Trust issue adalah kondisi saat seseorang memiliki rasa sulit percaya kepada orang lain. Dalam hubungan, seseorang yang memiliki trust issue umumnya akan cenderung mudah curiga terhadap pasangannya.
Saat sebuah hubungan tidak didasari oleh kepercayaan, maka, hal tersebut bisa memungkinkan pikiran, emosi negatif, bahkan tindakan yang berbahaya muncul. Contohnya, tidak jarang kita mendengar berita tentang kasus kejahatan yang didasari atas motif curiga dan cemburu. Inilah mengapa, kepercayaan dalam hubungan itu merupakan hal yang sangat penting.
Nah, untuk mengetahui apa saja ciri-ciri, penyebab serta bagaimana cara mengatasi trust issue dalam hubungan, yuk simak uraiannya di artikel berikut ini!
Pengertian Trust Issue
Menurut Psychcentral, trust issue adalah istilah yang berkaitan dengan sikap ketidakpercayaan seseorang terhadap orang lain. Saat mengidap trust issue, seseorang bisa saja merasa takut atau curiga saat ada orang lain yang terlalu dekat atau berbuat baik padanya. Dalam cakupan yang lebih luas lagi, trust issue juga dapat memengaruhi cara pandang seseorang terhadap sebuah hubungan, baik miliknya sendiri atau orang lain.
Lantas, apa dampaknya jika sebuah hubungan didasari dengan trust issue? Seperti dalam pembahasan di paragraf sebelumnya, salah satu dampak dari hubungan yang didasari dengan trust issue adalah memiliki potensi untuk mengarah pada hal-hal negatif.
Misalnya, di awal-awal Anda mungkin hanya akan bertengkar karena mempermasalahkan hal-hal yang didasari dengan emosi serta pikiran negatif. Namun, lambat laun, kekesalan, emosi serta pikiran negatif yang menghantui tersebut bisa mengarah pada tindakan berbahaya, contohnya seperti kekerasan fisik.
Ciri-Ciri-Trust Issue
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri trust issue dalam hubungan:
1. Tidak mudah percaya pada orang lain
Menurut WebMD, seseorang dengan masalah kepercayaan atau trust issue umumnya memiliki kecenderungan untuk sulit percaya dengan orang lain, bahkan saat apa yang disampaikan memang benar.
2. Memiliki ekspektasi buruk terhadap sesuatu
Tanda-tanda trust issue yang selanjutnya adalah cenderung memikirkan kemungkinan terburuk dari sesuatu. Misalnya, jika memiliki pasangan, mereka bisa lebih mudah percaya pada kemungkinan bahwa pasangannya pasti akan mengkhianati mereka suatu hari nanti. Kecurigaan terhadap perilaku orang lain semacam ini bisa terjadi karena kurangnya kepercayaan.
3. Menjaga jarak dengan orang lain
Ciri-ciri trust issue yang selanjutnya adalah cenderung menjaga jarak dengan orang lain. Hal ini bisa terjadi karena seseorang dengan masalah kepercayaan mungkin tidak ingin terlalu terbuka atau dekat dengan orang lain.
4. Kecemburuan yang terus menerus
Apakah Anda sering mengontrol dan mempertanyakan perilaku atau hal-hal yang pasangan Anda lakukan? Atau sering merasa tidak aman karena overthinking bahwa pasangan Anda akan selingkuh?
Jika iya, mungkin Anda sedang mengalami perasaan cemburu. Kecemburuan adalah emosi yang dapat dialami seseorang ketika sesuatu yang berharga — seperti hubungan asmara— sedang terancam dan berpotensi diambil dari kita.
Dalam sebuah hubungan, menunjukkan rasa cemburu memanglah wajar. Namun, jika Anda atau pasangan menunjukkannya secara terus menerus dan berlebihan, maka Anda perlu berhati-hati karena ini bisa menjadi salah satu ciri-ciri trust issue dalam hubungan.
5. Sering membuat tuduhan palsu
Pernahkah pasangan Anda meragukan atau membuat tuduhan tentang hal-hal buruk yang tidak Anda lakukan? Jika iya, maka hal tersebut bisa dikategorikan sebagai tuduhan palsu. Saat pasangan sering melakukan tuduhan palsu karena kurangnya rasa percaya, ini bisa berdampak pada renggangnya sebuah hubungan. Sebab, tuduhan palsu yang terus menerus dilontarkan akan menjadi penyebab pertengkaran dan tertutupnya pribadi masing-masing pasangan.
6. Suka menyabotase diri sendiri dalam sebuah hubungan
Tindakan sabotase diri sendiri adalah perilaku atau pola pikir yang membuat kita menahan atau mencegah hal-hal yang ingin dilakukan untuk mencapai tujuan atau kebahagiaan. Contoh perilaku sabotase diri dalam hubungan adalah saat Anda secara sadar atau tidak sadar melakukan hal-hal yang bisa atau berpotensi mengakhiri sebuah hubungan. Alasan melakukan hal-hal tersebut adalah karena Anda berpikir bahwa lebih baik untuk mengakhiri sekarang daripada merasakan kekecewaan di akhir.
Penyebab Trust Issue
Dilansir dari Verywellmind, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab trust issue dalam hubungan, di antaranya:
1. Pernah dikhianati dalam sebuah hubungan
Pengkhianatan adalah salah satu penyebab trust issue. Karena rasa sakit yang dialami, seseorang akhirnya bisa memiliki masalah trust issue dalam hubungan yang mereka miliki di masa depan.
2. Pengalaman hidup yang traumatis
Selanjutnya, pengalaman traumatis yang dialami oleh seseorang saat dewasa juga bisa menjadi penyebab trust issue. Nantinya, masalah kepercayaan ini bisa bermanifestasi dalam berbagai bentuk termasuk kesulitan mempercayai teman atau pasangan, ketakutan atas pengkhianatan, atau kesulitan memaafkan seseorang karena telah melanggar kepercayaan mereka.
3. Penolakan secara sosial
Ditolak oleh teman sebaya selama masa kanak-kanak atau remaja juga dapat membuat seseorang sulit untuk mempercayai orang lain. Misalnya, mereka sering dikucilkan saat bermain, tidak dianggap, atau bahkan di-bully di sekolah oleh temannya sendiri. Jika seseorang mengalami penolakan sosial secara berulang-ulang, maka hal tersebut juga dapat memperburuk masalah kepercayaan yang mereka miliki.
Cara Mengatasi Trust Issue
Meskipun sulit, namun ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah kepercayaan, di antaranya adalah:
1. Bangun kepercayaan secara perlahan
Saat memiliki masalah kepercayaan, menerima atau mempercayai orang lain memang sesuatu yang sulit dilakukan. Meskipun begitu, Anda tidak boleh membiarkan hal tersebut terjadi secara berlarut-larut. Tidak mencoba percaya terlalu cepat pada orang lain memang baik, namun, bukan berarti Anda bisa menahan siapapun yang ingin datang ke kehidupan Anda atas dasar rasa tidak percaya. Jadi, agar Anda tetap memiliki hubungan baik dengan orang lain, cobalah untuk bangun kepercayaan secara perlahan.
2. Mulailah terbuka dengan orang lain
Saat Anda mencoba membangun kepercayaan dengan orang lain, Anda harus bersedia menjadi orang yang terbuka. Maksudnya, Anda harus berani memberi tahu mereka tentang perasaan, pendapat, pemikiran, serta batasan yang Anda tetapkan.
3. Kurangi mengontrol pasangan
Orang dengan masalah kepercayaan biasanya sering merasa perlu untuk mengontrol. Sebab, Anda mungkin akan merasa seperti dikhianati atau dimanfaatkan jika tidak memiliki kendali penuh terhadap situasi. Misalnya, karena masalah trust issue yang Anda miliki, Anda memaksa pasangan untuk menautkan akun sosial media di handphone Anda. Tujuannya adalah agar Anda dapat mengontrol komunikasi atau kegiatan yang ia lakukan di dunia maya.
Padahal, tanpa Anda sadari, perilaku posesif seperti ini justru malah akan membuat hubungan Anda menjadi lebih buruk. Inilah mengapa, cobalah untuk mempelajari sebesar apa kendali yang bisa Anda berikan kepada pasangan dan mulai tumbuhkan rasa percaya padanya.
4. Lakukan terapi
Hal lain yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah kepercayaan adalah dengan melakukan terapi. Dengan berkonsultasi kepada tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater, Anda dapat mengetahui tentang alasan mengapa Anda memiliki masalah kepercayaan dan mendapatkan treatment tepat untuk membangun kembali kepercayaan di hubungan Anda.