Menghadapi orang tua yang temperamental tak jarang memang membuat kesal. Emosi mereka cenderung meledak-ledak, bahkan tak ingin disalahkan dan tetap keras kepala dengan pendapatnya pribadi.
Berhadapan dengan manusia berkepribadian temperamental, khususnya orang tua memang susah dilawan. Apalagi nantinya takut jika dicap anak durhaka karena menyangkal.
Maka dari itu, perlu cara bijaksana dalam menghadapi orang tua temperamental. Salah satunya adalah berusaha tetap tenang, tak ikut terbawa emosi, kemudian hadapi dengan pikiran jernih. Sebab apabila Anda terbawa emosi, justru dapat semakin memperpanjang masalah padahal hanyalah hal sepele.
Penyebab ayah atau ibu sering marah kepada anaknya mungkin ada maksud baik di baliknya dan tandanya sayang kepada buah hatinya. Akan tetapi menurut anaknya terlalu kasar penyampaiannya lalu akibatnya menjadi serba salah dan pada akhirnya kurang bisa menangkap apa maksud mereka sebenarnya.
Sebab ada maksud baik di balik marahnya ayah dan ibu, maka dari itu seorang anak perlu memahaminya secara bijaksana. Misalnya mendengarkan dengan tenang dan berusaha mengendalikan emosi.
Berada dalam posisi selalu salah akibat orang tua pemarah memang sulit. Oleh karena itu, ketahuilah cara menghadapi orang tua yang temperamental berikut ini.
1. Tak Perlu Ikut Terbawa Emosi, Hadapi dengan Pikiran Jernih
Kunci menghadapi orang tua temperamental adalah pikiran tenang dan jernih supaya tidak mudah terbawa emosi. Sebab apabila ikut terbawa emosi, justru semakin menambah masalah dan bisa jadi malah dicap sebagai anak durhaka.
Ketahuilah bahwa ayah atau ibu marah mungkin sebenarnya ada maksud baik di baliknya. Cara penyampaiannya dengan emosi meledak-ledak memang salah, namun cobalah menghadapinya dengan tenang. Jika mampu menghadapinya dengan perasaan tenang, Anda dapat lebih mudah memahami maksud mereka berkata demikian.
Jangan pernah membantah orang tua pemarah, apalagi sampai menirukan gaya bicara mereka maupun bersikap terang-terangan dan tidak sopan di hadapan mereka. Sebab selain tidak pantas dilakukan, sikap seperti itu justru menyinggung perasaannya.
Sebaiknya tetap diam dan terima saja dahulu segala perkataannya. Anda bisa memikirkannya nanti dengan pikiran jernih. Apabila sudah mampu menangkap maksudnya, jelaskan kembali bahwa Anda sudah mampu memahami maksud mereka.
2. Jangan Pernah Mengungkit Masalah di Masa Lalu
Kesalahan fatal ketika menghadapi orang tua pemarah adalah seringkali mengungkit masalah yang terjadi di masa lalu. Hal seperti ini sangat tidak baik jika diungkit kembali, apalagi jika kedua pihak sama-sama terbawa emosi.
Perlu diketahui bahwa orang tua tak hanya punya satu atau dua masalah saja. Bisa jadi bertumpuk, sehingga mudah sekali marah. Maka, Anda pun sebagai anak sebaiknya menghindari mengungkit masalah lainnya agar tidak timbul persoalan baru yang memang seharusnya tak perlu dibahas.
Lebih baik selesaikan terlebih dahulu masalah yang sedang terjadi. Komunikasikan dengan baik dan sopan supaya dapat menemukan solusi atau penyelesaian bersama dan tak memberatkan pihak manapun.
3. Dengarkan Segala Keluh Kesah dan Omongan Orang Tua yang Temperamental
Cara menghadapi orang tua temperamental adalah dengan mendengarkan segala keluh kesah dan omongannya saat sedang marah. Menjadi pendengar yang baik untuk orang tua mungkin sedikit membantu meredakan emosinya, sebab bisa jadi sebenarnya mereka sedang ingin dipahami oleh anaknya.
Jangan menginterupsi ketika mereka sedang bicara. Sebaiknya diam saja, dengarkan semua uneg-unegnya dengan baik. Tak perlu pula memberikan komentar apabila tidak diminta, daripada menambah masalah dan membuat Anda berada dalam posisi serba salah pula.
4. Usahakan Sebaik Mungkin Tidak Merusak Mood Mereka saat Damai
Ketika ayah atau ibu pikirannya sedang damai atau tenang, usahakan sebaik mungkin tidak merusak moodnya. Hal ini karena orang yang kepribadiannya temperamental mudah sekali tersinggung dan tersulut emosinya meskipun disenggol perkara sepele.
Ajaklah bersenang-senang tanpa melakukan sesuatu yang menyinggung perasaan maupun melontarkan kata-kata menyulut emosi. Melakukan cara seperti ini selain membangkitkan mood, juga membantu Anda mendekatkan diri dengan mereka.
Saat sedang tenang atau pikiran sedang santai, manfaatkan momen tersebut untuk berbicara dari hati ke hati bersama orang tua. Berbicara dari hati ke hati membantu masing-masing untuk menemukan solusi terbaik karena saat pikiran tenang, usaha memahami orang lain jauh lebih mudah.
5. Apabila Hendak Menyangkal, Gunakan Kata-kata yang Sopan dan Tak Menyinggung
Wajar saja apabila Anda kesal ketika menghadapi orang tua temperamental. Selain susah untuk mengutarakan pendapat pribadi, mereka pun juga mudah tersinggung.
Cara paling baik untuk menyangkal ketika Anda tak setuju pada pendapat mereka yaitu mendengarkan terlebih dahulu segala uneg-unegnya, jangan menginterupsinya sampai selesai bicara. Lalu jika mereka telah selesai bicara, utarakan pendapat pribadi Anda menggunakan nada sopan dan pilihlah kata-kata yang sekiranya tidak menyinggung perasaan. Cobalah pula menatap kedua matanya agar terlihat bahwa Anda tulus dan jujur saat menyampaikannya.
Sampaikan segala permasalahan ketika emosi ayah atau ibu sudah mereda. Utarakan semuanya dengan jelas melalui sudut pandang pribadi, tetap bernada sopan, dan apa adanya. Begitulah cara menyikapi adanya perbedaan pendapat dalam keluarga dengan baik supaya tercipta keluarga harmonis.
6. Tunjukkan bahwa Anda Tak Boleh Diremehkan
Tak jarang orang tua temperamental ketika marah, sering meremehkan kemampuan anaknya. Jadi wajar saja apabila sang anak jadi kesal karena dianggap tak becus dalam melakukan apapun padahal sudah berusaha semaksimal mungkin.
Cara meluluhkan hati mereka yang seperti itu, yaitu dengan menunjukkan bahwa Anda tak bisa diremehkan. Usahakan melakukan segala hal semaksimal mungkin, dengan begitu perlahan ayah dan ibu pasti meliriknya sekaligus bangga terhadap pencapaian Anda.
Misalnya mereka menginginkan anaknya berprestasi di bidang akademik di sekolah. Maka, sebaiknya berusahalah belajar sebaik mungkin untuk memperoleh nilai bagus di mata pelajaran dengan cara yang baik. Hal terpenting yaitu belajarlah dengan tulus supaya niatnya tidak berujung sia-sia.
7. Selalu Bersikap Peduli pada Orang Tua yang Temperamental
Bersikap peduli kepada siapapun memang perlu. Khususnya kepada orang tua, sebab merekalah yang telah merawat dan membesarkan kita sejak kecil. Bersikap peduli adalah upaya membalas jasa mereka.
Sebagai seorang anak, perlu membangun hubungan baik dengan orang tua. Salah satu caranya yakni bersikap peduli sekaligus membuat mereka bahagia. Bukan berarti harus diberi kejutan setiap saat, namun lebih ke sikap bagaimana menghargai keberadaannya, menjadi pendengar yang baik, serta memahami keinginannya.
Hal-hal sederhana seperti itu justru membuat mereka jadi tenang dan bahagia. Sikap temperamentalnya pun dapat diredam karena sikap baik Anda sangat tulus.
8. Coba Ikuti Perkataan Mereka Jika Memang Baik
Apabila memiliki orang tua yang temperamental, cara menghadapinya yaitu usahakan mencoba mengikuti perkataan mereka jika memang baik. Hal ini karena setiap ayah dan ibu pasti sangat menyayangi buah hatinya, namun menyampaikan nasihatnya melalui nada tinggi.
Dengarkan dengan baik apa yang dikatakannya, hindari menyangkalnya untuk alasan apapun. Pahami dengan baik ucapannya. Jika memang semua ucapannya bermaksud baik, cobalah pertimbangkan untuk diikuti guna merubah diri sendiri menjadi manusia lebih baik.
Setiap orang tua memang memiliki sifat berbeda-beda, khususnya dalam menyampaikan nasihat maupun mengungkapkan kasih sayang kepada anaknya. Tak ada anak yang bisa memilih siapa ayah dan ibunya. Oleh karena itu, punya orang tua temperamental bukanlah hal yang patut disesali, hanya perlu diketahui saja bagaimana cara menghadapinya dengan baik.