Beranjak dewasa tak semudah ketika dibayangkan. Banyak sesuatu harus dikorbankan, termasuk kebahagiaan. Tetapi banyak juga pelajaran berharga untuk mengasah pola pikir agar lebih matang dan bijaksana dalam menyikapi berbagai hal.
Menjadi dewasa memang suatu pilihan dan bukan perkara usia atau penampilan. Banyak sekali proses dan tahapan yang harus dilalui supaya terbentuk pola pikir yang dewasa. Namun, kematangan pola pikir tersebut juga dapat dilatih dengan hal-hal sederhana tetapi bermakna.
Ketika seseorang sedang menjalani proses pendewasaan diri, maka akan semakin banyak pula berbagai rintangan dan permasalahan harus dihadapi. Hal itulah yang kemudian membentuk pola pikir dewasa seseorang supaya dapat lebih bijak dalam menilai sekaligus menyikapi masalah dalam kehidupannya.
Perlahan tapi pasti, ketika beranjak dewasa akan semakin terlihat perbedaan sikap sekaligus pola pikir seseorang dalam menyikapi berbagai hal. Misalnya lebih tenang, mampu menghargai siapapun, serta lebih mudah dalam mengendalikan emosinya. Tak hanya itu, adapun ciri atau tanda ini membuktikan bahwa Anda memiliki pola pikir dewasa.
1. Mempunyai Pikiran Lebih Terbuka
Mempunyai pikiran lebih terbuka merupakan tanda Anda memiliki pola pikir dewasa. Pikiran terbuka ini berarti mampu melihat berbagai hal melalui perspektif berbeda.
Seseorang dengan pola pikir dewasa selalu melihat berbagai hal bukan hanya dari pandangan dirinya sendiri saja. Akan tetapi, berusaha melihatnya dari perspektif orang lain, sisi positif maupun negatifnya. Sebab, ia menyadari bahwa memandang sesuatu sesuai dengan egonya saja, hanya akan membuat pikirannya menjadi sempit dan juga susah untuk menghargai situasi maupun kondisi siapapun.
Pola pikir dewasa yang ditandai dengan pikiran lebih terbuka, artinya wawasan seseorang sudah lebih luas soal kehidupan. Berbeda saat masih mempunyai pola pikir kekanakan, di mana kurang bisa melihat sesuatu dari berbagai sisi, dan cenderung mementingkan egonya sendiri daripada situasi dan kondisi.
Mempunyaii pola pikir yang dewasa juga memunculkan sikap empati terhadap siapapun. Sekaligus, Anda pun mampu menempatkan diri dengan mudah karena selalu melihat seperti apa sudut pandang dari orang lain.
2. Tidak Pernah Memaksakan Kehendak Siapapun untuk Mencintai Anda
Setiap manusia pasti memiliki rasa ingin dicintai, juga memperoleh kasih sayang. Saat masa puber, mungkin lebih mementingkan ego juga memaksakan kehendak agar bisa dicintai. Sebab, ketika masih dalam masa puber emosi seseorang cenderung tidak stabil.
Berbeda saat telah memiliki pola pikir dewasa, di mana seseorang cenderung akan lebih menikmati hidupnya juga mampu mengendalikan egonya agar tak memaksa siapapun untuk mencintainya. Sehingga, siapapun pasti menginginkan adanya hubungan yang sehat dan berkualitas. Cinta memang benar merupakan bagian dari kehidupan siapapun, namun tak akan pernah baik akhirnya jika dipaksakan.
Jika memiliki pola pikir orang dewasa, berhentilah memaksakan kehendak orang lain untuk memiliki perasaan sama terhadap Anda. Tak semua manusia memiliki kesamaan frekuensi dalam kehidupannya. Sehingga, ketika ia tak mencintai Anda, lebih baik carilah seseorang yang mampu menerima apa adanya dan tak akan meninggalkan meski sesulit apapun keadaannya.
