Lompat ke konten

Cara Membangunkan Anak yang Susah Bangun Pagi

Cara Membangunkan Anak yang Susah Bangun Pagi

Membangunkan anak yang susah bangun pagi seringkali terjadi drama karena si kecil masih ingin bermalas-malasan lebih lama di tempat tidurnya. Hal ini mungkin membuat ayah dan ibu kesusahan melakukannya, sehingga tak jarang jika ada sebagian orang tua membangunkan buah hatinya secara kasar. Misalnya menarik selimut, menyiramnya dengan air dingin, memukul, mencubit, dan perlakuan tak mengenakkan lainnya.

Membangunkan anak melalui perlakuan tak menyenangkan, justru membuatnya takut bangun pagi atau mungkin malah membuatnya tidak bisa tidur semalaman karena khawatir kesiangan lalu dipukul. Hal ini tidak baik pada kondisi mental anak, sebaiknya orang tua harus tahu bagaimana cara tepat melakukannya supaya si kecil tidak merasa terpaksa lalu menjadikannya sebagai kebiasaan baik.

Apabila hendak membiasakan anak agar tidak kesiangan, sebaiknya mulailah secara lembut dan bertahap, apalagi jika si buah hati termasuk gampang rewel. Begini cara membangunkan anak yang susah bangun pagi tanpa banyak drama dan mudah dilakukan.

1. Ajarkan Si Kecil agar Bisa Memasang Alarm Sendiri

Cara membangunkan anak yang susah bangun pagi yaitu mengajarkannya agar bisa memasang alarm sendiri. Alarm sebaiknya disetel dengan nada mengejutkan atau membuat si kecil merasa terganggu lalu bangun dengan sendirinya. Adanya pengingat waktu seperti juga melatih buah hati Anda agar bisa menghargai waktu sekaligus memanfaatkannya sebaik mungkin.

Anda bisa membelikannya jam weker dengan bentuk dan warna kesukaannya sebagai pengingat waktu dan mencegahnya terbiasa terlambat ke sekolah akibat kesiangan. Diskusikan bersama si kecil tentang kapan ia harus bangun keesokan paginya dan mintalah ia menentukan waktunya sendiri. Jangan mematikannya sebelum ia mematikan alarm atau jam wekernya sendiri supaya nantinya terbiasa bangun pagi. 

Jam weker atau alarm sebaiknya tidak diletakkan terlalu dekat dengan bantal tidurnya, tetapi sedikit beri jangkauan agar ia tidak malas beranjak dari tempat tidurnya. Letakkan jam weker di meja belajar, sehingga ketika bunyi ia harus mengumpulkan kesadaran untuk mematikannya.

2. Bangunkan Secara Lembut, Jangan Dimarahi

Kebiasaan orang tua membangunkan anak yang susah bangun pagi yang salah, yaitu memarahinya ataupun bertindak kasar dengan memukul, mencubit, berteriak, bahkan menyiramnya dengan air dingin. Cara ini salah karena justru membuat si kecil jadi takut dan susah tidur pada malam sebelumnya supaya tidak kesiangan.

Daripada memarahi atau bertindak tidak mengenakkan kepada anak, lebih baik bangunkan ia secara lebih lembut dan jangan berteriak kasar kepadanya. Tepuk punggungnya secara lembut sampai ia bangun sambil memanggil namanya berulang kali, boleh juga sedikit menggoncangkan tubuhnya sampai ia tersadar dari lelapnya.

Selain itu, cobalah bangunkan ia sekitar 1 jam atau 30 menit sebelum waktunya agar banyak persiapan bisa dilakukan dan mencegahnya terlambat datang ke sekolah. Sehingga, ketika ia masih terlelap maka katakanlah padanya bahwa sebentar lagi sudah hampir terlambat waktunya. Dengan begitu, anak akan tampak kaget kemudian segera bergegas bangun dan mandi.

3. Terapkan Keteraturan Waktu Tidur Sehari-hari

Membangun kebiasaan selalu bangun pagi dan tidak terlambat ke sekolah mungkin kedengarannya susah, apalagi jika jam tidur anak seringkali tidak teratur bahkan terkadang begadang. Penting sekali bagi orang tua agar bisa menerapkan keteraturan jam tidur si buah hati setiap harinya supaya tidak jadi kebiasaan buruk. 

Kurang efektifnya waktu tidur anak menimbulkan beberapa permasalahan selain menyebabkan ia sering kesiangan, antara lain susah fokus saat menerima pelajaran di sekolah, gampang mengantuk, serta mengalami kesulitan belajar ketika di rumah. Hal ini nantinya berpengaruh pada penurunan prestasinya di sekolah, jadi sebaiknya segera ditangani agar tidak semakin parah.

Ajak si buah hati menerapkan jam tidurnya sehari-hari supaya tidak kesiangan berangkat ke sekolah. Usahakan ia tidur selama 8-12 jam dalam sehari, sebab ini merupakan durasi tidur efektif menurut National Sleep Foundation (tergantung dari usia anak). Keteraturan jam tidur membuat anak lebih segar saat bangun pagi keesokan harinya dan tidak gampang kehilangan fokus saat beraktivitas.

4. Jangan Biarkan Anak Begadang Saat Akhir Pekan

Akhir pekan adalah waktu terbaik untuk bermain dan bersantai, terutama anak-anak yang selama lima hari dalam seminggu padat kegiatan sekolah. Tak jarang pula mereka sering bangun di atas jam 8 pagi saat akhir pekan tiba karena tidak ada aktivitas pergi ke sekolah.

Membiarkannya bangun siang saat akhir pekan justru sangat susah untuk membiasakannya bangun pagi ketika hari sekolah tiba. Sebaiknya terapkan jam tidur sama seperti hari sekolah agar ia tak terbiasa malas beranjak dari kasurnya setiap kali libur sekolah.

Dalam kondisi seperti ini, Anda perlu berkomunikasi dengan baik bersama anak supaya ia tidak merasa dituntut lalu terpaksa. Bicarakan dengan baik mengapa pentingnya bangun pagi setiap hari, tetapi jangan menakut-nakutinya. Mungkin tidak bisa langsung terlihat hasilnya, lakukan secara bertahap sampai nantinya anak terbiasa.

5. Beri Konsekuensi Jika Bangun Kesiangan

Cara membangunkan anak yang susah bangun pagi selanjutnya adalah berikan ia konsekuensi jika kesiangan. Bagaimanapun juga, kesiangan memang bisa merugikan dirinya sendiri karena membuatnya terlambat pergi ke sekolah, dan menuntut orang di rumah untuk terburu-buru. Maka dari itu, sebagai orang tua sebaiknya bertindak tegas agar buah hati tidak menjadikannya kebiasaan buruk.

Bertindak tegas bukan berarti membentak atau melakukan kekerasan secara fisik, tetapi memberikannya peringatan dan konsekuensi. Contohnya konsekuensi jika anak kesiangan, yakni tidak diberikan uang jajan, tidak ada waktu nonton TV, dan lain sebagainya. Cara ini ampuh mendisiplinkannya supaya ia mampu menerapkan kebiasaan baik ini seterusnya tanpa ada paksaan apapun.

6. Berikan Apresiasi Jika Anak Berhasil Bangun Pagi Sendiri

Setiap anak sangat senang apabila diberikan apresiasi oleh orang tuanya, terutama pada hal-hal kecil seperti bangun pagi sendiri tanpa drama. Memberikan apresiasi pada si kecil sama dengan mendukung kebiasaan baiknya tersebut, sehingga ia akan terus melakukannya agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya.

Anda bisa memberinya apresiasi berupa kata-kata maupun hadiah ketika si kecil baru pertama kali bangun pagi sendiri tanpa ada bantuan maupun drama. Namun jangan terlalu sering melakukannya agar anak tidak terlalu pamrih atau tergantung pada hadiah dan pujian. Apresiasilah seperlunya saja, namun tetap beri ia pengertian bahwa bangun pagi adalah hal yang harus dilakukan setiap hari meskipun akhir pekan.

7. Hindari Terlalu Memberikannya Rasa Nyaman

Terakhir, cara membangunkan anak yang susah bangun pagi adalah dengan menghindari terlalu memberikannya rasa nyaman. Anak susah bangun pagi biasanya karena tempat tidurnya terlalu nyaman, jadi ia enggan beranjak dari kasur.

Cobalah menyibakkan tirai jika ada jendela di kamarnya. Sinar matahari yang masuk melalui jendela lalu mengenai wajah, akan membuatnya risih karena silau. Bisa juga dengan menarik selimutnya secara perlahan selagi udara pagi biasanya sedang dingin-dinginnya. Kedua cara ini ampuh bisa membantunya bangun pagi.

Begitulah cara membangunkan anak yang susah bangun pagi. Cobalah terapkan secara bertahap tanpa memarahinya agar si kecil mampu membiasakannya secara perlahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *