Sebelum memutuskan ke mana anak hendak melanjutkan pendidikannya, mungkin Anda bingung hendak memasukkan anak ke sekolah nasional atau internasional.
Meskipun sama-sama lembaga pendidikan, kedua jenis sekolah ini tentu memiliki perbedaan, kelebihan, serta kekurangannya masing-masing. Maka dari itu, mengetahui perbedaan diantara keduanya juga diperlukan untuk memilih mana yang terbaik untuk si buah hati.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini merupakan perbedaan antara sekolah nasional dan sekolah internasional.
1. Bahasa Pengantar yang Digunakan
Bahasa pengantar yang digunakan tentu berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah perbedaan bahasa yang digunakan.
Sekolah Internasional
Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris. Biasanya menggunakan aksen Amerika atau aksen Singapura.
Perbedaan bahasa pengantar ini karena murid yang mengenyam pendidikan di tempat tersebut bukan hanya murid lokal, tapi juga murid internasional atau luar negeri. Oleh karena itu, murid lokal pun di sana sudah terbiasa menggunakan Bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari.
Tidak hanya selama percakapan biasa yang menggunakan Bahasa Inggris, kegiatan pembelajarannya pun juga menggunakan Bahasa Inggris. Hal ini dilakukan supaya siswa internasional tidak kesulitan dalam menerima pelajaran di kelas.
Penggunaan Bahasa Inggris sebagai pengantar dan sehari-hari memang tidak mudah bagi mereka yang pertama kali masuk di sekolah internasional. Karenanya, mempersiapkan anak memasuki sekolah internasional juga mesti memasukkan komponen kelancaran berbahasa asing. Akan tetapi kemampuan berbahasa inggris ini akan terasah hingga lancar sendiri nantinya karena sudah terbiasa menggunakannya.
Sekolah Nasional
Sekolah ini pada umumnya diisi oleh murid lokal, atau bukan murid dari luar negeri. Tentu saja bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan terkadang bahasa daerah masing-masing sesuai di mana lembaga tersebut berada.
Bahasa Indonesia ini juga tetap digunakan selama kegiatan belajar dan mengajar. Meskipun begitu, tetap ada materi pelajaran Bahasa Inggris, walaupun bukan sebagai bahasa pengantar.
2. Jumlah Biaya yang Dikeluarkan
Selalu ada pertimbangan mengenai biaya yang dikeluarkan sebelum memutuskan untuk memasukkannya ke sekolah nasional atau sekolah internasional. Keduanya memiliki jumlah biaya yang berbeda untuk dikeluarkan selama anak menempuh pendidikan, antara lain:
Sekolah Internasional
Sekolah internasional terkenal dengan biaya pendidikannya yang tinggi. Tingginya biaya untuk mengenyam pendidikan ini tentu sebanding dengan fasilitas yang akan didapatkan, maupun keuntungan lainnya yang dapat dipertimbangkan.
Meskipun biaya yang dikeluarkan relatif lebih tinggi, banyak orangtua yang ingin memasukkan anaknya ke sekolah internasional supaya perkembangan minatnya baik.
Akan tetapi, bukan berarti di sekolah nasional justru bukan tempat yang baik untuk mengenyam pendidikan karena tentu saja juga memiliki keunggulannya sendiri.
Sekolah Nasional
Berdasarkan segi biaya yang dikeluarkan, di sekolah nasional cenderung lebih rendah daripada sekolah internasional.
Sekolah ini mencakup negeri dan swasta, di mana biaya yang dikeluarkan sedikit lebih tinggi, umumnya ketika memilih sekolah di swasta.
Meskipun biaya sekolah di swasta lebih tinggi, biasanya belum tentu setinggi di sekolah internasional. Umumnya masih standar untuk kelas menengah ke atas.
Sekolah negeri biasanya dalam segi biaya banyak yang disubsidi oleh pemerintah karena merupakan program pendidikan yang banyak disubsidi oleh pemerintah. Hal ini merupakan keunggulan dari sekolah nasional, biayanya masih terjangkau.
3. Kurikulum yang Diterapkan
Salah satu perbedaan yang mencolok adalah jenis kurikulum yang diterapkan. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Sekolah Internasional
Kurikulum yang diterapkan sangat berbeda dengan kurikulum yang ada di sekolah nasional, yang pada umumnya mengacu pada Cambridge Assessment International Education, Edexcel atau International Baccalaureate (IB).
Supaya bisa mendapatkan label sekolah internasional, harus mendapatkan sertifikasi resmi dari lembaga yang bersangkutan. Selain itu, penetapannya juga menyesuaikan dengan tenaga pengajar dan fasilitas yang ada.
Kurikulumnya cenderung lebih fleksibel karena tidak mengharuskan para murid untuk menguasai banyak mata pelajaran sekaligus. Sebab, di sini mereka lebih ditekankan pada perkembangan keterampilan dan keaktifan, terutama pada SD internasional.
Sekolah Nasional
Sekolah nasional menerapkan kurikulum berstandar nasional Indonesia, baik itu kurikulum 2013 atau 2017 yang telah dirumuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tergantung mana yang diterapkan di masing-masing sekolah.
Kurikulum yang diterapkan menitikberatkan pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan juga sikap.
Pada kurikulum ini, para murid diharuskan untuk menguasai segala jenis mata pelajaran, tetapi kurang dalam mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki. Meskipun begitu, untuk pengembangan minat dan bakat biasanya dilakukan ketika ada mata pelajaran seni dan olahraga.
4. Sistem Pembelajaran dan Ujian yang Diberikan
Sistem pembelajaran yang diberikan pada umumnya berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaannya:
Sekolah Internasional
Mata pelajaran yang disajikan lebih sedikit daripada di sekolah nasional. Hal ini juga karena menyesuaikan dengan minat dan bakat para murid, seperti pada SD internasional umumnya tidak mengharuskan para murid untuk menguasai banyak pelajaran sekaligus.
Sistem untuk penjurusannya pun beragam, tidak terbatas hanya pada satu atau dua minat saja. Banyak tersedia berbagai pilihan penjurusan, terutama ketika berada di SMA internasional.
Tugas sekolah yang diberikan di sekolah internasional, biasanya disuruh untuk menuliskan esai, melakukan review pada artikel, cerpen, atau novel lalu mempresentasikannya. Kemudian juga ada tugas praktik dan eksperimen untuk mata pelajaran biologi, kimia, dan fisika.
Sistem ujian dan UTS yang dilakukan tentu berbeda dengan sekolah pada umumnya karena hanya diberikan satu kali saja ketika kelas 12 atau 3 SMA. Sebelum itu sesuai dengan kurikulum IB, ada mock exam atau seperti try out yang mengharuskan menjawab makalah menggunakan esai dan tidak ada pilihan ganda.
Meskipun terdengar santai, tetapi sekolah internasional juga diwajibkan untuk mengikuti UN (Ujian Nasional) sebagai syarat standar kelulusan yang diterapkan di Indonesia. Hal inilah yang sedikit membuat kaget karena di sistem pendidikannya hanya menitik beratkan pada minat.
Sekolah Nasional
Mata pelajaran yang diberikan lebih banyak daripada di sekolah internasional. Banyaknya mata pelajaran diharuskan untuk dikuasai oleh para murid, untuk diuji ketika sudah memasuki ulangan harian, UTS, maupun ujian akhir.
Sistem pekerjaan rumah (PR) pun bermacam-macam, biasanya mengerjakan soal melalui buku LKS, tugas kelompok, analisa praktikum, tergantung pada mapel apa yang diberikan PR.
Ulangan harian biasanya diadakan hampir setiap hari, UTS setiap pertengahan semester, dan ujian akhir diadakan setiap akhir semester yang mengujikan semua mata pelajaran. Sehingga, hal ini sering menjadi beban tersendiri.
Meskipun begitu, para murid sudah terbiasa menguasai teori melalui banyaknya mata pelajaran. Hal ini membuat murid sekolah nasional tidak terlalu kaget ketika ada UN (Ujian Nasional) karena mereka sudah terbiasa menguasai banyak materi sekaligus.
Perbedaan mencolok lainnya adalah penjurusan ketika anak mulai menempuh sekolah menengah atas. SMA nasional umumnya hanya menyediakan 2-3 pilihan, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa.
5. Fasilitas
Fasilitas juga merupakan hal mencolok yang dapat dibedakan.
Sekolah Internasional
Fasilitasnya lebih lengkap dan modern, sesuai dengan biaya pendidikannya yang terbilang tinggi. Biasanya juga dilengkapi dengan arena bermain, ruang kesenian/musik, dan area olahraga yang terbilang lengkap untuk menyesuaikan minat dan bakat anak.
Fasilitasnya lebih lengkap, seperti WiFi kencang, perpustakaan digital, dan ruang kelas full AC.
Sekolah Nasional
Biaya yang cenderung terjangkau, fasilitasnya pun memang tidak selengkap yang disajikan oleh sekolah internasional.
Berbeda dengan sekolah swasta nasional, yang mungkin fasilitasnya sedikit lebih lengkap meskipun tidak lebih lengkap dari sekolah internasional karena pada umumnya di swasta biayanya sedikit lebih tinggi.
6. Tenaga Pengajar
Perbedaan tenaga pengajar yang ada di sekolah internasional dan nasional tentu saja berbeda.
Sekolah Internasional
Sebagian tenaga pengajarnya adalah dari pengajar asing dari berbagai negara di dunia.
Sekolah Nasional
Seluruh tenaga pengajarnya adalah WNI, baik itu luar daerah maupun warga lokal sendiri.
Perbedaan antara sekolah nasional dan internasional memang terlihat mencolok. Keduanya memiliki kelebihan dan juga kekurangan masing-masing.
Kelebihan dari sekolah internasional adalah fokus kepada pengembangan minat anak, mata pelajaran tidak terlalu banyak, terbiasa dengan bahasa universal (bahasa inggris), fasilitas lengkap. Kekurangannya adalah biaya tinggi, dan beban untuk UN lebih berat.
Sementara itu kelebihan dari sekolah nasional adalah biaya relatif terjangkau, memiliki kesiapan UN. Kemudian kekurangannya, antara lain fasilitas tidak terlalu lengkap, lebih mengedepankan teori, serta mata pelajaran banyak yang harus dikuasai.
Itulah perbedaan, serta kelebihan dan kekurangan pada sekolah internasional dan nasional. Lebih baik atau tidaknya tergantung kebutuhan masing-masing dan tentunya disesuaikan dengan kemampuan.