Lompat ke konten

Risiko Menjadi Pacar Kedua: Apakah Baik? Berikut Sarannya

risiko menjadi pacar kedua

Menjadi pacar kedua mungkin terdengar aneh di telinga sebagian orang. Tapi cinta tetaplah cinta. Ia merupakan misteri yang sulit dipecahkan kapan dan kepada siapa hati dijatuhkan. Maka bukan sesuatu yang mustahil jika Anda mencintai seseorang yang sudah memiliki kekasih hati dan memutuskan untuk menjadi pacar keduanya.

Nah, sebelum memutuskan hal itu, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai berbagai risiko serta beberapa pertimbangan supaya kelak tidak menyesal di akhir telah mengambil keputusan tersebut.

Risiko Menjadi Pacar Kedua

Risiko menjadi pacar kedua adalah memutuskan Anda harus siap untuk tidak diprioritaskan dalam hubungan. Si dia mungkin memang menyayangi Anda, tapi ia juga sangat menyayangi pacarnya. Ia pasti akan lebih menghargai perasaan pacar pertamanya dibanding Anda sebagai pacar kedua. Anda hanya akan memperoleh sedikit waktu dan perhatian darinya. 

Tidak hanya sampai disitu, hubungan Anda akan dirahasiakan dari banyak orang baik itu teman, atau pun orang tua pacar Anda, sehingga Anda tidak akan memperoleh pengakuan. Anda tidak bisa membagikan kebahagiaan dalam hubungan Anda, pun juga tidak bisa berbagi duka dan kesedihan kepada orang lain.

Selain itu, menjadi yang kedua artinya harus siap menanggung risiko apabila hubungan rahasia ini akhirnya diketahui oleh pacarnya. Anda mungkin akan menerima perbuatan buruk seperti cacian dan hinaan dari pacarnya yang tidak terima cintanya dibagi dua. Anda juga akan menerima tatapan sinis dari orang-orang di sekitar yang mengetahuinya. Ini akan merusak citra Anda di depan banyak orang. Ini juga berarti Anda telah melukai perasaan perempuan atau laki-laki lain.

Pertimbangkan Hal Ini Saat Menjadi Pacar Kedua

Setelah mengetahui mengenai risiko menjadi pacar kedua, berikut merupakan hal-hal yang harus dipertimbangan sebelum menyetujui menjadi pacar cadangan:

1. Dia tidak benar-benar cinta, ia hanya bosan pada pacarnya

Pertimbangan pertama yang harus benar-benar dipikirkan adalah apakah ia benar-benar mencintai Anda atau hanya bosan dengan pacarnya saja. Mengetahui bahwa Anda hanya dijadikan sebagai pelampiasan memang pahit, tapi begitulah kenyataannya. 

Jika ia benar-benar memiliki perasaan cinta, ia pasti tidak akan mungkin menjadikan Anda sebagai yang kedua. Karena ia tidak ingin orang yang dicintainya merasakan sakit hati dengan membagi-bagi cinta pada orang lain. Coba pikirkan lagi pertimbangan ini.

2. Memulai hubungan seharusnya dilakukan dengan cara yang baik

Ketika menginginkan sebuah hubungan yang baik dan bertahan lama, maka Anda harus memulainya dengan cara yang baik. Menjadi yang kedua bukan sesuatu yang baik sebab Anda sebenarnya sudah tahu bahwa si dia memiliki kekasih hati lain. 

Maka Anda mungkin perlu berpikir lebih bijak untuk menyetujuinya. Sebab jika diteruskan, bukan tidak mungkin suatu hari nanti terjadi hal yang buruk sebagai balasan perbuatan Anda. 

3. Pikirkan perasaan pacarnya

Pertimbangan selanjutnya adalah bagaimana perasaan kekasihnya apabila mengetahui bahwa cintanya dibagi dua, alias pacarnya memiliki kekasih hati lain di belakangnya. Coba posisikan diri Anda sebagai kekasihnya.

Tentu hal ini akan menjadi sesuatu yang menyakitkan bukan? Nah, bagaimana jika Anda berapa di posisi pacarnya? Apakah akan rela orang yang Anda cintai memiliki kekasih hati yang lain? Coba pikirkan baik-baik hal ini.

4. Anda pantas dicintai seutuhnya

Daripada memperoleh sisa cinta dan perhatian dari pacar orang lain, bukankah lebih baik jika bisa cintai sepenuhnya? Dengan dicintai oleh orang yang mencintai Anda secara sepenuhnya Anda tidak perlu khawatir dan cemas mengenai hubungan kalian. 

