Definisi dari narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang atau saat ini juga biasa dikenal dengan istilah napza, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Narkoba mengacu pada senyawa-senyawa yang menyebabkan risiko kecanduan bagi para penggunanya.
Sedangkan, pecandu narkoba adalah orang yang melakukan penyalahgunaan narkoba sehingga membuatnya kecanduan. Sebenarnya, napza digunakan dalam dunia kedokteran untuk kepentingan medis, misalnya untuk membius pasien, sehingga membutuhkan rujukan dan resep resmi dari dokter. Akan tetapi, banyak orang menyalahgunakannya demi memperoleh kesenangan pribadi, mencegah depresi, serta menggunakannya sebagai obat penenang tanpa resep dokter.
Mengetahui suami merupakan seorang pecandu narkoba atau bukan, dapat dilihat melalui beberapa aspek, diantaranya perubahan pada sikap, fisik, emosi tidak stabil atau suasana hati yang mudah berubah. Meskipun sang suami memiliki alasan tersendiri ketika terlanjur kecanduan narkoba, hal ini tentu tak dapat dibenarkan sama sekali.
Bagaimanapun juga, menyalahgunakan narkoba atau napza merupakan perbuatan terlarang. Maka dari itu, perlu cara mengetahui suami pecandu narkoba melalui aspek-aspek berikut ini.
1. Lihat Perubahan pada Perilakunya
Cara mengetahui seseorang merupakan pecandu narkoba, dapat dilihat dari perubahan pada perilakunya. Biasanya, mereka seringkali melakukan kebohongan, mudah gelisah dan tersinggung, sering depresi, pola tidur dan makannya terganggu, serta menarik diri dari lingkungan.
Pada seseorang yang sudah menikah, terutama dalam waktu lama, biasanya sudah sangat mengenali sifat masing-masing dari yang baik hingga buruk. Namun, jika suami Anda merupakan seorang pecandu narkoba, pasti terdapat perbedaan sikap atau perilaku tak biasa, bahkan banyak menjurus ke arah negatif seperti ciri berikut ini.
Sering Berbohong dan Gemar Mencari-cari Alasan
Kebanyakan pecandu narkoba memiliki perilaku yang sering berbohong dan gemar mencari-cari alasan untuk menyembunyikan sesuatu. Biasanya, mereka sering berbohong untuk dapat menggunakan barang terlarang ini tanpa ketahuan, ataupun perihal keuangan.
Anda patut curiga ketika suami mulai gemar berbohong tak seperti biasanya, atau mungkin seringkali tidak jujur dalam masalah keuangan. Tak hanya itu, dirinya selalu mencari-cari alasan untuk menyembunyikan banyak hal.
Suami yang berbohong, dapat dilihat dari raut wajah dan tatapan matanya. Gelagatnya seperti selalu menyembunyikan sesuatu, kemudian sering menunjukkan ekspresi tak suka ketika istrinya bertanya ataupun menyentuh (merapikan) barang-barang tertentu miliknya.
Mulailah waspada ketika suami Anda terlihat seperti melepas tanggung jawabnya sebagai suami, misalnya seperti tak lagi memberi nafkah seperti seharusnya, serta tidak pernah jujur apalagi terbuka dengan istri. Anda juga harus curiga ketika ia tak pernah jujur masalah keuangan, tetapi sering memaksa meminta uang sampai bertindak kasar untuk melakukan sesuatu yang tidak jelas atau dengan alasan yang dibuat-buat.
Mudah Gelisah dan Tersinggung
Seorang pecandu narkoba mudah gelisah karena hatinya sering terasa tak tenang. Sehingga, mereka sangat sensitif terhadap topik pembicaraan atau bahasan tertentu yang juga membuatnya jadi gampang tersinggung.
Jika suami Anda sering mudah tersinggung atau tiba-tiba menjadi seseorang yang sangat sensitif, bisa jadi ia pecandu narkoba. Didukung dengan gelagatnya seperti mudah gelisah, ketakutan, dan mudah sekali marah.
Melihat ciri pecandu narkoba hanya dari gelagat yang mudah gelisah dan tersinggung tidak seratus persen akurat. Hal ini karena bisa jadi suami Anda bersikap demikian karena sedang memiliki masalah di pekerjaannya.
Namun, cara lebih akurat untuk memastikannya sendiri yaitu dengan mengingat topik pembicaraan yang membuatnya menjadi sangat tersinggung. Bisa juga dengan melakukan penggeledahan mandiri secara diam-diam terhadap barang-barang atau tempat yang biasanya dilarang oleh suami Anda untuk menyentuhnya.
Bagaimanapun juga walaupun Anda telah mengetahui bahwa suami pecandu narkoba, jangan langsung memojokkannya. Biarkan ia memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai alasannya menggunakan barang terlarang tersebut.
Mengalami Depresi
Mengalami depresi adalah salah satu ciri pecandu narkoba. Senyawa pada narkoba memberikan ketenangan dan rasa senang sesaat. Bahkan, kebanyakan orang menggunakannya karena ingin meningkatkan rasa bahagia meskipun sebenarnya keadaannya pun sangat kacau dan efeknya hanya sementara.
Sebagian orang yang depresi menggunakan narkoba supaya tak terlihat kesedihan dan kekacauannya. Sebab, dapat membuat dirinya merasa lebih bergairah sekaligus mampu menenangkan pikirannya. Akan tetapi, terlalu sering mengkonsumsi napza dampaknya berbahaya karena perlahan membuatnya jadi kecanduan hingga tak bisa melepaskannya.
Jika sang pecandu melepaskan penggunaannya begitu saja, depresinya akan semakin parah. Maka dari itu, seseorang yang sudah terlanjur mengalami kecanduan narkoba perlu melakukan rehabilitasi dan terapi untuk menyembuhkannya.
Adanya Gangguan Tidur dan Pola Makan
Mengkonsumsi narkoba membuat seseorang mampu menahan lapar, tidur lebih nyenyak, atau bahkan tiba-tiba menjadi susah tidur. Akibatnya, pola makan dan tidurnya pun sangat tidak teratur yang membuatnya lebih rentan terserang penyakit serta terjadi komplikasi di tubuhnya. Apabila mengetahui bahwa sang suami pecandu narkoba, sebagai istri pun wajib mewaspadai pola makan dan tidurnya yang tiba-tiba menjadi sangat tidak teratur.
Menarik Diri dari Lingkungan sosial maupun Keluarga
Cara lain mengetahui bahwa suami pecandu narkoba adalah dengan memperhatikan sikapnya yang secara tiba-tiba lebih menarik diri dari lingkungan sosial, termasuk keluarganya sendiri. Misalnya, ia lebih sering menyendiri di kamar atau ruangan sepi, lebih banyak tidur, menghindari kerumunan, serta membatasi interaksi dengan orang lain. Tak hanya itu, bahkan ketika diajak bicara seringkali lebih banyak meracau, serta tak mampu menangkap obrolan dengan baik.
Tak Jarang Bersikap Kasar atau Melakukan Tindak Kekerasan
Suami pecandu narkoba biasanya sangat mudah tersinggung, sehingga menyebabkannya sering bersikap kasar. Bahkan, tak jarang pula dirinya melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangganya sendiri.
Biasanya, ia akan bersikap kasar maupun melakukan tindak kekerasan ketika sesuatu terjadi tak sesuai dengan keinginannya atau saat sedang membahas topik yang menurutnya sensitif. Mungkin biasanya ia tak mudah marah, tetapi narkoba mempengaruhi kestabilan emosinya hingga membuatnya menjadi sosok suami sekaligus ayah yang kasar kepada keluarga.
