Setiap orang ketika sedang mencari pasangan hidup, pasti menginginkan sosok pendamping yang mau terima apa adanya. Baik itu kekurangan, kelebihan, maupun perihal keadaan. Apalagi jika sudah tak kunjung menemukan sosok jodoh, kerap kali berpikir bahwa tak ada seorang pun yang mau menerima.
Perihal jodoh memang sudah dituliskan sebagai takdir dari Tuhan, tetapi manusia tetap harus berusaha mencarinya, bukan hanya duduk diam. Padahal, bisa jadi sosok jodoh tak kunjung datang karena kesalahan dari diri sendiri. Misalnya karena tak pernah menjadi diri sendiri, patokan standar untuk pasangan hidup terlalu tinggi, tak pernah peduli dengan keadaan sekitar, atau bisa jadi karena takut bertemu dengan orang baru.
Mencari pasangan hidup yang mau terima apa adanya memang tak semudah teori yang biasa ditulis di artikel, blog, atau menonton dan mendengarkan suatu konten. Namun, Anda bisa menerapkan teori tersebut sembari melakukan introspeksi diri. Sebab, tak melulu kesalahan ada pada orang lain, bisa jadi dari diri sendiri yang menjauhkan calon pasangan hidup tersebut.
Sudah lelah tak kunjung menemukan jodoh? Cobalah cara ini untuk mencari pasangan hidup yang mau terima apa adanya.
1. Jangan Menjadi Orang Lain, Cukup Jadi Diri Sendiri
Cara pertama mencari pasangan hidup yang mau terima apa adanya adalah dengan menjadi diri sendiri. Menjadi diri sendiri akan membuat seseorang melihat Anda sebagai seseorang yang tak berpura-pura sekaligus tulus kepada orang lain.
Sebelum memutuskan untuk mencari pendamping hidup, cobalah untuk melakukan introspeksi diri. Pentingnya introspeksi sekaligus memahami diri sendiri sangat penting, sebab dari sinilah Anda bisa mengenal kelebihan serta kekurangan diri sendiri.
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, namun tak melulu kekurangan akan membuat Anda terpuruk. Apabila memiliki kepribadian yang membuat orang lain menjadi enggan mendekat, cobalah untuk berbenah diri secara perlahan.
Menjadi diri sendiri artinya percaya dengan kemampuan diri sendiri. Sebenarnya, hal itulah yang membuat seseorang tergerak untuk mencari seorang pasangan hidup karena setiap orang pasti memiliki kelebihannya masing-masing. Jadi, sebenarnya Anda tak perlu membandingkan diri terhadap orang lain yang lebih dahulu mendapatkan jodohnya.
Menjadi orang lain hanya akan membuat lelah. Apalagi ketika nantinya sudah menikah, pasti lelah apabila terus berpura-pura menjadi orang lain. Menjadi diri sendiri justru membuat Anda lebih disukai, sebab seseorang akan tahu bahwa Anda bukan pribadi yang gemar berpura-pura demi mendapatkan atensi atau perhatian.
Jadi, cukup jadi diri sendiri saja. Jangan pernah menjadi orang lain hanya demi menarik perhatian seseorang karena akan terkesan seperti pembohong.
2. Jangan Memasang Kriteria Terlalu Tinggi terhadap Calon Pasangan Hidup
Seseorang tak kunjung menemukan jodohnya, bisa jadi karena ia terlalu mematok kriteria terlalu tinggi terhadap calon pasangan hidupnya. Mematok standar tinggi untuk calon jodoh, tak ada salahnya. Namun dengan catatan harus bisa mengimbanginya secara pantas.
Percuma saja apabila mematok standar tinggi untuk pasangan hidup, misalnya seperti kaya raya, punya banyak usaha, berpenampilan menarik, ataupun lainnya tetapi Anda sendiri malah gemar bermalas-malasan dan tak mau mengembangkan potensi diri. Justru hal ini yang membuat orang lain pun juga jadi berpikir negatif pada Anda, seperti “Kalau kamu saja seperti itu, sama saja berkhayal. Kamu memantaskan diri saja nggak bisa, tapi standar buat jodohnya tinggi banget!”
Jika Anda merasa bahwa standar untuk calon pasangan hidup terlalu tinggi, sebaiknya juga harus melihat dari sisi diri sendiri, apakah pantas atau tidak meminta kriteria seperti itu. Memantaskan diri juga penting agar bisa mengimbangi pasangan dengan baik.
Maka dari itu, cobalah untuk menurunkan kriteria atau standar terhadap calon jodoh. Sesuaikan pula dengan diri Anda dan imbangilah dengan terus berusaha secara maksimal.
3. Fokus untuk Saling Mengenal Kepribadian Masing-masing
Tahap saat mencari jodoh tidak bisa terjadi secara instan. Banyak tahapan dalam hubungan mulai dari saling mencintai, saling menerima, pertengkaran, dan permintaan maaf yang harus dilalui sebelum mengetahui bahwa ia adalah pasangan hidup yang mau terima apa adanya.
Hubungan asmara merupakan tahap perkenalan sebelum memantapkan hati menuju jenjang lebih serius atau pelaminan. Tahap perkenalan berfokus untuk dapat saling mengenal kepribadian masing-masing.
Fokus mengenal kepribadian pasangan akan membuat saling memahami mengenai sifat baik dan buruknya seseorang. Bahkan, bisa belajar menerima apa adanya sekaligus saling mendukung ketika hubungan atau salah satunya sedang tidak baik-baik saja.
Terlalu cepat memutuskan hubungan asmara sebenarnya bukan hal baik, kecuali jika memang pasangan melakukan tindak kekerasan ataupun sedang terjebak dalam toxic relationship yang berpengaruh pada kesehatan mental Anda. Akan tetapi, jika hubungan sedang tenang-tenang saja, lalu ada masalah sepele sebaiknya jangan buru-buru mengakhirinya. Lebih baik membicarakannya dengan pasangan agar bisa saling introspeksi diri.
Maka, jika Anda mudah mengatakan putus hanya karena alasan sepele atau sebenarnya masih bisa diperbaiki, hilangkan sikap demikian. Justru Anda pun harus bisa belajar menerima seseorang secara apa adanya supaya bisa menemukan pasangan hidup yang juga mau terima apa adanya, cobalah untuk lebih fokus mengenal kepribadiannya. Namun, tinggalkan saja jika pasangan benar-benar toxic dan mengganggu kehidupan pribadi.
4. Jalani secara Perlahan, Tak Perlu Terburu-buru
Bagi seseorang yang sudah dikejar tuntutan untuk menikah, seringkali menjalani sebuah hubungan secara terburu-buru. Akibatnya, sebab ia tak mengenal kepribadian pasangannya, pernikahannya justru tak bisa bertahan lama dan akhirnya bercerai karena sifat buruk pasangannya baru ketahuan setelah menikah. Padahal, dalam rumah tangga perlu kejujuran dan keterbukaan.
Anda akan mengetahui apakah ia benar-benar tulus menerima kondisi Anda dan keluarga atau tidak, yaitu jika ia terlalu cepat mengajak menikah tapi tak punya tujuan dan alasan logis. Namun, bisa juga dengan terus mengulur tanpa alasan jelas. Maka, bisa dipastikan bahwa kedua sikap tersebut menunjukkan bahwa dirinya tak layak untuk menjadi seorang pendamping hidup terbaik untuk Anda.
Menjalani hubungan, mau berapapun usia seseorang tetap harus fokus mengenal kepribadian pasangannya, termasuk keadaan keluarganya. Terburu-buru menikah tanpa saling mengenal masing-masing hanya akan membawa dampak buruk bagi kehidupan rumah tangga.
Jangan mudah terpengaruh oleh tuntutan sekitar. Bagaimanapun juga, Anda dan pasangan yang menjalani hubungan, bukan orang lain. Belajarlah untuk menerima apa adanya kondisinya, termasuk kelebihan dan kekurangannya lalu jalani bersama dengan saling memberi dukungan dan kepercayaan.
5. Cari Seseorang yang Membuat Nyaman, Tetapi Juga Menghargai Anda
Adanya rasa nyaman saat menjalani hubungan, membuat seseorang tak mudah melepaskan pasangannya. Selain itu, rasa nyaman tersebut dapat membuat hubungan menjadi lebih awet serta harmonis.
Cara mencari pasangan hidup yang mau terima apa adanya, yaitu carilah seseorang yang bisa memberikan perasaan nyaman, tetapi ia juga merasakan rasa yang sama ketika berada di dekat Anda. Sebab, ketika Anda jatuh cinta kepada orang yang tepat, ia akan tetap nyaman dan menerima apapun keadaan pasangannya.
Tak hanya itu, carilah sosok pendamping hidup yang juga mampu menghargai pasangannya. Sikap menghargai ini terutama berguna saat adanya perbedaan kebiasaan, pendapat, maupun kondisi keluarga pasangan.
Seseorang akan merasa sangat senang ketika dihargai. Jika ia selalu berusaha menghargai Anda, itu artinya ia sudah mau menerima apa adanya.
6. Cari Seseorang yang Tahu Saat Anda Marah atau Susah, Tetapi Tidak Pernah Meninggalkan secara Sengaja
Tidak semua orang mau menerima ketika keadaan pasangannya sedang susah atau saat sedang marah. Sebagian orang kebanyakan meninggalkan pasangannya ketika dalam kondisi tersebut.
Hal itulah yang membuat banyak orang takut percaya pada sebuah hubungan. Adapun sebagiannya juga berpura-pura untuk tetap terlihat tidak apa-apa meskipun sedang tertimpa masalah yang membuatnya harus menanggung susah seorang diri. Tetapi, ada juga yang berbohong hanya demi mendapatkan atensi dari lawan jenisnya.
Perlu diketahui, jika sering berbohong tentang keadaan demi menarik perhatian orang lain bisa berdampak buruk di kemudian hari. Jadi, sebaiknya jujur terhadap kondisi diri sendiri, maka akan datang seseorang yang tetap terima apa adanya apapun kondisi Anda.
Anda pun harus mengetahui bagaimana sikap yang ditunjukkannya ketika Anda sedang marah. Jika ia meninggalkan begitu saja atau justru ikut berdebat, kemungkinan akan susah untuk mengontrol emosi saat sudah menikah nanti.
Cara mencari pendamping hidup yang menerima apa adanya adalah ketika Anda marah maupun saat sedang dalam keadaan susah, ia tak akan pernah meninggalkan secara sengaja. Justru akan terus menyemangati sekaligus membimbing Anda menuju arah lebih baik.
Menerapkan cara mencari pasangan hidup yang mau terima apa adanya seperti ulasan di atas dapat Anda lakukan. Namun kuncinya adalah tetap sabar. Ingatlah bahwa sesuatu yang dilakukan dengan terburu-buru hasilnya belum tentu baik.
Tetaplah bersabar dan konsisten. Jangan lupa untuk selalu berusaha memantaskan diri dan melakukan introspeksi diri sendiri sebelum mencari jodoh secara serius.
Hidup ini simpel , memiliki pasangan yang saling mengerti satu sama lain,sama sama jujur dan iklas, saling mengasihi dan menyayangi, dan bisa menerima keadaan satu sama lain.Sifat sifat itu ada dalam satu wadah yang namanya CINTA. Jika demikian adanya , maka kita dapat memaknai arti hidup ini.