Perkembangan sosial emosional anak TK sangat perlu dikembangkan selain kemampuan kognitif, motorik, sensorik, dan komunikasi untuk membantu kesiapan dirinya saat menghadapi lingkungan terutama ketika ia dewasa nanti.
Perkembangan sosial emosional adalah proses anak dalam mengembangkan keterampilan interpersonalnya, belajar menjalin hubungan pertemanan, kemampuan memahami orang lain, serta pengembangan moralnya. Cara menstimulasinya tidak hanya melalui teori saja, tetapi bisa juga dengan beberapa kegiatan atau permainan.
Perkembangan sosial emosional anak usia dini atau TK dipengaruhi oleh faktor keturunan maupun lingkungan. Sebagian anak bisa jadi memiliki kepribadian mudah bergaul serta beradaptasi di lingkungan baru, atau mungkin sebaliknya.
Oleh karena itu, sangat penting mengembangkan kemampuan sosial emosional si kecil melalui beberapa kegiatan dan permainan seperti di bawah ini:
1. Bermain Peran atau Sandiwara
Kegiatan anak TK yang dapat digunakan untuk mengembangkan sosial emosional salah satunya adalah bermain peran atau bersandiwara. Bermain peran ini juga bisa dilakukan lebih dari satu orang untuk melatih kemampuannya.
Permainan ini selain dapat melatih kreativitas dalam berpikir, menumbuhkan rasa percaya diri, serta melatih kemampuan sosial emosional si kecil. Bersandiwara dalam melakukan sesuatu ini juga bisa membantunya dalam manajemen emosi dan kemampuan interaksi sosial di lingkungannya.
Caranya adalah dengan menginstruksikan anak untuk melakukan sandiwara dalam melakukan aktivitas tertentu, misalnya ia berpura-pura menjadi penjual di pasar dan Anda sebagai pembelinya. Ajarkan ia bagaimana cara berkomunikasi dengan pelanggan, lalu biarkan ia mempraktikkannya langsung agar lebih mudah memahaminya.
Anda juga dapat bergantian dengannya dalam menjalankan peran. Bisa juga menggunakan peran lain, misalnya cara memesan di restoran, atau mengajarkannya cara perkenalan yang benar, dan lain-lain yang biasa ada dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan melakukan permainan sandiwara sederhana ini, si buah hati akan memahami bagaimana etika atau adab saat berada di lingkungan, cara berinteraksi sosial dengan orang lain, dan juga mengelola emosi saat menghadapi situasi tertentu.
2. Permainan “Aku Tidak Setuju Denganmu”
Selain bermain sandiwara, Anda juga dapat mencoba permainan “aku tidak setuju denganmu” untuk anak TK. Inti dari permainan ini adalah mengajukan berbagai pertanyaan tentang pilihan pribadi mereka.
Permainan ini akan lebih baik apabila dimainkan oleh si kecil bersama teman sebayanya agar kemampuan bersosialisasi dan emosionalnya lebih berkembang, sebab ia pun harus belajar berinteraksi dengan orang lain selain orang tuanya.
Cara bermainnya yaitu mengarahkan anak untuk bertanya pada teman bicaranya, seperti “kamu lagi makan apa itu?” lalu temannya akan misalnya akan menjawab “nasi goreng”. Kemudian si kecil harus berkata, “rasanya tidak enak”, lalu lawan bicaranya harus membuktikan sekaligus mengatakan apakah rasa nasi gorengnya enak atau tidak.
Itu hanyalah contoh pertanyaannya, tetapi Anda dapat membuat pertanyaan berbeda-beda. Tujuan permainan sederhana ini adalah agar mampu memahami orang lain melalui sudut pandang berbeda, serta mempertahankan sudut pandangnya secara rasional.
3. Bermain dengan Tetangga atau Teman Sebaya
Kegiatan untuk melatih kemampuan sosial emosional si kecil salah satunya adalah mengajaknya bermain bersama tetangga sekitar atau teman sebayanya. Cara ini terbukti ampuh karena akan memunculkan respon alaminya saat berinteraksi dengan orang lain.
Sembari ada waktu bersantai, Anda bisa berkeliling sekitar lingkungan rumah bersama si kecil lalu mengajaknya bertegur sapa dengan tetangga sekitar. Lihat responnya mengenai bagaimana ia menanggapi sapaan orang lain di luar rumah.
Anda juga bisa memberitahunya tentang cara bertegur sapa dengan orang lain secara sopan serta etika dalam bersosialisasi di lingkungan sekitar. Kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi si buah hati agar ia lebih luwes saat berhadapan dengan orang karena sudah biasa melakukannya sejak dini.
Menjelaskan kepadanya mengenai hak dan kewajiban anak di masyarakat pun sangat penting. Tujuannya adalah agar ia memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam kegiatan bermasyarakat.
4. Menyambung Sebuah Cerita
Menyambung sebuah cerita merupakan kegiatan yang mampu melatih kreativitas anak dan mengembangkan daya imajinasinya. Tetapi juga mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengelola emosi sekaligus berinteraksi dengan orang lain.
Permainan sambung cerita dapat dilakukan lebih dari satu orang. Dapat dilakukan bersama orang tua maupun teman sebayanya.
Caranya adalah orang pertama menceritakan suatu kejadian dalam satu kalimat, kemudian orang kedua melanjutkan cerita tersebut, dan seterusnya.
Arahkan cerita tersebut agar menjadi logis. Dengan melakukan permainan ini, anak akan menjadi terhibur sekaligus membuat imajinasinya bekerja.
Melakukan sambung cerita bersama teman sebaya si kecil juga hal bagus agar melatih kemampuannya dalam memahami pandangan orang lain sekaligus meningkatkan kemampuannya dalam berinteraksi dan manajemen emosi.
5. Mengajarkan Anak untuk Berbagi
Kegiatan lainnya yang bisa diterapkan sejak dini untuk melatih sosial emosional anak yaitu dengan mengajarkannya untuk berbagi. Kegiatan ini memang terdengar sepele dan sangat sederhana, tapi bisa membawa dampak sangat baik hingga ia dewasa nanti.
Meskipun tidak harus ke panti asuhan untuk melakukan kegiatan berbagi ini, yang terpenting adalah mengajarkan si buah hati mengenai indahnya berbagi dengan sesama apalagi jika mereka membutuhkannya.
Kegiatan ini tidak hanya mengembangkan kemampuan sosial anak, tetapi juga emosionalnya, yaitu mengajarkan rasa empati dan simpati terhadap sesama. Sehingga, ia menjadi pribadi yang lebih peka sekaligus peduli pada keadaan di sekitarnya.
Cara melakukannya pun mudah, Anda dapat mengajak si buah hati untuk memasak bersama di rumah dan membungkusnya. Lalu, setelah itu berjalan-jalan sembari mencari orang yang membutuhkan makanan di jalanan.
Arahkan ia agar memberikan makanan bungkusan tersebut kepada orang di jalanan yang membutuhkan, dan ajarkan ia mengenai etika berbicara saat memberikan sesuatu kepada orang lain.
Tidak harus dengan memberikan makanan. Anda dapat mencoba cara lainnya seperti mendatangi panti asuhan, memberi recehan kepada pengamen, dan lain-lain. Kegiatan ini pun secara alami juga mampu melatih sosial emosionalnya.
6. Memperkenalkan Anak dengan Hal Baru
Anak-anak biasanya mempunyai rasa penasaran tinggi dan menyukai hal baru untuk memecahkan rasa penasarannya. Memperkenalkan ia pada sesuatu yang baru pun tidak harus dengan bepergian ke luar kota atau membuat eksperimen sains sederhana, tetapi dapat juga melakukan hal lain.
Cara ini mampu meningkatkan anak untuk kemampuannya beradaptasi pada lingkungan baru. Sebab, ia akan belajar melakukan sesuatu yang tidak biasa ia lakukan di rumah atau di sekolahnya.
Contoh kegiatan untuk bisa diajarkan kepada si buah hati misalnya cara mengajak si kecil ke tempat bermain yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Sehingga, melalui cara tersebut secara alami akan meningkatkan kemampuan sosial emosionalnya.
Pada tempat yang baru dikunjunginya, biarkan ia melakukan eksplorasi secara bebas dan tetap diawasi. Lihatlah caranya dalam beradaptasi dan melakukan interaksi dengan orang-orang di sekitar tempat tersebut.
7. Mengajarkan untuk Memberi Apresiasi pada Orang Lain
Memberikan apresiasi tidak hanya berlaku bagi orang tua saja untuk anaknya. Mengajarkan si kecil memberikan apresiasi kepada orang lain, akan mengasah kemampuan sosial emosionalnya.
Tujuannya adalah agar si buah hati dapat menghargai hasil pekerjaan atau karya orang lain, sekaligus menjadikannya pribadi luwes. Selain itu, ajarkan ia melakukan apresiasi yang benar dan juga mengutarakan kritik-saran yang tepat agar tidak menyakiti orang lain agar ia tahu bahwa mengkritik serta memberi saran ada adabnya dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi itulah contoh kegiatan sosial emosional yang bisa dilakukan oleh anak TK. Mengajarkannya sedini mungkin dapat membentuk kepribadiannya menjadi baik dan luwes, sehingga ia menjadi mampu berhadapan langsung dengan lingkungan secara bijak.