Lompat ke konten

Cara Menerima Kekurangan Pasangan Menurut Islam

/ Diverifikasi oleh: Tim Better Parent

/ Diverifikasi oleh: Tim Better Parent

Cara Menerima Kekurangan Pasangan Menurut Islam

Manusia bukanlah makhluk sempurna. Sehingga, setiap manusia pasti memiliki kekurangan diantara kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Oleh karena itu, seseorang pasti tak pernah luput dari melakukan kesalahan dalam kehidupan sehari-harinya.

Dalam Islam. Bersikap lembut dan bijaksana kepada pasangan sangat diperlukan, apalagi jika ia melakukan kesalahan akibat kekurangan yang dimilikinya. Tujuannya adalah supaya tidak semakin memperpanjang masalah dan sampai menyulut emosi.

Namun, perbedaan kebiasaan ini merupakan ujian berat rumah tangga dan tak semua orang bisa menerima kekurangan pasangannya. Bahkan tak jarang, kekurangan tersebut sering dijadikan alasan untuk berpisah, ataupun bertindak kasar, serta berlaku semena-mena. Padahal, tidak seharusnya berbuat demikian karena perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga sangat dibenci oleh Allah SWT.

Menerima kekurangan pasangan bukan berarti selalu mewajarkan kesalahannya. Akan tetapi, hal ini berarti Anda sebagai suami atau istri bertugas untuk melengkapi segala kekurangan pasangan dengan kelebihan yang Anda miliki.

Jadi, ketahuilah cara menerima kekurangan pasangan menurut Islam berikut ini dengan bijaksana.

1. Jangan Hanya Diam, apalagi Memendam Rasa Kesal ketika Pasangan Melakukan Kesalahan karena Kekurangannya

Pria dan wanita yang baru saja menikah, seringkali dikagetkan dengan adanya perbedaan kebiasaan. Setelah menikah, banyak sekali hal maupun kebiasaan yang baru diketahui karena sebelumnya pasangan tak pernah menunjukkannya.

Bahkan, kebiasaan tersebut ternyata merupakan kekurangannya dan kerap kali membuat kesal. Mungkin jika sekali atau dua kali dilakukan masih bisa ditoleransi, namun ketika ia berbuat kesalahan akibat kekurangannya itu, sebaiknya jangan hanya diam apalagi memendam rasa kesal.

Diam sekaligus memendam rasa kesal hanya akan membuat Anda terus memandang negatif kepada pasangan. Dalam kehidupan rumah tangga sangat perlu kejujuran dan keterbukaan pada suami atau istri. Sehingga, sebaiknya Anda mengkomunikasikan sesuatu yang mengganggu, termasuk kekurangan pasangan yang sering membuat jengkel.

Mengkomunikasikan dengan baik tanpa harus menyudutkannya, dapat membuat seseorang lebih mengerti bahwa sikapnya tersebut tidak baik dan merugikan orang lain. Namun, Anda pun sebaiknya juga membantunya mencari solusi untuk menutupi kekurangannya tersebut.

Jangan pernah dengan mudah mengucapkan kata kasar apalagi kalimat yang mengandung unsur kata cerai kepada pasangan sebab dapat melukai hatinya. Bukannya menyelesaikan masalah, justru akan timbul kebencian pada diri masing-masing.

Bersikap diam dan seolah-olah menerima juga tidak dibenarkan sama sekali. Sikap diam tersebut membuat Anda menjadi antipati terhadap pasangan, lalu bisa jadi akan terus mengungkit kesalahannya di kemudian hari. Jadi, tetaplah berterus terang dan mengingatkannya secara lembut.

2. Jangan Selalu Melihat Kekurangannya, Lihat juga Kelebihan atau Hal Positif yang Dimilikinya

Manusia bukanlah makhluk sempurna. Jadi, setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. 

Ketika dua insan berbeda disatukan dalam ikatan pernikahan, maka di sanalah keduanya akan belajar untuk dapat saling memahami sekaligus melengkapi. Misalnya dengan mendukung kelebihan, lalu menutupi kekurangan pasangan dengan kelebihan yang kita miliki.

Saat pasangan melakukan suatu kesalahan akibat kekurangannya pasti membuat jengkel karena tak hanya dilakukan sekali saja. Bahkan mungkin akibat kekurangannya itu justru membuat Anda malu seolah-olah tak ada satupun hal yang bisa dibanggakan darinya. Padahal, Anda menikahinya berarti sudah memutuskan untuk menerima pasangan Anda apa adanya, bukan?

Ingatlah bahwa setiap manusia pasti memiliki kelebihan pada dirinya. Pasangan Anda pun juga pasti memilikinya, entah mungkin dari kemampuannya, bisa juga dari kepribadian dan hati tulusnya. Saat ia melakukan kesalahan tak disengaja, cobalah untuk mengingat hal-hal baik pada dirinya yang membuat Anda memilih untuk menikah dengannya.

Jangan lupa juga mengingat bahwa Anda pun manusia tak sempurna. Tak melulu kekurangan tersebut hanya ada pada pasangan, Anda pun memilikinya. Maka dari itu, ketika ia melakukan hal menjengkelkan akibat kekurangannya, selalu jadilah suami atau istri yang mendukungnya sekaligus menutup kekurangannya dengan kelebihan yang dimiliki.

