Beberapa waktu belakangan ini, istilah love bombing ramai diperbincangkan di sosial media. Love bombing artinya ungkapan cinta dan kasih sayang kepada pasangan yang diberikan secara berlebihan. Contoh love bombing, misalnya terlalu banyak memuji, sering memberikan hadiah tak terduga, perhatian berlebihan, dan semacam itu.
Perilaku ini tergolong red flag, sebab dapat memicu toxic relationship jika terus dibiarkan. Jadi, bom cinta atau love bombing artinya apa? Simak ciri-ciri, bahaya, serta cara mengatasinya pada bahasan kali ini!
Apa itu Love Bombing?
Love bombing adalah ungkapan perasaan cinta dan kasih sayang kepada pasangan yang diberikan secara berlebihan. Sikap seperti ini kebanyakan terlihat saat masa PDKT, ditandai dengan memberikan perhatian, cinta, hingga hadiah terlalu berlebihan.
Setiap orang pasti ingin memiliki pasangan yang selalu mencintai dan memberikan perhatian. Namun sayangnya, dalam sebuah hubungan percintaan sebaiknya dihindari karena ini termasuk red flag pemicu toxic relationship.
Perlu diketahui bahwa love bombing adalah salah satu bentuk pelecehan emosional. Artinya, pelaku berusaha membangun kendali untuk menguasai korbannya agar menurut dan bergantung kepadanya.
Penyebab Terjadinya Love Bombing
Pelaku bom cinta selalu berusaha menampilkan sisi terbaik dirinya, yakni menjadi pasangan yang penuh perhatian dan romantis. Salah satu penyebab seseorang melakukannya adalah demi memenuhi ego. Selain itu, penyebab love bombing lainnya, antara lain sebagai berikut.
1. Adanya keinginan memanipulasi dan mendominasi pasangannya
Bom cinta sebenarnya termasuk salah satu gejala narsistik (NPD). Seseorang dengan gangguan Narcissistic Personality Disorder (NPD) cenderung memikirkan keuntungan bagi dirinya sendiri namun tak peduli apakah hal itu menyakiti pihak lain atau tidak.
Itulah mengapa, salah satu penyebab terjadinya love bombing adalah karena pelaku ingin memanipulasi sekaligus mengambil keuntungan dari pasangannya. Salah satu tandanya terlihat dari sikapnya yang cenderung mendominasi dengan memberikan cinta secara berlebihan agar pasangannya tak berpaling.
2. Pernah terlibat dalam toxic relationship
Penyebab lainnya bisa jadi akibat pernah terlibat dalam toxic relationship di masa lalu. Misalnya pada hubungan sebelumnya ia jarang diberikan kasih sayang, sehingga mengharapkan pasangannya saat ini membalas semua kasih sayangnya.
3. Takut ditinggalkan
Takut ditinggalkan oleh pasangan merupakan penyebab seseorang selalu mengungkapkan perasaan cinta secara berlebihan. Biasanya, orang seperti cenderung terburu-buru mengambil keputusan. Contohnya tanpa pikir panjang langsung mengajak ke jenjang pernikahan meskipun belum terlalu mengenal satu sama lain.
Pelaku biasanya berusaha meyakinkan pasangannya agar mau menikah dengannya. Caranya dalam menyakinkan pasangan, yakni dengan mengungkapkan perasaan cinta secara berlebihan.
Ciri-Ciri Perilaku Love Bombing
Perilaku bom cinta sekilas tidak terlalu terlihat karena tampak seperti hubungan asmara pada umumnya. Namun, ada beberapa hal yang menandainya, sehingga jika Anda sedikit peka, maka ada beberapa kejanggalan. Ini ciri-ciri perilaku love bombing yang harus diwaspadai.
1. Memberikan banyak pujian
Contoh love bombing ditandai dengan memberikan terlalu banyak pujian, seperti selalu mengatakan bahwa ia mencintai Anda, memuji penampilan setiap waktu, dan sejenisnya. Setiap orang pasti senang ketika dipuji oleh pasangan sendiri, namun tetaplah waspada supaya tak sampai terjebak.
Meskipun terkesan romantis, ini sebenarnya termasuk red flag. Sebab pelaku sewaktu-waktu dapat memanfaatkan kenyamanan pasangannya untuk memanipulasinya di kemudian hari. Akibatnya, pasangannya tak mampu menolak dan berkata ‘tidak’.
2. Sering memberi banyak hadiah
Ciri-ciri love bombing lainnya ditandai dengan seringnya ia memberikan hadiah atau kejutan secara tak terduga, bahkan sesuatu yang sebenarnya tidak Anda perlukan. Kesannya memang romantis dan loyal, namun sebaiknya tetap waspada.
Anda patut mencurigai apabila ia melakukan hal demikian. Apabila Anda tergiur dengan semua hadiah darinya, maka ia dapat menjadikannya sebagai senjata andalan saat terjadi masalah dalam hubungan.
3. Terlalu buru-buru mengambil keputusan
Seperti penjelasan poin sebelumnya, bahwa penyebab perilaku love bombing adalah karena takut ditinggalkan. Itulah mengapa, pelaku cenderung terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Jika hal seperti ini terjadi pada Anda, ketahuilah apakah keputusan tersebut memang didasarkan atas keputusan bersama atau malah dari dirinya sendiri tanpa pertimbangan Anda? Bagaimanapun juga, apabila berencana menjajaki hubungan lebih serius sudah seharusnya pernikahan didiskusikan bersama.
4. Terlalu bergantung pada pasangan
Ciri lainnya, yaitu terlalu bergantung kepada Anda sebagai pasangannya hampir dalam segala hal. Apabila dibiarkan, rasa bergantungnya itu justru malah mengekang dan menuntut Anda agar terus memperhatikannya. Bahkan ia bisa jadi melarang pasangannya berhubungan dengan orang terdekat.
5. Cenderung manipulatif
Adapun contoh love bombing ditandai dengan sikapnya yang cenderung manipulatif. Artinya, ia akan memanfaatkan, mengendalikan, ataupun mengorbankan pasangannya demi keuntungannya sendiri. Bahkan, ia tak peduli terhadap perasaan pasangannya.
Tahapan Love Bombing
Perilaku bom cinta biasanya dimulai dengan memberikan banyak perhatian saat awal hubungan, kemudian meninggalkan pasangannya pada akhirnya. Ini penjelasan mengenai tiga tahapan love bombing yang perlu diketahui.
1. Idealisasi
Pada tahap idealisasi, ia memberikan kenyamanan, kasih sayang, hadiah, serta hubungan penuh cinta supaya pasangannya merasa nyaman. Sikapnya tidak tanggung-tanggung, justru langsung menempatkan pasangannya sebagai prioritas paling utama dalam hidupnya.
Jika menyadarinya lebih cepat, tentu ada perasaan janggal. Jadi, sebaiknya patut waspada apabila ia memberikan semuanya, termasuk komitmen dalam waktu singkat.
2. Devaluasi
Selanjutnya masuk ke tahap devaluasi, di mana ini berkebalikan dengan tahap idealisasi. Pada fase ini, pelaku selalu menunjukkan sisi romantisnya hanya saat berada di depan umum dan dilihat banyak orang.
Sedangkan ketika hanya berdua saja bersama pasangannya, sikapnya berubah. Ia tak segan memarahi bahkan melakukan tindak kekerasan.
3. Discard (meninggalkan)
Usai memberikan segala hal kepada pasangannya, masuklah pada tahap discard atau meninggalkan. Pada fase ini, korbannya merasa ingin memperbaiki hubungan supaya kembali seperti dulu (fase idealisasi).
Namun sayangnya, pelaku justru menghindar dan tak bertanggung jawab. Sikapnya justru membuat korbannya bingung hingga menyalahkan dirinya sendiri. Itulah alasannya bom cinta berlebihan disebut toxic relationship.
Bahaya Love Bombing
Tujuan seseorang melakukan love bombing adalah untuk memanipulasi target supaya bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Sehingga, pelaku berusaha menciptakan seolah-olah pasangannya merasa paling dicintai. Kebanyakan korbannya bahkan tak menyadari hal ini.
Salah satu bahaya love bombing, yaitu dapat merusak kesehatan mental karena ini termasuk pelecehan emosional. Pelaku punya sikap manipulatif, sehingga berusaha menguasai hati sekaligus mengendalikan korbannya supaya mau menurut apapun yang diminta.
Dengan banyaknya hadiah, cinta, serta perhatian yang diberikan itu membuat korbannya merasa tidak enak hati kemudian tanpa sadar merasa memiliki keharusan untuk membahagiakan si pelaku. Namun jika hal yang dilakukan tidak sesuai keinginan, maka pelaku tak segan menghina maupun merendahkan korban.
Cara Mengatasi Perilaku Love Bombing
Terjebak dalam hubungan toxic akibat bom cinta sangat berbahaya dan susah keluar. Oleh karena itu, sebaiknya simak bagaimana cara mengatasi perilaku love bombing berikut.
1. Berteman dengan lawan jenis, namun tetap jaga batasan
Cara mengatasi perilaku love bombing bisa dengan menjaga batasan hubungan dengan lawan jenis. Boleh boleh saja menjalin pertemanan dengan lawan jenis, namun sebaiknya tidak berlebihan supaya tidak dimanfaatkan.
2. Tunjukkan sikap tegas
Korban bom cinta kebanyakan susah menolak dan mudah sekali dimanipulasi. Supaya hal ini tidak terjadi, maka usahakan mencintai pasangan sewajarnya saja.
Tunjukkan sikap tegas apabila hal yang dilakukannya bertentangan dengan prinsip Anda. Menjadi bucin boleh saja, asalkan usahakanlah punya sikap mandiri supaya tidak terlalu bergantung kepadanya.
3. Jangan mudah tergoda!
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pelaku bom cinta pasti mengungkapkan perasaan cintanya secara berlebihan. Meskipun kedengarannya romantis, jangan sampai gampang tergoda karena ini bisa jadi jebakan!
Sebagian korban bom cinta merasa susah lepas dari pelaku. Dalam pikirannya, mereka merasa sudah dibahagiakan oleh pelaku, jadi mau tidak mau harus terus membalas kebahagiaan yang diberikan.
Sudah dipastikan apabila tergoda rayuan dan hadiah dari pelaku, justru berbahaya di kemudian hari. Di mana hal ini nantinya dapat membuat korbannya menjadi susah lepas dari toxic relationship tersebut.
4. Menjauh dan hindari komunikasi
Cara mengatasi paling ampuh, yaitu menjauh dan memutuskan komunikasi apabila menemui ciri-ciri pelaku bom cinta seperti pada penjelasan sebelumnya. Ini sangat berbahaya karena dapat merusak kesehatan mental, jadi sebaiknya perlu disadari sedini mungkin agar tidak sampai terjebak lebih lama di dalamnya.
5. Cari support system terbaik
Cara lain untuk mengatasinya adalah mencari support system terbaik untuk membantu menguatkan sekaligus memberikan dukungan. Support system terbaik bisa berasal dari orang terdekat, misalnya keluarga dan sahabat. Bagaimanapun juga, korban bom cinta membutuhkan dukungan demi memulihkan dirinya.
Itulah penjelasan lengkap seputar love bombing. Apabila ciri tersebut tampak pada hubungan Anda, maka sebaiknya segera waspada. Usahakan tidak sampai terjebak terlalu lama dalam hubungan toxic seperti itu demi kesehatan mental diri sendiri.