Lompat ke konten

5 Tahap Panduan Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan

/ Diverifikasi oleh: dr. Dewi Puspasari

/ Diverifikasi oleh: dr. Dewi Puspasari

Tahap Perkembangan Bayi

Tahapan perkembangan bayi terjadi sejak waktu ia terlahir ke dunia. Tumbuh kembang si kecil dapat dilihat melalui adanya perubahan fisik, motorik,serta kognitif. Proses tumbuh melibatkan fisik, seperti pertambahan berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala. 

Sedangkan perkembangan dapat dilihat dari aspek gerakan kasar, gerakan halus, komunikasi, bahasa dan sosial kemandirian. Proses tumbuh kembang bayi juga ditunjukkan dengan kemajuan kemampuan kognitif, yaitu kemampuan si kecil dalam menerima, mengingat, dan memproses informasi.

Tahapan perkembangan bayi terbagi dalam beberapa fase, sesuai dengan usianya. Bayi berkembang secara bertahap ketika umur 0-12 bulan yang terbagi atas beberapa fase berdasarkan rentang usianya berikut ini: 

1. Usia 0-1 Bulan

Pada bayi yang baru lahir, yaitu umur 0-1 bulan merupakan tahap awal masa pertumbuhan bayi. Si kecil akan mengalami penurunan berat badan hingga sebesar 10% selama 2-3 hari awal kehidupan, dan itu merupakan hal yang normal, setelah itu normalnya berat badannya akan terus bertambah sebanyak 30 gram setiap harinya.

Ketika bayi berumur 0-1 bulan, ia mulai belajar mengenal suara dan sudah dapat melihat meskipun hanya dalam warna hitam dan putih. Kemampuan stimulasi atau respon bayi ketika usia ini sebenarnya sudah terlihat, yaitu saat ia tersenyum ketika melihat orangtuanya, juga mengeluarkan suara seperti bergumam.

2. Usia 1-3 Bulan

Proses pertumbuhan bayi yang terlihat waktu memasuki usia 1-3 bulan adalah ketika ia menyadari bahwa tangan dan kakinya bisa digerakkan. Selain itu, bayi juga tertarik dengan pergerakan tangannya sehingga sering memasukkannya ke mulut. Meskipun gerakannya masih kaku, tetapi perkembangan motorik mereka sudah baik.

Ketika bayi sudah memasuki usia 2 bulan, mereka sudah bisa melihat berbagai macam warna yang kontras, menirukan mimik wajah orang yang dilihatnya, serta mengenali bentuk besar dan kecil. Kemudian pada usia 3 bulan, bayi sudah mampu merasakan sentuhan dan tekstur melalui indera perabanya. Si kecil pada usia ini sudah mulai bisa mengenali lingkungannya sekaligus berinteraksi dengan sekitarnya.

Jaringan pada otak bayi sudah mulai saling terhubung, sehingga membuatnya lebih paham akan arti sebab-akibat, seperti sesuatu yang dilempar dapat jatuh. Kemampuan motoriknya mulai meningkat, sehingga bayi mulai dapat bergerak dengan leluasa.

3. Usia 4-6 Bulan

Bayi berusia 4 bulan, tumbuh kembangnya semakin meningkat. Bahkan pada usia 4 bulan mulai tumbuh gigi. Kemampuan melihatnya juga semakin baik, meskipun masih dalam jarak yang dekat. Selain itu, kemampuan motoriknya juga lebih berkembang daripada sebelumnya, di mana pada usia ini kebanyakan bayi sudah mulai bisa berguling, menopang badannya, serta memainkan tangan atau kakinya.

Ketika bayi memasuki umur 5 bulan sudah mulai bisa berkomunikasi, meskipun hanya sebatas minta dipangku atau digendong. Dari segi motorik, si kecil mulai tertarik dengan berbagai hal di sekitarnya, hingga mencoba meraih apa yang ia lihat. Selain itu, pergerakan bayi juga semakin aktif, bahkan untuk belajar duduk atau menopang tubuhnya sendiri.

Berikutnya ketika si kecil masuk usia 6 bulan, segala perkembangan fisik, motorik, maupun pengetahuannya pun semakin bertambah. Pada usia ini, Anda dapat memberikan stimulasi untuk mengetahui apa yang bayi Anda sukai, seperti minatnya. Kemampuan motoriknya semakin menunjukkan perubahan, di mana bayi sudah mulai belajar merangkak, maupun berdiri meskipun masih membutuhkan bantuan.

Pada proses pertumbuhan bayi berusia 6 bulan, ketertarikannya terhadap benda-benda di sekitarnya juga semakin bertambah. Usia 6 bulan ini cocok untuk menstimulasi kemampuan indera perabanya sebelum diberikan MPASI. 

4. Usia 7-9 Bulan

Bayi  yang memasuki usia 7 bulan, kemampuan bicaranya semakin terlihat meskipun yang diucapkannya tidak jelas dan terbata-bata. Kemampuan motoriknya pun semakin bagus, sebab ia sudah mulai bisa melambaikan tangan kepada orang lain. Dengan motoriknya yang bagus itu, Anda sudah bisa mengajak si kecil bermain untuk lebih memberi stimulus, melatih kemampuan kognitif, dan juga motoriknya.

Pada saat si kecil berusia 8 bulan biasanya sudah mulai bisa berdiri, berjalan, dan memindahkan barang ke tempat yang berbeda dengan tangannya. Pada tahap ini, perkembangan fisiknya pun juga semakin baik yang menyebabkan pergerakannya lebih aktif dari sebelumnya sehingga membuat orangtua harus lebih hati-hati mengawasinya agar tidak terluka.

Setiap bulannya bayi mengalami banyak perubahan secara bertahap seperti pada usia 9 bulan, ia sudah bisa mengayunkan atau melempar barang, misalnya melempar sendok ketika makan. Selain itu, kemampuan kognitif atau mengolah dan menerima informasi semakin menunjukkan kemajuan, hal ini ditandai dengan si kecil sudah mulai bisa menggabungkan beberapa kosakata untuk membentuk suatu kata yang lebih baik dan jelas daripada sebelumnya.

5. Usia 10-12 Bulan

Tumbuh kembang bayi per-bulannya semakin pesat, termasuk pada perkembangan fisiknya. Bayi yang berusia 10 bulan, lebih suka belajar berdiri dan berjalan dengan memegang tembok atau benda-benda di sekitarnya. Kemampuan bicaranya pun juga semakin menunjukkan kemajuan, bahkan ia sudah mampu mengekspresikan penolakan dengan menggelengkan kepala.

Proses perkembangan bayi usia 11 bulan, sudah memasuki tahap yang lebih baik. Misalnya saja pada kemampuan berjalan, di mana bayi pada masa pertumbuhan ini mulai suka menjelajah hal-hal yang ada di sekitarnya menggunakan kedua kakinya dengan lebih baik daripada sebelumnya. Pada tahapan ini, Anda sudah bisa mengajarkan si kecil untuk minum dari gelasnya sendiri secara perlahan.

Setiap bulannya, bayi akan menunjukkan perkembangan yang semakin maju, hingga tiba saatnya ia memasuki usia balita, yaitu umur 12 bulan. Pada usia ini, stimulusnya semakin baik karena ia sudah mampu bertepuk tangan, melambaikan, maupun menunjukkan sesuatu dengan menggunakan tangannya.

Kemampuan kognitif dan motoriknya pun semakin menunjukkan kemajuan, yakni sudah mampu memahami apa yang orang lain bicarakan sekaligus sudah mulai memahami bagaimana cara merespon atau berinteraksi dengan orang lain. Memberikan makanan padat secara bertahap kepada bayi ketika usia ini sudah dapat dilakukan, sebab sudah ada beberapa gigi yang tumbuh di mulutnya.

Tabel Perkembangan Bayi 0-12 Bulan

Setiap bulannya, proses tumbuh kembang bayi hingga menjadi balita menunjukkan berbagai macam perubahan secara bertahap, salah satunya adalah proses perkembangan fisik. Proses perkembangan fisik pada bayi dari umur 0-12 tahun dapat dilihat melalui tabel perkembangan anak berikut ini:

Usia 3 bulanBayi sudah mulai bisa berbaring dengan perutnyaMenggerakkan kedua tangannyaMengangkat dan menggerakkan kepalanya secara perlahan
Usia 6 bulanBayi sudah mampu menggunakan tangannya untuk membantunya ketika dudukMulai menunjukkan gerak yang lebih aktif, misalnya dengan berguling ke kanan dan ke kiriBerusaha untuk menopang berat badannya menggunakan kedua kakinya, yaitu berdiri dengan berpegangan
Usia 9 bulanSudah mulai bisa duduk dan mengambil barang di sekitarnya tanpa terjatuhMulai bisa melakukan gerakan duduk setelah tengkurapMulai menunjukkan pergerakan menggunakan tangan dan kaki, misalnya merangkak dan memanjat
Usia 12 bulanBayi sudah mampu mendorong dan melempar benda-benda di sekitarnya, termasuk sudah bisa bertepuk tangan dan melambaikan tanganMampu merespon dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya secara lebih baikSudah bisa berdiri dengan kedua kakinya dan belajar melangkah secara perlahan, terkadang berpegangan

Itulah kelima tahap perkembangan anak mulai dari usia 0-12 bulan. Tahap perkembangan anak perlu diperhatikan untuk mengetahui seberapa jauh ia berkembang. Supaya tumbuh kembang si kecil semakin baik serta terhindar dari berbagai macam penyakit, jangan pernah lupa untuk menjadwalkannya imunisasi dasar lengkap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *