Menginjak usia matang, terutama usia 28 tahun ke atas banyak pria masih belum menikah. Sebenarnya, tidak ada salahnya apabila pada usia tersebut belum menikah, pasti ada berbagai faktor dan alasan tertentu mengapa mereka melakukannya.
Bagi para pria yang sudah memiliki kekasih, tentunya heran mengapa belum segera melamar dan malah asik dengan kesibukan maupun pekerjaannya. Apalagi ketika hubungan tersebut sudah dijalani bertahun-tahun, rasanya seperti tidak menunjukkan keseriusan dalam berkomitmen.
Padahal, perlu diketahui bahwa pria belum siap menikah bukan berarti karena tak serius. Banyak hal di pikirannya karena mempertimbangkan berbagai hal sebelum berani memutuskan untuk melamar kekasihnya dan menikah. Menurutnya, hal tersebut bukan masalah sepele yang asal diputuskan begitu saja.
Namun, tak semua wanita mampu berlapang dada dan bersabar menerima keadaan maupun kesiapan ketika pasangannya tak segera melamar. Maka, perlu mengetahui alasan pria belum siap menikah, bukan karena tak serius, tetapi karena hal-hal ini.
1. Merasa Belum Mapan dan Stabil secara Finansial
Kestabilan finansial dan kehidupan mapan tentu diinginkan seseorang demi kehidupan masa depan lebih baik. Kedua hal ini merupakan alasan yang sering diungkapkan banyak pria ketika belum siap menikah.
Seorang pria belum siap menikah karena harus mapan dan stabil secara finansial terlebih dahulu karena merasa bertanggung jawab penuh terhadap keluarganya kelak. Dirinya tak ingin ketika berumah tangga hidupnya menjadi kesusahan dalam ekonomi.
Sebenarnya ia pasti ingin menikah, namun masih harus mempertimbangkannya karena khawatir jumlah pendapatannya dan merasa dirinya belum cukup mapan untuk bisa memenuhi kebutuhan anak dan istrinya kelak. Sehingga hal inilah yang membuat pria butuh waktu sedikit lebih lama sebelum memutuskan menikah.
Tak hanya itu, ia pun menyadari bahwa biaya untuk tunangan, melamar, pernikahan, hingga kehidupan pasca menikah tidak sedikit. Maka dari itu, lebih baik mengumpulkan modal lebih banyak terlebih dahulu supaya bisa cukup untuk membiayai keluarga kecilnya kelak.
2. Masih Mengutamakan Mengejar Karir dan Passion
Alasan pria belum siap menikah berikutnya yaitu masih mengutamakan mengejar karir dan passionnya. Sebab, baginya karir dan passion adalah nilai lebih di hadapan calon mertua maupun pasangannya.
Banyak pria mengungkapkan alasannya belum menikah pada usia matang karena menganggap bahwa pada usia tersebut sangat bagus untuk mengembangkan karirnya setelah 2-3 tahun bekerja. Maka dari itu, mereka terus bekerja keras karena jika karirnya bagus, maka juga bisa meningkatkan harga dirinya. Apalagi hal ini juga bisa menjadi nilai lebih di hadapan calon mertua dan pasangannya kelak.
Tak hanya itu, dirinya pun merasa apabila terlalu cepat melangkah ke jenjang pernikahan, upaya untuk mengejar karir dapat terhambat karena mau tidak mau harus memprioritaskan keluarga daripada pekerjaannya. Selain itu, pentingnya mendapatkan karir yang bagus juga dianggap dapat mempermudahnya untuk mendapatkan calon istri.
3. Memprioritaskan Keluarga Terlebih Dahulu
Banyak pria belum siap menikah bukan karena tak serius dengan pasangannya, tetapi masih ingin membahagiakan keluarganya. Baginya, keluarga adalah harta paling berharga yang telah bersamanya sejak dalam kandungan hingga saat ini dewasa.
Sudah seharusnya bangga jika pasangan Anda merupakan pria yang memprioritaskan keluarganya. Sehingga, sudah terlihat bahwa dirinya pun juga sosok bertanggung jawab.
Terutama jika kondisinya merupakan seorang tulang punggung bagi keluarganya. Mau tidak mau, menunda pernikahan tidak dijadikan prioritas untuk sementara waktu. Sebab memenuhi kebutuhan bagi keluarganya jauh lebih penting.
Kemungkinan pun ia belum siap melepas masa lajangnya karena menyadari bahwa waktunya dengan keluarga masih belum cukup. Entah itu karena dirinya terlalu sibuk ataupun merasa kurang memperhatikan keluarganya selama ini. Sehingga, pria tersebut masih ingin menghabiskan lebih banyak waktu dahulu dengan orang tuanya maupun saudara-saudaranya sebelum akhirnya memilih menikah.
4. Masih ingin Menikmati Kebebasan Masa Lajang
Banyak pria memilih tidak menikah pada usia matang karena masih ingin menikmati kebebasan masa lajangnya. Baginya, masa sendiri merupakan hal paling berharga karena ia bisa fokus dengan dirinya sendiri, menikmati karirnya, keuangannya, maupun kebebasannya pergi ke manapun yang disukainya.
Berbeda jika ia memilih untuk menikah, sebab kebebasannya seolah harus dibatasi, dan waktunya pun terbagi dengan keluarga kecilnya. Hal inilah yang menyebabkannya untuk menghabiskan masa lajangnya hingga puas.
Pria adalah makhluk pecinta kebebasan. Memaksanya buru-buru menikah membuatnya tidak nyaman. Maka dari itu, lebih baik sedikit bersabar membiarkannya menikmati masa lajangnya hingga ia siap melanjutkan hubungan ke jenjang lebih serius.
5. Belum Stabil secara Mental
Kestabilan mental sangat diperlukan dalam kehidupan pernikahan karena mempengaruhi cara pandang, pola pikir, maupun pengambilan sikap ketika sedang terjadi masalah dalam rumah tangganya. Sedangkan memiliki mental tidak stabil justru dapat membuat rumah tangga tersebut rentan mengalami kehancuran.
Laki-laki merupakan seorang kepala keluarga, sehingga harus memiliki pola pikir dewasa, sikap tegas, bijaksana, dan kestabilan mental untuk membina rumah tangganya kelak. Apalagi, tanggung jawabnya pun dapat dikatakan cukup berat.
Hal inilah yang membuat seorang pria belum siap menikah karena secara mental belum siap. Dirinya pun mengerti jika mentalnya tidak siap, masalah sekecil apapun dalam rumah tangganya tidak akan bisa diselesaikan dengan baik, justru menimbulkan berbagai masalah baru nantinya.
6. Merasa Nyaman dengan Kesendiriannya
Hampir sama dengan masih ingin menikmati masa lajangnya, beberapa pria belum siap menikah karena masih nyaman dengan kesendiriannya. Tetap sendiri atau jomblo dalam waktu lama lebih membuatnya bebas menikmati masa lajang, sebab tak harus memiliki tanggung jawab untuk membagi waktu bersama pasangannya.
Tidak ada salahnya menjadi jomblo pada usia matang dan tidak memprioritaskan pernikahan. Baginya, waktu untuk membahagiakan diri sendiri lebih penting sebelum nantinya harus membahagiakan orang lain.
Selain itu, ia memilih menghabiskan waktunya untuk bekerja supaya bisa menjadi pria mapan agar menjadi nilai lebih, bebas berinteraksi dengan siapapun tanpa ada rasa cemburu, enggan memiliki kekasih karena takut sifat posesif justru mengekangnya, dan berbagai macam alasan lainnya. Itulah mengapa ia masih nyaman dengan kesendiriannya hingga saat ini.
7. Belum Merasa Yakin dengan Pasangannya Sendiri
Alasan yang cukup sering diungkapkan oleh seorang pria ketika bingung melangkah ke jenjang pernikahan yaitu karena merasa belum yakin dengan pasangannya sendiri. Sehingga membuatnya berpikir dua kali untuk melamarnya.
Biasanya alasan seperti ini disebabkan oleh sifat pasangannya mungkin semena-mena dan posesif, dia merupakan wanita berusia lebih tua sehingga takut tidak direstui orang tua, berbeda agama atau suku, pasangannya belum dewasa, maupun keraguan lain yang membuatnya berpikir keras untuk mempertimbangkannya. Pada kondisi seperti ini, apapun keraguan tersebut seharusnya dikomunikasikan dengan baik bersama sang kekasih supaya tak terjadi salah paham.
Bagaimanapun juga, tidak mengkomunikasikan segala keraguan bukanlah hal baik. Wanita juga membutuhkan kepastian mengenai hendak dibawa ke mana hubungan tersebut. Diam dengan keraguan hanya menggantungkan harapannya.
8. Hubungan Susah Direstui Orang Tua
Ketika hubungan sudah pada tahap mengenalkan pasangan kepada orang tua, bisa dipastikan seseorang serius mengenai hubungannya. Namun, saat hubungan tersebut tidak mendapat restu dari orang tua, tentunya menimbulkan rasa bimbang dan kecewa.
Hubungan susah direstui orang tua bisa jadi karena beberapa penyebab, misalnya perbedaan agama atau budaya, perbedaan usia, ketidakcocokan sifat orang tua dengan pasangan, dan lain-lain. Ketika seorang pria dalam posisi tersebut, biasanya akan ragu untuk melanjutkan hubungan ke pernikahan, bukan karena tak serius dengan kekasihnya.
9. Belum Siap Berkomitmen dan Merencanakan Masa Depan
Alasan selanjutnya yaitu komitmen yang merupakan hal paling penting dan harus dipegang teguh supaya hubungan tersebut langgeng dan awet. Tanpa adanya komitmen, akan susah untuk menjalani hubungan karena seperti tak memiliki tujuan di masa depan.
Seorang pria jika sudah memiliki pasangan tetapi belum siap berkomitmen dan merencanakan masa depan, artinya ia menjalin hubungan bukan bertujuan untuk menikah. Mungkin baginya masih sulit dalam menjaga komitmen, sehingga memilih untuk mengenal pasangannya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk serius.
Biasanya pria seperti ini masih enggan membicarakan soal masa depan, komitmen, dan pernikahan. Bukannya tak ingin memikirkannya, tetapi memang enggan diburu-buru untuk melakukannya.
10. Ada Trauma yang Membuatnya Takut dengan Kehidupan Pernikahan
Adanya trauma dapat menjadi alasan mengapa pria belum memiliki keinginan untuk menikah. Contohnya pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangganya, pernah gagal dalam membina rumah tangga sebelumnya, ataupun sempat gagal sebelum menikah.
Berbagai trauma tersebut sangat berat dan susah untuk disembuhkan. Sehingga ia memilih menenangkan dirinya dan tidak ingin buru-buru melangkah ke jenjang pernikahan karena kebahagiaannya dan kesembuhan luka batinnya sendiri masih lebih penting sebelum berusaha membahagiakan orang lain nantinya.
Itulah alasan pria belum siap menikah meskipun sudah masuk usia matang, bukan karena tak serius dengan pasangannya. Namun masih banyak pertimbangan yang harus dipikirkannya sebelum membagi waktu dan kebahagiaannya dengan pasangannya.