Lompat ke konten

5 Cara Mencegah Anak Depresi Karena Orang Tua

/ Diverifikasi oleh: Geraeldo Sinaga, S.Psi.

/ Diverifikasi oleh: Geraeldo Sinaga, S.Psi.

Cara Mencegah Anak Depresi karena Orang Tua

Gejala depresi tidak hanya terjadi pada orang dewasa yang stres, tetapi juga bisa terjadi pada anak karena disebabkan oleh berbagai faktor, terutama dari keluarga. Depresi yang terjadi pada anak bisa disebabkan oleh perilaku orang tua kepadanya.

Banyak orang tua mungkin tidak menyadari bahwa buah hatinya sedang mengalami gejala depresi, sehingga sebaiknya ayah dan ibu mengetahui ciri-cirinya agar bisa segera menanganinya.

Namun, nyatanya tidak semua orang tua paham bagaimana cara mencegah depresi pada buah hatinya. Kebanyakan cenderung memarahi anaknya lalu meremehkan dan menyepelekannya. Misalnya dengan berkata seperti ini, “Stres kenapa, sih? Masih kecil dan nggak punya beban apa-apa bisa-bisanya ngaku stres!”

Perlu diketahui bahwa ucapan seperti itu bisa menyakiti hati anak karena ia merasa diremehkan, bahkan dirinya merasa tidak ada yang bisa mengerti keadaannya. Ia berharap ayah dan ibunya bisa memahaminya, tetapi justru lebih menganggap hal itu sepele.

Hal itulah yang menyebabkan seorang anak depresi karena sikap orang tua terhadapnya. Padahal tanggung jawab ayah dan ibu adalah memberikannya kebutuhan emosional seperti cinta dan kasih sayang supaya ia bisa tumbuh hingga dewasa dengan kondisi mental yang baik dan stabil.

Maka, cara mencegah anak depresi karena orang tua perlu diketahui oleh ayah dan ibu. Tujuannya supaya lebih berhati-hati dalam mendidik dan berinteraksi dengan si buah hati.

1. Membangun Hubungan Positif dalam Keluarga

Membangun hubungan keluarga dengan suasana yang positif sangat berpengaruh baik pada tumbuh kembang dan kestabilan mental si buah hati. Membangun suasana positif dalam keluarga selain mempererat ikatan antar anggota keluarga, juga bisa membentuk kepribadian anak dengan baik.

Gejala depresi yang muncul pada anak sebaiknya lebih cepat disadari oleh ayah dan ibu. Menyadari secara langsung mungkin akan susah, tetapi Anda bisa mengenalinya perlahan berdasarkan perubahan perilaku yang terjadi.

Selain itu ayah dan ibu sebaiknya saling melakukan introspeksi diri ketika sudah menyadari ada perubahan perilaku pada si buah hati. Lakukan hal ini tanpa meremehkan apalagi menyalahkan anak, sebab justru akan semakin menambah masalah pada kesehatan mentalnya.

Mulailah berusaha menjadi pendengar yang baik agar ia merasa diperhatikan supaya bisa mencegah anak depresi. Cara membangun suasana positif dalam keluarga bisa dengan mengubah pola asuh, misalnya seperti tidak terlalu menuntutnya, membiarkan ia mencoba berbagai hal baru yang positif, dan tidak sering menyalahkan anak ketika melakukan suatu hal tak sesuai ekspektasi.

Selain itu, cara membangun hubungan positif dalam keluarga adalah biasakan untuk saling terbuka, tetapi selalu usahakan untuk menghindari pertengkaran dengan suami atau istri di depan anak agar tidak mengganggu psikologisnya. Ketika ia melihat orang tuanya selalu bertengkar, ia bisa depresi dan merasa ayah dan ibu tidak peduli padanya.

Adanya pertengkaran antara ayah dan ibu bisa berdampak negatif pada sisi psikologis anak, karena membuatnya stres bahkan bisa membenci orang tuanya saat dewasa. Tak hanya itu, hubungan keluarga yang tidak baik juga berpengaruh negatif bagi masa depannya kelak.

2. Memberikan Anak Dukungan dan Motivasi Tanpa Meremehkannya

Cara mencegah anak depresi karena orang tua, dapat dengan memberikan motivasi dan dukungan kepadanya. Dukungan positif pada si buah hati berpengaruh banyak pada pembentukan kepribadiannya.

Mungkin si buah hati banyak menerima dukungan dan motivasi dari lingkungan sekitar, seperti teman, guru, atau tetangganya. Tetapi baginya tetap dukungan dari orang tuanya adalah hal yang paling ia inginkan.

Supaya bisa mencegah anak depresi, mulailah memberikannya dukungan positif dan motivasi secara konsisten. Ayah dan ibu pun harus mampu dalam memahami apa yang dibutuhkan oleh buah hatinya, sebab mendidik anak yang baik adalah dengan mengerti perasaannya, bukan mengoreksi atau menyalahkannya.

Selain itu, ajarkan ia dalam melatih kemampuan sosial emosionalnya untuk mencegah depresi. Melatih kemampuan sosial akan membantunya dalam berinteraksi dengan orang lain, sedangkan emosional akan membantunya dalam mengelola emosi dan menyikapi berbagai hal secara bijaksana.

