Dari artikel pembahasan tipe kecerdasan anak, kita tahu bahwasanya setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda, dan sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk membantu mereka untuk memaksimalkan potensi tersebut.
Mengetahui bakat dan minat anak sejak dini dapat membantu orang tua untuk mengembangkan potensinya dengan memilih kursus yang sesuai dengan keinginannya dan memantapkan cita-citanya. Apalagi jika cita-cita tersebut berkaitan dengan pekerjaan yang harus dimulai sejak muda, seperti atlet atau penyanyi.
Masalahnya adalah, pengetahuan yang dimiliki oleh seorang anak terbilang relatif minim dibandingkan orang dewasa. Oleh sebab itu, tidak heran kalau minat, bakat dan cita-cita anak Anda akan berubah seiring dengan pertambahan usia mereka. Lalu, bagaimana cara mengetahui minat dan bakat tersebut? Barangkali 8 cara mengetahui bakat anak berikut ini dapat membantu Anda:
1. Memperkenalkan Berbagai Bidang Pengetahuan dan Profesi
Pada saat usia sekolah, anak Anda mungkin sudah mengenal berbagai bidang pengetahuan dan profesi. Mulai dari pengetahuan yang diajarkan di sekolah hingga berbagai profesi yang tampil di karnaval 17 Agustus. Sebagai orang tua, Anda dapat memperkenalkan pengetahuan dan profesi yang lebih banyak lagi kepada si kecil supaya dia memiliki referensi yang lebih banyak tentang apa yang sebenarnya yang dia minati.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperkenalkan dua hal ini, seperti mengajak si kecil jalan-jalan ke kampus, atau taman besar seperti Taman Mini Indonesia Indah, mengajaknya ke Kebun Binatang, atau sekedar memberinya novel dan majalah yang bisa dibaca. Buku fiksi dan majalah yang cocok dapat membantunya berkenalan dengan dunia di luar lingkungan sekitarnya.
2. Mengamati Kebiasaan Si Kecil
Ada banyak sikap bawaan yang bisa Anda amati untuk membantu menentukan tipe kecerdasan dan mengetahui bakat si kecil sedari dini. Misalnya, berbagai permainan yang sering dimainkan, hobi si kecil dan lain sebagainya. Hal-hal kecil seperti ini secara tidak langsung mengindikasikan apa yang dia suka dan tidak.
Contohnya, si kecil hobi membaca dan bermain jual beli sambil mencatat hasil penjualannya. Maka, bisa jadi sedari dini anak Anda menyukai bidang ekonomi, seperti manajemen atau akuntansi.
3. Membebaskan Anak Bereksplorasi
Sedari kecil anak merupakan individu yang dikaruniai rasa ingin tahu besar. Meskipun harus dibatasi pada tingkat tertentu, namun sebaiknya orang tua tetap membebaskan si kecil untuk bereksplorasi. Tujuannya adalah supaya orang tua tahu apa yang menjadi potensi terbesarnya.
Sebab tidak bisa dipungkiri bahwasanya seringkali ketakutan orang tua terhadap masa depan dan keselamatan anak justru akan membuat potensinya terpendam dan tidak bisa dimaksimalkan. Sayang sekali bukan?
4. Berbicara Langsung Kepada Anak
Cara menemukan bakat dan potensi diri anak yang selanjutnya adalah dengan berbicara langsung kepadanya mengenai apa saja hal-hal yang disuka dan apa saja yang tidak. Sebab, ada kalanya si kecil lebih suka mengekspresikan sikapnya melalui kata-kata alih-alih tindakan.
Minat dan bakat si kecil memang bisa jadi berubah seiring dengan pertambahan usia dan pengetahuan mereka. Namun demikian, membiarkannya memilih dan mengekspresikan pilihan hidupnya bukan berarti tidak berguna.
Berbicara langsung mengenai bakat dan cita-cita ini juga secara langsung dapat mendekatkan si kecil dengan orang tua, sehingga membuatnya merasa lebih bebas berekspresi dan mengungkapkan isi hatinya kepada orang tua.
5. Memeriksa Raport-nya
Meskipun nilai akademis bukan merupakan satu-satunya tolok ukur kecerdasan anak, namun rapor dan pendapat guru di sekolah dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengetahui bakat si kecil. Karena, secara tidak langsung minat dan bakat tersebut terlihat dari skor yang diperoleh di sekolah.
Contohnya, nilai Bahasa Inggris si kecil lebih bagus dibandingkan dengan nilai matematikanya. Maka, ada kemungkinan kalau anak Anda lebih suka belajar Bahasa Inggris atau hal-hal terkait linguistik dibandingkan angka dan logika.
Contoh lagi kalau ternyata nilai olahraga si kecil di atas rata-rata. Anda bisa bertanya kepada guru olahraga mengenai olahraga apa yang cocok untuk anak Anda. Setelah mengetahuinya, Anda bisa mendaftarkan dia ke berbagai perlombaan olahraga terkait.
6. Berkonsultasi Kepada Guru
Guru adalah perwujudan orang tua bagi anak ketika dia sedang berada di sekolah. Guru yang baik (khususnya wali kelas dan guru BK) adalah guru yang mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing anak dan mampu memberikan solusi yang baik kepada orang tua.
Saat mengambil rapor, pastikan Anda bertanya kepada guru anak Anda di sekolah mengenai pencapaian akademis dan non akademis-nya selama tahun ajaran tersebut. Masukan dari guru inilah yang dapat Anda jadikan referensi untuk mengetahui minat dan bakat si kecil.
7. Mendaftarkannya Ke Berbagai Lomba
Adanya berbagai macam perlombaan untuk anak dapat membantu orang tua untuk mengidentifikasi bakat dan minat anak tersebut. Sebab, seringkali sekolah menyediakan fasilitas yang cukup terbatas di bidang-bidang tertentu.
Misalnya, bidang terkait kesenian atau soft skill. Anak-anak yang memiliki potensi di bidang public speaking, menyanyi, menari, atau melukis tidak jarang potensinya terkubur akibat minimnya kemampuan sekolah dan orang tua untuk menemukan dan mengembangkan potensi tersebut. Tapi Anda harus ingat, anak Anda juga tidak bisa dipaksa untuk mengikuti lomba yang tidak dia inginkan.
8. Mengikuti Tes Minat Bakat
Cara ke-8 untuk mengetahui bakat dan minat si kecil adalah dengan mengikuti tes minat bakat. Tes minat bakat, seperti tes IQ adalah serangkaian tes yang dibangun oleh psikolog untuk membantu individu dalam mengetahui kelebihan, kekurangan dan potensinya. Menurut National Association For Gifted Children (NAGC), tes minat bakat ini sudah bisa diikuti si kecil ketika dia berusia 6 tahun.
Alih-alih mengikuti tes minat bakat secara sembarangan, Anda sebaiknya mendaftarkan si kecil pada tes minat bakat yang diselenggarakan oleh psikolog anak. Tujuannya adalah supaya hasil tes lebih bisa dipertanggungjawabkan, dan Anda sekalian bisa meminta masukan psikolog tersebut mengenai bagaimana cara mengembangkan minat dan bakat si kecil.
Meskipun diselenggarakan oleh tenaga atau lembaga profesional, hasil tes minat bakat tidak boleh dijadikan sebagai satu-satunya acuan untuk mengetahui bakat dan minat si kecil. Hal ini karena setiap anak istimewa dan satu tes saja tidak bisa dijadikan indikator mengenai bakat dan minat setiap anak.
Orang tua yang baik adalah orang tua yang menginginkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya, sehingga berusaha untuk mengidentifikasi dan mengembangkan bakat anak sedari dini. Namun, maksimal atau tidaknya proses pengembangan potensi tersebut nantinya mau tidak mau juga tergantung kepada usaha dan keputusan anak itu sendiri.
Usaha orang tua sebaiknya bersifat mempersiapkan, membantu, mendukung dan bukan memaksa. Sebab, yang menjalani kehidupan itu nantinya bukan Anda atau pasangan Anda, melainkan anak Anda secara langsung.