Seorang anak pada umumnya merasa malu atau takut saat menghadapi hal baru. Apabila perasaan tersebut terus-terusan muncul sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, tentu tidak bagus baginya karena dapat menghambat potensinya.
Oleh karena itu, orang tua perlu menumbuhkan keberaniannya agar mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Simak penyebab anak pemalu dan cara menumbuhkan keberanian pada anak secara tepat di sini.
Penyebab Anak Pemalu
Ketika menghadapi situasi baru seperti pertama kali bertemu orang lain, wajar apabila anak merasa malu dan tidak nyaman untuk berinteraksi. Sikap tersebut sebenarnya wajar, tetapi jika berlebihan lalu dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan menimbulkan gangguan kecemasan yang membuatnya malah menarik diri dari lingkungan sosial.
Orang tua perlu mencari tahu apa saja penyebab anak pemalu. Baca penjelasannya di bawah ini, faktornya bisa dari dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.
1. Kurang percaya diri
Penyebab anak pemalu bisa jadi karena kurangnya rasa percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. Kemungkinan muncul akibat melihat teman-teman sebayanya mampu melakukan suatu hal, sedangkan ia merasa tak bisa melakukan sebaik teman-temannya.
Kurangnya rasa percaya diri sampai membuatnya jadi pemalu, bisa juga karena kurangnya dukungan dari orang tua maupun keluarganya. Ini cukup umum tapi bisa diatasi dengan membangun keberaniannya. Caranya dengan menggali potensi yang dimilikinya, sebab tiap anak memiliki karakter, kemampuan, serta tipe kecerdasan berbeda-beda.
2. Ada rasa trauma
Pernah memiliki trauma terhadap sesuatu bisa jadi penyebab lainnya, sehingga membuatnya kurang nyaman ketika menghadapi hal tersebut. Rasa trauma masa lalu bisa dari keluarga maupun faktor luar.
Contoh trauma yang mungkin membuatnya kurang percaya diri, yaitu sering diintimidasi oleh orang lain, perasaan malu akibat melakukan kesalahan, gagal memenuhi ekspektasi, dan lain-lain. Akibatnya, ia menjadi takut melakukan suatu hal yang memicu traumanya tersebut.
Belum lagi ketika ia selalu dilabeli dengan sebutan pemalu yang membuatnya selalu minder saat berhadapan dengan orang lain. Daripada muncul trauma akibat diejek berulang kali dengan sebutan ‘pemalu’, ia lebih memilih asik dengan dunianya sendiri.
3. Orang tua overprotektif
Orang tua overprotektif juga bisa menjadi penyebab anak pemalu. Terlalu sering dikekang dan tidak dibebaskan memilih apa yang diinginkan, membuat anak jadi susah berkembang. Ia jadi merasa serba salah dan takut melakukan kesalahan, sebab harus menunggu arahan dari ayah dan ibunya sebelum berbuat sesuatu.
Sikap orang tua seperti ini tentu tidak baik bagi perkembangan anak. Bagaimanapun, anak butuh waktu untuk bereksplorasi dan melakukan hal-hal yang ia sukai. Jika sifat pemalu dan takut menghadapi sesuatu terbawa sampai dewasa, dapat membuatnya terlalu tergantung pada orang tuanya.
4. Sering dibandingkan dengan orang lain
Penyebab lainnya yang menyebabkan si buah hati jadi orang pemalu, bisa juga akibat sering dibanding-bandingkan dengan orang lain. Ia menjadi takut dan tidak nyaman melakukan sesuatu karena merasa serba salah.
Tak hanya itu, karena sering dibanding-bandingkan juga membuatnya kurang PD untuk berbaur dengan orang lain maupun bertemu orang baru. Sehingga daripada merasa malu, ia memilih menarik diri dari lingkungan sosialnya.
Perasaan sering dibandingkan ini juga bisa dari ayah dan ibunya sendiri, misalnya membandingkan buah hatinya dengan teman sebayanya. Akibatnya, si buah hati jadi malu serta merasa tak nyaman melakukan sesuatu apalagi jika ada orang lain.
5. Berhadapan dengan situasi atau lingkungan baru
Penyebab anak pemalu yang paling umum dan banyak terjadi pada anak kecil, yaitu malu karena berhadapan dengan situasi atau lingkungan baru. Contohnya saat baru pertama kali masuk sekolah, di mana akan banyak bertemu dengan orang baru di tempat yang berbeda dengan biasanya.
Masalah ini wajar terjadi, sebab anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sebagai orang tua ketika si kecil menghadapi situasi ini, harus mendukungnya penuh demi menumbuhkan keberanian dan membangun sikap mandiri.
Cara Menumbuhkan Keberanian pada Anak
Apa yang menjadi penyebab si kecil pemalu harus segera diatasi dengan cara menumbuhkan keberanian pada anak. Ini sangat penting dilakukan demi mengembangkan diri serta potensi yang dimilikinya, sebab pengaruhnya nanti berdampak sampai ia dewasa.
Bukan dengan menakut-nakutinya apalagi sering memarahinya, begini cara menumbuhkan keberanian pada anak dengan benar. Ayah dan ibu wajib tahu jika ingin mengembangkan karakter positif anak!
1. Daripada melabelinya pemalu, lebih baik memberinya pujian
Melabelinya dengan sebutan pemalu dapat membuatnya trauma karena ia merasa bahwa sebutan tersebut memang identik dengan dirinya. Dampak melabeli anak dengan sebutan negatif seperti itu pengaruhnya bisa sampai ia dewasa, membuatnya menjadi pribadi rendah diri dan tak berani menghadapi sesuatu.
Sangat tidak diperbolehkan melabeli si buah hati dengan sebutan negatif apapun alasannya. Daripada melabelinya sebagai pemalu, bukankah lebih baik memberikannya pujian agar ia semakin termotivasi melakukan sesuatu?
Memberikan pujian positif membuat si kecil yakin dengan dirinya sendiri kemudian mulai berani melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Mungkin saja anak merupakan seorang introvert yang cenderung pemalu sehingga membutuhkan motivasi untuk memunculkan rasa percaya dirinya.
2. Minta ia menceritakan ketakutan apa yang sedang dialaminya
Cara menumbuhkan keberanian pada anak cobalah memintanya menceritakan ketakutan apa yang sedang dialaminya. Dikhawatirkan ia memiliki trauma di masa lalu yang membuatnya takut melakukan sesuatu atau mungkin merasa diintimidasi oleh orang lain.
Mulailah dengan percakapan ringan seperti bagaimana harinya di sekolah, bagaimana teman-temannya, dan sebagainya kemudian tanyakan apakah ada hal yang membuatnya kesusahan. Dengarkan ceritanya dengan seksama, sebab anak pun butuh didengar oleh orang tuanya.
Ini mungkin sepele, namun penting untuk membangun bonding antara orang tua dengan anaknya. Dengan mendengarnya, Anda jadi tahu langkah terbaik seperti apa yang harus ditempuh untuk menumbuhkan keberaniannya.
3. Ajak anak bersosialisasi dengan orang lain
Cara menumbuhkan keberanian pada anak bisa dimulai dengan mengajaknya bersosialisasi bersama orang lain. Cara ini juga efektif menjadikan anak yang punya sifat clingy menjadi lebih berani daripada sebelumnya.
Mulailah dengan berbaur bersama lingkungan sekitar, contohnya tetangga. Ajak buah hati Anda ikut bertamu ke tetangga sekeliling, kemudian pancing ia supaya mau mengobrol bersama. Lakukan perlahan dan bertahap agar ia mau membuka diri.
4. Fokus pada kelebihannya
Ketika si buah hati takut dan tidak percaya diri dengan kemampuannya sendiri, biasanya merasa malu menunjukkannya kepada orang lain karena takut diejek. Padahal sebenarnya, ia punya potensi bagus dalam bidang tertentu.
Cara menumbuhkan keberanian pada anak yang minder, fokuslah pada kelebihannya daripada melihat kekurangannya. Setiap anak mempunyai minat dan bakat berbeda, sehingga cara mengembangkan dirinya pun juga berbeda.
Dukung kelebihan yang dimilikinya secara positif agar dapat terus berkembang tanpa membanding-bandingkannya dengan teman sebayanya. Apabila susah menemukan kelebihannya, cobalah mengajaknya melakukan hal baru untuk menemukan minat dan bakat yang selama ini terpendam.
5. Latih kemampuannya mengambil keputusan
Jika ingin mempunyai anak yang berani dan punya rasa tanggung jawab, Anda perlu melatih kemampuannya dalam mengambil keputusan. Tidak mengajarkannya perihal ketegasan mengambil keputusan justru membuatnya menjadi pribadi yang plin-plan serta minder dengan kemampuannya.
Hadapkan ia pada kondisi tertentu yang diharuskan memilih. Mintalah dirinya memilih 1 pilihan lalu suruh ia menjelaskan mengapa alasannya mengambil keputusan/pilihan tersebut. Hal ini bertujuan agar dirinya tak sekedar membuat keputusan, tetapi juga paham mengapa melakukannya.
Ajarkan pula agar si kecil tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Punya keberanian saja tidak cukup, tetapi juga harus punya rasa tanggung jawab atas segala keputusan yang dipilih.
6. Jangan memarahi apalagi membentaknya
Saat mengajarkan anak mengenai pentingnya punya keberanian, jangan malah memarahi apalagi membentaknya. Melakukannya justru membuatnya enggan belajar karena takut serba salah.
Bersikaplah lembut selama Anda mengajarinya supaya si buah hati dapat memahami apa yang diinstruksikan. Selama masa belajar mungkin beberapa kesalahan dilakukannya. Daripada memarahi, lebih baik beritahu secara lembut bahwa hal itu salah, lalu bersama-sama ajak ia memecahkan masalah.
7. Bangun kepercayaan dirinya
Bila ingin membangun karakter anak yang berani, maka bangunlah kepercayaan dirinya. Hal ini penting dilakukan demi membuatnya yakin dengan kemampuannya sendiri, entah itu dalam berkomunikasi, minat dan bakat, maupun hal lainnya.
Anda dapat memulainya dari mengajaknya berkomunikasi di kehidupan sehari-hari dengan orang sekitar. Misalnya menyuruhnya menyerahkan uang kepada kasir untuk membayar belanjaan, mengantarkan makanan ke tetangga, maupun bertanya kepada guru mengenai kesulitannya.
Berbagai cara menumbuhkan keberanian pada anak di atas bisa coba diterapkan. Melatihnya berani menghadapi segala situasi memang tidak mudah, namun harus tetap konsisten dan penuh kesabaran. Semoga bacaan ini menginspirasi para orang tua yang punya masalah anak pemalu dan kurang percaya diri!