Terdapat sebuah dark jokes yang terkenal khususnya di kalangan anak muda Asia. Dark jokes tersebut berbunyi kalau anak-anak di Asia hanya akan direstui jika berhasil menjadi dokter atau insinyur dan hanya akan direstui apabila mendapatkan nilai bagus di sekolah.
Padahal, pekerjaan tidak hanya dokter dan insinyur serta ranking di sekolah bukan satu-satunya tolok ukur kecerdasan seorang anak. Thomas Armstrong, seorang pakar pendidikan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa tidak ada anak yang bodoh. Senada dengan Armstrong, Howard Gardner, seorang pakar psikologi dari Harvard, juga membagi macam kecerdasan anak menjadi beberapa macam.
Berikut ini tipe kecerdasan anak menurut Dr. Howard Gardner tersebut:
1. Linguistik (Bahasa)
Tipe kecerdasan yang pertama adalah kecerdasan linguistik. Anak dengan tipe kecerdasan ini cenderung suka menampilkan keterampilannya dalam menggunakan kata-kata, entah itu dengan bernyanyi, melantunkan puisi atau bercerita.
Anak dengan kecerdasan linguistik berpotensi untuk menjajaki berbagai profesi, seperti penulis, jurnalis, public speaker, announcer dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu, orang tua perlu membantu mengembangkannya dengan sebaik mungkin.
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkannya, mulai dari sering membacakan dongeng, membelikan buku dan majalah, mengajak si kecil ke perpustakaan, hingga mendaftarkannya ke berbagai lomba menyanyi dan pidato.
2. Kinestetik (Gerakan)
Anak Anda senang berolahraga? Atau bernyanyi? Atau sekedar tidak bisa tinggal diam? Maka bisa jadi si kecil memiliki jenis kecerdasan kinestetik. Jenis yang satu ini menekankan aspek kecerdasan pada koordinasi otot dan gerakan si kecil, sehingga dia relatif sering bergerak dan tidak bisa diam. Biasanya, anak dengan tipe ini juga lebih mudah belajar apabila langsung dengan praktek dan tidak hanya teori saja.
Menurut beberapa sumber, pemilik kecerdasan ini cocok untuk menjadi atlet, binaragawan, aktor, tukang bangunan, koki dan pekerjaan-pekerjaan lain yang cenderung menggunakan kekuatan tubuh.
Anak dengan tipe ini bisa didorong dengan cara menemaninya berolahraga, mendaftarkannya ke kursus olahraga dan menari, atau sekedar menjelaskan pelajaran dengan berbagai praktek yang mudah dipahami.
3. Matematis-Logis
Tipe kecerdasan yang ketiga adalah kecerdasan matematis-logis. Boleh dibilang jenis kecerdasan yang satu ini adalah jenis yang banyak diimpikan oleh orang tua di negara-negara Asia. Pasalnya, anak yang memiliki kecerdasan matematik-logis cenderung pandai matematika, menemukan pola dan menyusun logika sebab akibat.
Anak dengan kecerdasan matematis-logis biasanya ditandai dengan suka bereksperimen, menganalisis angka, suka menghitung, dapat menemukan solusi permasalahan dengan sebaik mungkin, mampu memecahkan masalah matematika dengan baik dan lain sebagainya.
Anak dengan potensi ini bisa dikembangkan dengan beberapa cara, seperti mengajaknya bermain jual beli, membiasakannya untuk mencatat pengeluaran dan tabungan, memberikan mainan yang mengasah kemampuan logis seperti, puzzle atau rubik dan lain sebagainya.
4. Visual-Spesial
Tipe yang keempat adalah kecerdasan visual-spasial. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung mudah membaca konten-konten yang bersifat visual, seperti peta, pola gambar, video, chart dan lain sebagainya. Potensi pekerjaan yang cocok untuk anak dengan tipe kecerdasan ini seperti, menjadi insinyur, arsitek, pelukis, penjahit dan banyak lainnya.
Anda bisa membantu mengembangkan anak yang memiliki tipe visual-spasial dengan melakukan berbagai aktivitas, seperti, menggambar, mewarnai, menyusun balok permainan menjadi bangunan tertentu, berpetualang dengan menggunakan peta acuan dan banyak lainnya.
5. Musikal
Selain kecerdasan linguistik, anak yang suka menyanyi juga bisa jadi memiliki kecerdasan musikal. Apalagi jika dia juga pandai memainkan alat musik. Kecerdasan musikal adalah kemampuan seorang anak dalam memetakan dan menghafal lagu, nada, suara, ritme dan beat dengan relatif mudah.
Anak-anak seperti ini memiliki potensi tinggi untuk bekerja sebagai musisi, aktor dan aktris, maupun penari. Sebab dengan kemampuannya mengenali unsur-unsur musik, dia akan mampu menyanyi dan menari dengan beat dan nada yang pas.
Untuk mengembangkannya, Anda bisa mengikutkan dia ke berbagai kursus musik, entah itu menyanyi, menari atau memainkan instrumen. Di rumah, Anda bisa menemaninya bernyanyi, menari atau memainkan instrumen bersama. Pada usia tertentu, Anda juga bisa mulai mendaftarkan dirinya ke kursus teater untuk mengembangkan bakat musiknya secara menyeluruh.
6. Interpersonal
Manusia adalah makhluk sosial. Namun, ada manusia-manusia tertentu yang memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya. Biasanya, manusia seperti ini memiliki tipe kecerdasan interpersonal.
Tipe kecerdasan interpersonal biasanya ditandai dengan kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal yang bagus, mudah bersimpati dan berempati dengan orang lain, atau mampu mendeskripsikan situasi dengan cara yang unik.
Anak dengan tipe kecerdasan ini berpeluang tinggi untuk bekerja pada sektor yang berhubungan dengan manusia, seperti sales, customer service, politisi, pengacara, jaksa atau pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan penyelesaian konflik.
Lalu, bagaimana tipe ini bisa dikembangkan? Beberapa aktivitas yang patut Anda coba adalah dengan mengajaknya terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti lomba 17-an, bersih desa atau sekadar dengan mengenalkannya dengan orang-orang baru.
7. Intrapersonal
Sedikit berbeda dengan kecerdasan interpersonal, orang dengan kecerdasan intrapersonal cenderung pandai dalam menganalisis kondisi yang ada di dalam dirinya sendiri, seperti kondisi emosionalnya, kelebihan dan kekurangannya, motivasinya dan lain sebagainya.
Anak-anak dengan jenis kecerdasan ini umumnya suka berpikir dan membuat teori. Oleh sebab itu, pekerjaan yang cocok untuk mereka adalah menjadi seorang filsuf, penulis, pengajar atau ilmuwan.
Dalam hal mengembangkan anak dengan kecerdasan ini, Anda bisa membantunya dengan mendengarkan keluh kesahnya, membantu dia dalam menemukan kelebihan dan kekurangannya, serta menjalankan aktivitas yang lebih fokus pada aspek emosional dan spiritual, seperti beribadah dan lain sebagainya.
8. Naturalis
Anak dengan jenis kecerdasan naturalis cenderung cinta kepada lingkungan, hewan dan tumbuhan. Mereka juga suka mengeksplorasi alam, merawat tanaman dan hewan serta mudah berempati terhadap lingkungan. Tipe-tipe seperti ini cocok untuk bekerja di bidang keilmuan khususnya biologi dan ilmu pengetahuan lainnya yang terkait makhluk hidup dan lingkungan, penulis, pengajar atau pekerja lingkungan.
Anda dapat mengembangkan keistimewaan ini dengan sering-sering mengajak si kecil berkebun, beternak, jalan-jalan ke kebun binatang, suaka margasatwa atau cagar alam, atau ikut kegiatan bersih-bersih di lingkungan kampung.
9. Eksistensial
Jenis kecerdasan ini merupakan tipe yang baru dimasukkan ke dalam teori multiple intelligence Dr. Howard Gardner. Dalam tipe ini, anak-anak cenderung suka memikirkan mengapa aku atau alam ini ada dan bagaimana prosesnya.
Nah, itu tadi macam-macam kecerdasan anak dan cara mengembangkan potensinya. Salah satu hal yang dikritik dari tipe kecerdasan menurut Dr. Howard Gardner di atas adalah tipe-tipe tersebut umumnya sudah ada dalam seorang anak sebagai sifat dan bukan kecerdasan, sehingga seringkali dalam 1 individu terdapat beberapa tipe kecerdasan dengan level yang berbeda.
Namun terlepas dari itu, patut dipahami bahwa setiap anak itu unik dan memiliki tipe kecerdasan berbeda. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya bagi orang tua untuk menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk memaksimalkan kecerdasan tersebut dan tidak membanding-bandingkan anak dengan orang lain.