Sering meremehkan anak akan menyebabkannya mudah depresi, kehilangan rasa percaya diri, dan merasa takut pada kegagalan. Maka dari itu sebagai orang tua, sebaiknya jangan meremehkannya. Ia masih dalam tahap belajar, sehingga lebih baik membimbingnya serta terus memberinya motivasi agar menjadi lebih baik.

3. Meluangkan Waktu Bersama Anak

Ayah dan ibu mungkin terlalu sibuk dalam bekerja, sehingga tak jarang mereka melupakan buah hatinya. Selain anak merasa kesepian akibat orang tuanya terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, ia juga rentan mengalami depresi karena sering diabaikan dan tidak diperhatikan.

Meskipun ayah dan ibu sibuk dengan pekerjaan masing-masing, ingatlah bahwa si kecil juga membutuhkan perhatian lebih. Memberikan perhatian kepadanya mampu membuat ia tumbuh dengan baik dengan kestabilan mental.

Anda bisa meluangkan sedikit waktu setelah bekerja, meski hanya sekedar mengobrol ringan setelah makan malam. Meluangkan waktu bersama anak saat akhir pekan juga lebih baik untuk meningkatkan hubungan emosional dengannya.

Meluangkan waktu bersama anak akan membuatnya ia nyaman dan merasa bahwa keluarga adalah sebaik-baiknya tempat untuk pulang. Jika ia nyaman dengan keluarganya, resiko terkena depresi menjadi lebih ringan, hal ini tentu harus didukung oleh pola asuh yang tepat dalam mendidik si kecil.

Gunakan waktu sebaik mungkin bersama anak. Waktu akan berlalu begitu cepat dan tidak bisa diulang kembali, lalu merasa si buah hati tiba-tiba sudah menjadi orang dewasa. Pada saat itu kepribadiannya mulai terlihat.

Kepribadian seorang anak yang terlihat saat sudah mulai dewasa, dipengaruhi oleh pola asuh dan lingkungan. Apabila pola asuhnya buruk, ia menjadi rentan mengalami depresi, di mana hal ini bisa saja merusak masa depannya.

Sering meluangkan waktu bersama anak, bisa membuatnya lebih terbuka untuk bercerita. Sehingga Anda dapat memahami apa yang sedang ia butuhkan maupun sesuatu yang sedang dirasakan. Dengan begitu, Anda pun dapat mendeteksi perubahan perilaku yang terjadi padanya.

4. Lebih Peka Terhadap Perasaan Anak

Bagaimanapun juga, sesibuk apapun orang tua harus bisa mengerti perasaan anaknya sekaligus memahami kondisi yang sedang terjadi padanya. Ayah dan ibu wajib mengetahui gejala depresi yang timbul padanya dan mengajak ia mengekspresikannya secara sabar dan lembut.

Terlalu meremehkan dan mengabaikan gejala depresi pada anak, dampaknya akan fatal dan bisa mengganggu kelangsungan hidupnya. Maka dari itu, mengajak anak untuk saling terbuka dan menjadi pendengar terbaik untuknya mampu mengurangi timbulnya gejala depresi.

Ketika ia sudah mulai bisa mengekspresikan perasaannya, hindari untuk menginterupsinya. Biarkan ia mengeluarkan apa yang ia rasakan secara puas. Selain itu, Anda juga perlu mengajarkan kepadanya cara mengekspresikan emosi secara bijak tanpa melukai siapapun.

5. Memenuhi Kebutuhan Dasar dan Emosional Anak

Memberikan banyak materi dan fasilitas tanpa diimbangi kebutuhan emosional yang cukup, hal ini tentu tidak ada artinya jika tidak diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan emosionalnya.

Kebutuhan emosional tersebut berupa kasih sayang, perhatian, cinta, maupun apresiasi. Anak yang kurang mendapatkan kebutuhan emosional dari orang tuanya, ia cenderung tumbuh menjadi pribadi yang kurang memiliki empati, tidak peka terhadap lingkungan sekitar, mudah emosi, susah dalam mengekspresikan perasaannya, serta mudah mengalami depresi. 

Tak hanya kebutuhan emosional saja, tidak memenuhi kebutuhan dasar anak yang seharusnya sudah menjadi tanggung jawab ayah dan ibu, dapat menyebabkan anak depresi. Kebutuhan dasar ini seperti kesehatan, pendidikan, sandang, pangan, dan papan.

Jika kebutuhan dasarnya tidak dipenuhi, sama saja dengan menelantarkan si buah hati. Tanpa kebutuhan dasar tersebut, anak menjadi mudah stres dan tidak bisa berkembang dengan baik.  Padahal dengan kebutuhan dasar tersebut bisa membantunya dalam menggapai cita-citanya kelak.

Begitulah cara mencegah anak depresi karena orang tua. Sudah seharusnya ayah dan ibu peka terhadap keadaan buah hatinya, sebab apabila ia sudah terkena depresi penyembuhannya akan berlangsung lama dan hal ini dapat mengganggu kehidupannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *