Manusia adalah makhluk sosial. Sedikit atau banyak, manusia pasti akan mengalami yang namanya sosialisasi. Begitupun dengan anak-anak. Bahkan, Anda perlu mengajari si kecil bersosialisasi sejak dini supaya dia tidak canggung ketika masuk ke lingkungan baru, entah itu lingkungan rumah baru atau sekolah.
Tantangannya adalah, tidak semua anak senang bergaul atau ekstrovert. Ada juga anak-anak introvert yang malunya bukan main kalau disuruh membuka percakapan. Biasanya, anak-anak introvert seperti ini tidak ingin mengenal terlalu banyak orang dan enjoy dengan hal-hal yang dilakukannya sendiri atau dengan beberapa orang yang sangat dikenal saja. Selain karena introvert, anak-anak canggung saat bersosialisasi karena bisa jadi mereka merasa rendah diri, tidak tahu bagaimana cara bersosialisasi dengan baik dan takut dengan orang-orang baru.
Sebenarnya, sikap ini adalah sikap yang wajar, namun tentu perlu dikelola dengan baik, khususnya kalau Anda sekeluarga mulai kehidupan di lingkungan baru atau si kecil masuk sekolah. Berikut ini beberapa tips mengajarkan anak bersosialisasi supaya tidak canggung.
1. Ajak Bertemu Orang Lain
Ketika pertama kali pindah ke rumah baru, usahakan Anda dan suami mengundang para tetangga beserta anaknya. Tujuannya adalah supaya Anda dan suami bisa mengenal para tetangga dan si kecil juga mengenal teman-teman baru yang tinggal di lingkungan yang sama.
Selain dengan para tetangga, Anda juga bisa mengajaknya bertemu dengan sanak saudara jauh yang jarang dikunjungi, entah itu sepupu, keponakan atau mungkin kakek dan nenek, supaya si kecil sering bertemu dengan orang-orang baru dan terlatih untuk berkenalan.
Akan tetapi Anda perlu ingat, bahwasanya orang lain tersebut orang yang Anda kenal dan si kecil juga dalam pengawasan Anda. Ajari dia untuk berkenalan dengan orang-orang tertentu saja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Ajari Cara Berkenalan
Salah satu penyebab canggung saat berkenalan, khususnya di lingkungan sekolah, adalah karena si kecil tidak tahu bagaimana cara berkenalan yang baik dan benar. Oleh sebab itu, pastikan sebelum masuk ke sekolah atau lingkungan baru, Anda mengajari dia cara berkenalan yang sederhana, seperti menyebutkan nama diri, balik menanyakan nama dan alamat lawan bicara, menyebutkan umur dan lain sebagainya.
Hal ini penting khususnya untuk anak yang bersifat introvert alias pemalu dan pendiam. Bagi anak-anak seperti ini, memulai percakapan dengan orang asing adalah salah satu tantangan terbesar.
3. Ajak Teman-Teman Si Kecil Ke Rumah
Tantangan lain bagi anak introvert adalah, dia jarang mau bermain ke rumah teman di sekitar rumah kecuali apabila teman tersebut sudah benar-benar dikenal dan membuatnya nyaman. Sebagai langkah awal untuk memperkenalkan teman-teman baru ke anak yang seperti ini, Anda bisa mengajak anak-anak kecil di sekitar rumah Anda untuk bermain di halaman atau teras rumah Anda.
Anda bisa mengundang mereka ke berbagai acara, seperti ulang tahun, makan siang, atau sekadar menyediakan berbagai permainan yang kemungkinan besar di sukai anak-anak di halaman, seperti ayunan atau kelereng. Akan lebih bagus lagi kalau di rumah Anda membuka jasa bimbingan belajar atau tempat belajar al Quran (TPQ) untuk anak-anak.
4. Dorong Dengan Permainan Berkelompok
Tips mengajarkan anak bersosialisasi yang keempat adalah dengan mendorongnya melakukan kegiatan atau permainan yang sifatnya berkelompok. Contoh, dengan mendorongnya membantu membuat layang-layang khusus untuk lomba agustusan, atau melibatkannya dalam lomba agustusan yang sifatnya berkelompok, seperti bisik tetangga, salur karet dan lain sebagainya
Dengan kegiatan berkelompok ini, mau tidak mau dia harus berkenalan dengan orang-orang baru yang bisa jadi tidak sebayanya, namun tidak kalah menyenangkan. Usahakan juga Anda terlibat aktif dalam kegiatan berkelompok tersebut untuk menjadi contoh yang baik kepada si kecil mengenai bagaimana cara bersosialisasi dan melakukan permainan tersebut dengan baik.
5. Membangkitkan Rasa Percaya Diri
Selain karena tidak tahu bagaimana cara memperkenalkan diri yang baik, bisa jadi anak Anda malu bersosialisasi karena kurang percaya diri. Oleh karena itu, Anda bisa membangkitkan rasa percaya dirinya terlebih dahulu supaya mau maju dan bersosialisasi.
Lalu, bagaimana cara membangkitkan rasa percaya diri anak? Misalnya, dengan memuji penampilannya, atau menyuruhnya membawa hasil karya terbaiknya sehingga ada hal yang bisa diobrolkan dengan teman sebaya dan lain sebagainya.
6. Menjadi Contoh
Bagi anak-anak yang pendiam dan pemalu, masuk ke lingkungan baru dan sekolah baru sama seperti masuk ke dalam labirin yang tidak berujung. Oleh karena itu, orang tua berperan sebagai penunjuk jalan dan pemberi contoh untuk mereka.
Tunjukkan kepada anak Anda mengenai bagaimana cara memperkenalkan diri dan bersosialisasi dengan baik serta etika-etika apa saja yang perlu diketahui saat berhubungan dengan orang lain. Kalau perlu temani mereka selama beberapa hari di sekolah untuk melihat bagaimana anak Anda bersosialisasi dengan teman sekelasnya dan bersiaplah membantu jika memang diperlukan.
7. Meminta Teman dan Guru Untuk Membantunya Bersosialisasi
Cara lain yang bisa Anda coba ketika anak pemalu Anda mulai masuk sekolah adalah dengan meminta salah seorang temannya, baik itu teman kelas saja atau juga teman di rumah untuk berteman dengannya dan membantunya bersosialisasi. Anda bisa meminta teman sebangku anak Anda atau anak-anak tetangga yang kebetulan berusia dan sekolah di tempat yang sama.
Selain teman, Anda juga bisa memberitahu karakteristik khusus yang dimiliki si kecil kepada wali kelasnya, sebelum dia secara resmi masuk sekolah. Dengan mengetahui sifatnya tersebut, diharapkan wali kelas sedikit banyak dapat membantunya saat bersosialisasi dengan sebayanya saat di kelas, baik ketika Anda ada atau tidak.
Hal ini berguna untuk membantunya bersosialisasi, khususnya apabila Anda tidak ada untuk membantunya kapanpun. Selain itu, dengan adanya teman yang membuatnya nyaman, dia akan lebih bebas berbicara dan bergaul dengan temannya yang lain.
Mengajari anak-anak untuk bersosialisasi adalah salah satu diantara sekian banyak tantangan yang harus dihadapi oleh orang tua, khususnya orang tua muda. Belum lagi nanti setelah bersosialisasi sukses, anak memiliki lingkungan baru dan harus terus dibimbing supaya bisa menentukan mana sosialisasi yang bagus dan mana yang tidak serta bagaimana cara menentukan batasan diri.
Anda perlu ingat bahwasanya tidak semua lingkungan baik, tapi juga tidak semuanya buruk. Sebagai orang tua, Anda harus bisa menentukan batasan yang pas untuk sosialisasi si kecil dengan tanpa terlalu membatasi ruang geraknya, tapi tidak juga membuatnya terlewat bebas.
Semua tantangan terkait lingkungan kedua si kecil tersebut harus dihadapi dengan sabar dan telaten supaya anak tidak merasa terbebani atau terbatas. Ingat, lingkungan yang baik niscaya akan membawa dampak baik pula, selama orang tua memberikan bimbingan yang pas.