Anda bisa memperoleh pengakuan di depan banyak orang. Tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi atau takut ketahuan saat sedang saling memadu kasih. Anda juga dapat memperoleh waktu dan perhatian bersama orang tersebut. Terdengar menarik bukan?

5. Si dia jelas tidak setia

Kesetiaan menjadi kunci dalam sebuah hubungan setelah komunikasi yang baik. Menjadikan Anda sebagai pacar kedua, artinya dia bukan seseorang yang cukup setia karena ia sebenarnya sudah mengkhianati pacarnya. 

Kesetiaan menjadi hal yang sangat perlu dipertimbangkan jika menghendaki hubungan yang lebih serius. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana jika nanti setelah menikah, ia memiliki istri kedua? Karena dengan pacarnya saja ia bisa mendua apalagi dengan Anda yang diperolehnya dari pacar cadangan.

Saran Menjalin Hubungan sebagai Pacar Kedua 

Apabila Anda sudah terlanjur berada pada situasi rumit sebagai pacar kedua, beberapa saran yang mungkin bisa dilakukan agar setidaknya Anda dapat menjadi pacar kedua yang pengertian adalah sebagai berikut:

1. Sadar posisi

Saran menjalani hubungan sebagai yang kedua adalah harus paham betul posisi sebagai yang kedua. Maka ketika tidak diprioritaskan, tidak perlu mempermasalahkannya. Atau ketika ia memilih untuk lebih banyak waktu bersama pacar pertamanya, Anda juga harus memaklumi hal tersebut.

Sebisa mungkin jangan banyak menuntut pada pacar. Cukup ikuti saja kemauannya, sebab disini Anda memang hanya sebagai pelampiasan saat ia bosan, yang terpenting adalah Anda tetap merasa bahagia. Jika lelah dan merasa tidak nyaman dengan hal ini, Anda mungkin bisa mengakhirinya.

2. Jangan pernah menaruh ekspektasi lebih

Kurangi menaruh ekspektasi lebih atas hubungan ini. Sebab pasti kemungkinannya kecil hubungan ini bisa berakhir di jenjang berikut.Termasuk jika suatu hari, ia memilih untuk meninggalkan Anda dan kembali pada pacar pertamanya. 

Maka dari itu sebagai pacar kedua, dilarang menaruh ekspektasi atas hubungan ini. Ekspektasi indah dalam hubungan seperti dinikahi dan hidup bahagia bersama keluarga kecil mungkin hanya akan menjadi mimpi belaka.

3. Banyak bersabar 

Saran selanjutnya adalah harus bisa lebih bersabar. Segala risiko telah diketahui sebelum memutuskan untuk menjadi kekasih cadangan. Jadi ketika si dia melakukan perbuatan yang mengecewakan, Anda hanya bisa bersabar.

Sebab mau menegur pun dilema, karena Anda hanya pacar kedua. Kesabaran harus ekstra juga dibutuhkan ketika mengetahui bahwa dia lebih memilih menemani pacarnya, atau ketika dia lebih banyak memberi hadiah pada pacarnya. Kesabaran menjadi kunci utama pada situasi ini.

4. Kurangi rasa cemburu 

Mengontrol perasan memang sesuatu yang sulit dilakukan. Apalagi perasaan cemburu yang melanda saat kita melihat pacar kita bersama dengan orang lain sedang bermesra-mesraan.

Nah, sebagai pacar kedua, Anda harus dapat mengurangi rasa cemburu yang berlebihan, sebab si dia memang harus berbagi perasaan. Rasa cemburu yang berlebihan justru akan membuatnya tidak nyaman dan akan meninggalkan Anda.

5. Mundur ketika sudah lelah

Bagaimanapun berbagi cinta memang bukan sesuatu yang mudah, banyak sekali rintangan dan halangan di dalamnya. Maka dari itu, jika dirasa sudah tidak memperoleh kebahagiaan menjadi pacar kedua, mungkin ini saatnya mengakhiri hubungan. Mungkin ini cara Tuhan menyelamatkanmu dari hubungan yang salah.

Untuk apa mempertahankan hubungan yang di dalamnya sudah tidak ada kebahagiaan. Apalagi hal ini terjadi di fase pacaran. Ingat masih banyak sekali pasangan di luar sana yang bersedia menyayangi dengan tulus dan memberikan cinta yang sepenuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *