Lompat ke konten

Berapa Usia Ideal Anak Masuk PAUD? Ini Syarat dan Manfaatnya

/ Diverifikasi oleh: Tim Better Parent

/ Diverifikasi oleh: Tim Better Parent

Usia Ideal Anak Masuk PAUD beserta Syarat dan Manfaatnya

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan yang dilakukan dalam masa pra-sekolah. Orangtua wajib memperhatikan kesiapan anak sebelum masuk PAUD, baik itu kesiapan fisik maupun mental.

Memasukkan anak ke PAUD menuai pro dan kontra. Sebab, pendidikan pra-sekolah ini dapat melatih kemampuan si kecil bersosialisasi, menciptakan lingkungan belajar yang tidak diajarkan di rumah, serta menyiapkan diri untuk masa sekolah. 

Sedangkan PAUD menuai kontra bagi sebagian orang karena biayanya tinggi, terikat jadwal, dan si buah hati bisa mogok sekolah karena jauh dari orangtuanya.

Meskipun menuai pro-kontra, memasukkan anak ke PAUD tidak ada salahnya. Jadi, berikut ini adalah syarat masuk PAUD dan manfaatnya:

Syarat Anak Masuk PAUD

Menurut WHO tahun 2008, usia anak masuk sekolah adalah 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia adalah 6-12 tahun. Pendidikan sekolah tentu berbeda dengan pendidikan pra-sekolah atau PAUD.

Kebanyakan pendidikan pra-sekolah seperti PAUD sudah bisa menerima balita mulai usia 2-3 tahun. Sedangkan jika usia anak sudah 4 tahun, ia sudah bisa masuk TK atau Taman Kanak-kanak.

Akan tetapi, usia saja tidak cukup untuk memasukkan ia ke pendidikan pra-sekolah. Hal terpenting untuk masuk PAUD adalah kesiapan anak itu sendiri, yaitu kesiapan secara fisik, emosional, dan kognitif sebelum bergabung dengan kegiatan belajar bersama. 

Anak yang dipaksa masuk PAUD, dapat berpengaruh pada perkembangan fisik dan mentalnya karena akan berakibat buruk untuk perkembangan mentalnya. Ia dapat mengalami trauma masuk sekolah dan tidak dapat menerima pelajaran dengan baik.

Di bawah ini adalah syarat anak masuk PAUD selain usia yang harus diketahui para orangtua:

1. Mampu mengikuti arahan dan instruksi sederhana

Di PAUD memang tidak memiliki jadwal yang terlalu terikat. Namun, pasti akan ada kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh murid di kelas.

Anak diharapkan mampu mengikuti arahan dan instruksi sederhana yang diberikan oleh tenaga guru. Hal yang dimaksud ini misalnya membereskan meja setelah makan, mencuci tangan sebelum dan setelah makan, mengantri dengan sabar untuk mendapatkan makanan, membereskan alat tulis selesai belajar, dan berbagai instruksi sederhana lainnya.

Selama di PAUD, anak juga akan dilatih kreativitasnya melalui seni dan kerajinan tertentu. Biasanya, ia akan diminta membuat gambar tertentu atau karya tertentu yang merupakan tugas individu. Contohnya adalah menggambar pemandangan atau membuat patung dari lilin mainan.

Apabila anak belum bisa mengikuti instruksi sederhana tersebut, sebaiknya Anda melatih si kecil dahulu di rumah. Memberikan instruksi yang sederhana dan mudah dimengerti ini untuk melatih kemandirian dan kebiasaannya.

Tidak hanya itu, pendidikan pra-sekolah biasanya memiliki rutinitas tersendiri untuk waktu bermain, waktu makan, dan waktu istirahat yang harus diikuti oleh anak. Sebelum si kecil masuk PAUD, Anda dapat mulai mengatur rutinitas baru untuk anak supaya lebih teratur.

Jika anak sudah mampu melaksanakan tugas individu sendiri, membereskannya ketika selesai, maupun mengikuti jadwal, maka dianggap sudah siap masuk PAUD. 

2. Mampu berkomunikasi dengan jelas

Kemampuan berkomunikasi dengan jelas untuk anak, bukan berarti ia harus mampu mengucapkan banyak kalimat panjang lebar. Tetapi, sebelum masuk PAUD setidaknya anak sudah mampu mengucapkan 3-5 kata, meskipun apa yang diucapkan belum terlalu jelas.

Pentingnya komunikasi yang jelas adalah supaya ia mampu berbaur dengan teman sebayanya dan mampu memahami apa yang orang lain bicarakan, termasuk memahami instruksi atau arahan.

Apabila anak Anda sudah mampu berkomunikasi dan memahami apa yang orang lain katakan, memasukkannya ke PAUD tidak ada salahnya karena ia sudah siap.

3. Siap berpartisipasi dalam aktivitas kelompok

Selama di PAUD, akan banyak aktivitas kelompok yang dilakukan dan semua anak pasti diminta untuk berpartisipasi. Manfaat aktivitas kelompok ini adalah meningkatkan kemampuan anak bersosialisasi.

Adanya aktivitas kelompok ini memberikan anak kesempatan untuk belajar dan bermain bersama. Tidak hanya itu, aktivitas kelompok juga menuntutnya untuk dapat duduk tenang, mendengarkan cerita, dan bernyanyi atau bercerita.

Apabila buah hati Anda masih belum mampu untuk berinteraksi bersama kelompok, tidak perlu terburu-buru memasukkannya ke PAUD. Anda dapat melatihnya untuk membaca buku cerita bersama dan mengajaknya bermain dengan teman-teman sebayanya.

4. Memiliki stamina yang mendukung

Stamina anak yang baik juga diperlukan sebelum masuk PAUD. Di Paud akan banyak sekali aktivitas fisik untuk meningkatkan tumbuh kembang anak usia dini, seperti field trip, kesenian, maupun aktivitas lainnya yang cukup padat, baik setengah hari ataupun sehari penuh.

Biasanya, pendidikan pra-sekolah seperti PAUD menjadwalkan tidur siang setelah makan siang. Maka dari itu, biasanya kegiatan PAUD berakhir setelah makan siang supaya si kecil dapat pulang dan beristirahat di rumah untuk memulihkan staminanya.

Bila si kecil masih membutuhkan tidur di pagi hari, sebaiknya tidak perlu terburu-buru memasukkannya ke PAUD. Anda dapat melatihnya bangun pagi dan melakukan aktivitas pagi dahulu sebelum memasukkannya ke PAUD.

Selain itu, pastikan ketika malam hari waktu tidur si buah hati yang cukup agar tidak malas untuk bangun pagi dan beraktivitas. Anda dapat membantu mengatur jadwal tidurnya supaya stamina sang buah hati juga tetap terjaga.

5. Memiliki kemandirian untuk melakukan sesuatu

Sebagian PAUD mengharuskan anak untuk dapat melakukan kegiatan buang air secara mandiri. Tidak hanya itu, ia juga diharapkan mampu melakukan segala kegiatan tanpa perlu terlalu bergantung pada orang lain, seperti memakai pakaian sendiri, mengenakan sepatu sendiri, membereskan alat tulis setelah digunakan, serta merapikan alat makannya secara mandiri.

Kemandirian anak selama masa pra-sekolah ini juga diperlukan untuk melatih ia supaya tidak selalu bergantung pada orang lain untuk hal-hal yang seharusnya bisa ia lakukan sendiri.

Manfaat Anak Masuk PAUD

Meskipun menuai pro dan kontra, memasukkan anak ke PAUD tidak ada salahnya karena memiliki banyak manfaat untuk pertumbuhan serta perkembangannya, baik dalam segi emosional, kemampuan berpikir, serta kemampuan sosialnya. Maka, ini adalah manfaat anak masuk PAUD:

1. Membuat anak mengikuti arahan

Selama di PAUD, banyak kegiatan yang akan dilakukan oleh anak sesuai dengan arahan para guru. Hal ini akan membuat ia semakin mampu memahami apa yang orang lain katakan dan mengikuti arahannya.

2. Meningkatkan perkembangan emosional

Pendidikan pra-sekolah atau PAUD sangat baik untuk jangka panjang dalam hal perkembangan emosional anak. Selama di PAUD, si kecil akan diajarkan bagaimana cara memahami teman sebaya dan lingkungannya, meningkatkan kemampuannya untuk melakukan eksplorasi lingkungan, dan juga mampu menumbuhkan rasa percaya dirinya.

Tidak hanya itu, pendidikan pra-sekolah ini juga membantu anak dalam mengenal dirinya sendiri, memahami cara mengontrol emosi, berpikiran lebih terbuka, serta membangun sifat kemandirian pada dirinya.

3. Meningkatkan perkembangan sosial

Memasukkan anak ke PAUD tidak ada salahnya untuk meningkatkan kemampuannya dalam berinteraksi sosial dengan orang lain, baik itu teman sebayanya maupun gurunya.Tidak hanya itu, anak juga dapat fokus ketika memiliki tujuan tertentu.

Perkembangan sosial anak yang semakin baik ketika masuk PAUD, membuatnya lebih mengerti soal cara berkomunikasi, dan menjadi semakin aktif selama masa sekolahnya.

4. Meningkatkan kemampuan motorik anak

Ketika di PAUD, banyak kegiatan yang terutama melibatkan aktivitas fisik dan aktivitas berpikir. Hal ini justru baik bagi tumbuh kembang si kecil karena menstimulasinya untuk melakukan berbagai hal yang akan meningkatkan kemampuan motoriknya.

5. Membantu anak melakukan penyesuaian diri sebelum masuk sekolah

Memasukkan anak ke PAUD ketika ia berusia 2-3 tahun akan membantunya beradaptasi sebelum memasuki dunia sekolah. Selama beradaptasi itu, anak akan mengenal berbagai aktivitas di sekolah, seperti belajar dalam membereskan alat makan dan alat tulisnya sendiri, belajar membaca dan menulis, berinteraksi dengan teman, serta lebih disiplin dalam menjalankan rutinitas sehari-hari.

Tidak ada salahnya memasukkan anak ke PAUD karena memiliki manfaat yang baik untuk membantu tumbuh kembang anak. Akan tetapi, tetap pastikan anak Anda memenuhi persyaratan yang telah disebutkan di atas untuk dapat masuk PAUD.

1 tanggapan pada “Berapa Usia Ideal Anak Masuk PAUD? Ini Syarat dan Manfaatnya”

  1. Pingback: Usia Ideal Anak Masuk Sekolah ( PAUD – SD ) – SayangiAnak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *