Saat suami sibuk dengan dunianya sendiri tentu saja istri seringkali merasa kesal karena diabaikan. Kehidupan pernikahan tidak selalu berpusat pada suami dan istri saja, tetapi juga butuh berinteraksi dengan orang lain di luar sana.
Berinteraksi atau melakukan suatu kegiatan yang bertemu dengan banyak orang memang perlu, akan tetapi tetap saja keluarga di rumah harus diprioritaskan ketika sudah menikah. Apalagi jika suami malah sibuk dengan dunianya sendiri, padahal ia harus mengerti posisinya yang bukan pria lajang lagi. Sebab, seorang istri pasti juga butuh diberikan perhatian agar tidak merasa kesepian.
Bisa jadi suami sibuk dengan dunia sendiri disebabkan oleh alasan tertentu. Misalnya faktor pekerjaan, butuh me time, juga berkumpul bersama teman-temannya. Meskipun hal itu juga baik demi dirinya sendiri dan keluarga di rumah, akan tetapi tetap saja mengutamakan keluarga adalah sebuah keharusan bagi seorang kepala rumah tangga walau dirinya juga wajib mencari nafkah.
Seorang istri pun pasti merasa sangat sedih jika diabaikan karena sang suami sibuk dengan dunia sendiri. Meskipun wajib menghormatinya sebagai kepala rumah tangga, seorang istri juga berhak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari suaminya.
Maka dari itu, cobalah menyimak cara menghadapi suami yang sibuk dengan dunianya sendiri pada ulasan berikut ini.
1. Lakukan Pillow Talk sebelum Tidur
Melakukan pillow talk bagi pasangan suami istri sebenarnya penting supaya bisa saling memahami satu sama lain. Hal ini kelihatannya sepele, akan tetapi bagi pasangan yang sama-sama sibuk tentu saja pillow talk ini memiliki banyak manfaat bagi hubungan rumah tangga.
Di kota besar, banyak pasangan suami dan istri sama-sama sibuk bekerja, termasuk seorang suami. Sehingga, membuatnya kurang memberikan waktu kepada keluarganya. Akibatnya, hubungan keluarga cenderung tidak bisa memahami satu sama lain.
Mungkin Anda jengkel ketika suami sibuk sendiri karena merasa terabaikan, dan bahkan jarang berbicara karena ia setelah lelah bekerja hanya makan malam kemudian langsung tidur. Maka, cobalah untuk membuat kesepakatan dengannya untuk melakukan pillow talk.
Pillow talk dapat bermanfaat untuk keharmonisan ikatan pernikahan. Berbeda dengan dirty talk (erotic talk), sebab pillow talk ini cenderung lebih intim dan membuat perasaan lebih nyaman karena bisa memahami kebutuhan serta keinginan masing-masing dalam hubungan pernikahan.
Ketika melakukan pillow talk, sebaiknya minta suami untuk menjauhkan gawainya terlebih dahulu agar bisa fokus pada Anda saja. Terus melihat gawai justru membuat ia tidak memperhatikan pembicaraan, sehingga tidak ada obrolan yang nyambung. Sering melakukan hal seperti ini bisa lebih mendekatkan satu sama lain dan meminimalisir konflik dalam pernikahan.
2. Ketahuilah Rutinitas Suami Sehari-Hari
Setiap orang pasti memiliki ragam aktivitasnya masing-masing, terutama untuk bekerja, menyenangkan diri sendiri, maupun kegiatan lainnya. Biasanya, kegiatan me time untuk menyenangkan diri sendiri mengambil waktu lebih besar, akibatnya sering lupa untuk memberikan waktu pada keluarga sendiri.
Jika Anda merasa bahwa suami sibuk sendiri, atau bahkan cenderung memilih berkumpul bersama temannya untuk me time atau lebih sering melakukan hobinya, sebaiknya cobalah memperhatikan rutinitas sehari-harinya selama beberapa hari atau seminggu penuh. Jika Anda sudah mendapatkan rincian kegiatannya, segera sampaikan padanya bahwa ia kurang memberikan waktu pada Anda.
Pada saat menyampaikannya, gunakan kata yang sopan dan jangan langsung memarahinya demi menghindari permasalahan lebih runyam maupun konflik rumah tangga. Tujuannya supaya ia bisa sadar pada kesalahannya sendiri dan perlahan bisa berubah untuk memberikan waktu kepada istri dan keluarga.
Sampaikan padanya secara baik-baik bahwa Anda memperhatikan setiap kegiatannya dan merasa bahwa suami sibuk dengan dunianya sendiri, sehingga cenderung melupakan keberadaan istrinya. Sebab, bagaimanapun juga seorang istri membutuhkan perhatian, cinta, kasih sayang, menghabiskan waktu bersama. Bukan hanya sebatas menerima materi dan melayani suaminya saja.
3. Pahami Kondisi Suami
Setiap orang pasti memiliki permasalahannya sendiri. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menyampaikan keluh kesahnya kepada orang lain. Bisa jadi ia tidak ingin membuat khawatir berlebihan, bahkan kepada keluarganya sendiri.
Suami sibuk dengan dunianya sendiri, bisa jadi ia sebenarnya sedang memiliki permasalahan yang mungkin belum siap untuk diceritakan, misalnya tekanan di kantor, tekanan dalam keluarga, dan lainnya. Sehingga, ia justru melakukan kesibukan lain supaya tidak mengingat masalahnya yang belum terselesaikan tersebut.
