Lompat ke konten

Mengenal Apa itu Platonic Friendship dan Ciri-Cirinya

platonic friendship

Pernahkah kamu melihat sepasang cewek cowok, sama-sama cantik dan ganteng tapi hanya berteman saja? Well, selain terjebak dalam friendzone, mereka bisa jadi juga memilih untuk menjadi teman saja atau terlibat dalam hubungan yang disebut dengan platonic friendship

Apa itu Platonic Friendship

Dilansir dari Healthline, platonic friendship adalah hubungan antara dua orang yang secara teoritis dapat tertarik satu sama lain, tapi mereka memilih untuk tetap menjadi teman saja. Platonic friendship tidak hanya bisa terjadi pada cewek dan cowok saja loh, tapi juga bisa terjadi antara cewek dengan cewek dan cowok dengan cowok, misalnya kamu dengan sahabatmu yang satu jenis kelamin. 

Tidak hanya menyenangkan, platonic friendship juga bisa bermanfaat untuk kesehatan mental loh. Manfaatnya antara lain:

  1. Mengurangi stress. Dengan memiliki hubungan ini, kamu bisa bercerita mengenai hal apapun kepada sahabatmu. Akibatnya, stres kamu bisa berkurang. 
  2. Mendapatkan dukungan. Selain pasangan, sahabat juga bisa menjadi orang terdepan dalam memberikan dukungan kepadamu dalam kondisi apapun. 
  3. Lebih tangguh dalam menghadapi kehidupan. Dengan adanya sahabat disisimu dan kamu disisinya, kalian berdua bisa saling melengkapi untuk bersama-sama menjawab tantangan dalam hidup. Menarik, bukan?

Ciri-Ciri Platonic Friendship

Platonic friendship berbeda dengan jenis hubungan (relationship) lainnya. Ciri-ciri dari hubungan pertemanan ini antara lain:

  1. Kedekatan. Orang yang terlibat dalam hubungan ini merasa dekat satu sama lain. Alih-alih dengan trauma, kedekatan ini lebih karena adanya kesamaan dalam hal visi, misi, hobi dan nilai-nilai individu lainnya. Misalnya, kamu dengan sahabatmu dekat karena sama-sama menyukai musik K-pop. 
  2. Kejujuran dan keterbukaan. Saking dekatnya, orang yang terlibat dalam persahabatan ini dapat dengan bebas bercerita mengenai apapun yang ada di pikirannya dengan tanpa takut dihakimi atau dianggap remeh. 
  3. Penerimaan. Orang yang terlibat dalam hubungan ini juga bisa saling menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain. Akibatnya, mereka bisa bersikap selayaknya diri mereka sendiri di hadapan sahabatnya tersebut.
  4. Menghormati satu sama lain. Seorang sahabat akan tahu, mengerti dan menghormati batasan-batasan yang dibuat oleh sahabatnya dan tidak akan pernah mencoba untuk melewati batasan itu. Misalnya, kamu adalah anak broken home dan tidak pernah bertemu dengan ayahmu. Karena mengerti kalau kamu tidak suka membahas mengenai ayahmu, sahabatmu tidak akan mendorong untuk membahas topik sensitif tersebut. 
  5. Tidak memaksakan adanya kedekatan fisik. Orang yang terlibat dalam platonic friendship bisa jadi tertarik dan menyayangi satu sama lain, tapi mereka tidak akan mengubah ketertarikan dan kasih sayang tersebut menjadi kontak fisik, apalagi dengan memaksa. 

Meskipun sudah terlibat dalam platonic friendship,  namun seseorang juga tetap membutuhkan relationship jenis lainnya, termasuk romantic relationship. Seorang sahabat yang baik tentunya tidak akan melarang sahabatnya untuk membuka hubungan dengan orang lain, termasuk apabila hubungan tersebut terkait dengan romantic relationship

Jenis-jenis Platonic Friendship

Dilansir dari Verywell Mind, platonic friendship terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  1. Bromance :  Hubungan persahabatan antara dua laki-laki dengan tanpa melibatkan perasaan romantis di dalamnya. 
  2. Womance :  Hubungan persahabatan antara dua orang perempuan dengan tanpa melibatkan perasaan romantis di dalamnya. 
  3. Work Spouse : Istilah ini digunakan untuk menggambarkan hubungan dekat antara dua orang rekan kerja baik laki-laki maupun perempuan.

Tips Menjalani Platonic Friendship Agar Tidak Terbawa Perasaan 

Lalu, apakah orang yang terlibat dalam platonic relationship berarti tidak bisa jatuh cinta satu sama lain? Oh, tentu saja bisa dan hal ini tidak salah selama tidak melanggar aturan yang berlaku, misalnya kamu jadi selingkuhan sahabatmu. Oleh karena itu, ikuti tips berikut ini supaya persahabatanmu dengan sahabatmu tidak berubah menjadi perasaan saling cinta satu sama lain.

1. Buat batasan yang jelas

Tips yang pertama adalah dengan membuat batasan yang jelas antara hal-hal apa saja yang boleh diketahui oleh sahabatmu dan apa saja yang tidak boleh. Batasan ini penting, supaya dia bisa mengetahui dan menghormati batasanmu dan kamu juga bisa bisa mengetahui dan menghormati batasan yang telah dibuatnya. Batasan ini juga bisa berbeda loh antara kamu dan sahabatmu.

Misalnya, sebagai orang yang sudah kenal dari kecil, kamu memperbolehkan sahabatmu masuk ke rumahmu dengan bebas, mengambil nasi dan makanan tanpa perlu izin tapi masih perlu izin untuk masuk ke kamarmu dan meminjam barang-barangmu. Di sisi lain, kamu bisa jadi masih perlu izin saat masuk ke rumahnya atau mengambil makanannya, tapi bisa dengan bebas masuk keluar kamar dan meminjam barang-barang pribadi sahabatmu (asal dikembalikan). 

2. Buat batasan antara hubungan sahabat dan cinta dengan jelas

Karena saking dekatnya, hubungan sahabat dan percintaan itu seringkali memiliki perbedaan yang tipis. Misalnya, kamu sama sahabatmu maupun sama pacarmu masih suka chattingan malam-malam. Tapi bedanya adalah, kalau dengan pasanganmu kamu menggunakan kata “yang, beb” atau panggilan romantis lainnya, sementara kalau dengan sahabat langsung panggil nama. 

Perbedaan dan batasan seperti inilah yang harus dibuat sejelas mungkin, supaya sahabatmu tidak berharap terlalu banyak denganmu dan kekasihmu juga tidak cemburu. 

3. Kalau kamu ingin membicarakan hal yang intim, rencanakan dulu

Kamu punya sahabat dari lawan jenis dan ingin tahu pendapat lawan jenis mengenai suatu hal yang sifatnya intim, seperti sex atau pernikahan dan lain sebagainya? Maka , tanyakan dulu gimana kalau mereka membicarakan hal yang seperti ini. Sebab, ada sahabat yang dapat terbuka membicarakan hal-hal seperti ini tapi ada juga yang tidak. 

Memberikan pembukaan seperti ini terlebih dahulu juga bermanfaat untuk mencegah supaya siapapun pasangan kamu nantinya supaya tidak cemburu. Karena dia akan tahu kalau kamu hanya meminta pendapat saja, dan tidak mengajak yang macam-macam. 

4. Hindari bersikap terlalu nyaman

Nggak jarang, sepasang sahabat yang kenal dari kecil bersikap terlalu nyaman satu sama lain. Misalnya, terlalu sering menginap di rumahnya atau terlalu sering meminjam barang-barangnya. Sikap seperti ini bisa membuat persahabatan kalian bisa terancam, entah karena kamu terlalu sering menghilangkan barang atau kalau dengan lawan jenis, kalian menjadi mudah baper. Oleh karena itu, hindari bersikap terlalu nyaman satu sama lain ya, supaya persahabatan kalian tetap bisa bertahan. 

Jika kamu memiliki pasangan, baik itu masih pacaran apalagi sudah menikah, jangan lupa untuk mengenalkan sahabatmu ini kepada pasanganmu. Khususnya jika sahabatmu ini lawan jenis, misal kamu cewek dan punya sahabat cowok. Hal ini penting karena interaksimu dengan kedua orang ini sangat intense, sehingga saling mengenal satu sama lain bisa mengurangi potensi salah paham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *