Dalam sebuah rumah tangga, sepasang suami-istri tidak selamanya menjalani hari-hari yang menyenangkan dan romantis saja. Ada berbagai gejolak dan permasalahan yang kerap kali menghampiri bahtera rumah tangga. Ada beberapa pasangan yang sanggup melewatinya, tetapi ada juga yang tidak hingga memutuskan untuk bercerai.
Faktor pemicu perceraian tentulah sangat beragam. Namun, Anda bisa mencegah dan melakukan berbagai upaya agar hal tersebut tidak terjadi. Selain itu, perceraian bisa diajukan oleh siapa saja, terlebih lagi bagi seorang suami.
Nah, sebagai istri, Anda perlu mengetahui 7 ciri suami yang ingin cerai beserta tanda-tandanya. Apa sajakah itu? Daripada penasaran, mari simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini!
1. Komunikasi Mulai Sulit Terbangun
Kunci utama dalam menjalani kehidupan rumah tangga adalah adanya komunikasi dua arah yang selaras. Mengapa demikian? Komunikasi baik harus tercipta guna saling memahami dan mengisi kebutuhan satu sama lain. Jika tidak demikian, dikhawatirkan Anda akan sulit membangun rumah tangga yang nyaman karena hanya mementingkan urusan pribadi.
Namun, pada kasus suami yang ingin cerai, komunikasi ini perlahan-lahan sulit untuk diciptakan dan bahkan tidak ada sama sekali. Sebagai istri, Anda akan sulit untuk mengetahui akar permasalahannya karena pasangan memilih tertutup dan menghindari topik pembicaraan. Padahal, adanya komunikasi ini dapat dijadikan wadah diskusi bersama untuk mencari solusi terbaik.
2. Perubahan Emosi yang Signifikan
Menjaga perasaan pasangan adalah hal dasar yang harus dilakukan dalam sebuah rumah tangga. Apa yang akan terjadi jika rumah tangga dilandaskan emosi yang meledak-ledak atau bahkan tidak bisa mengekspresikan emosi sama sekali?
Tentu kondisi di rumah akan terkesan runyam dan sulit untuk dikendalikan. Nah, apabila suami sudah mulai menunjukkan jenis emosi ini, kemungkinan besar mereka ingin bercerai dengan Anda.
Mengapa? Emosi yang sulit dikendalikan bisa disebabkan karena sudah tidak ada kepedulian terhadap perasaan istri. Jadi, mereka berusaha untuk membuat suasana tidak nyaman dan menyudutkan perasaan pasangan.
3. Hilangnya Ikatan Emosional
Rumah tangga tanpa adanya cinta dan kasih sayang tentu tidak akan lengkap. Namun, hal ini tidak berlaku lagi bagi suami yang ingin bercerai.
Mereka cenderung menunjukkan bahwa tidak ada lagi rasa ketertarikan dan sayang kepada sang istri. Hal ini diwujudkan dari pengurangan intensitas kontak fisik, menolak melakukan hubungan intim, tidak memperhatikan penampilan istri, dan masih banyak lagi.
Rasa tersebut muncul bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti hilangnya rasa sayang, ada perasaan suka kepada orang lain (selingkuh), dan lain-lain. Jika sudah demikian, Anda sebagai istri perlu mewaspadai dan membicarakannya secara terbuka bersama suami.
4. Fokus dan Sibuk dengan Dunianya Sendiri
Membangun keluarga bukanlah membicarakan tentang diri sendiri, melainkan dua orang dengan kepribadian berbeda yang dijadikan satu. Rumah tangga akan berhasil apabila suami dan istri mau menurunkan egonya dan tidak fokus dengan dirinya sendiri.
Walaupun memang diperlukan waktu untuk memperhatikan diri sendiri, ada beberapa hal yang harus dikorbankan untuk mewujudkan keluarga yang nyaman dan harmonis. Kendati demikian, bagi suami yang ingin bercerai, mereka tidak melakukan hal tersebut dan hanya berpusat pada urusan pribadinya.
Apabila hal tersebut terjadi, istri tentu akan kewalahan dalam mengurus rumah tangga. Pekerjaan rumah tangga seperti mengurus anak, mengerjakan pekerjaan rumah, dan lain sebagainya akan terasa berat karena suami tidak ingin ambil andil lagi dalam pekerjaan tersebut.
Baik istri maupun suami, keduanya memiliki kewajibannya masing-masing dalam sebuah keluarga. Setiap keluarga pastinya memiliki aturan tersendiri mengenai kewajiban ini. Namun, secara umum, suami berkewajiban untuk mencari nafkah dan membiayai keluarga.
Suami yang ingin cerai akan mengurangi intensitas dan bahkan sama sekali tidak melakukan kewajibannya. Dengan kata lain, mereka tidak menunjukkan rasa kurang peduli terhadap kesejahteraan keluarga.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa poin ini tidak selamanya berlaku di setiap keluarga. Jadi, Anda bisa menyesuaikannya lagi dengan pembagian kewajiban yang sudah disepakati bersama.
6. Menjauh dari Istri
Rasa tidak nyaman bisa muncul dan dirasakan oleh siapa saja, termasuk para suami. Ketidaknyamanan ini diwujudkan melalui perilaku menjauh dari sang istri.
Mereka umumnya berusaha sebisa mungkin untuk lebih banyak beraktivitas di luar dibandingkan harus bertemu dengan pasangan. Jika hal ini sudah terjadi, Anda sebagai istri patut mencurigainya dan mencari tahu lebih dalam lagi latar belakang mereka melakukan hal tersebut.
7. Konflik yang Sama Terus Terulangi
Konflik yang seringkali terjadi dan tidak bisa diselesaikan dengan baik dapat membuat pasangan ingin bercerai. Biasanya, konflik ini muncul akibat kurangnya komunikasi dan sudah hilangnya rasa sayang terhadap pasangan.
Solusi sulit terbangun karena salah satu pihak hanya mementingkan keinginannya sendiri dan sulit diajak kerja sama.
Dari ketujuh ciri suami ingin cerai di atas, apakah Anda pernah mengalami salah satu di antara? Jika pernah, perlu diingat bahwa tanda-tanda tersebut akan berbeda tergantung situasi dan kondisi keluarga masing-masing. Jadi, apabila ada indikasi munculnya tanda tersebut, segera diskusikan dan konsultasikan permasalahan yang ada agar tidak berujung pada perceraian.