Dalam Islam, juga diajarkan cara terbaik memilih pasangan hidup. Ketika seseorang beranjak dewasa, sebagian besar pria maupun wanita tentu ingin menikah dengan sosok pendamping hidup terbaik. Apalagi, dalam Islam menikah merupakan bentuk ibadah meskipun tidak wajib (sunnah).
Tujuan menikah dalam Islam adalah supaya bisa melanjutkan keturunan. Tak hanya itu, hal ini juga sebagai upaya untuk menghindari zina, di mana perbuatan ini sangat dilarang oleh Allah SWT. Maka dari itu, para umat Islam dianjurkan untuk menikah seperti ajaran dari Rasulullah SAW.
Siapapun pasti ingin mendapatkan jodoh terbaik. Salah satu cara yang harus dilakukan yaitu dengan terus berusaha memantaskan diri dan terus berbenah menjadi manusia yang lebih baik. Memantaskan diri tak hanya perihal harta, pekerjaan, dan penampilan, tetapi juga berupa mengasah ilmu agama.
Maka dari itu, memilih calon pasangan hidup tak boleh sembarangan. Apabila salah dalam memilih pasangan hidup, justru akan berdampak tak baik bagi kehidupan rumah tangga ke depannya. Bahkan, memungkinkan terjadinya keretakan dalam ikatan pernikahan, sehingga rumah tangga tak lagi bisa dipertahankan.
Tak hanya itu, menikah merupakan ibadah seumur hidup. Sehingga, pria dan wanita akan terikat janji suci untuk hidup bersama hingga akhir hayat. Jadi, mempertimbangkan untuk menikah dengan seseorang harus dilihat dari berbagai aspek agar terbentuk keluarga yang baik sekaligus harmonis nantinya.
Agama Islam mengajarkan cara terbaik memilih pasangan hidup. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kriteria dalam memilih jodoh, baik laki-laki maupun perempuan menurut Islam.
1. Lihat Agamanya
Cara terbaik memilih pasangan hidup menurut Islam yang pertama adalah dengan melihat agamanya. Hal ini menjadi prioritas utama, sebab ilmu agama sangat penting untuk berumah tangga juga dalam hal mendidik anak.
Seorang pria apabila hendak memilih wanita sebagai pasangan hidupnya, juga harus melihat dari segi agama, bukan hanya parasnya saja. Apabila memilih wanita dengan ilmu agama yang bagus, maka dipastikan pria tersebut akan selalu mendapatkan keberuntungan. Hal ini dijelaskan dalam Hadits Riwayat Bukhari Nomor 5090 dan Hadits Riwayat Muslim Nomor 1466.
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, kedudukannya, parasnya, dan agamanya. Maka, hendaklah kamu memilih wanita yang bagus agamanya. Jika tidak, kamu akan merugi” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan, wanita pun juga harus memilih pria yang baik dan memiliki ilmu agama sebagai pendamping seumur hidupnya kelak. Sebab, pria yang baik agamanya tak akan menimbulkan fitnah apalagi perpecahan ketika berumah tangga. Hal ini dijelaskan dalam Hadits Rriwayat At-Tirmidzi Nomor 1085.
“Apabila datang kepada kalian seorang lelaki yang diridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah. Apabila tidak, bisa menjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi ini.” (HR. At-Tirmidzi)
Maka dari itu, agama merupakan prioritas utama ketika mencari jodoh. Meskipun tak mendapatkan kebaikan dari keluarga, harta kekayaan, maupun paras, ilmu agama yang baik akan selalu membawa pasangan suami dan istri kepada kebaikan sekaligus kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Kemudian pada surat Al-Baqarah ayat 221, seorang pria diperintahkan agar tidak menikahi wanita musyrik, lebih baik menikahi budak mukmin. Sebab, wanita musyrik meskipun menarik, tetapi mereka tidak beriman dan akan membawa ke neraka.
Maka dari itu, hendaknya jangan sembarangan dalam memilih jodoh. Hal terpenting adalah dengan melihat dari segi agamanya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah dengannya.
2. Subur atau Mampu Menghasilkan Keturunan
Dalam Islam, melanjutkan keturunan sangatlah dianjurkan. Dari sebuah ikatan pernikahan, diharapkan lahir anak-anak yang shalih serta mampu meneruskan ajaran ajaran Islam. Maka dari itu, dianjurkan untuk menikahi pria dan wanita yang subur sehingga bisa menghasilkan keturunan.
Apalagi, anak adalah anugerah terindah dari Allah SWT. Adanya seorang anak, dapat membawa banyak kebaikan bagi orang tuanya maupun pada keluarga tersebut, salah satunya adalah dengan selalu mendoakannya dalam hal kebaikan. Hal ini dijelaskan pula dalam Hadits Riwayat Abu Daud berikut ini.
“Nikahilah wanita penyayang dan subur, sebab aku akan berbangga dengan semakin banyaknya umatku.” (HR. Abu Daud)
Dijelaskan pula tentang keutamaan memiliki keturunan, yaitu ketika seseorang meninggal dunia (terutama orang tua), maka anak merupakan salah satu investasi agar lebih dipermudah jalan menuju akhirat nantinya. Hal ini diungkapkan dalam Hadits Riwayat Muslim berikut ini.
“Jika seseorang telah meninggal dunia, maka akan terputus amalnya, kecuali 3 hal, yakni sedekah jariyah atau ilmu bermanfaat, atau anak yang shalih dan selalu mendoakan kedua orang tuanya.” (HR. Muslim)
Maka dari itu, dalam agama Islam sangat dianjurkan agar bisa meneruskan keturunan. Caranya yaitu dengan memilih pasangan hidup dengan kriteria subur, baik pria maupun wanita.
Apabila salah satunya mandul, saat ini sudah banyak program kehamilan yang dapat membantu Anda dengan pasangan untuk merencanakan momongan. Adapun berbagai aplikasi khusus kehamilan, seperti Pregnancy+, The Asian Parent, Teman Bumil, dan lain-lain yang bisa membantu mendapatkan berbagai informasi soal merencanakan momongan.
3. Lihat Harta Kekayaannya
Cara terbaik lainnya dalam memilih pasangan hidup menurut Islam adalah dengan melihat harta kekayaannya. Harta melimpah memang bukan jaminan manusia dapat hidup dengan tenang dan bahagia. Ketika memilih calon suami atau istri, bukan berarti harus memilih seseorang dengan kekayaan tujuh turunan yang tak ada habisnya, tetapi pilihlah pasangan hidup yang mampu memenuhi kehidupan keluarga sehari-hari nantinya, terutama ketika memilih suami.
Harta kekayaan ini bukan berarti hanya dilihat dari keluarganya, tetapi dari pekerjaan yang dimiliki oleh pasangan. Ketika seseorang memiliki pekerjaan tetap atau keadaan finansialnya cenderung stabil, Anda dapat mempertimbangkan untuk menikah dengannya karena dirinya sudah mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
Terutama soal memilih pria, sebaiknya memilih yang sudah mampu mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri (stabil secara finansial). Akan tetapi, ia juga mengatakan sudah siap untuk memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk nafkah untuk istri dan anak-anaknya kelak.
Adanya harta berkecukupan juga dianjurkan dalam Islam. Sebab, harta tersebut nantinya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dan nafkah saja, tetapi juga digunakan untuk bersedekah atau berbagi dengan anak yatim dan mereka yang membutuhkan bantuan.
Perlu diketahui juga bahwa hendaknya dalam mendapatkan uang tersebut dengan cara halal, bukan melakukan sesuatu atau pekerjaan dengan cara yang diharamkan oleh agama. Misalnya seperti berjudi, taruhan, ataupun bermain ilmu hitam. Sebab, uang tersebut tidak akan halal meskipun digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
4. Lihat Paras atau Penampilannya
Siapapun pasti akan sangat senang melihat pria atau wanita dengan paras menarik karena sangat sedap dan tak ada bosannya untuk dipandang. Sehingga, memilih pasangan hidup dengan melihat paras juga dianjurkan menurut Islam.
Paras menarik tak harus cantik dan tampan. Artinya, pilihlah pasangan hidup yang wajahnya tak akan pernah bosan jika Anda memandangnya terus-terusan, meskipun hingga nanti saatnya menua. Pria atau wanita dengan paras menarik, tak akan pernah membuat pasangannya berpaling pada lawan jenis lain.
Ketampanan dan kecantikan memang akan pudar seiring bertambahnya usia. Namun, paras yang menarik tak akan luntur termakan oleh waktu sekaligus dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Begitulah cara terbaik memilih pasangan hidup menurut Islam. Apabila hampir tidak ada yang sesuai kriteria Anda, setidaknya pilihlah calon pendamping dengan ilmu agama yang baik dan mau terima apa adanya. Sebab, agama merupakan sebuah pondasi rumah tangga supaya dapat senantiasa bahagia di dunia maupun akhirat.