Sejak sudah menjadi orang tua, tanggung jawab terhadap anak harus dipenuhi dengan baik. Sebab anak merupakan tanggungan ayah dan ibunya.
Keluarga adalah tempat pertama anak selama proses tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, orang tua adalah bagian dari keluarga yang memegang peran untuk bertanggung jawab terhadap anaknya supaya proses tumbuh kembangnya juga berlangsung optimal dan menjamin bahwa si buah hati selalu dalam keadaan baik.
Di Indonesia, kewajiban atau tanggung jawab orang tua terhadap anak diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2004 yang merupakan perubahan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Pada Pasal 26 dalam Undang-Undang tersebut berisi:
1a. Mengasuh, memelihara, melindungi, dan mendidik anak.
2. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya.
3. Mencegah anak menikah pada usia dini.
4. Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti pada anak.
Selain yang disebutkan pada Undang-Undang, anak juga layak mendapat perlakuan baik dari orang tuanya dari diskriminasi dan kekerasan. Si buah hati juga pantas mendapatkan kesempatan luas untuk bertumbuh dan berkembang dalam segala aspek kehidupan.
Tanggung jawab orang tua terhadap anak tidak hanya sebatas materi, ini adalah rinciannya:
1. Mendidik Anak dengan Baik
Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi anak yang harus dipenuhi oleh ayah dan ibu. Mendidik tidak hanya dilakukan di sekolah, ayah dan ibu juga wajib melakukannya juga di rumah.
Setiap anak harus mendapat pendidikan yang baik, sama dengan anak lainnya. Tidak hanya seputar mata pelajaran, tetapi juga dalam moral dan agama.
Mendidik si buah hati dengan baik sangat penting karena hal ini merupakan proses untuk mempersiapkan pribadinya agar bisa berperilaku baik dan pantas di manapun ia berada.
Hindari mendidik ia dengan cara membentak atau memarahinya demi kesehatan mentalnya. Sebab perilaku seperti ini membuat ia stres dan merasa takut dengan orang tuanya.
2. Membentuk Kepribadian Anak
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali dikenal oleh anak. Di sana, ia belajar banyak hal, terutama soal memahami kepribadian diri sendiri.
Orang tua juga bertanggung jawab dalam membentuk kepribadian anak. Karakteristik anak bermacam-macam, sehingga Anda harus mengenal karakteristik si buah hati terlebih dahulu baru kemudian membentuk kepribadiannya tersebut.
Ayah dan ibu wajib mengajarkan ia mengenai hal baik, termasuk menanamkan moral, etika, dan pemahaman agama agar ia bisa berperilaku baik di lingkungan lain. Selain itu, menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang juga perlu dilakukan di rumah supaya tidak mengalami gejala depresi karena kesehatan mental anak juga lebih penting daripada sekedar materi.
3. Mengajarkan Nilai-nilai Agama
Nilai-nilai dan pemahaman tentang agama yang diyakini sangat penting ditanamkan pada si buah hati selain nilai moral dan etika.
Mengajarkan nilai-nilai agama bertujuan agar ia selalu mengingat Tuhannya dan mengetahui pentingnya berbakti kepada kedua orang tua sekaligus membuatnya paham bahwa tanpa nilai agama, hidupnya tidak akan seimbang.
Ajarkan anak supaya memahami makna yang tertulis dalam kitab suci dan beribadah sesuai keyakinan. Mengajak ia ke tempat ibadah sambil mendengarkan ceramah juga hal baik supaya ia lebih memahami mengenai agamanya.
4. Mengajarkan Kemandirian dan Rasa Tanggung Jawab
Menanamkan kemandirian pada anak sebaiknya dilakukan sejak dini, agar ia memahami bahwa seluruh dunia tidak selalu berpihak padanya. Sehingga, ia harus bisa melakukan segala hal secara mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain.
Membiasakan dirinya menjadi manja tentu tidak baik bagi kepribadiannya ketika dewasa nanti. Ayah dan ibu dapat memberitahunya mengenai pentingnya kemandirian saat ia dewasa nanti.
Selain itu, mengajarkan ia mengenai pentingnya rasa tanggung jawab dalam segala hal juga sangat penting bagi kehidupannya. Meminta pertanggung jawaban padanya atas perilakunya juga perlu dilakukan, agar ia tahu sampai batas mana perilaku tersebut bisa dikatakan wajar. Hal ini bertujuan agar ia tidak berperilaku buruk.
5. Memberi Nafkah dan Memberi Makan
Memberi nafkah dan makan merupakan tanggung jawab utama orang tua terhadap anak. Sejak kecil, buah hati Anda tentu membutuhkan banyak bantuan terutama dalam hal finansial, pendidikan, kebahagiaan, serta kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
Memberi nafkah pada anak ini utamanya adalah kewajiban ayah yang berperan sebagai kepala keluarga.
Memberikan nafkah pada anak dan keluarga haruslah dilakukan secara ikhlas supaya apa yang dimakan oleh anak membawa banyak keberkahan dalam hidup. Selama si buah hat belum menikah, maka ayah tetap bertanggung jawab untuk menanggung kehidupannya.
Ibu juga bertanggung jawab dalam memberikan anak asupan ASI saat ia masih kecil, dan memastikannya tak pernah kelaparan selama hidup.
Meskipun orang tua telah bercerai, kewajiban menafkahi anak masih tetap berjalan.
6. Bersikap Adil pada Anak-anaknya
Tanggung jawab orang tua untuk bersikap adil pada anak-anaknya adalah hal sangat penting yang harus dilakukan.
Setiap anak berhak mendapatkan kasih sayang tanpa kekerasan dan diskriminasi tanpa terkecuali. Apabila memiliki lebih dari satu anak, maka usahakan agar tidak membagi perhatian atau membeda-bedakan antara yang satu dengan lainnya.
Bersikap adil ini tidak hanya dalam konteks kasih sayang saja, tetapi juga keadilan dalam kewajiban serta hak si buah hati agar tidak timbul kecemburuan satu sama lain.
7. Memberikan Nama yang Baik Bagi Anak
Seperti banyak orang bilang bahwa nama adalah doa. Memberikan nama pada buah hati Anda sebaiknya jangan hanya sebatas unik, keren, atau lucu saja namun haruslah bermakna dan penuh arti kebaikan dengan harapan banyak terjadi kebaikan dalam kehidupannya.
Memberikan nama dengan penuh makna dan arti baik, dapat membawa si buah hati pada keberkahan dan kebaikan yang terselip doa dalam namanya. Dalam islam, tanggung jawab orang tua mengenai hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam Hadits Riwayat Abu Dawud, berbunyi:
“Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian” (HR. Abu Dawud).
8. Menikahkan Anak dengan Orang Baik
Menikahkan anak adalah keinginan setiap orang tua. Ayah dan ibu tentu bahagia ketika melihat buah hatinya sudah dewasa dan bersama orang yang tepat.
Orang tua memiliki tanggung jawab dalam menikahkan anaknya dengan pasangan dengan sikap dan tutur kata baik. Sebab pasangan dengan perilaku baik diharapkan dapat memberikan kebahagiaan dan kehidupan yang tak kalah baik pula.
Selain itu, menikahkan anak dengan pasangan yang baik akan memberikan keturunan yang juga baik.
Anak adalah titipan dari Tuhan kepada ayah dan ibu, sehingga sebagai orang tua harus bertanggung jawab dalam memperlakukan si buah hati. Tidak ada yang tahu kapan Tuhan akan mengambil titipan tersebut, sehingga memperlakukan anak dengan baik merupakan kewajiban setiap orang tua.
Maka, itulah tanggung jawab orang tua terhadap anak. Pastikan untuk memenuhi kewajiban atau tanggung jawab ini dengan baik.