2. Lihat Perubahan pada Fisiknya
Cara mengetahui suami pecandu narkoba juga dapat dengan melihat adanya perubahan pada fisiknya. Keadaan fisik seseorang yang sudah sering mengkonsumsi barang haram tersebut berbeda, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Contoh perubahan fisik yang terjadi, antara lain wajah tampak lebih pucat, mata sangat sayu tetapi bukan seperti orang mengantuk, masalah dalam bau mulut serta kebersihan gigi, berat badannya menurun drastis, dan badan nampak tak segar. Tak hanya itu, adapun para penggunanya juga memiliki bekas seperti suntikan atau sayatan pada beberapa bagian tubuhnya, sehingga ia lebih suka menutupnya dengan jaket atau pakaian lengan panjang.
3. Suasana Hatinya Sangat Mudah Berubah
Setiap pria dan wanita yang sudah menikah, apalagi dalam waktu lebih dari lima tahun, biasanya sudah sangat mengenal karakter dan kepribadian pasangannya. Sehingga, baik dan buruknya suami/istri sudah dikenalnya dengan baik.
Namun, ketika suami secara mendadak menunjukkan sikap yang sebelumnya tak pernah dilakukannya, seperti sering berbohong, sangat mudah marah, serta selalu berbuat kasar karena hal sepele, Anda patut mencurigainya. Mungkin biasanya Anda mengenalnya sebagai pria yang masih bisa mengendalikan emosinya, serta hampir tidak pernah bersikap kasar. Apalagi ketika perubahan perilaku dan suasana hatinya itu bukan hanya sekali saja terjadi, namun berkali-kali dan hampir setiap hari.
Mengkonsumsi napza mampu mempengaruhi suasana hati penggunanya. Keberadaan barang terlarang tersebut mampu membuat hati lebih senang dan tenang, namun efeknya hanya sementara. Hal inilah yang membuat para pecandu narkoba emosinya cenderung tidak stabil serta suasana hatinya sangat mudah berubah.
4. Pengaruh Tingkah Laku Berdasarkan Jenis Narkotika yang Dikonsumsi
Ternyata, jenis narkotika yang dikonsumsi juga mempengaruhi tingkah laku seseorang. Jenis narkotika yang dimaksud adalah depresan, stimulan, dan halusinogen. Simak penjelasannya di bawah ini.
Narkotika Jenis Depresan
Narkotika jenis depresan adalah jenis narkotika yang berfungsi untuk memperlambat respon otak dengan anggota tubuh, sehingga membuat tubuh menjadi lebih rileks. Contohnya, antara lain ganja, sedatin, heroin (putaw), barbiturat, dan alkohol.
Seseorang yang di bawah pengaruh narkotika jenis depresan mudah berhalusinasi dan bahagia secara tiba-tiba. Namun, fungsi pernapasannya mengalami penurunan dan mata menjadi merah.
Narkotika Jenis Stimulan
Sementara itu, narkotika jenis stimulan adalah narkotika yang merangsang otak dan fungsi tubuh untuk bekerja hingga memunculkan berbagai macam reaksi tubuh. Contohnya, antara lain amfetamin atau sabu, kokain, dan ekstasi.
Narkotika jenis stimulan mampu merangsang otak untuk memproduksi dopamine untuk memunculkan perasaan bahagia dari penggunanya sekaligus memunculkan rasa percaya diri. Ciri seseorang yang berada di bawah pengaruh narkotika jenis stimulan ini, meliputi tekanan darah dan denyut jantung meningkat, sangat supel, mudah bergaul, menjadi kuat begadang, mudah mengalami halusinasi, gampang gelisah, dapat menahan lapar lebih lama, serta mengalami agitasi.
Narkotika Jenis Halusinogen
Narkotika jenis halusinogen ini menyebabkan penggunanya mengalami halusinasi, yaitu melihat sesuatu yang sebenarnya tak ada atau tak nyata. Contohnya, yaitu marijuana (ganja), micraline, Licercik Acid Diethylamide (LSD), psilocybin.
Jadi, itulah cara mengetahui suami pecandu narkoba. Seseorang yang terpengaruh oleh obat-obatan terlarang sebaiknya segera ditangani dan diberikan perawatan, baik di puskesmas, rumah sakit, ataupun rumah sakit jiwa. Sebab, perilakunya dari penggunaan narkoba dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.