Belajarlah untuk menerima kekurangannya dengan cara melihat kekurangan pada diri sendiri. Buatlah catatan untuk dapat terus berusaha lebih baik sekaligus berusaha untuk melihat kelebihan atau hal positif yang dimiliki oleh pasangan.

3. Apabila Kekurangannya Merugikan Keluarga, Segera Bicarakan Baik-baik agar Tak Semakin Menjadi

Bagaimanapun juga, dalam keadaan apapun komunikasi adalah kunci penting dari keharmonisan hubungan rumah tangga. Komunikasi ini dapat melatih pasangan untuk bisa saling terbuka mengenai sesuatu yang sedang terjadi agar dapat ditemukan solusinya bersama dan mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh pasangan.

Saat pasangan melakukan kesalahan yang merugikan keluarga akibat kekurangannya, jangan hanya diam apalagi langsung memakinya. Bicarakan baik-baik kepadanya saat situasinya tidak sedang panas. Mengkomunikasikan dengan baik mengenai apa yang tidak Anda suka darinya sampai merugikan keluarga, perlahan akan membuatnya mengerti bahwa dirinya bersalah.

Jika terus mendiamkan kekurangannya di hadapan keluarga Anda, tak akan membuatnya sadar dengan sendirinya. Justru hal tersebut akan membuatnya semakin menjadi dan mungkin lebih seenaknya di kemudian hari.

Carilah solusi bersama sekaligus kesepakatan bagaimana masing-masing harus bersikap di hadapan keluarga. Misalnya dengan mencari tahu apa yang tidak disukai dan disukai kedua keluarga, termasuk dalam hal sikap juga perkataan. Dengan begitu, Anda dan pasangan menjadi lebih tahu bagaimana cara saling menutupi kekurangan masing-masing.

4. Jangan Pernah Merendahkan Kekurangannya

Wajar saja apabila seseorang memiliki kekurangan pada dirinya. Namun, tak semua manusia bisa menghargai kekurangan orang lain, termasuk itu pasangan sendiri. 

Ketika pasangan Anda menunjukkan kekurangannya, mungkin Anda pun memang tak menyukai karena berbagai alasan. Akan tetapi meskipun tak menyukai kekurangannya tersebut, jangan pernah merendahkannya karena dapat menimbulkan rasa sakit hati.

Perasaan sakit hati yang timbul akibat ucapan atau perlakuan dari orang lain, bisa jadi membuatnya menyimpan perasaan benci dan hilang rasa empati. Selain itu, akibat terus-terusan direndahkan karena kekurangan yang dimilikinya, ia kehilangan rasa percaya diri dan tak lagi percaya bahwa ia memiliki kelebihan.

Oleh karena itu, daripada Anda terus merendahkan kekurangan pasangan, lebih baik mengatakannya secara hati-hati. Jangan pula membandingkannya dengan orang lain, sebab belum tentu seseorang yang Anda bandingkan itu masih lebih baik dari pasangan Anda. Gunakan pemilihan kata yang tepat agar bisa mendorongnya terus berbenah menjadi lebih baik.

5. Selalu Tutupi Kekurangan dan Aib Pasangan di Hadapan Orang Lain

Ada yang megatakan bahwa menikah merupakan ibadah yang disunnahkan tetapi dilakukan seumur hidup. Ketika dua sejoli memutuskan untuk menikah, maka keduanya juga harus mampu menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, termasuk aib.

Suami maupun istri yang baik harus mampu menutupi aib agar tidak menimbulkan fitnah dan spekulasi dari lingkungan sekitar. Terutama jika sedang terlibat konflik, jangan sampai Anda keceplosan sampai mengumbar aib pasangan kepada lingkungan luar. Sebab, pasangan Anda dapat merasa tidak percaya diri ketika banyak orang mengetahui aib dan kekurangannya.

Hargai pasangan Anda. Hargai setiap sesuatu yang dimilikinya, serta berusahalah selalu menutup keburukannya agar tidak menjadi bahan ejekan orang lain di luar sana.

6. Cari Jalan Keluar Bersama daripada Hanya Terus Menyalahkannya

Terus menyalahkan pasangan karena kekurangan yang dimilikinya tidak akan menyelesaikan masalah apapun. Justru hal ini dapat menimbulkan perasaan sakit hati, rendah diri, bahkan timbul konflik baru.

Sebagai suami atau istri yang baik, mengkomunikasikan permasalahan secara jujur dan terbuka dalam rumah tangga sangat penting. Hal ini juga bertujuan untuk membantu mencari solusi bersama terhadap konflik atau permasalahan.

7. Berlapang Dada dan Belajar Menerima Kekurangan yang Dimiliki Pasangan Anda

Berlapang dada dan belajar sabar dalam menerima kekurangan pasangan merupakan cara utama supaya bisa lebih menerima sekaligus memaafkannya. Mungkin kekurangan tersebut susah sekali untuk diubah.

Tetaplah berusaha menutupi kekurangan pasangan Anda. Berdoalah kepada Allah SWT untuk kebaikan pasangan maupun rumah tangga Anda.

Seperti itulah cara menerima kekurangan pasangan menurut Islam. Bagaimanapun juga, kunci utamanya adalah kesabaran, lapang dada, serta komunikasi. Cobalah untuk belajar ikhlas dalam menerima segala kekurangan yang dimilikinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *