Bicara soal kehidupan pernikahan, semuanya tak melulu soal hal manis seperti yang biasa dilihat pada komik, novel, maupun film bergenre romantis. Ada saja lika-liku melanda hubungan kedua manusia yang sedang menjalin rumah tangga, salah satunya perkataan ataupun perilaku suami menyakiti istrinya. Kejadian seperti ini seringkali terjadi, bahkan bagaimanapun juga tetap saja menyakitkan saat merasakannya.
Ketika hati tersakiti oleh suami, sebagai seorang istri harus pandai-pandai mengontrol emosi supaya dapat mengendalikan diri. Bagaimana cara melakukannya? Begini sikap bijak yang perlu diterapkan seorang istri ketika hati tersakiti oleh suami.
1. Kendalikan Emosi, Tenangkan Diri Terlebih Dahulu
Ketika suami mengeluarkan kata-kata menyayat hati atau bersikap kasar, hal ini dapat menyakiti perasaan istrinya. Oleh karena itu, sikap bijak ketika hati tersakiti oleh suami adalah dengan cara mengendalikan emosi sebisa mungkin. Daripada ikut tersulut emosi, lebih baik tenangkan diri Anda terlebih dahulu.
Hati Anda pasti terasa sakit saat suami bersikap demikian, namun sebaiknya tak membalas perilakunya dengan hal yang sama saja buruknya. Membalas perilakunya justru semakin memperparah keadaan, maka cobalah sedikit bersabar ketika menghadapinya. Kelihatannya mungkin tak mudah, tetapi Anda lah yang paling tahu tentang sifat-sifatnya selama berumah tangga, kan?
Selain itu, cobalah selalu mendoakannya supaya dapat berubah menjadi pribadi lebih baik. Tetaplah bersikap tenang sambil mencari tahu apa yang membuatnya menyakiti Anda, apakah itu dari lingkungan kerjanya, pertemanannya, atau mungkin diri Anda sendiri yang berbuat kesalahan fatal.
Hukum suami menyakiti hati istri menurut islam apalagi sampai istrinya menangis (baik fisik maupun verbal), tentu saja termasuk dosa besar. Azabnya pun tak main-main, antara lain terhambatnya rezeki suami hingga tidak berkahnya hubungan rumah tangga. Hal ini dijelaskan pada blog HanHannah berjudul ‘Hadits Suami Menyakiti Istri, Azabnya Tak Main-Main.
2. Temukan Apa Sumber Masalahnya
Saat mampu mengendalikan emosi dan menenangkan diri seperti pada tips pertama, dapat membuat pikiran jadi lebih jernih untuk berpikir apapun menggunakan akal sehat. Jangan terlarut dalam pikiran-pikiran negatif terhadap diri sendiri maupun pasangan, lebih baik segera temukan sumber permasalahannya ketika hati tersakiti oleh suami.
Mungkin Anda merasa kaget karena sikapnya berubah secara mendadak, maka dari itu sebaiknya ketahui apa penyebab suami bersikap dingin kepada istri yang rasanya cukup menyakiti. Cara menghadapi suami yang menyakiti hati istri, yakni cobalah ingat apa hal yang membuatnya tiba-tiba marah dan bersikap dingin, misalnya Anda tak sengaja membicarakan mertua secara buruk di hadapannya, mengatainya tak becus mengurus anak, atau mungkin lainnya.
Hindari menunjukkan sikap denial atau tak mau disalahkan. Menemukan sumber masalah sembari mengoreksi diri (jika memang salah) justru lebih baik untuk mendamaikan hatinya.
3. Lakukan Introspeksi Diri Apabila Memang Bersalah
Seperti penjelasan sebelumnya, ketika hati tersakiti oleh suami sebaiknya lakukanlah introspeksi diri. Terutama ketika memang sebagai istri Anda melakukan kesalahan, jangan sampai bersikap denial agar tak semakin memperparah keadaan. Suami bisa jadi marah karena menurutnya hal tersebut sangat fatal dan memuakkan, maka sebaiknya hindari pula melakukan playing victim dalam bentuk apapun ketika menghadapi kejadian seperti ini.
Suami mungkin tak sengaja mengeluarkan perkataan ataupun perilaku menyakiti hati istrinya, pasti bukan karena asal melakukannya. Apabila Anda menyadari kesalahan sendiri, cara menghadapi suami yang menyakiti hati istri sebaiknya lakukanlah introspeksi diri kemudian perlahan tunjukkan perubahan yang lebih baik agar tak lagi membuatnya marah besar. Ketahuilah pula cara meluluhkan hati suami yang marah besar supaya emosinya tak terus berlarut.
4. Utamakan Diskusi Meskipun Punya Perbedaan Pendapat
Dalam kehidupan berumah tangga, komunikasi adalah pondasi penting yang harus dibangun dengan baik sebagai kunci membangun keharmonisan keluarga. Cara membangun hubungan harmonis yaitu dengan mengutamakan diskusi meskipun masing-masing mempunyai perbedaan pendapat.
Misalnya ketika hati tersakiti oleh suami akibat adanya perbedaan pandangan terhadap suatu permasalahan kemudian ia malah mengatakan bahwa pemikiran Anda tak berguna (atau kalimat menyakitkan lainnya), sebaiknya jangan langsung ikut marah. Cara menyikapi perbedaan pendapat tersebut bisa dengan melakukan diskusi terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang masing-masing inginkan, penyebab, sampai pikirkanlah solusi bersama. Tak ada satupun masalah dan kesalahpahaman dalam kehidupan berumah tangga yang dapat diselesaikan seorang diri, semuanya pasti membutuhkan komunikasi.
5. Jangan Pernah Bertengkar di Hadapan Anak-anak
Apapun masalah rumah tangga antara suami dengan istri, jangan pernah secara terang-terangan bertengkar di hadapan anak-anak. Bertengkar di hadapan anak dapat merusak kondisi mental atau psikologisnya, di mana hal ini nantinya dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Tak hanya itu, buah hati Anda pun bisa jadi malah tak percaya lagi kepada kedua orang tuanya dan enggan berlama-lama di rumah.
Banyak kejadian orang tua sering bertengkar di hadapan anak-anak mereka, merupakan salah satu penyebab perilaku menyimpang. Usahakan ketika hati tersakiti oleh suami pun lebih baik kendalikan diri agar tidak menunjukkannya di hadapan sang anak, jangan pula menjelekkan sosok ayahnya langsung di hadapannya. Cukup bicarakan masalah suami istri berdua saja di ruangan atau ketika mereka sedang tak ada di rumah agar si buah hati tidak terlibat.
6. Hindari Mengulangi Kesalahan yang Sama
Seorang istri yang sengaja atau tak sengaja melakukan kesalahan tak jarang membuat suami marah sampai melakukan sesuatu yang menyakiti hati istrinya. Maka dari itu, ketika Anda melakukan kesalahan cukup fatal hingga membuat pasangan jadi marah, lakukanlah introspeksi diri sendiri setelah itu berjanjilah tak akan melakukan kesalahan serupa di kemudian hari.
Tak satupun seorang istri yang benar-benar sempurna, namun jika mau mengakui kesalahannya kemudian bertekad untuk berubah jadi lebih baik tentu hal tersebut sangatlah hebat. Tak sempurna bukan berarti tak boleh belajar. Usahakanlah selalu bersikap terbuka kepada pasangan, tanyakan apa yang tidak disukai dan disukai oleh suami supaya dapat belajar memperbaiki diri kedepannya.
7. Bicarakan pada Suami Bahwa Perilaku atau Kata-katanya Menyakitkan
Tak satupun istri yang tidak sedih ketika hati tersakiti oleh suami, meskipun sang suami tak sengaja bersikap demikian. Terkadang ia merasa tak sengaja melakukannya karena beberapa penyebab, misalnya cemburu, merasa tersaingi, dan lain sebagainya.
Bicarakanlah kepada suami bahwa sikapnya itu benar-benar menyakiti hati Anda. Dibandingkan jika diam saja, tentu permasalahan tentang kesalahpahaman seperti ini tak akan selesai. Bersikaplah jujur dan terbuka dalam berumah tangga. Oleh karena itu, mengkomunikasikan segala sesuatu yang mengganjal perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah apapun.
8. Ceritakan kepada Sahabat atau Orang Terdekat yang Dipercaya
Bingung cara menghadapi suami yang menyakiti hati istri? Sikap paling bijak daripada hanya diam saja memendamnya, sebaiknya ceritakanlah permasalahan tersebut hanya kepada sahabat atau orang terdekat yang benar-benar dipercaya. Jangan ceritakan masalah rumah tangga secara publik, justru nantinya dapat menjadi bumerang tersendiri karena tentu hal tersebut dianggap aib.
Menceritakannya kepada orang terdekat dapat membuat perasaan Anda jadi plong daripada terus memendamnya sampai terlalu lama. Carilah tempat mengutarakan keluh kesah yang benar-benar bisa menjadi pendengar terbaik, tetapi usahakanlah pula orang tersebut tak akan menyebarkan masalah rumah tangga Anda hingga menjadi konsumsi publik.
9. Mintalah Saran dan Pendapat dari Orang Lain
Orang terdekat seperti sahabat biasanya mampu mendengarkan dengan baik saat sedang dilanda masalah, terutama masalah rumah tangga. Apabila perlu dan merasa tak menemukan solusi ketika hati tersakiti oleh suami, sebaiknya mintalah saran sekaligus pendapat dari orang lain.
Tak ada salahnya meminta pendapat dari orang lain tentang masalah rumah tangga saat pikiran benar-benar buntu. Akan tetapi pastikan bahwa orang yang dimintai pendapat benar-benar bisa dipercaya, dapat menjadi pendengar, mampu bersikap netral, serta dapat memberikan solusi sesuai keadaan yang sedang terjadi.
Tetap bersikap bijak sebagai istri meskipun hati tersakiti oleh suami. Menjadi istri yang baik memang tidak mudah, namun tetaplah belajar berbenah diri menjadi manusia lebih baik lagi kedepannya.