Terlalu memaksakan untuk membuat dirinya mencintai Anda hanya akan membawa bencana, baik bagi kehidupan asmara, juga ketika nantinya sudah berumah tangga. Rasa cinta dijalani secara terpaksa hanya membuat dua sejoli terjebak dalam toxic relationship dan bertahan karena kasihan atau takut ancaman dari pasangannya.
Jadi apabila Anda ingin menghindari adanya toxic relationship, sebaiknya biarkan ia memilih mencintai siapapun yang memang menurutnya cocok dengannya. Kesampingkan ego, dan berpikirlah bahwa di luar sana pasti akan ada orang lain yang mencintai Anda tanpa perlu dipaksa.
3. Lebih Banyak Mendengarkan daripada Berbicara
Tanda ini juga membuktikan bahwa Anda memiliki pola pikir dewasa lainnya yaitu lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Adanya dua telinga dan satu mulut, menjadikan manusia sebagai pendengar daripada banyak berbicara, itulah yang menjadikan Anda sangat berkualitas di hadapan manusia lainnya.
Lebih banyak mendengarkan dinilai sangat serius dan menghargai lawan bicaranya. Sebab, seorang pendengar yang baik akan senang menerima informasi, lalu mengelola sekaligus menilai kebenarannya. Kemudian jika informasi tersebut salah maka tidak akan menyudutkan lawan bicaranya, tetapi memberitahu tanpa membuatnya sakit hati.
Jika lebih banyak mendengarkan daripada berbicara, membuat seseorang mampu memahami apa yang sedang dirasakan oleh lawan bicara. Memiliki pola pikir dewasa pun tak akan membuatnya mudah menginterupsi pembicaraan orang lain karena paham mengenai etika dan bentuk menghargai orang lain.
Anda pun menyadari, bahwa dampak terlalu banyak bicara hanya akan menguras energi dan mungkin akan lepas kendali. Bahkan tak ingin melakukannya karena takut menyebarkan informasi yang salah atau hoax, bahkan mungkin khawatir akan susah mengendalikan emosi jika sudah terlalu larut dalam pembicaraan. Maka dari itu, lebih sering mendengarkan tak akan menguras energi sekaligus mengerti apa isi pikiran seseorang.
4. Tidak Mudah Menghakimi Orang Lain
Tidak mudah menghakimi orang lain membuktikan bahwa Anda memiliki pola pikir orang dewasa. Ketika pola pikir masih kekanakan, mungkin dulu Anda lebih mudah untuk memberikan penilaian terhadap suatu situasi dan kondisi, meskipun penilaian itu hanya bersifat sepihak serta seringkali salah.
Namun ketika memiliki pikiran bijaksana layaknya orang dewasa, akan cenderung menilai sesuatu berdasarkan banyak sudut pandang dan tidak mementingkan ego sendiri. Melihat situasi dan kondisi dari berbagai perspektif berbeda membuatnya lebih mudah menemukan informasi berupa fakta, bukan hanya opini pribadi, sehingga tidak mudah menghakimi orang lain.
Selain itu, memiliki kedewasaan pola pikir membuat seseorang menyadari bahwa di dunia ini tak ada kesempurnaan. Sehingga, dirinya pun lebih berpikiran terbuka dan lapang untuk menerima apapun keadaan orang lain. Bahkan tidak dengan mudah memberi penilaian negatif sebelum merasakannya sendiri.
5. Mampu Menghargai Pendapat Orang Lain maupun Adanya Perbedaan
Perbedaan pendapat wajar saja terjadi dalam setiap perbincangan. Setiap manusia pun memiliki pola pikir berbeda dengan lainnya. Inilah alasan mengapa manusia adalah makhluk unik, dengan segala kepribadian dan pikirannya yang bermacam-macam.
Memiliki pola pikir dewasa membuat Anda mampu menghargai pendapat orang lain maupun perbedaan lainnya. Selain itu, tidak akan mudah menyangkal suatu forum hanya karena ingin memaksakan kebenaran opini pribadi dan menganggap bahwa orang lain menyatakan pendapat yang salah.
Setiap manusia tentunya sangat ingin dihargai dan juga didengarkan apapun pendapatnya. Maka, saling menghargai pendapat dan perbedaan lainnya dapat memunculkan sudut pandang baru dan sikap toleransi. Sebaliknya, jika pendapatnya tak dihargai, dapat merusak hubungan antara manusia satu dengan lainnya.
6. Enggan Berdebat untuk Perkara Sepele
Perdebatan seringkali terjadi ketika sedang mengutarakan pendapat mengenai suatu hal, tetapi pihak lainnya tidak setuju. Perdebatan tak selalu berujung rasa tidak suka, pertengkaran, kebencian, dan semacamnya apabila masing-masing mengerti bagaimana cara bijak menyikapinya.
Memiliki pola pikir dewasa membuat seseorang sangat enggan berdebat untuk perkara sepele. Berdebat hanya untuk hal sepele hanya akan menguras energi, waktu, dan pikiran karena sebenarnya menyadari bahwa pembahasan tersebut tidak perlu diteruskan dan justru dapat menimbulkan pertengkaran.
Berpikir secara dewasa membuat Anda cenderung mendengarkan lawan bicara yang sedang emosi sampai lega mengutarakan amarahnya. Selain itu, Anda juga berusaha mengendalikan diri sendiri agar tidak terpancing emosi karenanya. Ikut terpancing amarah justru dapat membuat suasana menjadi semakin runyam sekaligus muncul berbagai masalah baru.
7. Mudah Mengendalikan Emosi dan Menerima Diri Sendiri
Menjadi dewasa banyak sekali proses, termasuk rasa sakit, bahagia, dan pengalaman yang harus dilalui. Proses tersebut akan membentuk pola pikir seseorang menjadi lebih matang, belajar mengendalikan emosi, serta berusaha menerima keadaan diri sendiri.
Kedewasaan pola pikir membuat Anda tidak mudah marah ketika berhadapan pada situasi. Hal inilah yang membuat Anda sadar jika tak mampu mengendalikan emosi hanya menguras energi sekaligus membuang banyak waktu berharga.
Selain itu, pola pikir dewasa juga membuat Anda menerima berbagai kondisi kehidupan sekaligus menghargai bahwa proses tersebut merupakan bagian dari pembentukan karakter dan pengalaman berharga. Banyaknya proses menuju dewasa yang telah dilalui membuat Anda mampu memahami diri sendiri, kemudian perlahan mulai melakukan self love dan menyadari bahwa hidup lebih bermakna jika sudah berhasil mencintai diri.
Bahkan, ketika pernah terjebak dalam toxic relationship, Anda berusaha untuk terus memperbaiki diri dan mencoba berdamai dengan masa lalu pahit tersebut. Meskipun susah, tetapi selalu berusaha melakukannya demi membuat hidup menjadi lebih tenang dan damai. Anda pun menyadari bahwa kebahagiaan bukan ditentukan dari tangan orang lain, tetapi diri sendiri yang menentukan.
8. Semakin Mengerti Bagaimana Cara Menerima Rasa Duka
Rasa duka yang timbul membuat seseorang menjadi mudah frustasi dan tidak lagi semangat dalam menjalani hidupnya. Terjebak terlalu lama dalam keterpurukan dan rasa duka tak membuatnya berkembang, bahkan merasa bahwa hidup tak ada artinya.
Namun, ketika Anda punya pola pikir dewasa akan lebih mudah ikhlas dalam menerima rasa duka. Anda pun menyadari bahwa terpuruk terlalu lama dapat menghalangi untuk memperoleh kebahagiaan di luar sana.
Bersedih memang wajar, tetapi tetap ada batasannya. Jika sedang dalam suasana berduka, tentu boleh bersedih, tetapi jangan terlalu lama. Ingatlah bahwa di luar sana banyak orang berusaha membuat Anda tersenyum dan mencari kebahagiaan.
Itulah kedelapan tanda yang membuktikan bahwa Anda memiliki pola pikir dewasa. Tentunya pola pikir tersebut pasti terbentuk melalui berbagai proses dalam kehidupan, yang menjadikan Anda bisa lebih bersikap bijaksana dan mampu memahami segala situasi juga kondisi dalam kehidupan.