Perasaan ingin selalu menjadi pusat perhatian dan menganggap dirinya sebagai manusia yang mengagumkan seperti bintang bersinar, ternyata bisa mengarah ke star syndrome. Sindrom ini jika terus dibiarkan, membuat orang lain merasa tidak nyaman. Paling parahnya, dapat memicu gangguan kepribadian narsistik atau NPD.
Star syndrome tidak hanya dialami oleh orang yang baru terkenal, tetapi juga orang biasa yang merasa dirinya superior. Ini tanda-tanda star syndrome dan cara menghindarinya.
Ciri-Ciri Orang Mengidap Star Syndrome
Star syndrome dapat dialami oleh siapa saja, meskipun orang biasa. Penyebabnya tak diketahui pasti, namun pengaruhnya bisa berasal dari lingkungan sosial maupun penggunaan sosial media. Ketahuilah apa saja ciri-ciri star syndrome berikut ini.
1. Arogan (sombong)
Ciri-ciri star syndrome adalah mempunyai sikap sombong atau arogan. Orang seperti ini biasanya merasa dirinya paling superior, sehingga sering meremehkan bahkan menghina orang lain karena menganggap tidak selevel dengannya.
Orang seperti ini pun kebanyakan cenderung pemilih dalam berteman. Ia hanya mau berteman dengan siapa saja yang dianggap selevel dengannya.
Tak jarang individu seperti ini banyak yang gila hormat dan merasa dirinya hebat. Sikap arogan tersebut kemungkinan muncul setelah ia memperoleh banyak pujian.
2. Selalu membanggakan pencapaiannya
Memiliki pencapaian merupakan suatu kebanggaan bagi setiap manusia. Akan tetapi jika membanggakan pencapaian atau prestasi secara berlebihan dalam setiap momen, padahal tak satupun yang menanyakannya, ini bisa jadi ciri-ciri star syndrome.
Selain itu, dalam pembicaraan pasti menjadi yang paling mendominasi sambil menceritakan soal pencapaiannya terus-terusan. Sebab ia merasa orang lain harus tahu pencapaiannya sekaligus mengharapkan pujian.
3. Rasa percaya diri berlebihan
Tanda-tanda seseorang mengalami star syndrome adalah memiliki rasa percaya diri berlebihan. Seolah berada di atas awan, ia merasa dirinya paling hebat dan paling unggul dibandingkan lainnya.
Mempunyai rasa percaya diri tinggi sebenarnya bagus, tetapi tak baik jika berlebihan karena dapat menjatuhkan diri sendiri nantinya. Dikhawatirkan pula susah menerima kritik maupun masukan dari orang lain.
4. Seringkali merasa iri dan tak ingin tersaingi
Tanda-tanda star syndrome lainnya, yaitu sering merasa iri dan tak ingin tersaingi. Beberapa bahkan menghalalkan segala cara, termasuk memanfaatkan orang lain demi mencapai tujuan akibat tak mau disingkirkan.
Perasaan iri berlebihan ini tidak baik karena dikhawatirkan menimbulkan gangguan kecemasan sampai stres. Terus membiarkan sindrom ini berkembang, dapat memicu masalah psikologis lainnya yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
5. Haus validasi atau ingin diakui
Tanda lainnya adalah haus validasi atau adanya perasaan ingin selalu diakui. Misalnya ketika sedang berkumpul, malah menceritakan pencapaiannya tanpa ditanya, namun mengharapkan pujian dari sekitarnya.
Penderita star syndrome pun seringkali mencari-cari perhatian orang lain supaya diakui dan mendapatkan pujian. Padahal, haus validasi bukanlah hal baik karena menjadi overthinking untuk sesuatu yang sebenarnya tidak perlu, bahkan tidak semua orang peduli akan hal itu.
6. Keinginan untuk mendapatkan perlakuan khusus
Penderita sindrom ini menganggap dirinya sebagai pusat perhatian, sehingga memiliki keinginan untuk mendapatkan perlakuan khusus (spesial). Ia merasa hebat dibandingkan lainnya, sampai menganggap rendah orang sekitarnya, jadi paling tak senang dianggap rendah.
Ketika tidak diberikan perlakuan spesial akan merasa terhina, bahkan bisa sampai emosinya meledak-ledak. Fenomena ini terutama banyak terjadi pada orang yang mendadak berlimpah kekayaan ataupun karena memiliki pencapaian tertentu.
7. Merasa dirinya paling spesial dan derajatnya paling tinggi
Ciri lainnya, yaitu merasa dirinya paling spesial dan punya derajat paling tinggi. Ini terutama terjadi pada individu yang punya pencapaian, keunikan, ataupun kekayaan yang tak dimiliki oleh orang-orang sekitarnya.
Apabila tak disadarkan segera, sikap arogannya akan semakin berkembang kemudian membuatnya mudah merendahkan pihak lain. Tak hanya itu, ia pun tak segan mengkritik orang lain tanpa pikir panjang.
8. Mempunyai fantasi soal kesuksesan, kekuasaan, dan kekuatan
Kebanyakan penderita star syndrome mempunyai fantasi perihal kesuksesan, kekuasaan, serta kekuatan, Mereka memiliki obsesi pada ketiga hal tersebut, yang membuatnya merasa malu menunjukkan kekurangan di hadapan orang lain.
Terlalu sibuk dengan fantasi tersebut justru menurunkan produktivitasnya, sebab lebih banyak membanggakan suatu pencapaian saja dibandingkan melakukan sesuatu yang lebih berguna. Inilah yang membuatnya lupa bahwa memperbaiki diri dan melakukan hal produktif lain malah lebih bermanfaat untuk mencapai kesuksesan.
9. Enggan menerima kritik
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa penderita sindrom ini merasa dirinya paling hebat dan punya derajat paling tinggi. Itulah mengapa ia bersikap arogan serta sangat sulit menerima kritik karena dianggap merendahkannya.
Manusia seperti ini cenderung tak mau disalahkan meskipun benar-benar melakukan kesalahan. Ketika dikritik malah play victim lalu menyalahkan balik orang yang memberinya kritik. Fenomena ini banyak terjadi, apalagi konten viral di sosial media.
10. Cenderung mementingkan diri sendiri
Satu lagi ciri orang mengidap star syndrome adalah cenderung mementingkan diri sendiri dan empatinya rendah. Ia berusaha melakukan segala sesuatu demi memperoleh keuntungan pribadi, entah baik atau buruk pun tak dipedulikannya.
Bisa dibilang individu dengan sindrom ini cenderung punya sifat egois dan nir empati karena tak peduli terhadap orang lain. Bahkan menganggap popularitas serta perhatian dari sekitar merupakan segalanya.
Cara Menghindari Perilaku Star Syndrome
Star syndrome merupakan gangguan mental yang berbahaya jika terus dibiarkan, sebab memicu sifat egois sekaligus arogan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, terapkan cara menghindari perilaku star syndrome berikut agar tidak semakin parah.
1. Pergi ke ahli kejiwaan
Apabila sadar mengalami tanda-tanda star syndrome sampai membuat stres, cobalah menemui ahli kejiwaan, seperti psikolog ataupun psikiater. Sebab dikhawatirkan muncul gangguan mental yang lebih parah, yaitu gangguan kepribadian narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD).
NPD merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang berbahaya bagi diri sendiri maupun orang lain akibat sifat egois dan merasa paling unggul mendominasi. Itulah mengapa, sindrom ini harus segera ditangani supaya tak semakin parah.
2. Introspeksi diri
Cara menghindari perilaku star syndrome lainnya, yaitu dengan melakukan introspeksi diri. Apalagi saat merasa bahwa banyak orang yang semakin menjauh tanpa alasan jelas. Tanpa disadari, banyak orang menjauh akibat sikap arogan juga egois tersebut.
Cobalah beristirahat sejenak, hindari pula kebiasaan selalu membanggakan diri di hadapan orang lain, apalagi tanpa diminta. Perlu disadari bahwa tidak semua orang tertarik ataupun peduli dengan pencapaian orang lain. Selain itu, bersikaplah sewajarnya saja, tak perlu sampai menjatuhkan/merendahkan individu lain.
3. Belajar menerima kritik
Mempunyai prestasi dan karya menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Namun perlu diingat bahwa tak semua individu bisa satu selera dan menyukai hal tersebut, sehingga Anda pun perlu bersiap-siap menerima kritik.
Jangan bersikap sombong. Sifat seperti ini justru membuat Anda dijauhi oleh siapapun, apalagi ketika kesombongan tersebut sampai membuat orang sekitar merasa tidak nyaman.
Misalnya jika tak sengaja melakukan kesalahan kemudian diberi kritik/masukan, renungkan terlebih dahulu. Tanggapi kritikan secara bijaksana, juga tak perlu malu mengungkapkan permintaan maaf apalagi jika sudah terbukti bersalah.
Terutama ketika Anda mempunyai suatu karya, maka harus berani mendengarkan pendapat/masukan/kritik dari orang lain. Anggap saja itu seperti masukan yang bermanfaat untuk berkembang. Ambil masukan baiknya, tak perlu dengarkan masukan buruk dan tidak solutif.
4. Belajar mengelola emosi
Individu dengan star syndrome cenderung susah mengontrol emosi, apalagi ketika diberi kritik dan tidak ditanggapi. Maka, cara mencegah star syndrome perlu belajar mengelola emosi.
Bersikaplah sewajarnya saja, tak perlu merasa selalu di atas awan karena nantinya akan memicu stres saat dijatuhkan tiba-tiba. Apalagi jika tak ditanggapi saat menceritakan pencapaian, tak perlu emosi sampai meledak-ledak. Sebaiknya perlu segera menyadari bahwa hal tersebut membuat orang lain merasa tidak nyaman.
5. Cari dukungan (support system)
Apabila takut mengalami star syndrome, sebaiknya cari dukungan dari orang terdekat, seperti sahabat, keluarga, ataupun pasangan. Pastikan support system merupakan orang yang mampu mengontrol Anda agar tidak bersikap berlebihan.
Support system juga berguna sebagai pemberi nasihat dan masukan ketika Anda melebihi batas. Ia akan menjadi pendukung terbaik supaya Anda tak berperilaku menyimpang, sehingga dapat bersikap jauh lebih baik.
Perilaku star syndrome sudah seharusnya dihindari, sebab dapat membentuk sifat arogan dan egois, bahkan sampai merendahkan individu lain. Memiliki pencapaian/prestasi memang menjadi kebanggaan, namun sebaiknya tak perlu berlebihan menyikapinya.
Apabila secara tak sadar mengalami tanda-tanda star syndrome, cobalah introspeksi diri. Kontrol diri agar tidak sampai bersikap sombong dan egois, kemudian terus berbenah supaya menjadi lebih baik lagi.