Lompat ke konten

6 Tips Mengajari Anak Agar Hidup Hemat

cara mengajari anak hidup hemat

Setiap orang tua tentunya ingin anaknya memiliki berbagai karakter positif, salah satunya adalah sifat hemat. Masalahnya adalah, orang tua merupakan madrasah pertama seorang anak, sehingga anak akan mencontoh dan mendengarkan apapun yang mereka lakukan.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengajarkan dan memberi contoh kepada anak untuk bersikap hemat. Berikut ini 5 tips yang dapat Anda lakukan untuk mengajarkan hemat kepada si kecil:

Tips Mengajari Anak Hidup Hemat

1. Mengajarkan kepada anak cara membedakan kebutuhan dan keinginan

Nilai paling penting yang harus diajarkan kepada anak supaya dia bisa berhemat adalah cara membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Apabila diajarkan secara konsisten, nilai ini dapat membuat si kecil terbiasa untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan hingga dewasa nanti. 

Misalnya, antara membeli mainan baru dan buku paket sekolah yang notabene sedikit lebih mahal dibandingkan mainan tersebut. Anda bisa memberitahu si kecil kalau sebaiknya membeli buku paket, meskipun harganya lebih mahal, namun buku paket adalah kebutuhannya untuk sekolah.

2. Mengajari anak menabung

Tips yang kedua adalah mengajari si kecil untuk menabung baik menabung secara umum maupun untuk membeli barang yang dia inginkan. Untuk melakukan hal ini, Anda bisa menyediakan celengan biasa di rumah dan atau membuka tabungan pendidikan anak di bank.  Jangan lupa untuk memberikan selamat atas uang yang berhasil dikumpulkannya, dan berikan pengalaman menabung yang menyenangkan. 

Anda juga bisa membuat kesepakatan dengannya mengenai berapa jumlah uang saku sekolah dan uang saku dari orang lain yang bisa ditabung. Misalnya, 10% dari uang saku dan angpao akan ditabung. Dengan demikian, ketika si kecil mendapatkan angpao Rp100.000, ada Rp10.000 yang dimasukkan ke dalam celengan. Hal ini akan membuat anak tetap bisa menikmati uang saku yang mereka dapatkan tetapi masih bisa berhemat. 

Dengan mendorongnya untuk menabung saat ingin membeli sesuatu yang diinginkannya, Anda secara tidak langsung juga mengajarkan kepadanya mengenai nikmatnya membeli sesuatu menggunakan uang tabungan sendiri atau dengan berusaha terlebih dahulu. Hal ini dapat mendorong si kecil untuk melakukan hal yang serupa saat dia menginginkannya nanti. 

3. Mengajari anak untuk memperbaiki barang-barang yang rusak

Hemat tidak hanya bisa dilakukan dengan cara mengurangi pengeluaran keuangan, tetapi juga bisa dilakukan dengan menggunakan kembali barang-barang rusak yang masih bisa diperbaiki. 

Misalnya alih-alih membeli rok baru karena rok yang lama sobek atau bolong, Anda bisa mengajari si kecil cara menjahit baju, atau kalau Anda tidak memiliki skill dan waktu yang dibutuhkan untuk itu, Anda bisa mengirimkan baju tersebut ke penjahit yang notabene biayanya juga akan jauh lebih murah dibandingkan membeli baju baru.

4. Mengajarkan kepada anak mengenai asal muasal uang

Tidak dapat dipungkiri kalau anak-anak seringkali tidak tahu darimana uang orang tua mereka berasal. Bahkan bisa jadi mereka berpikir dengan polos kalau uang tersebut berasal dari bank yang diambil dengan mudah dengan tanpa kerja keras. Apabila mindset seperti ini dibiarkan terus menerus, bisa jadi si kecil akan menjadi individu yang boros karena merasa kalau uang mudah didapat. 

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengajarkan kepada anak kalau uang harus diperoleh dengan kerja keras dan bank hanya berperan sebagai tempat penyimpanan dan perantara. Anda bisa mengajarkan hal ini dengan sesekali mengajak si kecil pergi ke kantor atau ke sekolah tempat Anda bekerja, supaya dia bisa melakukan observasi kalau uang tidak bisa diperoleh dengan instan. Dengan mengetahui kerja keras yang Anda lakukan, harapannya anak bisa berpikir ulang sebelum menggunakan uangnya. 

5. Memberikan contoh yang baik kepadanya

Seperti yang telah disebutkan di atas kalau orang tua harus memberikan contoh yang baik untuk si kecil. Termasuk contoh untuk bersikap hemat ini. Perlihatkan kalau Anda juga menyisihkan 10% dari pendapatan ke celengan atau tabungan. Perlihatkan juga kalau Anda telah membuat anggaran bulanan untuk kebutuhan sehari-hari. 

Dengan demikian, harapannya adalah si kecil dapat mencontoh sikap Anda dengan baik dan tidak berpikiran kalau “Ah, ayah dan ibu saja boros, masa aku diminta untuk hemat?”

6. Tidak membiasakannya jajan di luar rumah

Tips keenam yang bisa Anda coba adalah dengan membiasakan anak makan di rumah (tidak jajan di luar). Ini tidak berarti jajan di luar tidak boleh, hanya saja perlu dibatasi. Selain dengan cara memberikan uang saku yang terbatas, Anda juga bisa menyiapkan bekal untuk si kecil yang berangkat ke sekolah. Buat bekal si kecil sekreatif mungkin supaya dia tidak merasa bosan. Kali aja bekal kreatif ini juga bisa dijualnya kepada teman-temannya. 

Pentingnya Mengajarkan Hidup Hemat Sejak Kecil

Mengajarkan anak untuk hemat sejak dini itu tidak hanya bermanfaat untuk anak saja, tetapi juga bermanfaat untuk orang tua. Berikut ini manfaat mengajarkan si kecil untuk hemat sejak dini:

  1. Membantu anak mengelola keuangan. Skill ini penting untuk kehidupan anak ketika dewasa nanti. Masalahnya adalah, skill sepenting ini tidak diajarkan di sekolah, sehingga perlu untuk diajarkan di rumah. 
  2. Mengajarkan kepada anak mengenai nikmatnya mendapatkan hal yang diinginkan setelah bekerja keras. Dengan demikian, si kecil juga bisa tumbuh menjadi orang yang bisa menghargai kerja keras orang lain dan tidak sombong. 
  3. Mengurangi beban keuangan orang tua. Ketika anak tidak merengek untuk meminta uang terus menerus dan bisa mendapatkan barang dari hasil tabungan sendiri, maka beban keuangan orang tua juga bisa dikurangi. 
  4. Membantu orang tua memenuhi kebutuhan pendidikannya di masa depan. Dengan mendorong anak untuk menyimpan uangnya di tabungan pendidikan, maka secara tidak langsung dia juga meringankan beban orang tua untuk mempersiapkan pendidikan terbaik untuk dirinya sendiri. 
  5. Kebiasaan yang ditanamkan dari kecil bisa terbawa hingga dewasa. Semakin Anda menerapkan kebiasaan baik untuk si kecil sejak dini, maka kebiasaan tersebut akan semakin mudah terbawa hingga dewasa. Hal ini tentu menjadi bekal yang berharga untuk kehidupan anak tersebut kedepannya. 

Hidup hemat bukan berarti hidup sengsara. Hidup hemat adalah cara menggunakan sumber daya yang ada seefektif mungkin supaya bisa bertahan lama, digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan kalau bisa tidak menyisakan limbah (sisa). Membiasakan si kecil untuk hidup hemat sejak dini akan menjadi bekal yang sangat berharga untuk kehidupannya saat dewasa nanti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *