Kejujuran dan keterbukaan sangat penting diterapkan dalam hidup berumah tangga. Keduanya diterapkan bukan hanya pada perihal keuangan atau pekerjaan saja, tetapi dalam berbagai hal bersama pasangan.
Pasangan suami istri yang saling jujur dan terbuka, hubungannya cenderung lebih awet. Bahkan, lebih mengurangi risiko terjadinya pertengkaran dalam waktu yang lama atau berlarut-larut. Sehingga, sikap jujur dan saling terbuka tersebut juga mampu membuat hubungan keluarga menjadi lebih harmonis.
Menghendaki keluarga yang harmonis, harus dimulai dari hal-hal kecil dan mungkin terkesan remeh. Misalnya adalah saling jujur dan terbuka satu sama lain dengan pasangan. Namun kenyataannya, tidak semua suami istri menerapkan kedua sikap tersebut selama menjalin ikatan pernikahan.
Menerapkan pentingnya kejujuran dan keterbukaan dalam rumah tangga sepertinya sangat sepele. Akan tetapi, hal ini juga dapat mengetahui apa yang sedang terjadi pada pasangan dan membantu dalam menyelesaikan konflik bersama. Hal inilah yang membuat suami dan istri menjadi lebih dekat dan erat.
Maka dari itu, cobalah menerapkan pentingnya kejujuran dan keterbukaan dalam rumah tangga. Sebab, dengan menerapkan kedua sikap tersebut dapat membawa banyak dampak dan manfaat baik, seperti berikut ini penjelasannya.
1. Mengetahui Permasalahan, Kebutuhan, dan Keinginan dari Pasangan
Menerapkan kejujuran dan keterbukaan dalam rumah tangga sangat penting bagi setiap pasangan suami dan istri. Tujuannya adalah supaya dapat mengetahui apa saja yang terjadi pada pasangan, baik itu permasalahan, kebutuhan, serta keinginannya.
Mengetahui permasalahan yang sedang terjadi pada pasangan akan membuatnya merasa sangat diperhatikan. Meskipun sikap pasangan cenderung cuek, adanya sebuah perhatian sudah menunjukkan rasa kepedulian dan kasih sayangnya.
Setiap orang pasti memiliki permasalahannya masing-masing. Ketika pasangan ataupun rumah tangga sedang tertimpa masalah, saling terbuka dan jujur akan membantu mencari solusi bersama untuk menyelesaikan konflik yang ada.
Adapun setiap orang juga pasti memiliki kebutuhan serta keinginannya. Menyampaikan hal ini dengan baik dapat membantunya memahami apa yang sedang Anda rasakan. Sangat penting untuk membicarakan mengenai sesuatu yang Anda butuhkan dan inginkan supaya ia dapat lebih mengerti pasangannya.
Menyampaikan permasalahan, kebutuhan, maupun keinginan akan dapat membangun hubungan baik antara suami dan istri. Sebab, pasangan dapat mengerti dan memahami satu sama lain yang membuat hubungan keduanya menjadi lebih awet serta harmonis.
Terutama pada istri yang memiliki tingkat stres tersendiri, baik itu ibu rumah tangga maupun ibu bekerja. Mereka pasti sangat membutuhkan sosok pendengar dan bahu untuk bersandar untuk melampiaskan lelah dan keluh kesah agar tetap waras.
Maka dari itu, jangan sungkan untuk mengutarakan kepada pasangan mengenai apa yang sedang Anda rasakan. Dirinya bukan cenayang yang mampu melihat isi hati dan pikiran, bahkan tak semua pasangan memiliki sifat peka. Menyampaikannya langsung akan lebih baik daripada lebih banyak memberikan kode ataupun isyarat.
2. Kejujuran dan Keterbukaan Membuat Hubungan Menjadi Lebih Awet
Kejujuran dan keterbukaan dengan pasangan, merupakan kunci hubungan rumah tangga awet serta harmonis. Dengan bersikap demikian, kita menjadi tahu apa yang dibutuhkan pasangan dengan mendengarkan setiap cerita, keluh kesah, serta mengetahui kebutuhan dan keinginannya.
Bersikap jujur dan terbuka juga menciptakan kenyamanan tersendiri yang selalu membuat rindu untuk pulang. Selain itu juga dapat memperkuat ikatan emosional antara suami dengan istri ataupun sebaliknya.
Hubungan pernikahan harmonis tentu merupakan dambaan bagi setiap pasangan yang sudah menikah. Sehingga, untuk dapat menciptakan keharmonisan tersebut membutuhkan komitmen kuat dan keyakinan masing-masing akan pentingnya saling memiliki. Caranya yaitu dengan selalu bersikap jujur dan terbuka kepada pasangan Anda, saat sejak awal pernikahan agar terbiasa melakukannya hingga nanti menua bersama.
Mungkin Anda dan pasangan sebelumnya sempat terlibat konflik ataupun jarang bersikap jujur dan terbuka satu sama lain. Mengubah sikap secara perlahan tidak ada salahnya. Tak ada kata terlambat jika memang sudah memiliki niat baik untuk memperbaiki hubungan rumah tangga.
Menerapkan kedua sikap tersebut secara perlahan tak ada salahnya. Hal yang salah justru ketika Anda dan pasangan enggan bersikap demikian ketika masih memiliki kesempatan untuk mempertahankan ikatan pernikahan, sampai akhirnya rumah tangganya tak dapat dipertahankan lagi.
3. Pasangan Akan Mudah Berempati
Setiap manusia tak pernah lepas dari permasalahan selama hidupnya. Bahkan tak jarang, permasalahan tersebut bisa jadi sangat mengganjal hati maupun pikirannya. Ingin mencurahkan isi hati, tetapi takut tak didengar adalah hal yang sering terjadi.
Ketika sedang tertimpa masalah, kesedihan, ataupun berbagai rasa yang mengganjal hati sebaiknya menceritakannya kepada pasangan. Bagaimanapun juga, terlalu banyak memendam perasaan mengganjal tak baik bagi psikologis seseorang, apalagi untuk ketenangan batin dan pikiran.
Apabila terbuka dengan menceritakan segala keluh kesah atau perasaan mengganjal yang sedang dialami kepada pasangan, dapat membuatnya berempati terhadap Anda. Seorang suami atau istri yang baik akan mendengarkan keluh kesah dengan baik, sehingga memunculkan rasa percaya dan nyaman.
Sebaliknya, jika tak mengutarakan kegelisahan atau perasaan mengganjal, justru semakin memperbanyak pikiran-pikiran negatif. Bahkan, bisa jadi mengganggu kelangsungan hidup berumah tangga bersama pasangan.
Bersikap jujur juga akan membuat pasangan berempati. Apalagi dalam hal mengakui kesalahan yang telah diperbuat. Pada awalnya mungkin akan membuat kecewa, namun pasangan Anda akan lebih menghargai kejujuran tersebut daripada ketika Anda menyembunyikannya dan terus berbohong kepadanya.
4. Mampu Mengurangi Risiko Terjadinya Konflik Rumah Tangga
Pentingnya kejujuran dan keterbukaan dalam rumah tangga mampu mengurangi risiko terjadinya konflik dalam pernikahan. Sebab, seseorang akan merasa dihargai ketika pasangannya berusaha untuk bersikap jujur dan terbuka. Sehingga, meskipun terjadi konflik tidak akan separah ketika terus berbohong dan menyembunyikannya.
Ketika terjadi konflik dalam rumah tangga, tetap bersikap sabar dan lapang dada sudah seharusnya dilakukan. Tak hanya itu, sikap jujur dan terbuka juga perlu diterapkan supaya konflik atau permasalahan yang terjadi tidak semakin runyam agar dapat segera diselesaikan dengan baik.
Contoh konflik yang rentan menyerang keutuhan pada rumah tangga yaitu masalah keuangan, perselingkuhan, konflik batin maupun selisih paham dengan mertua. Beberapa hal ini bukan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga bisa membuat orang mudah berbohong dan memutarbalikkan fakta.
Namun, demi meminimalisir risiko selisih paham atau konflik dalam rumah tangga, dapat dicegah dengan cara selalu menerapkan sikap jujur serta terbuka. Jadi meskipun nantinya tetap akan ada konflik, Anda dan pasangan dapat menyelesaikannya bersama supaya masalah tersebut tak semakin panjang dan runyam.
Pasangan hebat adalah mereka yang ketika sedang terlibat konflik, masih mau berusaha mempertahankan rumah tangganya, serta semaksimal mungkin berusaha untuk menyelesaikannya bersama pasangannya. Bahkan, tak lupa mengenai tujuan dan visi-misi dalam pernikahannya.
5. Membangun Komunikasi dengan Pasangan Menjadi Lebih Baik
Sangat penting untuk membangun komunikasi yang baik dengan pasangan. Tujuannya adalah supaya suami dan istri dapat saling memahami satu sama lain. Itulah kunci supaya hubungan rumah tangga tetap harmonis meskipun sudah menginjak usia senja.
Membangun komunikasi yang baik dimulai dari bersikap jujur dan terbuka kepada pasangan. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan rasa percaya dan rasa aman terhadap pasangan. Sehingga, suami maupun istri menjadi tidak takut untuk menceritakan dan mengungkapkan isi hati serta keluh kesahnya.
Komunikasi baik tidak akan seimbang apabila tak dibarengi dengan introspeksi diri masing-masing. Melakukan introspeksi diri merupakan sebuah kunci untuk lebih memahami pasangan sekaligus mengevaluasi diri sendiri.
Kejujuran dan keterbukaan adalah dua sikap penting untuk diterapkan dalam kehidupan rumah tangga. Bagaimanapun juga, kedua sikap tersebut baik untuk membangun komunikasi yang baik dengan pasangan, meminimalisir konflik, menumbuhkan empati, memahami pasangan, serta membuat hubungan menjadi lebih awet dan harmonis.