Hindari langsung berkata padanya bahwa ia sengaja menjauhi Anda. Pasti dirinya memiliki alasan tertentu. Maka dari itu, cobalah berikan ia kenyamanan dan katakan bahwa Anda siap menampung ceritanya dan membantu menyelesaikan masalah bersama.
Sebagai seorang istri, Anda juga perlu memahami kondisi pasangan. Daripada hanya memarahi dan mengkritiknya, lebih baik bertanya langsung padanya dan menjadi seorang pendengar yang baik bagi suami. Jadilah seorang istri yang bijak dan tidak menyepelekan kondisinya, sehingga ia pun merasa bahwa Anda bisa diandalkan sebagai pendengar terbaik juga tempat yang nyaman untuk pulang.
4. Utarakan secara tentang Jujur Keluhan yang Anda Rasakan
Memendam perasaan kesal sendirian tidak baik bagi keharmonisan hubungan pernikahan. Hal ini karena jika perasaan dan emosi negatif terlalu dipendam, seringkali merasa tidak nyaman dengan pasangan, sering terlibat konflik, maupun menyalahkan satu sama lain.
Tak hanya itu, terlalu tertutup dengan perasaan justru tidak akan bisa menyelesaikan masalah apapun. Perlu diketahui, bahwa tidak semua orang bisa memiliki kemampuan dalam membaca pikiran dan memahami orang lain. Selain itu, tidak seluruh dunia harus mengetahui apa yang Anda rasakan.
Apabila Anda sebagai istri merasa diabaikan oleh suami karena sibuk dengan dunianya sendiri, lebih baik utarakan saja apa yang menjadi keluhan atau keresahan Anda. Terlalu memendam perasaan tidak akan membuatnya mengerti, apalagi sekedar berharap dirinya berubah.
Sampaikan secara jujur padanya bahwa Anda selaku istrinya sangat membutuhkan waktu bersama, perhatian, serta kasih sayang. Hindari untuk memberikannya sindiran karena justru hal ini bisa memancing konflik. Jika Anda bisa menyampaikannya dengan baik tanpa terbawa emosi, mungkin suami lebih bisa memahami dan perlahan meninggalkan kebiasaan sibuk sendiri.
5. Cobalah Lebih Banyak Bermesraan untuk Mengalihkan Dunianya
Sebenarnya, kunci dalam kehidupan pernikahan yang harmonis tidak hanya diukur dari jarangnya terlibat konflik atau selalu bersenang-senang bersama. Akan tetapi, kemesraan yang sering dilakukan juga merupakan kunci pentingnya.
Bermesraan dengan pasangan sah tidak selalu mengenai hubungan seksual, akan tetapi juga melibatkan kedekatan emosional masing-masing. Pasangan suami dan istri yang sering bermesraan, kehidupan rumah tangganya cenderung harmonis dan awet, bahkan meskipun sudah memiliki anak.
Lebih banyak bermesraan meskipun sudah memasuki usia pernikahan sangat lama, bisa membuat lebih bahagia. Sebab, pasangan suami istri bisa saling terbuka dan juga mengerti kebutuhan serta keinginan masing-masing. Tak hanya itu, konflik pun dapat dihindari karena keduanya bisa memecahkan masalah dengan baik.
Jika suami sibuk dengan dunianya sendiri, mungkin dalam hal bermesraan sebaiknya Anda yang memulainya terlebih dahulu. Caranya bisa dengan memanjakannya dan melayaninya dengan baik, maupun memberikan sentuhan fisik. Hal ini perlahan akan meluluhkan hatinya dan mulai lebih sering melihat pada istrinya.
6. Perbaiki Komunikasi Anda dengan Suami
Komunikasi merupakan hal penting yang harus tetap dijaga dalam setiap hubungan, terutama pernikahan. Komunikasi yang baik dan terbuka pada pasangan mampu menghindari konflik rumah tangga, serta mampu memahami satu sama lain agar tidak mudah terjadi salah paham.
Ketika suami sibuk pada dunianya sendiri, bisa jadi sebenarnya komunikasi Anda dengannya kurang baik. Sehingga, ia lebih memilih untuk sibuk pada dunianya sendiri daripada lebih banyak berkomunikasi dengan istrinya. Hal ini tentu saja bukanlah sesuatu yang baik.
Sebenarnya, salah paham adalah hal biasa dalam rumah tangga. Akan tetapi jika salah paham tersebut tidak ada penjelasan dan penyelesaian dalam waktu lama, tentu saja hal itu menimbulkan masalah berkepanjangan, bisa jadi akan terus diungkit ketika terlibat konflik lagi.
Maka dari itu, mulailah untuk saling terbuka dan berkomunikasi yang baik dengan suami. Ketika berkomunikasi dengannya, selalu usahakan tetap menghormati dan menghargainya sebagai kepala rumah tangga. Caranya sederhana, misalnya bercerita tentang keseharian dan masalah yang sedang dihadapi, maupun sekedar menanyakan hendak makan apa hari ini.
Melalui cara tersebut, perlahan ia pun akan mengikuti Anda untuk bisa terbuka serta ia pun mulai banyak memperhatikan istrinya daripada dunianya sendiri. Lakukanlah secara sabar dan jangan terlalu menuntutnya demi menghindari kesalahpahaman lagi.
Menghadapi suami yang sibuk pada dunianya sendiri memang rasanya kesal dan ingin mengkritik kebiasaannya yang seolah tidak peduli pada istrinya. Akan tetapi, Anda dapat melakukan keenam cara tersebut supaya lebih bijak dalam menyikapinya.