Lompat ke konten

Perbedaan Orang Tua Zaman Dulu dan Zaman Sekarang

Perbedaan Orang Tua Zaman Dulu dan Zaman Sekarang

Pernahkah Bunda merasa kesal ketika mendapatkan kritik atau masukan mengenai cara mengasuh anak dari orang tua atau tetangga yang berusia lebih tua? Tidak apa-apa ya Bund. Hal itu wajar, sebab memang ada perbedaan gaya pengasuhan antara orang tua zaman sekarang dan dahulu. Mengapa demikian? Simak lengkapnya berikut ini:

Perubahan Zaman Dan Pengaruhnya Terhadap Pola Asuh

Faktor pertama yang membedakan pola asuh orang tua zaman dahulu dan sekarang adalah perubahan zaman dan teknologi. Hal ini setidaknya berpengaruh terhadap dua hal, yaitu sumber mendapatkan informasi dan komunikasi dalam pola asuh. 

Dalam 20 tahun kebelakang ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia maupun dunia sangat pesat, ya Bunda. Akibatnya, kini Bunda bisa mengakses informasi mengenai parenting dari berbagai sumber, entah itu di media sosial, website seperti betterparent atau bahkan mengikuti kursus online. 

Hal ini tentu berbeda dengan zaman Kakek Nenek dahulu. Zaman orang tua kita dahulu, informasi mengenai tata cara mengasuh anak sebagian besar adalah informasi yang sifatnya turun temurun, dari kakek buyut, nenek buyut dan seterusnya. Kalaupun Kakek Nenek sudah bisa mengakses informasi, informasi tersebut terbatas dari buku atau majalah. 

Selain perbedaan akses terhadap informasi, adanya perubahan zaman dan teknologi juga mempengaruhi komunikasi dalam pola asuh. Orang tua masa kini dituntut untuk bisa mengadaptasi teknologi dan menyesuaikan penggunaan teknologi tersebut sesuai dengan kebutuhan anak. Bahkan sekarang banyak anak yang sudah memiliki handphone yang digunakan untuk menghubungi ayah atau ibu mereka sepulang sekolah atau saat kondisi mendesak.

Pendidikan dan Informasi

Tidak hanya tentang parenting, teknologi masa kini juga bisa digunakan untuk mengakses banyak informasi lainnya. Informasi tersebut ada kalanya berguna untuk pertumbuhan anak, seperti kursus online, tetapi juga ada kalanya tidak boleh diakses oleh anak, seperti tayangan yang menggunakan bahasa-bahasa kotor. 

Oleh karena itu, tantangan dari menjadi orang tua masa kini adalah menyaring semua informasi tersebut, supaya ketika anak menyaksikan atau mendengarkannya, konten tersebut tidak serta merta muncul di benak mereka dan mereka tiru. Hal ini tidak mudah, loh Bunda. Apalagi jika si kecil sudah masuk usia sekolah dan memiliki lingkungan pertemanan yang tidak bisa sepenuhnya Bunda awasi. 

Berbeda dengan zaman sekarang, zaman dulu anak-anak lebih mudah diawasi. Sebab, sumber informasi yang bisa diakses oleh si kecil terbatas dan umumnya lingkungan pertemanan si kecil juga terbatas kepada anak-anak sebaya yang tinggal di dekat rumah atau di sekolah. 

Perkembangan pendidikan dan informasi zaman sekarang juga membuat si kecil mengetahui banyak profesi. Akibatnya, baik ayah maupun ibu tidak bisa memaksakan anak mereka untuk bekerja di bidang tertentu yang orang tua inginkan. Sebaliknya, anak bisa memilih profesi apapun sesuai dengan minat dan bakat mereka, tentunya asalkan halal.

Peran Gender dalam Pengasuhan

Selain perbedaan teknologi, hal yang paling membedakan antara pola asuh orang tua zaman dahulu dengan zaman sekarang adalah peran gender dalam pengasuhan. Sederhananya, dulu tugas untuk mengasuh si kecil sebagian besar ada pada Ibu, namun sekarang lebih berimbang. Baik ibu maupun ayah berperan dalam pengasuhan. 

Tidak hanya karena perkembangan teknologi, hal ini juga disebabkan semakin banyaknya wanita yang berpartisipasi di dunia kerja, entah itu untuk memenuhi nafkah keluarga atau untuk aktualisasi diri. Di satu sisi, hal ini membuat anak-anak Indonesia bisa berpeluang untuk lebih dekat dengan ayah mereka dan mengurangi potensi terjadinya daddy issues, di sisi lain hal ini juga membuka peluang bagi ayah yang ingin rehat atau cuti sejenak dari kesibukan di dunia kerja. 

Pendekatan dalam Disiplin Anak

Hal lain yang membedakan orang tua masa kini dan dahulu adalah pendekatan dalam mendisiplinkan anak. Pada zaman dahulu, orang tua cenderung menggunakan gaya helicopter parenting dimana mereka berperan sebagai pihak yang mengawasi dan mendisiplinkan anak. Tidak jarang, cara mendisiplinkannya cukup keras. Selain itu, tidak jarang juga orang tua zaman dahulu memiliki ekspektasi tertentu mengenai anak mereka. 

Sementara itu, orang tua masa kini cenderung bersikap lebih lunak dan pengertian kepada anak. Hal ini karena mereka menyadari bahwa bersikap terlalu tegas untuk mendisiplinkan anak dan kurang memberikan kehangatan kepada mereka tidak berdampak baik pada kondisi mental si kecil. 

Bahkan, orang tua masa kini berusaha untuk tidak sungkan meminta maaf kepada anak jika mereka bersikap terlalu kasar atau keras. Kemauan untuk meminta maaf ini tentunya jarang Bunda temui pada zaman ayah dan ibu Bunda zaman dahulu.

Di satu sisi, hal ini membuat si kecil menjadi individu yang lebih percaya diri dan bisa lebih aktif mengemukakan pendapatnya. Namun apabila hal ini diterapkan dengan tanpa batas ketegasan tertentu, si kecil bisa bersikap manja, clingy dan tidak bisa bersikap mandiri yang mana hal ini juga kurang baik untuk masa depan mereka. 

Kesimpulan

Apabila disimpulkan, berikut ini beberapa perbedaan antara orang tua zaman dahulu dan zaman sekarang:

  1. Sumber informasi. Dahulu, ayah dan ibu mendapatkan informasi mengenai parenting secara turun temurun, sementara sekarang mereka bisa memperoleh informasi yang lebih luas dari internet.
  2. Komunikasi. Orang tua masa kini dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan gaya komunikasi akibat adanya teknologi terbaru. 
  3. Pendidikan dan informasi. Salah satu bentuk adaptasi dari poin nomor 2 di atas adalah baik ayah maupun ibu zaman sekarang dituntut untuk bisa mengawasi dan membatasi kegiatan online anak mereka
  4. Referensi profesi. Perkembangan teknologi juga membuat referensi profesi anak semakin luas, sehingga orang tua masa kini tidak bisa lagi memaksakan kehendak mereka mengenai profesi anak tersebut kedepannya. 
  5. Ibu bukan lagi pengasuh anak utama, sebab kini peran ayah dalam pengasuhan juga sama pentingnya untuk perkembangan anak. 
  6. Lebih pengertian. Jika dahulu tidak segan menggunakan kata-kata kasar atau main tangan untuk mendisiplinkan anak, maka  orang tua masa kini lebih pengertian.

Tidak ada yang lebih baik antara pola pengasuhan anak zaman dahulu maupun zaman sekarang. Sebab, tentunya orang tua sudah mengusahakan banyak hal semaksimal mungkin untuk anak-anak mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *