Sifat pemalu dimiliki hampir semua manusia. Terutama pada saat masih anak-anak, mereka belum tahu bagaimana cara mengelola rasa malu agar bisa jadi lebih percaya diri.
Memiliki buah hati dengan kepribadian pemalu tidak ada salahnya. Sebab bisa jadi ia bersikap demikian karena membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Atau memang ia lebih senang menjadi pengamat atau lebih suka melakukan sesuatu di balik layar.
Meskipun ada baiknya, tetapi menjadi anak pemalu di sekolah jika berlebihan justru tidak baik. Hal ini karena sifat tersebut jika terlalu dibiasakan dapat memicu perasaan takut atau tidak percaya diri setiap kali melakukan sesuatu, mudah khawatir, memicu anxiety, serta susah dalam hal bersosialisasi dengan orang lain.
Sebagai orang tua, perlu membantu si buah hati agar mampu mengasah keberanian dan rasa percaya dirinya. Jadi, ayah dan ibu wajib mengetahui penyebab dan cara mengatasi anak yang pemalu di sekolah pada penjelasan berikut ini.
Penyebab Anak Menjadi Pemalu di Sekolah
Anak bersifat pemalu di sekolah wajar saja terjadi, terutama ketika memasuki usia 2-3 tahun maupun ketika sekolah dasar. Meskipun begitu, jika berlebihan sama saja tidak ada baiknya karena dapat berdampak pada kepribadiannya saat dewasa kelak. Ini penyebab mengapa anak menjadi pemalu di sekolah.
1. Masih dalam tahap beradaptasi dengan lingkungan baru
Anak pemalu di sekolah sebenarnya adalah hal wajar. Apalagi jika ia baru saja berada di lingkungan sekolah tersebut, di mana artinya ia harus memulai berinteraksi sekaligus bersosialisasi dengan lingkungan baru.
Rasa malu yang timbul tersebut membuatnya sedikit ragu dan takut untuk berinteraksi dengan lingkungan barunya. Sehingga, rasa tidak percaya dirinya pun muncul akibat adanya ketakutan tersebut.
Tak semua anak mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan atau sekolah baru. Sebagian dari mereka membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk beradaptasi supaya mendapatkan teman dan terbiasa dengan lingkungannya.
2. Orang tua yang punya sifat otoriter
Penyebab anak pemalu di sekolah ternyata bisa disebabkan oleh orang tuanya sendiri, terutama jika punya sifat otoriter. Mengapa demikian? Orang tua dengan sifat otoriter membuat anak mudah takut dan ragu ketika memulai berinteraksi dengan orang lain.
Begini penjelasannya, kebanyakan orang tua yang otoriter seringkali mengejek bahkan memarahi buah hatinya sendiri. Akibatnya, anak menjadi kehilangan rasa percaya dirinya dan jadi takut atau ragu dalam menghadapi situasi sosial.
Orang tua otoriter juga bisa jadi overprotektif. Mungkin maksudnya baik untuk melindungi buah hatinya agar tidak terkena pengaruh buruk dari lingkungan. Namun jika berlebihan, justru membawa pengaruh buruk kepada anaknya sendiri.
3. Pernah mengalami bullying atau perundungan
Mengalami bullying atau perundungan juga bisa berpotensi sebagai penyebab anak pemalu di sekolah. Sebab ia sering diolok-olok oleh temannya, sehingga berakibat pada kehilangan rasa kepercayaan dirinya. Dampak lainnya, ia menjadi enggan pergi ke sekolah dan bertemu orang lain.
Sering mengalami bullying membuatnya jadi mudah merasa malu karena ia takut jika apapun yang dilakukannya akan diejek oleh teman-temannya. Tak hanya itu, ia pun merasa sebaiknya tak melakukan apapun daripada dipermalukan di hadapan banyak orang.
4. Tak suka menjadi pusat perhatian
Kebanyakan anak pemalu, khususnya di sekolah biasanya karena tak terlalu suka apabila menjadi pusat perhatian. Hal ini pun bisa jadi berdampak pada kehidupan sosialnya nantinya.
Mengapa jika tak suka menjadi pusat perhatian dapat berdampak pada kehidupan sosial? Sebab biasanya manusia pemalu apabila diberikan perhatian lebih justru bingung dan tidak mengerti harus melakukan apa.
Selain itu, menjadi pemalu membuatnya mudah gugup ketika berada di tempat ramai atau banyak orang. Apalagi pada daerah yang sebelumnya tak dikenalnya, ia pun mudah sekali cemas dan takut melakukan sesuatu.
5. Merasa takut ditolak oleh lingkungan sosial
Hal lainnya penyebab anak pemalu yaitu karena merasa takut ditolak oleh lingkungan sosialnya. Mungkin ia merasa dirinya berbeda dengan teman-temannya, entah dari segi fisik atau kepribadiannya.
Khususnya pada sekolah baru, wajar saja ia masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Bisa jadi ia cemas karena takut dijauhi oleh teman-temannya karena dirinya berbeda. Namun, jangan sampai rasa malunya membuatnya takut untuk bereksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Cara Mengatasi Anak Yang Pemalu di Sekolah
Setelah mengetahui penyebabnya, maka Anda perlu menerapkan cara mengatasi anak yang pemalu di sekolah. Cara ini penting agar bisa membangun rasa percaya dirinya di sekolah.
1. Tanyakan padanya mengenai pemicu rasa malunya
Cara mengatasi anak pemalu di sekolah yaitu dengan menanyakan padanya mengenai pemicu rasa malunya. Sebagai orang tua, dengarkan segala keluh kesah si kecil perihal isi hatinya dan hal-hal yang membuatnya jadi kurang percaya diri.
Mendengarkan segala keluh kesahnya membuat Anda mengerti tentang apa saja yang selama ini mengganjal pikirannya dan membuatnya mudah sekali malu. Jadi, biarkan ia bercerita apapun, termasuk tentang teman-temannya, kesehariannya di sekolah, hal-hal kesukaannya, dan lain sebagainya.
Setelah mengetahui pemicu rasa malunya, mungkin kejadian yang membuatnya trauma ataupun hal lainnya, maka Anda lebih mudah menemukan solusinya. Daripada memarahinya, tetap dukung anak agar mampu melawan rasa malunya secara bertahap.
Misalnya saja, anak susah melakukan public speaking atau berbicara di muka umum. Anda bisa melatihnya secara perlahan dengan membiasakannya berbicara dan bercerita. Cara ini efektif untuk mengurangi rasa malu sekaligus meningkatkan kepercayaan dirinya.
2. Sering melatih anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya
Selanjutnya, cara meningkatkan kepercayaan diri sekaligus mengurangi rasa malu anak di sekolah yaitu dengan sering-sering melatihnya bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Memulainya pun dapat secara sederhana, mulai dari mengajarkannya tidak takut berbicara di depan publik.
Sugestikan kepada si kecil bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dan diragukan ketika melakukan interaksi sosial. Hal paling penting adalah mengedepankan kesopanan dan adab selama bersosialisasi.
Selain melatihnya bersosialisasi, para orang tua juga wajib melatihnya mengenai adab dan nilai-nilai kesopanan di masyarakat. Tujuannya supaya ia tak asal bersikap seenaknya kepada orang lain.
Anda bisa melatihnya secara sederhana, misalnya dengan mengajaknya pergi ke rumah makan. Kemudian minta ia untuk menanyakan menu kepada pelayan di sana. Cara ini tetap membutuhkan kesabaran karena menghilangkan rasa malu belum tentu secepat itu.
3. Berikan apresiasi terhadap pencapaiannya
Memberikan apresiasi kepada anak ternyata sangat penting untuk mengatasi sifat pemalu berlebihan. Hal ini karena adanya apresiasi membuatnya jadi merasa didukung, sehingga ia jadi lebih percaya diri untuk melakukan segala sesuatu, khususnya untuk menggapai prestasi-prestasi di sekolahnya.
Meskipun terlalu sering memberikan pujian tidak baik dampaknya dan malah membuatnya menjadi pribadi yang sombong, maka lakukanlah sewajarnya. Misalnya memberinya apresiasi ketika ia mampu meningkatkan nilainya di sekolah, atau menang perlombaan. Cara ini sangat efektif mengatasi rasa malunya dan akhirnya ia akan menjadi pribadi percaya diri dan tak takut dalam menghadapi apapun.
4. Libatkan si kecil dalam berbagai kegiatan di sekolah
Melibatkan si kecil dalam berbagai kegiatan di sekolah boleh jadi dicoba. Meskipun cara ini membutuhkan kesabaran karena tak semua anak ingin mengikuti kegiatan di sekolah. Jika memang ia tak mau, jangan memaksanya.
Cobalah mengenalkannya pada berbagai kegiatan menyenangkan di sekolah, misalnya klub sepak bola, kesenian, musik, dan sebagainya. Anda perlu bicara dari hati ke hati bersamanya untuk mengetahui minat dan potensinya. Setelah mengetahuinya, tanyakan kepadanya contoh kegiatan seperti apa yang menyenangkan selama sekolah, lalu arahkan ia untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Tujuan melibatkan si kecil dalam kegiatan sekolah adalah untuk melatihnya bersosialisasi dengan orang baru. Selain itu, juga mampu melatih perkembangan karakternya, kemandirian, serta kemampuannya dalam pengembangan potensi diri.
5. Latih anak supaya lebih mudah tersenyum
Terkesan sepele, tersenyum ternyata mampu meningkatkan percaya diri. Selain itu, tersenyum mampu memperbaiki suasana hati seseorang.
Cobalah melatih anak supaya lebih mudah tersenyum. Beri tahu ia mengenai dampak baik dari tersenyum dan bersikap ramah kepada orang lain. Selain meningkatkan kepercayaan diri juga mampu mengurangi sifat pemalu secara lebih efektif.
Studi dari APA (American Psychological Association) menyatakan bahwa tersenyum mampu mengurangi rasa malu dan kecemasan pada anak. Jadi, cobalah melatihnya secara perlahan dan penuh kesabaran.
6. Jangan melabeli anak dengan sebutan pemalu
Ternyata, label yang disematkan pada anak tanpa disadari justru berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadiannya. Salah satunya melabelinya dengan sebutan pemalu, justru membuatnya jadi pribadi yang kurang percaya diri ketika di sekolah.
Label ‘anak pemalu’ yang disematkan membuatnya tersugesti kemudian menganggap dirinya memang seperti itu. Maka dari itu, sebisa mungkin hindari penyematan label tersebut. Sebaiknya berikan ia pujian seperti “Kamu pinter dan pemberani ya! Hebat anak bunda”, lalu mintalah kepada orang lain agar tak melabelinya juga sebagai anak pemalu.
Sebagai orang tua, selalu mendukung tumbuh kembang anak, terutama perihal karakternya sangat penting. Maka dari itu, apabila si kecil merasa kurang percaya diri perihal bersosialisasi dengan orang lain, perlu diketahui penyebab dan cara mengatasi anak pemalu di sekolah.