Lompat ke konten

Contoh Kegiatan Motorik Halus Anak

Kegiatan motorik halus

Kegiatan motorik halus adalah kegiatan motorik yang melibatkan otot-otot berukuran lebih kecil, seperti mata, jari tangan dan kaki, lengan dan lain sebagainya. Contoh kegiatan yang membutuhkan koordinasi skill motorik adalah seperti, mengancingkan baju, menali sepatu, menggosok gigi hingga makan sendiri menggunakan sendok

Bagi orang dewasa, kegiatan-kegiatan di atas bisa jadi merupakan hal yang mudah. Namun bagi anak-anak, khususnya balita, kegiatan-kegiatan di atas adalah hal yang susah dan perlu dilatih. Oleh sebab itu, pastikan Anda menjadi orang tua yang baik dengan memfasilitasi latihan motorik halus anak dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat berikut ini:

Manfaat Melatih Motorik Halus Anak

Melatih motorik halus anak itu memiliki banyak manfaat diantaranya:

  1. Meningkatkan koordinasi antara mata, jari dan lengan. Dengan koordinasi yang baik antara kedua organ ini, anak bisa lebih cepat memiliki kemampuan penting, seperti menulis. Jika hal ini terus berkembang hingga dewasa, bukan tidak mungkin dia akan mengembangkan skill istimewa lainnya, seperti mengetik menggunakan 10 jari. 
  2. Melatih kemandirian. Misalnya dengan mampu mengancingkan pakaian sendiri, tentu Anda tidak perlu membantu si kecil untuk memakaikan baju mereka di kemudian waktu. Sama halnya dengan membuat tali sepatu atau memegang barang lainnya. 
  3. Melatih kreativitas. Kegiatan pelatihan motorik halus anak juga dapat membantu mengembangkan kreativitas anak. Pasalnya, anak didorong untuk menulis, menggambar, mewarnai hingga berkreasi dengan barang sesuai dengan keinginan dirinya. Apalagi, dia juga akan mencontoh Anda yang mana selama menjalankan kegiatan ini Anda juga dituntut untuk kreatif. 
  4. Membantu anak melatih emosi. Dengan melakukan kegiatan pendorong motorik halus ini, si kecil didorong untuk menyelesaikan suatu “proyek”. Selama proyek ini berjalan, mau tidak mau dia harus sabar sampai proyek tersebut selesai dengan baik. 

Contoh Kegiatan Motorik Halus Anak

Berikut ini beberapa contoh atau ide kegiatan motorik halus anak 3-6 tahun. Pilihlah kegiatan yang paling sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak Anda:

1. Bermain dengan plastisin

Tentu Anda sudah tidak asing dengan benda ini. Plastisin atau playdough adalah adonan warna warni yang bisa dibentuk sesuka hati. Anak bisa meremas atau menggulung plastisin tersebut dan membentuknya sesuai dengan keinginannya. Anda tidak perlu khawatir, sebab plastisin terbuat dari bahan kimia yang aman untuk disentuh anak-anak (tentu tidak boleh dimakan). 

Dengan menggunakan alat permainan jenis sensory ini, otot-otot tangan dan jari anak akan semakin kuat, dan kreativitasnya juga akan berkembang. Permainan ini cocok untuk digunakan oleh anak-anak berusia 3-4 tahun. 

2. Berkreasi dengan kertas

Mungkin Anda marah ketika si kecil merobek kertas karena memperbanyak sampah di rumah. Tapi, tahukah Anda kalau merobek kertas dan kegiatan lain yang menggunakan benda ini bisa menjadi salah satu cara untuk melatih motorik halus anak?

Ketika si kecil masih batita atau berusia 3-4 tahun, Anda bisa melatihnya untuk melipat dan merobek kertas terlebih dahulu. Baru ketika dia berusia 4-6 tahun, Anda bisa melatihnya melipat kertas untuk membentuk suatu benda, misalnya perahu, pesawat atau kipas angin. Supaya lebih mengasyikkan, Anda bisa juga menggunakan kertas origami warna-warni dan memasang hasil kerajinan si kecil tersebut di kamarnya. 

3. Bermain dengan spons

Spons juga bisa menjadi alat yang menyenangkan untuk mengembangkan motorik halus anak. Ketika anak masih berusia 2-3 tahun, Anda bisa menggunakan spons dan dua mangkuk plastik. Satu mangkuk diisi air sementara mangkuk lain kosong. Minta si kecil untuk memindahkan air dari mangkuk berisi ke mangkuk kosong menggunakan spons dengan cara meremasnya. 

Ketika dia sudah bertambah besar, Anda juga bisa menggunakan spons ini untuk melatihnya membantu mencuci piring. Tentunya Anda juga harus memisahkan jenis piring dan peralatan dapur yang bisa dicuci. Dengan demikian, tidak hanya skill motorik halusnya yang berkembang, dia juga bisa tumbuh menjadi individu yang mandiri.

 4. Menyusun puzzle

Kegiatan untuk melatih motorik halus yang keempat adalah menyusun puzzle. Anda kini bisa membeli puzzle kayu yang ada di marketplace atau dengan membuat puzzle sendiri supaya lebih fleksibel. 

Caranya, buat atau beli suatu poster gambar, lalu gunting poster gambar tersebut dan minta si kecil untuk menyusun kembali guntingan poster tersebut di medium yang telah tersedia. Jika diperlukan, Anda juga bisa menggunakan double tip atau lem untuk menempelkan potongan-potongan tersebut. 

5. Menghubungkan titik-titik

Biasanya, sebelum anak berusia 5 tahun, mereka hanya bisa mencoret-coret kertas dengan tanpa pola yang pasti. Hal ini karena kemampuan motorik halus mereka terkait hal tulis menulis dan gambar menggambar masih belum terlatih dengan baik. Untuk melatihnya, Anda bisa meminta si kecil untuk menggambar garis yang menghubungkan titik-titik yang telah tersedia sebelumnya. 

Setelah titik-titik tersebut sudah terhubung seluruhnya, Anda bisa memintanya untuk mendeskripsikan apa gambar tersebut dan memintanya untuk mewarnainya. Kegiatan ini akan membantu si kecil memperkuat kemampuan koordinasi antara jari tangan dan matanya. Selain itu, kreatifitasnya juga akan meningkat. 

6. Menggambar dan mewarnai

Setelah si kecil berusia 5 tahun, maka kegiatan menghubungkan titik-titik di atas bisa diupgrade lagi menjadi menggambar dan mewarnai seutuhnya. Belikan dia buku gambar khusus dan pensil warna dan dampingi dia selama proses menggambar dan mewarnai. Apabila ada kontes menggambar dan mewarnai, Anda juga bisa mengikut sertakan anak Anda, supaya dia senang dan bisa berkompetisi. 

Meskipun tampak sebagai hiburan, namun skill gambar dan mewarnai ini penting untuk meningkatkan koordinasi mata, tangan dan jari tangan si kecil. Selain itu, kemampuan ini juga penting untuk perkembangan emosinya ketika dewasa nanti. 

7. Melepas dan menempel stiker

Anda memiliki toko kelontong? Atau bekerja di tempat foto kopi? Salah satu ide untuk meningkatkan kegiatan motorik anak jika Anda memiliki kedua sumber daya ini adalah dengan memintanya membantu Anda melepas dan menempel stiker harga. 

Jika Anda tidak memiliki keduanya, Anda juga bisa mempersiapkan sejumlah stiker dan tempat khusus untuk menempel stiker tersebut, supaya si kecil tidak menempelkannya di sembarang tempat. Selain melatihnya untuk membantu orang lain, dengan kegiatan ini kelenturan jari-jari anak Anda juga akan terlatih. 

Kegiatan-kegiatan di atas bisa jadi tampak sederhana dan remeh bagi orang dewasa. Namun kegiatan di atas juga penting untuk perkembangan tumbuh kembang si kecil dan tetap membutuhkan pendampingan. Dampingi si kecil di masa-masa pertumbuhannya, karena walau tampak lama, 5 tahun masa perkembangan si kecil itu penting dan terjadi hanya sebentar saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *