Lompat ke konten

Cara Mendidik Anak Perempuan Yang Beranjak Dewasa

Anak perempuan, ibu, dan ayah, sedang melihat laptop bersama.

Memiliki anak perempuan yang beranjak dewasa memerlukan tenaga dan perhatian lebih agar mereka tidak terjerumus ke pergaulan yang salah. Di sinilah peran penting orang tua untuk mengetahui cara mendidik yang tepat agar memenuhi kebutuhan mereka.

Anak perempuan yang beranjak dewasa atau menuju pubertas biasanya mengalami perubahan emosi dan tingkah laku yang sangat drastis dan berubah-ubah. Anda sebagai orang tua perlu memahami fase ini agar bisa mengelolanya dengan lebih baik.

Lalu, bagaimana caranya? Artikel berikut ini akan membahas mengenai cara mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa untuk bisa diterapkan pada anak Anda. Mari simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini! 

1. Jadilah Pendengar dan Teman yang Baik

Seorang anak remaja yang menuju dewasa cenderung menjauh dari orang tua karena merasa tidak nyaman untuk bercerita atau berdiskusi tentang suatu hal. Hal ini umum terjadi karena mereka lebih memilih bercerita ke teman sebaya yang dianggap lebih paham kondisi dan situasi mereka.

Namun, teman sebaya juga belum memahami dunia luar secara maksimal sehingga perlu arahan orang tua. Maka dari itu, penting untuk menjadi pendengar dan teman bagi anak perempuan agar mereka merasa nyaman saat bercerita. 

Sediakan tempat bagi anak untuk berbagi berbagai bentuk perasaan dan menceritakan segala pergumulan atau permasalahan mereka. Hindari untuk membandingkan atau mendiskreditkan perasaan anak agar mereka bisa nyaman dan percaya kepada Anda sebagai orang tua. 

Dengan cara ini pula, hubungan orang tua dan anak bisa semakin dekat dan saling memahami satu sama lain. 

2. Biarkan Anak Mengeksplor Banyak Hal

Jangan batasi anak perempuan untuk mencoba dan mengeksplor banyak hal baru. Anak remaja beranjak dewasa ditandai dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Jadi, tidak jarang dari mereka yang banyak mencoba hal baru, mulai dari hobi, organisasi, dan sebagainya. 

Walaupun tidak dibatasi, Anda tetap harus memantau sejauh mana mereka mencoba hal baru. Ajak diskusi dan tanyakan hal baru yang mereka sukai guna mengevaluasi apakah aktivitas tersebut sesuai umur dan kapasitasnya.

Misalnya, di masa-masa krusial remaja beranjak dewasa, anak cenderung penasaran dengan kegiatan orang dewasa, seperti mabuk-mabukan, merokok, dan aktivitas lainnya. Anda dapat memberikan pemahaman bahwa aktivitas tersebut berbahaya dan berdampak pada kesehatan fisik serta mental mereka. 

Arahkan mereka untuk beralih ke hal positif lainnya, seperti olahraga, melukis, bermain alat musik, dan lain-lain. Dengan begitu, kemampuan anak pun akan tersalurkan secara lebih baik dan tepat sasaran. 

3. Kenali Cara Merawat Diri dan Pendidikan Seksual

Sebagai perempuan, penting untuk merawat diri dari dalam dan luar. Pada tahap ini, Anda bisa memberikan pemahaman tentang pendidikan seksual mengenai bagian-bagian sensitif dan vital perempuan.

Hal tersebut perlu dilakukan karena bagian-bagian tersebut memerlukan perawatan khusus agar tidak terserang penyakit. Misalnya, memberikan pengajaran tentang cara membersihkan pembalut, cara membersihkan organ intim, dan masih banyak lagi. 

Selain itu, pendidikan seksual juga berkaitan dengan bagaimana anak perempuan berinteraksi dengan lawan jenisnya. Pastikan mereka memahami bahwa ada organ tubuh tertentu yang tidak boleh disentuh oleh siapa pun selain diri sendiri. 

Pemahaman tersebut perlu ditanamkan karena mereka sedang berada pada tahap usia pubertas. Usia ini ditandai dengan perkembangan hormonal yang melonjak sehingga perlu diperhatikan agar tidak salah dalam menyalurkannya. 

4. Dukung Minat dan Bakat Anak

Sebagai orang tua, Anda perlu memberikan dukungan terhadap minat dan bakat anak. Walaupun mungkin Anda tidak menyukainya, biarkan mereka mengeksplorasi terlebih dahulu dan merasakan sendiri pengalamannya. 

Dengan begitu, anak bisa belajar mengenai tanggung jawab, pengambilan keputusan, dan pengasahan kreativitas terkait kemampuan mereka. Anda tetap bisa memberikan pendapat kepada mereka selama tidak membatasi hak berpendapat anak. 

5. Berikan Pemahaman terkait Dunia Sosial dan Pergaulan

Rasa ingin tahu yang sangat tinggi membuat anak perempuan berusaha mencari jati diri mereka yang sebenarnya melalui pergaulan. Pantau pergaulan anak Anda dengan mengajak ngobrol tentang bagaimana pertemanan mereka.

Berikan juga contoh serta pemahaman akan dampak dari pergaulan buruk agar mereka bisa menghindarinya. Jadi, mereka pun bisa membedakan sendiri mana pergaulan baik dan buruk serta menentukan pertemanan seperti apa yang cocok untuk mereka. 

6. Ajak Berdiskusi tentang Apapun

Bangun dan pertahankan komunikasi terbuka dengan anak perempuan Anda. Ajak mereka untuk berbicara tentang perasaan, pertanyaan, dan kekhawatiran mereka, tanpa takut dihakimi atau dihukum.

Selain itu, bicarakan juga terkait hubungan sehat dengan lawan jenis. Berikan pemahaman mengenai tanda hubungan sehat dan tidak sehat beserta bahaya yang mungkin akan dihadapi. Ajarkan juga tentang persetujuan dan batasan pribadi (boundaries) agar anak tidak terjerumus ke dalam hal tidak baik. 

Demikianlah beberapa cara mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa untuk bisa diterapkan pada anak Anda. Seluruh cara di atas bisa berhasil selama ada kerja sama antara anak perempuan dan orang tua untuk saling belajar dan memahami satu sama lain. Dengan begitu, kedua pihak bisa mengetahui kebutuhan mana yang paling tepat dan sesuai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *