Sudah memutuskan ke mana anak hendak melanjutkan jenjang pendidikannya? Di Indonesia, terdapat dua macam sekolah, yaitu negeri dan swasta.
Keduanya memiliki perbedaan masing-masing. Sekolah negeri merupakan lembaga pendidikan yang dikelola oleh pemerintah, sedangkan sekolah swasta dikelola oleh perorangan atau yayasan.
Mengenai perbedaanya, berikut ini adalah penjelasannya:
Perbedaan Biaya
Meskipun sama-sama di Indonesia, kedua jenis sekolah ini memiliki perbedaan dalam segi biaya, seperti apa itu?
Sekolah Negeri
Kebanyakan biayanya pada umumnya mendapatkan subsidi atau bantuan dari pemerintah. Selain itu, terdapat juga bantuan dana untuk sebagian kalangan siswa, biasa dikenal dengan BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Meskipun diberi subsidi oleh pemerintah, biaya seperti SPP tidak terlalu mahal dan tidak dikenakan biaya tambahan seperti uang gedung, di mana hal seperti ini sudah biasa ada pada sekolah swasta.
Banyak orangtua memilih menyekolahkan anaknya di sekolah negeri karena biayanya sangat terjangkau dan memiliki kesempatan untuk dilirik oleh pemerintah, sehingga seringkali pemerintah menurunkan bantuan di sana.
Sekolah Swasta
Sekolah swasta bisa jadi nasional maupun internasional, tergantung dari mana jenis sertifikasi atau standar kurikulum yang digunakan. Hampir sama seperti sekolah internasional, biaya yang dipatok untuk masuk juga tergolong cukup tinggi.
Meskipun begitu, biaya masuk sekolah swasta nasional masih dapat dijangkau bagi kaum menengah ke atas karena biayanya tidak semahal sekolah internasional.
Sudah biasa bahwa di swasta dikenakan biaya masuk dan uang gedung atau bangunan yang cukup tinggi. Contohnya, PAUD dan TK swasta yang menerapkan SPP hingga belasan juta per bulan. Hal ini karena sebanding dengan fasilitas yang diberikan.
Fasilitas yang Diberikan
Fasilitas diantara keduanya merupakan hal mencolok dan dapat dibedakan, bergantung dari biaya yang dikeluarkan.
Sekolah Negeri
Biaya yang dikeluarkan untuk menempuh pendidikan di sekolah negeri memang sangat terjangkau. Akan tetapi, fasilitas yang disediakan tidak selengkap di swasta.
Selain itu, fasilitas yang ada merupakan bagian dari subsidi pemerintah. Meskipun tidak terlalu lengkap, tetapi lingkungannya terbilang cukup nyaman untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Ruang kelas merupakan sesuatu menonjol jika dibandingkan dengan sekolah swasta. Sebab, di sekolah negeri memiliki banyak ruang kelas berjajar di setiap tingkat kelasnya. Misalnya kelas 6 A, B, C, D, E, F, dan seterusnya.
Banyaknya ruang kelas setiap tingkatnya ini memang cenderung membuat suasana menjadi kurang kondusif karena terlalu banyak siswa di dalamnya.Jika dilihat dari segi gedung, di sekolah negeri jarang memiliki gedung megah dengan fasilitas modern, maupun perpustakaan dengan sistem digital. Di sekolah negeri pada umumnya berupa gedung bertingkat sederhana.
Sekolah Swasta
Biaya yang dikeluarkan cenderung lebih tinggi, apalagi untuk sekolah internasional. Meskipun begitu, fasilitasnya terbilang lebih lengkap dan modern, sebanding dengan tingginya biaya yang dikeluarkan.
Selain itu, ruang kelasnya juga memiliki jumlah kelas lebih sedikit, diimbangi dengan jumlah murid yang juga sedikit. Jika di sekolah negeri dalam satu kelas bisa mencapai 30-40 murid, maka di swasta biasanya jumlah muridnya hanya mencakup setengahnya.
Jumlah murid yang lebih sedikit ini memiliki keunggulan berupa lebih kondusifnya suasana belajar yang dibangun.
Melihat dari segi gedung atau bangunan, di swasta cenderung memiliki gedung dengan aksen mewah dan lebih modern. Fasilitas perpustakaan kebanyakan sudah menggunakan komputer atau sistem digital, mengikuti perkembangan zaman.
Lingkungan Pergaulan
Faktanya, lingkungan pergaulan juga berpengaruh sesuai dengan jenis sekolah. Agar anak siap, orang tua harus mempersiapkan anak sebelum masuk sekolah agar siap bergaul dalam lingkungan yang berbeda.
Berikut perbedaannya dari sisi pergaulan:
Sekolah Negeri
Siswa yang menempuh pendidikan di negeri jumlahnya cukup banyak dan cenderung beragam. Mereka berasal dari berbagai kalangan, sehingga mereka dapat berbaur dengan baik tanpa terlalu membedakan antara satu anak dengan lainnya.
Bahkan untuk perbedaan ras dan agama bisa jadi berbeda-beda, tidak terlalu dipermasalahkan sehingga mereka mengenal berbagai macam ras dan agama lebih cepat melalui perkenalan dengan teman-temannya.
Selain itu, lingkungan pergaulannya juga cukup seimbang dan jarang sekali terdapat kesenjangan sosial diantara para muridnya.
Sekolah Swasta
Berbeda dengan sekolah negeri, di sekolah swasta biasanya justru memiliki lingkungan homogen. Hal ini dikarenakan, mereka kebanyakan menerima murid yang memiliki keyakinan tertentu saja, seperti sekolah kristen atau katolik, atau islami.
Meskipun begitu, ada juga sebagian sekolah swasta yang basisnya bukan agama tertentu, sehingga lingkungannya tidak homogen karena para murid berasal dari berbagai kalangan dan berbagai status sosial.
Kurikulum yang Diterapkan
Perbedaan kurikulum yang diterapkan juga biasanya berbeda-beda, tergantung jenis sekolahnya.
Sekolah Negeri
Kurikulum yang diterapkan mengikuti dari rumusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, misalnya adalah menggunakan Kurikulum 2013 atau 2017.
Mata pelajaran cenderung lebih banyak mengacu pada teori, sehingga untuk minat dan bakat anak tidak terlalu ditekankan. Meskipun begitu, aktivitas menyenangkan dan dapat dilakukan di sekolah negeri biasanya ketika pelajaran seni dan olahraga, di mana anak memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuannya dan beraktivitas di luar ruangan.
Walaupun kurikulumnya sebagian besar hanya mengacu pada teori dan pembentukan sikap, tentu saja hal ini tidak ada salahnya jika memasukkan anak ke sekolah negeri untuk masa depannya yang lebih baik.
Perbedaan waktu pulang sekolah di negeri biasanya hanya sekitar 6-7 jam saja. Berbeda dengan di swasta yang jam pulangnya lebih lama karena masih mengikuti kegiatan lain setelah menyelesaikan jam mata pelajaran.
Sekolah Swasta
Kurikulum yang berada di swasta bergantung pada jenis sekolahnya. Jika merupakan sekolah internasional, maka menggunakan kurikulum berstandar internasional, atau jika bukan maka dapat menggunakan kurikulum seperti 2013 atau 2017.
Sebenarnya, di swasta tidak terlalu terikat dengan rumusan kurikulum dari pemerintah, sebab merupakan lembaga pendidikan yang dimiliki oleh yayasan atau perorangan. Hal terpenting adalah sistem pendidikannya sudah memenuhi standar sertifikasi sebagai lembaga pendidikan yang resmi diakui (tercatat) di Indonesia.
Di swasta, biasanya banyak menitik beratkan pada perkembangan minat dan bakat anak, serta keaktifan mereka. Oleh karena itu, banyak diadakan kegiatan untuk mengasah minat anak di sekolah, misalnya klub biologi, klub olahraga tertentu, klub musik, klub seni, dan lain-lainnya.
Banyaknya kegiatan yang dapat diambil di swasta menjadikannya lebih unggul untuk mengembangkan potensi dan kemampuan anak secara lebih mendalam. Banyaknya kegiatan ini yang membuat murid di sekolah swasta bisa pulang sore dan lebih lama daripada sekolah negeri.
Baik sekolah negeri maupun swasta memiliki keunggulannya masing-masing. Hal ini tentu harus menjadi pertimbangan orangtua mengenai kelanjutan untuk kebutuhan menempuh pendidikan anak nantinya.
Kelebihan dari sekolah negeri adalah biayanya yang cenderung terjangkau, waktu pulang sekolah lebih cepat, banyak kesempatan beasiswa atau bantuan dari pemerintah. Sedangkan kekurangannya adalah fasilitas tidak terlalu lengkap, terlalu mengedepankan teori.
Kelebihan dari sekolah swasta adalah fasilitas lengkap, lebih mengedepankan perkembangan potensi dan minat anak. Sedangkan kekurangannya adalah beberapa memiliki lingkungan yang homogen, biaya cenderung lebih mahal.