Nabi Ibrahim A.S adalah salah satu nabi dan rasul Allah S.W.T yang wajib diimani oleh umat muslim di seluruh dunia. Disebut dengan khalilullah atau kekasih Allah, banyak dari kisah-kisah beliau dan para nabi lainnya yang patut untuk dipelajari dan diteladani.
Maka dari itu, tidak heran apabila beliau termasuk ke dalam 5 rasul ulul azmi atau rasul-rasul yang mendapatkan cobaan luar biasa namun tetap tabah. Nah, berikut ini adalah kumpulan kisah Nabi Ibrahim A.S dan mukjizatnya.
Profil Nabi Ibrahim A.S
Nabi Ibrahim A.S adalah nabi dan rasul ke-6 dalam Agama Islam setelah Adam, Idris, Nuh, Hud dan Soleh. Nama beliau tercatat kurang lebih sebanyak 64 kali di 24 surat dalam Al Quran dan bahkan menjadi nama surat (Surah Ibrahim, juz 13). Dalam 64 ayat tersebut, diceritakan beberapa kisah beliau, mulai dari mencari tuhan, konfrontasi dengan ayahnya, hingga membangun Ka’bah.
Beliau memiliki 2 orang putra dari 2 orang istri. Istri pertama bernama Sarah yang memiliki anak bernama Ishak, sementara istri kedua bernama Hajar yang memiliki anak bernama Isma’il. Beliau juga memiliki sepupu yang juga nabi yang bernama Luth.
Baik Ishak maupun Ismail merupakan nabi dan rasul Allah yang juga wajib diimani. Tidak hanya itu, keduanya juga menurunkan banyak nabi dan rasul. Nabi Ishak A.S merupakan ayah dari Nabi Ya’qub A.S, dan kakek dari Nabi Yusuf A.S, sementara keturunan dari Nabi Isma’il A.S pada akhirnya melahirkan Nabi Muhammad S.A.W. Oleh sebab itu, tidak heran jika Nabi Ibrahim A.S disebut dengan Bapak Para Nabi.
Meskipun demikian, ayah beliau yang bernama Azar adalah seorang pembuat patung. Pada masa itu, masyarakat di sekitar beliau adalah masyarakat penyembah patung (paganisme). Bahkan ayah beliau sendiri menyembah patung yang telah dibuatnya. Karena tidak puas dengan kondisi sekitarnya inilah, beliau lantas “mencari tuhan” untuk dirinya sendiri dan mengkonfrontasi ayahnya.
Kumpulan Kisah Nabi Ibrahim A.S
1. Mencari tuhan
Kisah beliau dalam proses mencari tuhan ini tertulis dalam Surat Al An’am ayat 75-79. Dalam surat tersebut dikisahkan kalau beliau sempat menganggap matahari, bulan dan bintang sebagai tuhannya karena berukuran besar dan bercahaya.
Namun karena benda-benda langit tersebut timbul dan tenggelam secara sistematis, beliau lantas berpikir kalau benda-benda tersebut bukan tuhan dan meyakini kalau tuhan yang menciptakan langit dan bumi (termasuk benda-benda tersebut) adalah tuhan yang sebenarnya dan beliau mengimaninya.
2. Mengajak ayahnya masuk Islam
Sama seperti Nabi Nuh A.S, Nabi Ibrahim juga memiliki anggota keluarga yang menolak dakwahnya, yaitu sang ayah sendiri yang notabene merupakan pembuat patung sesembahan. Kisah beliau mengajak ayahnya masuk Islam ini tertulis di surat Maryam ayat 4-48.
Dalam surat tersebut dijelaskan kalau beliau menyampaikan dakwah secara halus kepada ayahnya dan bahkan memohon ampun kepada Allah S.W.T atas nama ayah tersebut. Namun, ayah beliau justru menolak ajakan tersebut dan mengusir beliau.
3. Tidak terbakar api
Tidak menyerah atas penolakan ayahnya, Nabi Ibrahim lalu memberikan dakwah kepada kaumnya. Caranya adalah dengan menghancurkan berhala-berhala sesembahan kaum tersebut ketika mereka sedang pergi kecuali berhala yang paling besar dan menggantungkan kapaknya di berhala yang paling besar tersebut.
Raja Namrud, pimpinan kaum tempat tinggal Nabi Ibrahim, yang murka lantas memerintahkan masyarakat untuk membakar beliau hidup-hidup. Namun atas kehendak Allah S.W.T, api tersebut menjadi dingin dan tidak melukai beliau. Kisah ini tertulis dalam Al Quran surat Al Anbiya’ ayat 58 sampai 72.
4. Diminta untuk menyembelih anaknya
Meskipun seorang nabi, namun Nabi Ibrahim A.S adalah orang yang susah mendapatkan keturunan. Namun hal ini tidak berarti iman beliau kepada Allah S.W.T runtuh. Bahkan, beliau rela menyembelih anak yang dengan susah payah didapatkannya tersebut karena Allah S.W.T memerintahkannya.
Kejadian ini tertulis di Surat Ash-Shaffat ayat 100-102. Dalam surat tersebut dikisahkan beliau mendapatkan wahyu melalui mimpi untuk menyembelih Ismail dan meminta pendapat Ismail mengenai hal tersebut. Ismail yang juga seorang nabi lantas menyanggupinya. Namun atas rahmat Allah S.W.T, tubuh Ismail yang sedang disembelih secara ajaib berganti dengan domba besar. Hingga kini, upacara pengorbanan ini diselenggarakan oleh umat muslim di dunia dengan mengorbankan sapi, atau kambing dalam Hari Raya Idul Adha.
5. Memperbaiki Ka’bah
Sebagaimana bangunan pada umumnya, Ka’bah juga berulang kali mengalami kerusakan akibat bencana alam dan harus diperbaiki. Salah satu orang yang memperbaiki bangunan ka’bah tersebut adalah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail A.S.
Sebelum masa beliau berdua ini, ka’bah sudah berdiri, hanya saja oleh keduanya bangunan suci ini dibuat lebih tinggi. Setelah perbaikan ini, beliau dan putranya lantas memanjatkan doa seperti yang tertulis dalam Surat Al Baqarah ayat 125-126.
Mukjizat Nabi Ibrahim A.S
Setiap nabi dan rasul yang diutus oleh Allah S.W.T ke bumi selalu dibekali dengan mukjizat atau kejadian luar biasa yang tidak dapat dijelaskan oleh akan dan pikiran manusia. Dalam nukilan beberapa kisah di atas terlihat bahwasanya mukijzat utama Nabi Ibrahim A.S adalah tidak terbakar meskipun dibakar api.
Selain itu, dalam kisah lain dalam Al Qur’an juga disebutkan kalau Nabi Ibrahim dengan kehendak Allah S.W.T dapat membuat burung yang telah dipotong dan dipisahkan bagian-bagiannya menjadi hidup dan utuh kembali (Al Baqarah 260).
Keteladanan Nabi Ibrahim A.S
Ada banyak sifat-sifat Nabi Ibrahim A.S yang patut untuk diteladani. Diantaranya adalah:
1. Pemaaf
Meskipun telah diusir sedemikian rupa oleh ayahnya, Nabi Ibrahim tetap berdoa memohonkan ampun kepada Allah S.W.T atas nama ayah tersebut. Hal ini secara langsung menunjukkan kalau beliau adalah individu yang pemaaf.
2. Tidak kenal lelah memperjuangkan kebenaran
Penolakan ayahnya bukan satu-satunya penolakan yang pernah beliau terima. Dakwah beliau ditolak mentah-mentah oleh kaumnya hingga beliau dibakar. Meskipun demikian, beliau dan sepupunya (Luth) tidak kenal lelah memperjuangkan kebenaran.
3. Sabar terhadap cobaan
Anda kesulitan mendapatkan momongan? Nabi Ibrahim juga. Beliau baru mendapatkan momongan ketika usia sangat lanjut. Beberapa sumber menyebutkan kalau beliau mendapatkan putera (Ismail) pada usia 86 tahun, dan mendapatkan Ishak pada usia sekitar 100 tahun.
Tidak hanya itu, namun beliau juga bersedia menyembelih putera yang telah sekian lama dinanti-nantikan tersebut. Dengan cobaan ini, maka tidak heran kalau beliau disebut sebagai rasul ulul azmi.
4. Mau berkomunikasi dengan anaknya mengenai sebuah keputusan penting
Dikisahkan sebelum menyembelih Ismail, Nabi Ibrahim terlebih dahulu meminta pendapat anak beliau tersebut mengenai wahyu yang beliau dapatkan. Hal ini menyiratkan bahwa meskipun beliau telah meninggalkan Ismail dan ibunya di Mekah sejak Ismail lahir, beliau tetap menjadi ayah yang mau berdiskusi mengenai suatu hal yang penting dengan anaknya.
Dalam cerita-cerita lain juga dikisahkan kalau beliau adalah individu yang suka menjamu tamu, baik itu muslim maupun non muslim. Hal ini memberi contoh kepada umatnya untuk bersikap dermawan atas harta yang dimilikinya.Nah, itu tadi beberapa kisah Nabi Ibrahim A.S. Kisah-kisah seperti ini tentu penting untuk diceritakan kepada anak supaya mereka dapat membangun karakter yang positif meniru para rasul.