Manajemen waktu adalah salah satu soft skill yang harus dibangun sejak dini. Pasalnya dengan skill manajemen waktu yang baik, potensi anak untuk mengalami stress dan kelelahan bisa ditekan. Selain itu, manajemen waktu juga bisa membantu anak untuk jadi lebih disiplin.
Membiasakan pengelolaan waktu anak sejak dini juga dapat membantu membangun kebiasaan disiplin bagi waktu hingga dewasa, sehingga ketika jadwal mereka bertambah saat dewasa, anak tidak kaget dan mampu membagi waktunya dengan baik.
Lantas, bagaimana cara mengajarkan manajemen waktu yang baik kepada anak? Berikut ini tipsnya:
1. Membuat Daftar Kegiatan Anak dan Diri Anda Sendiri
Tips yang pertama adalah membuat daftar kegiatan anak dan diri Anda sendiri. Daftar ini penting untuk memetakan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus tidak dilakukan. Daftar ini juga penting untuk mensinkronkan jadwal anak dengan orang tua, khususnya apabila ibu bekerja, sehingga ayah dan ibu bergantian mengawasi si kecil.
Alih-alih membuat banyak kegiatan dalam satu hari, sebaiknya Anda mencatat beberapa kegiatan saja dalam satu hari dan kegiatan lainnya dilakukan di hari lain. Tujuannya adalah supaya Anda dan si kecil bisa lebih fokus mengerjakan tugas tersebut dan tidak terburu-buru.
Misalnya, hari senin jadwal Ibu bekerja , memasak dan mencuci baju. Jadwal anak sekolah, kursus dan bermain. Maka, Sebelum berangkat kerja dan mengantar sekolah, Ibu bisa memasak dulu. Setelah pulang kerja baru mencuci dan menjemur baju baru mengantar anak kursus dan setrika bajunya bisa ditunda esok hari atau saat weekend.
2. Memberi Teladan
Salah satu faktor yang membuat daftar kegiatan anak dan orang tua menjadi lebih penting karena dengan adanya daftar ini, diri Anda juga bisa menjadi lebih disiplin. Kedisiplinan inilah yang kemudian dapat dijadikan contoh oleh si kecil.
Anak adalah makhluk peniru orang tua yang baik . Apalagi jika anak Anda masih berusia dibawah tiga tahun yang hanya memiliki kemampuan fokus jangka pendek. Alih-alih teori dan diperintah, anak-anak cenderung akan menirukan sikap dan tindakan orang tua lebih baik. Oleh sebab itu, mengajarkan manajemen waktu dan disiplin kepada anak sama halnya dengan membangun manajemen waktu dan disiplin kepada orang tua juga.
3. Manfaatkan Alarm dan Kalender
Ada banyak alat yang bisa digunakan untuk membantu membagi waktu. Salah satunya adalah alarm dan kalender. Apalagi saat ini kedua instrumen ini sudah menjadi fitur wajib yang ada dalam handphone.
Dengan alarm, Anda bisa memisahkan jadwal untuk melakukan kegiatan A dan B dan mengingatkan diri Anda ketika waktunya tiba. Adapun kalender, bisa dimanfaatkan sebagai instrumen untuk mencatat jadwal yang akan tiba, seperti PR anak yang harus disiapkan untuk minggu depan, jadwal me time dengan si kecil dan lain sebagainya.
Selain alarm dan kalender, Anda (khususnya yang muslim) juga bisa menjadikan adzan sebagai patokan jadwal. Misalnya, setelah subuh, ibu memasak dan anak mandi dan bersiap sekolah, sementara habis dzuhur waktunya istirahat, begitupun seterusnya.
4. Ajari Anak Menentukan Skala Prioritas
Waktu hanya 24 jam sehari dan dalam 1 minggu hanya ada 7 hari. Padahal, kalau kegiatan Anda dan anak disatukan, jumlahnya pasti banyak sekali. Disinilah peran skala prioritas menjadi penting. Skala prioritas ditujukan supaya anak mampu memilih kegiatan mana yang harus didahulukan dan kegiatan mana yang bisa ditunda nanti saja.
Penting bagi orang tua untuk menekankan kepada anak kalau pendidikan (sekolah dan mengerjakan PR, kursus) dan kebersihan (mandi dan lain sebagainya) adalah dua hal yang harus menjadi prioritas teratas. Hal-hal lain, seperti bermain dan nonton TV adalah hal yang bisa ditunda.
5. Jadikan Manajemen Waktu Sebagai Hal Yang Menyenangkan
Agar pengelolaan waktu anak sejak dini jadi lebih menyenangkan, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mengajak anak membuat jadwal mingguan yang mana kertas jadwal tersebut telah didesain sedemikian rupa sehingga bisa diwarnai bersama.
- Mengajak anak memberikan tempelan khusus pada setiap pekerjaan yang telah dilakukan. Tujuannya adalah supaya si kecil sedikit banyak merasa terapresiasi atas kegiatan yang telah dilakukan.
- Memintanya menceritakan hal-hal yang terjadi di sekolah, tempat bermain dan kursus pada hari itu. Tujuannya supaya Anda tahu kalau ada pekerjaan rumah dan membiasakan si kecil untuk cerita.
- Mengatur alarm dengan musik-musik yang menarik.
- Tetap menyediakan waktu bermain untuk si kecil.
Agar manajemen waktu jadi lebih menyenangkan, Anda juga bisa memberikan pengertian dengan halus tapi tegas saat si kecil coba untuk tidak disiplin dan menunda-nunda waktu.
6. Pertimbangkan Hadiah
Salah satu cara untuk memotivasi anak supaya bisa disiplin dalam mengatur waktu mereka adalah dengan menawarkan hadiah apabila dia berhasil mencapai target tertentu. Target ini bisa jadi diukur dari seberapa banyak dia berhasil menepati waktu yang telah diatur sendiri dan dikurangi seberapa sering dia menunda-nunda waktu.
Besar kecilnya hadiah ini bisa Anda diskusikan dengan pasangan dan si kecil juga. Dengan demikian, dia akan lebih termotivasi untuk menjalankan harinya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hadiah ini juga tidak melulu berbentuk barang, tetapi juga bisa berupa jalan-jalan, tambahan jam bermain dan lain sebagainya.
Jangan lupa juga untuk memberi hadiah kepada diri Anda sendiri dan pasangan. Karena manajemen waktu anak yang baik juga berarti kalau Anda dan pasangan memiliki tingkat kedisiplinan yang baik pula. Sebab, walau bagaimanapun, anak akan menirukan tindak tanduk orang tuanya.
7. Singkirkan Distraksi
Saat ini banyak anak kecil yang sudah berinteraksi dengan handphone. Di satu sisi hal ini menandakan kalau mereka melek teknologi dan membantu orang tua saat orang tua membutuhkan waktu tanpa anak, akan tetapi disisi lain teknologi ini juga bisa mengganggu jadwal mereka, khususnya jadwal tidur.
Penggunaan gawai sebelum tidur dapat mengurangi kualitas tidur si kecil, sehingga berakibat juga pada kualitas energi dan fokus mereka pada keesokan harinya. Solusinya, Anda harus membatasi penggunaan handphone sebelum tidur, baik untuk anak Anda maupun diri Anda sendiri. Sebagai gantinya, buka buku dongeng dan ceritakan dongeng-dongeng menarik kepada si kecil.
Mengajarkan pengelolaan waktu anak sejak dini kepada si kecil memang bukan pekerjaan yang mudah dan dibutuhkan kedisiplinan orang tua yang baik juga. Khususnya jika Anda adalah single parent atau juga harus bekerja. Namun, kebiasaan mengatur waktu dengan baik ini akan sangat berharga untuk si kecil, tidak hanya ketika dia masih balita, tetapi juga hingga dia dewasa.