Lompat ke konten

Cara Mengembangkan Karakter Positif Anak

Cara Mengembangkan Karakter Positif Anak

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya memiliki karakter yang baik. Cara mengembangkan karakter positif anak adalah dengan mulai menanamkan berbagai kebiasaan baik padanya sejak dini, bisa memulainya dari hal-hal sederhana. 

Dalam pengembangan karakter si kecil, kebiasaan orang tua dan lingkungan sekitar dapat mempengaruhinya karena ia mudah meniru apa yang dilakukan oleh orang lain dan belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Oleh karena itu, ayah dan ibu harus paham cara membentuk kepribadian baiknya sejak dini meskipun membutuhkan waktu tidak sebentar, sebab hal ini sangat penting bagi kehidupannya sehari-hari.

Pola asuh orang tua terhadap anak sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya terutama dalam hal bersikap. Terapkan cara mengembangkan karakter positif anak guna membentuk kepribadian baiknya.

1. Ajarkan Pentingnya Sikap Toleransi

Cara mengembangkan karakter positif anak, cobalah mengajarkannya tentang pentingnya sikap toleransi sejak dini. Toleransi adalah sikap tenggang rasa atau menghargai segala perbedaan antar sesama manusia, apalagi di Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, agama, serta adat istiadat (SARA). 

Memberikannya pemahaman tentang pentingnya bertoleransi dapat membuatnya menghormati segala perbedaan manusia tak hanya sebatas SARA, tetapi juga pendapat orang lain. Apabila karakter positif seperti ini terus dikembangkan sejak usia dini, akan berdampak baik hingga usianya dewasa nanti.

2. Tanamkan Indahnya Berbagi dengan Sesama

Menanamkan indahnya berbagi dengan sesama manusia merupakan salah satu cara mengembangkan karakter positif anak lainnya. Dengan berbagi bersama orang lain terutama yang membutuhkan, dapat menumbuhkan rasa empatinya terhadap sesama manusia sekaligus membuatnya tahu akan cara mensyukuri hidup dan segala yang dimilikinya.

Anda bisa memulainya dengan hal sederhana, misalnya membagikan makanan kepada orang membutuhkan di jalanan. Ajarkan padanya mengenai konsep berbagi yang baik dan tidak boleh bersikap pamrih atau mengharap imbalan. Dengan begitu, si kecil akan memahami bahwa banyak hal baik didapatkan ketika berbagi dengan sesama, apalagi kepada mereka yang membutuhkan.

Tanamkan bahwa berbagi itu lebih baik daripada gampang meminta, seperti pepatah yang mengatakan bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Membiasakannya menerapkan sikap seperti ini akan membentuk kepribadian dermawan.

3. Hindari Bersikap Terlalu Memanjakannya

Memanjakan anak merupakan salah satu bentuk perhatian orang tua kepada si kecil, apalagi ketika ia sedang merengek karena menginginkan sesuatu. Memanjakan memang termasuk cara yang baik untuk membahagiakan perasaan si buah hati, namun sebaiknya tidak terlalu sering dilakukan karena justru membuatnya menjadi pribadi yang pamrih dan selalu bergantung pada orang lain.

Memanjakan si buah hati secara berlebihan juga mempengaruhi kepribadiannya, yakni menjadikannya egois, lemah, dan bersikap seenaknya. Sebagai orang tua, harus dapat memberitahunya bahwa tidak semua hal yang diinginkan oleh anak harus dituruti.

Mungkin awalnya susah untuk tidak selalu menuruti keinginan anak, sehingga harus ditegaskan dan bersikap tega padanya. Hal ini bertujuan supaya ia pun dapat belajar agar mampu menahan egonya sendiri sekaligus memahami bahwa dunia tidak selalu berpusat padanya.

Misalnya ketika si kecil merengek ingin menonton gadget padahal baru saja melakukannya, kemudian ketika tidak dituruti malah tantrum. Cobalah bersikap tegas, jelaskan padanya jika hal tersebut tidak baik. Daripada menakutinya secara berlebihan, cobalah mengajaknya melakukan sesuatu positif untuk mengalihkan perhatiannya.

4. Biasakan Anak untuk Menjaga Sopan Santun

Cara mengembangkan karakter positif anak lainnya adalah membiasakannya untuk menjaga sopan santun di hadapan orang lain tanpa terkecuali. Sikap sopan santun meliputi cara baik dalam bertutur kata dan berperilaku supaya tidak menyinggung perasaan orang lain.

Membiasakannya menerapkan sopan santun di lingkungan membuatnya paham bagaimana cara mengambil sikap yang baik dalam menghadapi manusia lainnya, serta menghormati orang lain terutama yang lebih tua. Pembentukan karakter anak dengan mengajarkannya sopan santun juga menjadikannya terbiasa lebih berhati-hati dalam berperilaku serta bertutur kata di manapun dan kapanpun. Apabila kebiasaan seperti ini dibawa hingga dewasa, dampaknya akan baik bagi kehidupannya.

5. Tumbuhkan Rasa Empati Anak

Empati adalah sifat manusia paling dasar  pada diri manusia yang juga mencerminkan kecerdasan emosionalnya, sehingga mampu menempatkan diri dengan baik dan mampu menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Menumbuhkan rasa empati pada anak merupakan cara mengembangkan karakter positif agar si buah hati memiliki rasa peduli pada manusia maupun lingkungan sekitarnya. 

Menumbuhkan rasa empati pada anak usia dini dapat dilakukan dengan cara sederhana yang dapat dengan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya membantu orang saat membutuhkan pertolongan, menjadi pendengar yang baik tanpa mudah menginterupsi saat orang lain sedang bercerita, tidak mudah menjustifikasi keadaan, dan lain-lain.

6. Beri Peringatan Apabila Bersalah

Selama masa tumbuh kembangnya, anak-anak kerap kali melakukan kesalahan, bisa jadi karena ia tidak sengaja ataupun baru pertama kali melakukannya. Berbuat kesalahan tidak selalu dapat diwajarkan, apalagi jika sampai perbuatan si buah hati merugikan orang lain. Oleh karenanya, sebagai orang tua pun harus mampu memperingatkannya ketika ia berbuat salah.

Ajarkan caranya meminta maaf sekaligus mengakui kesalahannya kepada orang lain, jangan selalu mewajarkan sikap buruknya karena justru akan membuatnya mengulangi lagi perbuatannya. Meskipun begitu, beri peringatan dengan cara baik tanpa membentaknya dan jangan sampai mempermalukannya di hadapan umum saat anak melakukan kesalahan karena dapat mempengaruhi kondisi mentalnya.

Anak memang bukanlah sosok manusia sempurna, begitupun orang tuanya. Oleh karena itu, sebagai orang tua cobalah untuk menerima kekurangannya dengan baik. Jangan melampiaskan kekecewaan kepadanya saat tak sesuai harapan, berilah ia masukan sekaligus dukungan saat sedang berusaha. Namun saat melakukan kesalahan, peringatkanlah dan mintalah ia mengakui kesalahannya, beritahulah bahwa hal seperti itu tidak boleh dilakukan karena dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.

7. Ajak Anak Sering Bersosialisasi

Cara mengembangkan karakter positif anak dapat pula dilakukan dengan mengajaknya sering bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Sebab hal ini tidak hanya menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungannya, tetapi juga membuatnya paham bagaimana cara yang baik dalam berinteraksi bersama manusia lainnya.

Ayah dan ibu bisa mengajaknya dengan cara sederhana sehari-hari, misalnya saling tegur sapa dengan tetangga, mengajaknya bermain bersama teman sebaya, dan lainnya. Pengembangan karakter positif anak seperti ini akan membuatnya paham bahwa ia adalah manusia yang pasti membutuhkan manusia lainnya, sehingga mencegahnya bersikap egois dan cenderung individual.

Manfaat lain mengembangkan kepribadian positif anak dengan sering mengajaknya bersosialisasi, membuatnya jadi paham bagaimana berinteraksi dengan manusia yang memiliki karakter berbeda-beda. Sehingga, ia pun menjadi pribadi yang fleksibel serta mampu menempatkan diri dengan baik di berbagai lingkungan.

8. Jadilah Panutan dan Tunjukkan Sikap Konsisten

Setiap orang tua pasti ingin anaknya mempunyai kepribadian baik. Maka, orang tua pun harus mampu menjadi panutan terbaik serta menunjukkan sikap konsisten di hadapan sang buah hati. Hal ini juga termasuk bersikap dan berperilaku, jangan sampai menunjukkan sifat buruk agar tidak mudah ditiru olehnya.

Bagaimanapun juga, si kecil saat masa tumbuh kembangnya masih dalam tahap meniru dan mempelajari banyak hal dari perilaku orang lain. Pada masa tersebut, ia belum bisa membedakan mana sikap yang baik dan buruk, sebab ia menirukan apa yang diperbuat oleh orang lain.

Mulailah mengembangkan karakter positif anak dari lingkungan keluarga terlebih dahulu, selalu tunjukkan sikap baik dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten agar anak dapat meniru sekaligus membiasakan perbuatan baik tersebut. Apabila melakukan kesalahan, peringatkanlah secara lembut dan baik agar ia tak mengulangi perbuatannya lagi di kemudian hari. Jadi, biasakanlah pula anak untuk mengucapkan kata maaf, tolong, serta terimakasih sesuai kondisi.

