehingga banyak orangtua yang menjadikannya alat untuk membantu anak cepat berjalan. 

Padahal penggunaan alat ini sebaiknya tidak boleh sering dilakukan karena justru dapat menghambatnya berjalan, sebab memiliki risiko dapat mencederai si kecil ketika sedang berjalan, seperti tersandung, terjatuh, atau masuk ke tempat berbahaya yang susah dijangkau.Selain itu, baby walker tidak benar-benar membuat anak cepat berjalan, justru malah menghambat perkembangannya. Hal ini dikarenakan alat ini membuat anak menjadi malas untuk menggerakkan otot kaki dan tubuhnya.

Itulah cara melatih anak berjalan dengan baik. Anda dapat menerapkan cara di atas untuk membuat buah hati berjalan dengan baik dan aman. Hal terpenting, pastikan bersabar dan melihat kondisinya sebelum mengajaknya latihan melangkah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *