Mendapatkan jodoh terbaik tentu adalah keinginan bagi setiap orang yang ingin menikah. Tetapi rasanya jodoh sangat jauh dan tak kunjung datang.
Begitu pula dengan anak pesantren, yakni santriwan dan santriwati tentu saja ingin mendapatkan pendamping hidup terbaik. Tidak heran, saat usia dan mentalnya sudah cukup untuk menikah, anak pesantren kebanyakan ingin dijodohkan atau dijodohkan dengan orang yang pantas.
Tentu saja prosesnya tidak hanya sebatas bertemu, berkenalan, lalu naik ke pelaminan begitu saja. Ada beberapa proses taaruf atau perkenalan yang harus dilalui untuk mencari jodoh anak pesantren.
Sebagian orang ingin dijodohkan dengan anak pesantren karena melihat mereka memiliki akhlak baik serta dalam hal ilmu agama yang cukup sebagai bekal untuk mengimbangi dunia dan akhirat nanti. Meskipun begitu, hal paling utama adalah memantaskan diri sebelum menginginkan pendamping hidup terbaik.
Bagi Anda apabila ingin mencari jodoh anak pesantren, cobalah tips ampuh ini supaya bisa mempermudah langkah dalam mendapatkan pendamping hidup anak pesantren:
1. Memantaskan Diri
Sebagian orang mungkin gelisah karena pada usia matang, masih belum ada tanda bertemunya dengan jodoh. Pola pikir negatif ini justru dapat menjadi sugesti bahwa Anda selalu kesusahan dalam mendapatkan pendamping hidup.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah pola pikir tersebut menjadi positif. Yakinlah bahwa jodoh sudah di depan mata, sebab selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT dapat membantu melancarkan segala proses termasuk dalam hal mencari jodoh.
Hal kedua adalah selalu berusaha memperbaiki diri agar pantas bersanding dengan calon pendamping hidup. Jika menginginkan jodoh terbaik, memantaskan diri dengan versi terbaik wajib dilakukan.
Terutama untuk meminang seorang santriwati karena tidak sembarang pria boleh menikahinya. Dalam menikahi seorang santriwati, memantaskan diri menjadi laki-laki terbaik dengan ilmu agama serta akhlak yang juga baik bisa membantu melancarkan proses taaruf yang hendak dilakukan.
Memantaskan diri tidak hanya berupa akhlak dan ilmu agama yang harus dimatangkan. Tetapi juga berupa kewajiban dalam berbakti pada orang tua dan juga kestabilan mental sebelum memutuskan untuk menikah.
Memantaskan diri juga perlu dilakukan secara konsisten, tidak hanya saat proses taaruf saja. Seperti sepantasnya, proses terus memperbaiki diri harus dilakukan seumur hidup agar terbentuk keluarga harmonis dan memberikan keturunan shalih serta shalihah.
2. Dekati Kiainya
Langkah selanjutnya sebelum hendak meminang anak pesantren, khususnya santriwati adalah perlu melakukan pendekatan terhadap kiainya terlebih dahulu agar prosesnya lebih mudah.
Tradisi perjodohan sebenarnya masih sering dilakukan pada pesantren tradisional. Anda dapat meminta bantuan dari sang kiai untuk mencarikan profil santri yang sudah siap menikah.
Setelah itu, cobalah bercerita kepada sang kiai mengenai profil atau latar belakang Anda. Ungkapkan kepada beliau mengenai alasan ingin cepat menikah, mengapa ingin meminang santriwati tersebut, dan ungkapkan berbagai alasan baik serta tulus.
Menceritakan hal baik tentang diri Anda secara jujur dan tulus dapat membuat beliau mempertimbangkan Anda sebagai kandidat calon pendamping hidup yang tepat bagi santriwati pilihan untuk nantinya dinikahkan.
Selama proses mendekati kiai dari santriwati tersebut, tentu akan mendapatkan banyak sekali wejangan bermanfaat bagi masa depan dan juga kehidupan rumah tangga nanti setelah menikah. Oleh karena itu, jangan pernah mengabaikan wejangan tersebut demi kebaikan Anda dan pasangan hidup.
3. Dekati Ayahnya
Tips berikutnya setelah mendekati kiai sang santriwati adalah mendekati ayahnya. Sebab, ayah merupakan cinta pertama dari seorang anak perempuan.
Apabila sudah berhasil mendekati dan mengambil hati ayahnya, dipastikan proses untuk menikahi anak perempuannya hampir berhasil. Mintalah alamat orang tua santriwati tersebut pada kiai terkait agar bisa langsung mengunjungi rumahnya untuk menunjukkan keseriusan dalam menikahi putrinya.
Di rumah orang tua sang santriwati tersebut, ceritakan mengenai profil atau latar belakang, termasuk kondisi keluarga, pekerjaan, dan alasan Anda ingin meminang putrinya. Tak hanya itu, jelaskan pula rencana ke depannya setelah menikah dengan santriwati tersebut secara detail.
Seperti saat bercerita tentang hal ini pada kiainya, ceritakan pula latar belakang Anda secara jujur dan sungguh-sungguh demi kemudahan proses taaruf yang sedang dijalani.
Jika sang ayah santriwati tersebut merasa cocok ketika berbicara dengan Anda, serta menyukai profil yang Anda ungkapkan, maka dipastikan sang ayah akan merestui untuk dinikahkan dengan putrinya.
4. Minta Bantuan dari Orang Terdekat Kandidat Pilihan
Meminta tolong untuk dicomblangkan dengan santriwati pilihan, juga bisa dilakukan melalui orang terdekat si santri tersebut apabila masih malu untuk berbicara langsung kepada kiai atau orang tuanya.
Orang terdekat dari santriwati kandidat ini bisa berupa saudara kandungnya, saudara sepupu dekatnya, sahabat, atau kerabat dekat lainnya
Biasanya, orang terdekat dari calon kandidat ini akan menjadi ‘mak comblang’ untuk menjodohkan Anda dengan santriwati kandidat. Ceritakan hal baik tentang diri Anda beserta alasan untuk meminang kepada orang terdekat santriwati tersebut.
Mak comblang ini nantinya akan membantu dalam mengambil hati calon pendamping hidup idaman. Mereka menceritakan hal-hal baik sekaligus memuji Anda di hadapan calon kandidat supaya lebih mudah proses pendekatannya.
5. Perbanyak Doa
Dalam islam, berdoa adalah hal mulia. Sebab kepada siapa lagi harus meminta selain kepada Allah SWT?
Jangan pernah meremehkan kekuatan doa, sebab membuat kita dapat meraih apa yang diinginkan. Dengan catatan bahwa berdoa juga dikuatkan dengan usaha serta tawakal kepada Allah SWT
Apabila proses mendekati kiai, ayahnya, dan orang terdekatnya sudah dilakukan, maka sebaiknya perbanyak doa. Berdoalah dengan bijak dan ceritakan keinginan secara detail karena Allah SWT pasti paham mengenai apa yang Anda butuhkan, bukan hanya karena menginginkannya.
Berdoalah dengan sungguh-sungguh, terutama untuk mendapatkan jodoh sesuai dengan harapan. Apabila setelah berdoa tidak mendapatkan jodoh yang diinginkan, bisa jadi ada kekurangan dari doa tersebut.
Doa untuk mendapatkan dan mendekatkan jodoh bisa dipanjatkan sekaligus memohon restu dari Allah SWT untuk mendapatkan hati seorang yang didambakan.
6. Berserah Diri dan Persiapkan Mental
Selain terus memperbanyak doa baik untuk mendekatkan dengan jodoh, berserah diri dan mempersiapkan mental juga harus dilakukan. Jodoh dan ghaib adalah rahasia Allah SWT, dan akan diberikan ketika waktunya sudah tepat, maka dari itu teruslah berprasangka baik kepada-Nya.
Terus berdoa dan menyerahkan segalanya kepada Allah SWT serta terus berusaha untuk menggapainya. Allah SWT tidak pernah tidur, Ia tahu seberapa keras hambanya berusaha dan akan mengabulkannya di waktu yang tepat.
Tak hanya itu, mempersiapkan mental untuk menerima sebuah jawaban dari seorang yang didambakan adalah hal terpenting. Jawaban dari calon kandidat bisa berarti menerima atau menolak.
Jadi, itulah tips mencari jodoh anak pesantren yang dapat Anda terapkan untuk memilih calon pendamping hidup. Jangan lupa untuk selalu memantaskan diri, memperbaiki iman dan agama, serta konsisten dalam kebaikan agar membawamu kepada jodoh terbaik pilihan Allah SWT.