9. Hindari Melabelinya secara Negatif

Anak bukanlah manusia sempurna, bahkan beberapa kali melakukan kesalahan tak disengaja. Sebagian orang tua mungkin merasa kecewa dan kesal ketika buah hatinya berbuat salah, lalu melabelinya secara negatif seperti melontarkan kata-kata, “Anak nggak berguna kamu ya, kayak gini aja nggak bisa!”, “Dasar anak durhaka, seperti itu caranya bicara dengan orang tua?”, dan sebagainya.

Melabeli anak secara negatif apalagi sampai melontarkan kata-kata menyakitkan dapat melukai perasaannya. Akibatnya, ia jadi enggan berkomunikasi dengan orang tuanya, kehilangan kepercayaan pada orang tuanya, serta merasa dirinya tidak berguna.

Daripada melabelinya dengan kata-kata negatif, lebih baik memperingatkannya dengan lembut lalu beritahukanlah alasan mengapa ia tak boleh berbuat seperti itu. Cara seperti ini membuatnya jadi tahu bahwa dirinya salah lalu berusaha memperbaikinya. Dengan begitu, karakter positif yang berkembang di dalam dirinya dan terbawa hingga dewasa adalah sikap tanggung jawab dan mampu melakukan introspeksi diri ketika berbuat kesalahan.

10. Biarkan Anak Bermain dan Bereksplorasi

Anak-anak ketika sedang masa tumbuh kembang sangat senang bermain dan bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya. Mereka senang mempelajari hal baru, terutama yang baru dilihatnya. Biarkanlah ia melakukannya, jangan terlalu membatasinya asal masih dalam batas wajar.

Ayah dan ibu mungkin khawatir ketika ia sedang bermain, jadi tidak ada salahnya jika mengawasinya agar tidak keluar batas, pastikan pula ia bermain serta bereksplorasi di lingkungan aman. Membiarkannya seperti itu dapat mengembangkan karakter positif anak, sebab ia jadi bisa mempelajari banyak hal baru dan membiarkan dirinya mampu beradaptasi di lingkungan sekitarnya.

11. Jangan Membandingkan Anak

Apabila ingin tahu cara mengembangkan karakter positif anak sejak dini, salah satunya adalah jangan pernah membandingkan anak apapun alasannya meski bermaksud untuk memotivasinya. Membandingkan anak tak jauh berbeda dengan melabelinya dengan sebutan negatif, sebab hal tersebut dapat melukai perasaannya.

Orang tua yang sering membandingkan anaknya dengan orang lain, akan membuatnya kehilangan rasa percaya diri atau minder, enggan bersosialisasi,  serta selalu merasa bersalah karena tak mampu memenuhi ekspektasi kedua orang tuanya dan tidak berguna. Akibatnya, hal seperti ini dapat menghambat kemampuannya karena ia takut jika ayah dan ibunya tak mau mendukungnya.

Selain itu, membandingkan anak dengan orang lain juga dapat memutuskan hubungan anak dengan orang tuanya. Si buah hati pasti merasa tidak nyaman dan tertekan karena ayah dan ibunya hanya fokus pada kekurangannya. 

Oleh karena itu, sebagai orang tua cobalah mendukung apapun kemampuan si buah hati demi mengembangkan karakter positifnya. Hal ini juga bertujuan untuk mengembangkan rasa percaya dirinya karena setiap anak pasti punya keunikannya sendiri yang tak dapat disamakan dengan orang lain.

12. Tumbuhkan Kemandiriannya

Cara mengembangkan karakter positif anak lainnya adalah menumbuhkan kemandiriannya. Anda dapat memulainya dengan hal sederhana, misalnya menyuruhnya untuk menyiapkan perlengkapan sekolahnya sendiri, memintanya mengerjakan tugas menggunakan kemampuannya, serta tidak mudah meminta bantuan orang lain selagi masih bisa melakukannya sendiri.

Meningkatkan kemandirian harus dimulai sejak dini agar anak terbiasa melakukannya agar tidak mudah bergantung pada orang lain, sehingga dapat membuatnya menjadi pribadi yang lebih kuat dan tidak manja. Menumbuhkan sikap mandiri memang membutuhkan waktu, sebagai orang tua pun harus mampu menegaskan akan pentingnya mempunyai sikap tersebut untuk kehidupannya di kemudian hari.

Membangun kebiasaan baru yang baik memang tidak mudah, maka sebagai orang tua harus mampu bersikap konsisten apabila ingin mengembangkan karakter positif anaknya. Bagaimanapun juga, peran orang tua adalah sebagai role model atau panutan yang mempengaruhi pembentukan kepribadian anak. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *