Lompat ke konten

Cara Menghadapi Suami yang Lebih Memilih Teman daripada Istri

/ Diverifikasi oleh: Tim Better Parent

/ Diverifikasi oleh: Tim Better Parent

Cara Menghadapi Suami yang Lebih Memilih Teman daripada Istri

Seorang istri pada umumnya merasa terabaikan ketika suaminya lebih memilih teman daripada dirinya. Tak hanya itu, bahkan suami yang lebih sering menghabiskan waktu dengan temannya juga membuat jengkel dan hal ini malah menimbulkan percekcokan di rumah.

Cara menghadapi suami yang lebih memilih teman daripada istri membutuhkan tingkat kesabaran tinggi dan ketegasan. Sikap tegas diperlukan supaya ia mengerti posisinya saat ini sudah berumah tangga dan bukan lelaki lajang lagi.

Ketika masih lajang, laki-laki banyak menghabiskan waktu bersama teman. Memiliki banyak teman memang tidak salahnya, apalagi jika mereka membawa dampak positif dan bisa diandalkan. Akan tetapi, terlalu banyak menghabiskan waktu bersama mereka juga bukanlah hal baik ketika sudah terikat ikatan pernikahan.

Bukan bermaksud mengatur, menghalangi, apalagi membatasi, hanya saja terlalu memprioritaskan pertemanan dibandingkan rumah tangga memang kurang etis. Tentu saja hubungan pertemanan itu juga penting untuk dijaga agar tidak terputus begitu saja.

Maka dari itu jika Anda sedang mengalami kondisi tersebut, ketahuilah cara di bawah ini untuk menghadapi suami yang lebih memilih teman daripada istri:

1. Buat Suami Lebih Nyaman di Rumah

Suasana yang nyaman saat di rumah membuat siapapun nyaman untuk singgah. Begitupun seorang suami, ia pasti akan lebih betah di rumah jika suasananya nyaman.

Bisa jadi, alasan suami lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya di luar rumah karena suasana di rumah tidak nyaman. Sebab alasan ia ingin keluar adalah ketenangan dan keharmonisan tidak bisa ia peroleh di rumah.

Stres akibat pekerjaan dan pikiran suami yang menumpuk membuatnya ingin segera beristirahat untuk memperoleh ketenangan dan kenyamanan. Maka dari itu, selalu ciptakan rumah yang menyenangkan setiap kali dirinya pulang kerja. Rumah dengan keadaan bersih, rapi, dan wangi mampu membuatnya lebih rileks daripada jika Anda menyambutnya dengan tidak menyenangkan.

Membuatnya lebih nyaman di rumah dapat Anda lakukan dengan cara memanjakan suami, membuatkan makanan kesukaannya, maupun menunjukkan rasa cinta dan perhatian secara tulus setiap saat. Usahakan juga untuk selalu menjaga penampilan meskipun hanya di rumah, dengan begini suami Anda lebih senang berlama-lama dengan istrinya.

2. Jalin Hubungan Baik dengan Teman Suami

Mengetahui sekaligus mengenal siapa saja teman suami perlu dilakukan oleh seorang istri. Bukan bermaksud mengekang atau menguntit, tujuannya supaya tidak ada yang disembunyikan dan mengetahui dengan siapa saja sang suami biasa berinteraksi.

Seorang lelaki memiliki alasan tertentu sehingga ia bisa merasa nyaman dalam lingkungan pertemanannya, walaupun dirinya sudah menikah. Sehingga, ia lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah.

Menjalin hubungan dengan teman-teman suami juga bermanfaat untuk menjaga tali persaudaraan dan menambah relasi. Dengan begitu Anda bisa menilai seperti apa teman-temannya supaya tidak lagi berpikir negatif bahwa mereka telah merebut waktu Anda dengan suami.

Anda bisa mencoba meminta izin kepada suami agar membolehkan berbaur dengan kawan-kawannya. Kemudian singkirkan stigma negatif dan perasaan tidak suka terhadap mereka, cobalah bersikap baik. Sebab bisa jadi kawan-kawannya tidak seburuk pikiran Anda.

3. Bersabar dan Tidak Terlalu Banyak Menuntutnya

Setiap orang pasti tidak suka terlalu banyak dituntut melakukan suatu hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Termasuk lelaki, mereka menyukai kebebasan dalam melakukan sesuatu yang diinginkan.

Mungkin istri tidak bermaksud menuntut, hanya ingin membuat suaminya berada di jalan yang baik. Akan tetapi bukan berarti Anda boleh menuntutnya untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin dilakukannya.

Seorang kepala keluarga pasti memiliki perencanaan untuk masa depan dirinya dan keluarga. Daripada menuntut, lebih baik jika Anda memberikannya ruang untuk berpikir dan melakukan hal yang disukainya asalkan tidak menyimpang.

Terlalu menuntutnya hanya menambah masalah dan membuatnya tidak betah di rumah. Tak hanya itu, ia pun merasa bahwa Anda susah untuk diajak berdiskusi, sehingga ia lebih memilih berdiskusi sekaligus menghabiskan waktu bersama teman-temannya di luar.

Jika Anda mampu menahan diri untuk menuntut, bersikap sabar, serta percaya padanya mampu membuat dirinya nyaman. Ketika suami memperoleh rasa nyaman yang diberikan oleh istrinya, ia akan lebih senang berdiskusi dan menghabiskan waktu di rumah bersama Anda.

Maka daripada hanya menuntutnya tanpa memberikan solusi pasti, lebih baik jika Anda memberitahu, mengarahkan, serta mengingatkannya melalui cara yang baik dan tidak terkesan menuntut. Sebab terlalu menuntut hanya akan membuatnya stres, menambah beban pikiran, dan tidak betah di rumah.

4. Buat Kesepakatan Jadwal dengan Suami

Seorang lelaki yang sudah menikah tetapi terlalu mementingkan dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman-temannya memang menjengkelkan bagi seorang istri. Apalagi jika dilakukan berkali-kali sampai menimbulkan perdebatan “Lebih memilih teman atau istri?”.

Sebaik-baiknya seorang suami, seharusnya memahami akan posisinya saat ini sudah memiliki keluarga untuk lebih diprioritaskan. Sehingga, mau tidak mau ia harus bisa bijaksana mengenai pembagian waktunya antara teman dan keluarga.

Siapapun pasti membutuhkan me time untuk mengistirahatkan dirinya dari segala beban pikiran, kesibukan, maupun rasa jenuhnya, tak terkecuali lelaki yang sudah menikah atau berkeluarga. Tak jarang, seorang lelaki yang sudah menikah pun tetap ingin menghabiskan waktu bersama teman-temannya juga.

Sebagai istri, cara menghadapinya jangan pernah membalasnya dengan emosi yang meluap-luap. Anda pun juga harus bisa bijaksana agar tidak timbul perdebatan dan ketidak-harmonisan hubungan rumah tangga.

Ajak suami Anda untuk membuat kesepakatan bersama, baik berupa jadwal atau perjanjian pembagian waktu antara teman dan keluarga. Tujuannya agar ia bisa berubah dan menyadari posisinya sebagai kepala rumah tangga agar tidak menelantarkan keluarganya.

Membicarakan hal ini sebaiknya saat pikiran sedang sama-sama santai. Hindari terlalu meluapkan kekesalan sampai mengungkit kesalahan yang tidak perlu agar tidak semakin menambah masalah.

5. Terbuka Mengenai Perasaan Anda pada Suami

Bagi sebagian istri, merasa tidak mudah memberitahu suaminya untuk harus memprioritaskan keluarga daripada teman-temannya. Padahal keterbukaan perasaan itu sangat penting untuk menjaga keharmonisan hubungan rumah tangga.

Terbuka mengenai perasaan bertujuan agar suami memahami apa yang Anda inginkan darinya. Tidak semua laki-laki peka apalagi mampu membaca pikiran orang lain, meskipun itu istri atau anaknya sendiri. Sehingga, ia pun bisa jadi tidak menyadari jika Anda sangat membutuhkannya karena Anda tidak mengungkapkan kerisauan padanya.

Kunci keharmonisan dalam kehidupan rumah tangga yaitu komunikasi yang baik dan terbuka. Jelaskan padanya tentang apa keinginan dan sesuatu yang mengganggu pikiran Anda tanpa ada yang ditutup-tutupi, termasuk keresahan karena ia terlalu banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya daripada istrinya dan keluarganya sendiri.

Diskusikan hal ini dengan tenang agar ia bisa memahami maksud Anda sebagai istrinya. Dengan begitu, ia akan mulai berusaha memahami perasaan istrinya dan berusaha sebaik mungkin untuk membagi waktu antara teman dan keluarga.

6. Introspeksi Diri Sendiri

Introspeksi diri sendiri perlu dilakukan, terutama jika sudah menghadapi suatu hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Terutama dalam kehidupan pernikahan karena tidak semua hal akan berjalan dengan manis sesuai perkiraan kita.

Ketika suami lebih memilih menghabiskan banyak waktu bersama teman-temannya, sebaiknya Anda pun sebagai istri perlu melakukan introspeksi diri. Bisa jadi ia tidak betah di rumah karena suatu hal, entah itu suasana rumah atau karena istrinya sendiri membuat dirinya tidak nyaman.

Tidak ada manusia sempurna, pasti memiliki kesalahan. Tidak mungkin suami sering di luar rumah bersama teman-temannya tanpa alasan.

Maka dari itu, sebagai istri ketika suami bersikap demikian, sebaiknya segera lakukan introspeksi diri dan turunkan ego supaya tidak selalu merasa paling benar, tujuannya agar bisa bersikap lebih baik lagi maupun memberikan pelayanan terbaik kepada pasangan Anda. Introspeksi diri tidak ada ruginya, justru hal ini bagus untuk membangun keluarga harmonis.

Jadi itulah cara menghadapi suami yang lebih memilih teman daripada istri. Setiap lelaki yang sudah menikah pasti juga ingin melakukan me time dan berkumpul bersama temannya. Maka, Anda bisa melakukan tips tersebut agar waktu ia untuk dirinya dan keluarga bisa terbagi secara adil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *