Lompat ke konten

Dampak Anak di Bawah Umur Jika Mengakses Pornografi

dampak anak di bawah umur jika mengakses pornografi

Dampak anak di bawah umur mengakses pornografi memang sangat buruk. Oleh karena itu, hal ini perlu dihindari dan diwaspadai oleh orang tua. Cara yang bisa dilakukan untuk menghindari hal itu terjadi adalah dengan mengawasi tontonan anak-anak. baik tontonan di gadget atau pun saat bergaul dengan teman-temannya.

Saat ini banyak sekali aplikasi yang bisa membantu Anda untuk mengawasi tontonan anak. sehingga Anda bisa menggunakan kecanggihan teknologi untuk membantu Anda mengawasi anak terpapar tontonan pornografi.

Berbicara mengenai pengawasan orang tua, sebenarnya seburuk apa dampak anak di bawah umur jika mengakses pornografi. Nah, berikut penjelasan mengenai dampak-dampak yang timbul jika anak di bawah umur mengakses dan menonton film pornografi.

1. Mengakses pornografi merusak otak 

Dampak anak di bawah umur jika mengakses pornografi yang pertama adalah dapat merusak otak. Bukan bualan belaka, hal ini memang benar-benar dampak yang ditimbulkan dari menonton video tidak senonoh. 

Hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Meski belum mengerti adegan yang ada pada video tersebut, pada dasarnya saat menonton video porno tubuh anak akan mengeluarkan sebuah hormon bernama hormon dopamine. Semakin sering terpapar video porno atau konten pornografi maka hormon tersebut akan semakin sering diproduksi.

Produksi yang berlebihan akan membanjiri prefrontal cortex, suatu bagian pada otak yang berfungsi untuk pusat kepribadian dengan fungsi eksekutif. Akibat bagian tersebut banjir hormon dopamine maka dampak yang dirasakan adalah kesulitan membedakan antara mana yang baik dan mana yang buruk.

Selain itu juga, menjadi sangat sulit menentukan pilihan, merasa ciut hatinya, tidak memiliki imajinasi yang baik, dan sangat sulit untuk merancang kehidupannya kedepan. Tak hanya sampai disitu saja, mengakses pornografi juga membuat jaringan otak mengalami penyusutan, dalam jangka yang lama akan mengalami pengecilan dan pada akhirnya terdapat kerusakan permanen pada otak anak di bawah umur. Sesuatu yang sangat buruk dan akan mengganggu perkembangan anak.

Jadi sebisa mungkin lindungi anak-anak di bawah umur dari paparan konten pornografi, karena hal ini akan merusak perkembangan otak yang bisa berlanjut hingga ia tumbuh dewasa. Sayangnya lagi, kerusakan pada otak seseorang meski bisa diatasi namun harus memerlukan proses yang panjang dan serius.

2. Gangguan dalam mengontrol emosi ketika sering mengakses pornografi

Jika sebelumnya adalah dampak dari segi fisik, maka dari segi psikis anak juga terdapat dampak yang buruk. Secara psikis, dampak anak di bawah umur jika mengakses pornografi adalah gangguan dalam mengontrol emosi. Kondisi ini juga diperparah dengan anak di bawah umur yang masih sulit mengenali emosinya sendiri.

Dampak yang akan dirasakan ketika beranjak dewasa dan kecanduan konten pornografi membuat anak akan sering mudah melupakan sesuatu dan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi secara penuh.

Sehingga dalam proses belajar pun buah hati Anda yang sudah sering terpapar konten pornografi akan lebih mudah menerima materi pembelajaran karena kurang konsentrasi dan sering lupa terhadap materi apa saja yang diajarkan.

Biasanya, anak yang kecanduan video porno juga merasakan kecemasan dan cenderung lebih sensitif. Ia selalu merasa was-was orang lain mengetahui rahasia mengenai kebiasaan yang sering dilakukan, karena kecanduan merupakan sesuatu yang sangat sulit untuk dihilangkan.

Cenderung sensitif karena ia akan menghabiskan waktu untuk menonton konten pornografi dan tidak ingin seseorang mengganggu atau melarangnya. Sehingga tanpa sadar juga membuat buah hati Anda menjadi sering membangkang pada peraturan dan larangan yang dibuat oleh orang tua. 

Dampak secara psikologis ini merupakan salah satu dampak yang akan sangat buruk bagi perkembangan dan masa depan anak.  Meski dampak psikis, Anda tidak boleh menyepelekan hal ini hanya karena tidak terlihat oleh mata, berbeda dengan dampak fisik. Jadi Anda harus tetap perhatian dan memperhatikan kegiatan anak sehari-hari.

3. Keinginan untuk mencobanya

Pada usia di bawah umur, seorang anak cenderung senang mencoba sesuatu yang baru. Biasanya ia akan melakukan sesuatu yang menantang dan belum pernah dilakukan. Untuk kegiatan positif, tentu hal ini menjadi sangat berguna untuk anak mengeksplor dirinya, tetapi dalam hal yang negatif hal tersebut sangat mengerikan jika terjadi pada anak.

Jika anak dapat mengakses video pornografi, secara otomatis rasa ingin tahu dan ingin mencoba itu muncul pada diri anak. Ia juga ingin merasakan sensasi perasaan seperti yang ia lihat pada konten tersebut. 

Lebih parah lagi jika keinginan tersebut menjadi sangat kuat dalam diri si kecil, sehingga menguasai pikirannya yang membuat sulit membedakan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan.

Oleh karena itu, ketika anak sudah terlanjur terpapar, sebisa mungkin untuk memberikannya pelajaran mengenai sex education secara sederhana. Sehingga ia bisa menjadi sarana  mengingatkan anak untuk tidak melakukan aktivitas yang dilihatnya pada konten video porno.

4. Menarik diri dari pergaulan ketika kecanduan mengakses pornografi

Dari dampak secara fisik dan psikis, menarik diri dari pergaulan menjadi salah satu dampak yang cukup serius. Sebab akan membuat anak menjadi kurang sosialisasinya baik dalam masyarakat maupun kepada teman-teman sebayanya.

Banyak juga manfaat dan pesan dari pergaulan yang akibat kecanduan konten pronografi membuat ia tidak bisa menyerap hal tersebut. Memang, dampak yang dirasakan ketika anak menonton video porno membuatnya lebih senang menyendiri dan tidak suka diganggu, sehingga secara otomatis akan menarik diri dari pergaulan.

Jika tidak segera ditangani, hal ini akan berdampak sangat buruk terhadap perkembangan secara emosional serta sosial. Tidak ada nada kecerdasan secara sosial yang dimiliki oleh anak tersebut. Ia menjadi tidak percaya diri, sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, juga berbagai dampak lainnya. 

  1. Menutup diri

Pada tingkat tertentu, ketika anak sudah kecanduan maka ia akan menutup diri. Benar-benar pada semua aspek dan bidang. Dari mulai pergaulan, pendidikan hingga berkomunikasi dengan orang tuanya. Ini merupakan tingkatan paling tinggi ketika anak kecanduan menonton konten pornografi.

Jika sudah berada di tingkat ini, segera bawa anak ke psikolog untuk mengetahui kondisi psikologi anak secara lebih detail. Sehingga dampak buruk tersebut bisa terdeteksi dan bisa diatasi atau pun sedikit dikurangi.

Nah, berikut tadi lima dampak anak di bawah umur jika mengakses pornografi. Sebagai orang tua tentu Anda tidak menginginkan hal ini terjadi pada buah hati Anda. Jadi sebisa mungkin jaga dan perhatikan anak Anda supaya tetap melakukan kegiatan positif. 

Ajak anak untuk melakukan berbagai kegiatan positif yang bisa mengasah kemampuannya supaya bisa berguna di masa depan. Bekali anak dengan pengetahuan dan ilmu agama supaya tidak mudah terjerumus ke dalam aktivitas maksiat. Beri perlindungan juga atas segala perilaku baik anak yang ingin dilakukan.

Memang pengawasan pada anak merupakan sesuatu yang penting, namun jangan lupa tetap memenuhi hak dan peran anak untuk bebas mengeksplorasi dirinya. Berikan padanya kepercayaan penuh dengan sebelumnya membekalinya ilmu yang bisa membuatnya mengontrol perilakunya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *