Lompat ke konten

8 Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat dalam Keluarga

Cara menyikapi perbedaan pendapat

Cara menyikapi perbedaan pendapat bisa dilakukan dengan tindakan sederhana. Perbedaan pendapat menjadi salah satu hal yang sering terjadi dalam sebuah keluarga. Hal ini disebabkan karena perbedaan kepentingan dan keinginan antar anggotanya. Biasanya perbedaan pendapatan ini terjadi karena orang tua memiliki impian atau keinginan tertentu pada anak mereka. Sedangkan anak, memiliki pendapat tersendiri atas hal tersebut.

Misalnya seperti profesi anak di masa depan. Meski zaman sudah maju, hingga kini masih banyak orang tua yang berpendapat bahwa pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu pekerjaan ideal untuk buah hatinya. Di sisi lain, anak dengan haknya, mengincar profesi lain yang mungkin terlihat jauh dari kata ideal bagi orang tuanya. 

Meski sering berbeda pendapat, Anda pasti tidak ingin suasana rumah menjadi kurang hangat hanya karena perbedaan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan cara-cara yang tepat untuk menyikapi perbedaan pendapat dalam keluarga. Supaya keharmonisan dan keutuhan rumah tangga tetap terjaga. Berikut caranya!

1. Meski berbeda, dengarkan dulu pendapat anggota keluarga lainnya

Menyikapi perbedaan pendapat tidak dapat dilakukan dengan sikap marah atau pun memaksa. Akan lebih baik sebelum pertengkaran terjadi, Anda mendengarkan terlebih dahulu pendapat anggota keluarga lain yang berbeda. Sikap marah dan memaksa hanya akan menimbulkan pertengkaran yang pada akhirnya hanya akan membuat Anda menyesal.

Sebisa mungkin tenangkan diri Anda dan dengarkan pendapat yang bertentangan tersebut dengan lapang dada. Sebab biasanya ketika Anda mendengar pendapat yang berbeda Anda akan lebih mudah egois dan merasa diri benar. Padahal bisa jadi pendapat lain lebih baik untuk dilakukan. 

Jadi kontrol emosi dan mulai dengarkan pendapat orang lain. Gunakan otak yang logis dan turunkan ego pribadi untuk memperoleh kesimpulan terbaik. Hal ini berlaku untuk semua anggota keluarga entah itu orang tua maupun anak. Dengan cara ini, keutuhan rumah tangga akan lebih mudah dijaga.

2. Bandingkan berbagai pendapat yang berbeda

Cara menyikapi perbedaan pendapat yang kedua adalah membandingkan pendapat dari semua anggota keluarga. Dari berbagai pendapat yang masuk, mana yang sekiranya memiliki manfaat yang baik dan bisa dirasakan oleh seluruh anggota keluarga.

Misalnya saat memilih jurusan kuliah anak, orang tua berpendapat anaknya mengambil Jurusan Pendidikan sedangkan anak ingin masuk Jurusan Ilmu Komunikasi. Nah, daripada sibuk berdebat alangkah lebih baik anak dan orang tua duduk bersama membicarakan keunggulan masing-masing jurusan yang diajukan. Cara ini lebih baik agar hubungan kekeluargaan menjadi utuh.

3. Capai kata sepakat adalah cara menyikapi perbedaan pendapat yang baik

Setelah membandingkan pendapat yang ada, mengenai kekurangan dan kelebihan pendapat satu dengan yang lainnya, maka nanti antar anggota yang selisih pendapat bisa menentukan pendapat mana yang paling baik.

Lakukan diskusi dengan cara yang baik agar menemukan kata sepakat. Sehingga pihak-pihak yang terlibat merasa hal tersebut merupakan keputusan terbaik atau tidak memberatkan salah satu pihak saja. Dengan diskusi dan kata sepakat, perbedaan pendapat tidak pernah menjadi masalah.

4. Bicara dari hati ke hati dengan suasana yang baik

Saat sedang mengutarakan keinginan dan mendapati pendapat yang berbeda mengenai suatu hal pasti menjadi suatu momen yang kurang menyenangkan atau mengecewakan. Maka dari itu, saat hal itu terjadi, Anda mungkin bisa mengambil jeda sejenak sebelum melanjutkan berbicara dengan orang yang berbeda pendapat.

Setelah merasa siap dan suasana membaik, maka disitulah Anda bisa berbicara dari hati ke hati. Tidak mementingkan egoisme dan kepentingan pribadi, namun kepentingan seluruh anggota keluarga. 

Menggunakan nada bicara yang lembut dan sopan dalam menyampaikan pendapat biasanya lebih mudah diterima oleh orang yang berbeda pendapat, karena diantara keduanya tidak saling tersulut emosi. Cara ini mungkin bisa dicoba ketika Anda sebagai orang tua mungkin sedang kesal dengan anak Anda, namun tidak ingin melampiaskan kekesalan dan membentaknya. Jadi Anda bisa menunggu hingga marah reda baru menasihatinya.

5. Menghindari perdebatan

Ketika sedang berbeda pendapat, maka akan mudah sekali timbul perdebatan. Nah, sebisa mungkin ketika sedang tidak sama, Anda tetap menghindari perdebatan. Terutama dengan orang tua, karena perbedaan pendapat yang ada sejatinya tidak pernah bisa memutus ikatan darah sebagai keluarga. Sedangkan perdebatan hanya akan membuat luka batin yang sulit disembuhkan.

Jadi saat berbeda pendapat, pikirkan lagi konsekuensi apabila Anda berdebat. Apalagi misal orang tua sedang sakit, pikirkan kondisi kesehatannya. Atau misal kepada anak, sekiranya apakah perkataan Anda nanti tidak akan menyakitinya dan diingat hingga ia tumbuh dewasa nantinya. Meski dalam kondisi emosi, sebisa mungkin hindari pola asuh toxic parenting,  tetap pikirkan konsekuensi di atas sebelum memutuskan berdebat.

6. Beri ruang orang lain untuk menenangkan dirinya

Selain emosi Anda yang harus dikontrol, alangkah lebih baik anggota keluarga lain yang sedang bersitegang pendapat juga bisa mengontrol dirinya. Karena dengan keterbukaan kedua belah pihak akan lebih mudah dicapai kata sepakat.

Jadi sebisa mungkin pastikan sebelum berbicara kedua belah pihak telah siap, agar setiap anggota keluarga memiliki ruang untuk mengontrol dan menenangkan dirinya sendiri. Jika kedua belah pihak sudah siap, barulah bicara untuk menemukan kata sepakat.

7. Sepakat untuk tidak sepakat

Cara menyikapi perbedaan pendapat selanjutnya yang bisa dilakukan apabila dari kesekian cara di atas tidak ditemukan kata sepakat adalah dengan sepakat untuk tidak sepakat. Sepakat jika memang pendapat antara satu anggota dengan anggota yang lain berbeda.

Sehingga dengan sepakat untuk tidak sepakat ini setiap anggota keluarga memahami konsekuensi atas pilihan yang diambil. Jadi risiko atas pilihannya ditanggung oleh dirinya sendiri. Dengan begitu kedua belah pihak telah sepakat untuk berbeda dalam suatu pilihan.

Misalnya, ketika anak hendak kuliah, orang tua menyarankan untuk tinggal bersama dengan kerabat terdekat saja. Tetapi anak merasa tinggal di kost lebih baik daripada tinggal bersama kerabat. Nah, ketika mereka sepakat untuk tidak sepakat. Maka anak akan tinggal di kost, dengan konsekuensi anak harus menanggung sendiri permasalahan yang timbul jika ia memilih kost.

8. Akhiri pembicaraan yang panas

Jika kata sepakat tidak ditemukan, dan kata sepakat untuk tidak sepakat juga mustahil didapatkan. Maka itu tandanya untuk mengakhiri percakapan bersama keluarga. Karena percuma saja memaksakan kehendak kalau pada akhirnya tetap tidak bisa diterima.

Anda bisa memilih diam atau meninggalkan tempat dengan cara yang baik. Nah, mungkin cara yang bisa ditempuh adalah dengan menyampaikan pendapat Anda dengan cara yang lebih lembut, menunjukkan hasil nyata sehingga orang lain terpengaruh dengan pendapat Anda.

Nah, berikut tadi merupakan cara menyikapi perbedaan pendapat antar anggota keluarga. Seberbeda apapun pendapatnya, ingat bahwa Anda dan keluarga memiliki ikatan darah yang tidak akan pernah putus.

Jadi sebisa mungkin jaga dan lindungi keluarga dengan baik. Penuhi juga hak dan kewajiban anak mau pun orang tua sebagai anggota keluarga yang baik. Sehingga keutuhan dan keharmonisan keluarga Anda dapat terus terjaga. Selamat mencoba!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *