Menjelang melahirkan pasti menjadi saat yang paling mendebarkan bagi semua ibu, terutama ibu baru. Rasa senang karena sebentar lagi akan bertemu dengan buah hati tetapi juga cemas sebab harus melewati serangkaian tindakan yang memberikan rasa sakit tak tertahankan.
Sebagai suami siaga, peran Anda sangatlah penting menemani istri. Anda harus mempersiapkan banyak hal karena ini merupakan momen penting. Simak persiapan suami menjelang istri melahirkan berikut ini!
Kenapa Suami Perlu Mendampingi Istri Saat Melahirkan?
Suami perlu mendampingi istri saat melahirkan sebagai bentuk dukungan emosional. Proses melahirkan menjadi pengalaman yang emosional dan intens sehingga dukungan dengan menemaninya perlu dilakukan. Pada momen ini suami bisa menyalurkan ketenangan, rasa kasih sayang, dan mengurangi ketidaknyamanan.
Tak hanya sebagai bentuk dukungan emosional, tetapi hadirnya suami adalah upaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada ibu yang hendak melahirkan sebab ia tahu bahwa ada orang yang dapat menjamin dan menguatkannya kala proses ini dilakukan. Ini dapat mengurangi ketegangan dan stress akibat pikiran yang berlebihan.
Hadirnya suami dalam proses persalinan juga diperlukan sebagai pengambil keputusan. Pasalnya, dalam proses ini tidak akan ada yang tahu bagaimana perjalanannya, sebagai pasangan yang saling percaya, mengabil keputusan bisa dilakukan oleh kepala keluarga. Apalagi bagi kehamilan yang berisiko, pada saat-saat tertentu perlu pengambilan keputusan yang cepat dan tepat supaya penanganan medis segera dilakukan.
Persiapan Suami Menjelang Istri Melahirkan
Menemani istri saat melahirkan perlu persiapan yang matang. Apa saja yang harus Anda dedikasikan dari jauh-jauh hari. Simak lima persiapan suami menjelang istri melahirkan berikut ini!
1. Pengetahuan mengenai proses persalinan
Persiapan suami menjelang istri melahirkan yang pertama adalah pengetahuan mengenai proses persalinan. Dari mulai tanda-tandanya, prosedur rumah sakit, tahapan persalinan hingga opsi aktivitas untuk menghilangkan nyeri yang dialami istri pasca melahirkan.
Mungkin belum banyak suami diluar sana yang belum memperhatikan hal ini, padahal persiapan satu ini sangat penting dilakukan. Misalnya dalam kasus ketuban istri yang tiba-tiba pecah dan istri dalam kondisi ketakutan, tentu istri tidak fokus pada langkah yang harus dilakukan. Disitulah peran seorang suami untuk melakukan langkah cepat dan tepat demi menyelamatkan ibu dan buah hati sebagai suami siaga.
Dalam proses melahirkan biasanya juga terdapat tahapan kontraksi. Setiap wanita memiliki proses kontraksi yang beragam, tetapi banyak yang harus melalui kontraksi hingga berjam-jam. Suami harus tahu apa yang bisa ia lakukan untuk meredakan nyeri kontraksi misalnya seperti melakukan pijatan ringan atau membantu istri mengontrol nafas.
Ilmu persalinan bisa Anda dapatkan melalui banyak sumber, seperti membaca media online, buku, atau mengikuti webinar. Pastikan mencari ilmu pada sumber-sumber yang terpercaya.
2. Persiapan mental suami
Persiapan suami menjelang istri melahirkan yang selanjutnya adalah mental. Ini merupakan persiapan yang harus dilakukan seorang kepala rumah tangga untuk menghadapi berbagai hal penting dalam hidup, termasuk salah satunya menemani istri melahirkan buah hati.
Persiapan mental yang harus dilakukan diantaranya adalah belajar komunikasi secara terbuka, mengelola rasa khawatir dan takut baik itu untuk istri atau pun diri suami sendiri, dan juga menuntun istri sesuai dengan syariat agama.
Jika Anda merupakan umat muslim, persiapan mental dengan menyandarkan diri kepada Allah SWT perlu dilakukan. Dengan memasrahkan diri pada Allah, apapun yang akan dihadapi lebih mudah diterima. sebab dalam kondisi persalinan banyak sekali hal yang bisa terjadi. Manusia bisa berencana tetapi Allah yang mengatur segala sesuatu dalam hidup. Perbanyak doa dan dzikir menjelang istri melahirkan.
3. Perlengkapan persalinan yang harus dibawa
Tak hanya persiapan pengetahuan dan mental, suami juga harus siaga menyiapkan perlengkapan persalinan yang harus dibawa. Biasanya, untuk perlengkapan ibu dan bayi, istri sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari sejak usia kehamilan masuk ke 7 bulan. Namun bukan berarti suami lepas tangan, Anda tetap harus tahu apa saja yang harus dibawa dan disiapkan. Misalnya, tas mana yang harus dibawa. Jangan sampai salah sebab banyak suami yang salah bawa karena terlalu panik.
Selain perlengkapan ibu dan anak, Anda juga harus menyiapkan untuk diri Anda sendiri. Sebab Anda yang akan menemani, juga harus membawa baju ganti. Siapakan juga peralatan tidur seperti selimut atau sleeping bag. Jika Anda memilih layanan rumah sakit yang VIP mungkin terdapat tempat istirahat, tetapi kebanyakan tidak sehingga Anda mungkin harus tidur di lantai.
Pastikan bahwa Anda berada dalam kondisi yang fit, sebab Anda yang akan menguatkan istri. Jika Anda sakit istri juga akan memikirkan tentang Anda dan ini bisa mengganggu proses persalinan.
4. Komunikasi dengan tenaga medis
Memasuki trimester 3 biasanya tenaga medis seperti bidan atau dokter kandungan sudah memberikan hari perkiraan lahir. Jadi suami dan istri bisa tahu waktu-waktu yang harus dipersiapkan, sebisa mungkin mendekati tangga-tanggal tersebut Anda mengurangi aktivitas yang berada pada jarak jauh dari rumah.
Selalu jaga komunikasi dengan tenaga medis, simpan nomor yang bisa dihubungi segera jika sudah ada tanda-tanda kelahiran buah hati. Anda juga bisa mulai mencari informasi mengenai prosedur rumah sakit jika istri harus dirujuk ke rumah sakit atas berbagai kondisi yang dihadapinya pada proses persalinan.
Anda juga bisa menyimpan nomor darurat seperti ambulans. Sebab jika diperlukan ini akan menjadi sesuatu yang sangat berguna. Sebab kita tidak pernah tahu apa kondisi yang dialami, kadi lebih baik berjaga-jaga dengan sebaik mungkin.
5. Dana persalinan
Terakhir, persiapan suami menemani istri yang hendak melahirkan adalah dana persalinan. Anda sebagai suami harus menyisihkan uang untuk proses persalinan istri baik itu secara normal atau dalam kondisi tertentu harus melaksanakan operasi caesar.
Meski istri sudah didaftarkan melalui jaminan kesehatan berupa BPJS, Anda tetap harus menyisakan sejumlah uang sebagai bentuk persiapan. Biaya persalinan ini tak hanya bisa digunakan untuk jaga-jaga ibu yang sedang dalam proses melahirkan, tetapi juga untuk biaya transportasi, biaya makan, dan biaya tak terduga lainnya. Sebab sebagai orang tua baru, akan banyak sekali hal yang belum diketahui sebelumnya dan harus dibeli setelah bayi dilahirkan. Banyak sekali macam biaya persalinan yang tidak ditanggung BPJS misalnya biaya tindakan medis tambahan, dan biaya naik kelas BPJS misal dari kelas III ke kelas II.
Nah, berikut di atas merupakan 5 persiapan suami menjelang istri melahirkan agar dapat menemaninya dengan maksimal dan menjadi suami siaga. Proses melahirkan bukanlah sesuatu yang sepele, taruhannya adalah nyawa. Anda bisa saja kehilangan istri tercinta jika tidak mempersiapkan diri dengan baik.Selalu berkomunikasi secara jujur dan terbuka dengan istri. Buka diskusi mengenai ketakutannya saat melahirkan dan tanya bagaimana ia ingin diperlakukan saat melahirkan nanti. Selalu berikan kenyamanan kepada istri Anda sesuai yang ia mau supaya ia merasa disayangi dan diperhatikan. Selamat mempersiapkan diri menjadi ayah!